NovelToon NovelToon
Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Terbuangnya Tuan Muda Sombong

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: roliyah

Rate. 21+ 🔥


Darren Alviansyah, anak konglomerat yang terkenal dengan sifatnya yang sombong dan juga hidupnya ingin selalu bebas, serta tidak mau di atur oleh siapapun. Darren juga tidak mau terikat dengan yang namanya wanita, apalagi pernikahan.

Setiap harinya Darren selalu menghabiskan waktunya hanya untuk bersenang-senang dan akan selalu pulang dalam keadaan mabuk, membuat kedua orang tuanya kesal. Darren juga tidak bisa memimpin perusahaan Papinya dan hal itu semakin membuat orang tuanya murka. Pada akhirnya orang tuanya mengirimkannya ke kampung halaman supir pribadinya.

Dira Auliyana, gadis yang sederhana juga mandiri. Dia di tugaskan untuk merubah sifat sombongnya Darren, hingga dirinya harus terjebak pernikahan dengan Darren.

Mampukah Dira menaklukkan sifat Darren yang selalu membuatnya kesal dan pernikahan seperti apa yang mereka jalani?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon roliyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara tikus

Darren langsung menarik kerah baju Andi dengan tangan kanannya yang sudah mengepal dan siap melayangkan satu pukulan lagi untuk wajah mantan istrinya itu, yang menurutnya sudah kelewat batas karena sudah berani memeluk dan mencium Dira di tempat umum.

Mata elang Darren memancarkan tatapan tajam kepada Andi, yang kini sudah mulai berani menantang Darren lewat sorot matanya.

"Stop!!"

Dira menarik lengan kekar Darren, tapi Darren tak bergeming. Darren justru semakin kuat menarik baju Andi.

"Ha... ha... ayo, pukul aku lagi. Aku nggak takut sama kamu!" tantang Andi dengan senyum smriknya.

Tangan kanan Darren sudah mengayun dan bergerak memukul Andi.

"Stop Darren! aku mohon hentikan!" teriak Dira, mencegah Darren untuk memukul Andi lagi, sedangkan Andi tersenyum jumawa.

Darren melirik Dira dan melihatnya yang sedang memohon agar Darren tidak melanjutkan tinjunya. Darren melepaskan baju Andi dan mendorong dada Andi, hingga Andi terpundur satu langkah.

"Lebih baik elo pergi dari sini sebelum gue memukul elo lagi," ucap Darren penuh kekesalan.

Andi pun meninggalkan Darren dan Dira sembari memegangi bibirnya yang terkena pukulan dari Darren.

Setelah Andi pergi, Darren langsung berjalan cepat ke dalam rumah dan langsung mengarah ke dapur. Darren mengambil gelas dan mengisinya lalu meminumnya hingga tak tersisa.

Dira yang melihat Darren masuk ke rumah langsung mengikuti Darren masuk ke dalam rumah dan menunggu Darren yang tengah minum. Dira melihat Darren masih terlihat menahan amarahnya.

Dira mendekat dan menyentuh lengan kokoh Darren dan mengusapnya pelan dan lembut, mencoba merendam gejolak api kemarahan di hati Darren.

Darren menengok ke Dira, dan melihat tatapan teduh dari Dira. Darren membuang nafasnya pelan dan berusaha membuang rasa kesal di hatinya.

Darren langsung menarik Dira dalam dekapannya.

"Lain kali jangan bicara sama dia."

"Iya...."

"Jangan mau di peluk sama dia, walau dia memaksanya."

"Iya...."

"Lebih baik kamu menghindari dia jika bertemu dengannya."

"Iya...."

"Gue nggak suka elo deket-deket sama dia."

"Iya...."

"Gue bilang kaya gini bukan berarti gue cemburu ya sama elo. Gue cuma nggak suka aja lihat elo deket-deket sama dia. Gue nggak mau aja elo di bilang cewek yang nggak bener sama orang."

"Iya...."

"Apa nggak ada jawab yang lain selain jawaban iya...."

"Terus aku harus jawab apa?" jawabnya polos

"Apa kek!" ketus Darren sedikit kesal dengan jawaban Dira.

Darren langsung melepaskan Dira dari pelukannya, dan Darren memilih mandi agar hati dan pikirannya menjadi lebih fresh.

Dira yang melihat Darren terlihat kesal, hanya menatapnya heran dan mengedikan bahunya.

"Lebih baik aku masak."

***

Darren yang baru saja selesai mandi dan Darren teringat kalau dirinya lupa tidak membawa handuk.

"Gue lupa lagi nggak bawa handuk."

Darren akan berteriak meminta tolong ke Dira untuk mengambilkan handuknya, tapi saat mau berteriak Darren mendengar suara benda jatuh dan tidak lama terdengar suara Dira menjerit keras.

"Aahh...." jerit Dira.

Darren yang masih berada di dalam kamar mandi langsung keluar saat mendengar Dira berteriak. Darren melihat Dira tengah berjongkok di atas meja dan terlihat ketakutan.

"Ada apa?" tanya Darren panik.

"Ada tikus masuk ke penggorengan," jawab Dira tanpa melihat Darren karena posisi Dira membelakangi tempat masak, sebab Dira sangatlah takut sama tikus.

"Kok bisa?" tanya Darren heran.

"Tikusnya jatuh dari atas dan masuk ke penggorengan."

Darren langsung memeriksanya, dan benar saja tikusnya masih berada di atas penggorengan dalam keadaan yang sangat mengesankan. Darren langsung mematikan kompornya dan mengangkat tikusnya dan langsung di buang ke tong sampah.

Darren langsung mendekati Dira, dan menepuk punggung Dira.

"Tikusnya sudah nggak ada."

"Kamu yakin tikusnya sudah nggak ada?"

"Iya...."

Dira langsung turun dari meja dan memeriksa wajan yang memang sudah tidak ada tikus. Dira juga tidak memperhatikan keadaan Darren yang tak mengenakan handuk.

"Huft...." Dira membuang nafasnya.

Dira segera membereskan sisa sayuran dan membuangnya ke tempat sampah tapi saat akan membuang sisa sayuran ke tempat sampah Dira justru melihat tikus yang tadi ada di atas tempat sampah. Seketika Dira menjerit lagi dan membuat Darren langsung mendekatinya.

"Kenapa?"

"Tikus...!!" jerit Dira dan langsung naik ke tubuh Darren dan menyembunyikan wajahnya ke leher Darren.

Darren yang nggak mau melihat Dira terus menjerit karena takut melihat tikus, langsung membawanya ke depan dan Darren langsung duduk di kursi sembari mengelus punggung Dira.

"Sudah aman," kata Darren.

"Kamu yakin! terus kenapa ini ada yang mengganjal di bawa bokongku, apa bukan tikus?"

"Eh...." Darren tersadar kalau dirinya tak berbusana dan yang di duduki Dira adalah si burung kisutnya, yang kini mulai menggeliat karena gerakan bokong Dira.

Darren menelan ludahnya, berusaha agar si burung kisutnya tidak minta terbang.

Dira yang penasaran, langsung melirik ke bawah karena merasa duduknya tak nyaman karena terganjal sesuatu yang mengeras. Dira tertegun melihat apa yang sedang di dudukinya itu, kemudian Dira menatap Darren. Detik berikutnya....

"Aahhh...."

Dira menjerit dan langsung turun dari pangkuan Darren. Dira berlari masuk ke dalam kamar dan menutup pintu dengan sangat kencang, membuat Darren terlonjak di tempatnya.

Darren kini menatap iba sama burung kisutnya yang kini sudah mulai terbang dan ingin mencari sarangnya.

"Sepertinya gue harus menenangkannya."

1
Diana Taslim
Luar biasa
Giyeem Endut
ceritanya sederhana aku suka, maksih y thor
mursih brebes
bagus
Giyeem Endut
badas kali dira, aku suka
Giyeem Endut
bucin akut y si darren
Giyeem Endut
wahhh🤣🤣🤣
Giyeem Endut
cieee yg uda cemburu
Giyeem Endut
gemessss thor
Giyeem Endut
Kecewa
Giyeem Endut
Buruk
Giyeem Endut
uda cari perhatian y si darren
Giyeem Endut
darren mulai suka sm dira
Giyeem Endut
geliii😂😂😂
Giyeem Endut
agak lain kayak nya ini seru
kurnia rahayu
Luar biasa
Sudar Wati
ya ampun paten kali bumil bisa menghukumi orang biar jerah tapi kok bikin geli
Rara Kusumadewi
tuh kan terjebak permainan sendiri si darren
Alejandra
Perasaan pup bayi nggak bau, cuma asem doang, kenapa jijik sich...
Alejandra
Bukannya dulu Darren tu anti sama cew, tapi kenapa gampang aja didekatin cew meski hanya sebatas rekan kerja tapi harusnya jadi cow tu u peka dkit...
Alejandra
Mungkin itu akibat dari berbuat zalim terhadap cucu menantu sendiri...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!