Kakak Tampan Itu Ternyata Ayahku

Alana dan teman teman sekelas nya sudah sampai di jakarta, mereka beristirahat sebentar di sebuah taman yang cukup luas dengan banyak pedagang di pinggir jalan

"Alana jangan main jauh jauh ya, Mamah mau ke Atm se bentar untuk mengambil untuk ambil uang" ucap Dita memperingatkan Alana

"Iya Mamah, Lana akan main sama Sasya di taman itu" ucap Alana tersenyum pada sang Mamah

"Baik lah, tapi jangan lari lari ya, nanti kalau lari lari Lana bisa jatuh" ucap Dita lalu  Dita pun pergi meninggalkan Alana

"Wah beruntung kamu bisa di antar Mamah kamu ya Lana, aku malah sama Mbak" ucap Sasya menunduk sedih karena hanya di antar pengasuh nya saja

"Iya sih, tapi awal nya Mamah ku juga gak akan ikut, malah akan pergi sama Gema, tapi aku nangis di depan mereka jadi nya Mamah ku deh yang antar" ucap Alana menjelaskan

Tak berapa lama Leon yang sedang berlari tak sengaja menabrak Alana dan juga Sasya hingga Alana dan juga Sasya terjatuh

"Iiihhh Leon? Kamu kenapa sih lari lari seperti itu, sakit tau" teriak Alana merasa kesal pada teman laki laki yang sekelas dengan nya itu

"Ha... ha... maaf ya, aku gak sengaja" ucap Leon tertawa meledek Alana

"Awas ya kamu Leon, Lana? Ayo kita kejar Leon" ajak Sasya memegang tangan Alana

"Ayo...!" Ucap Alana lalu bersiap siap untuk mengejar Leon

Leon yang melihat itu cepat cepat berlari, hingga Alana dan juga Sasya mengejar Leon

"Lana ayo cepat" teriak Sasya yang berlari terlebih dulu

Alana yang mendengar itu semakin mempercepat langkah lari nya, hingga

"Bruuukkk"

Lana menubruk seorang pemuda yang tiba tiba muncul di hadapan nya, hingga Alana terjatuh

"Awwww"

Desis Alana merasa terkejut dengan apa yang dia perbuat, pemuda itu memperhatikan Alana lalu berjongkok dan membantu Alana berdiri

Alana memperhatikan wajah pemuda itu yang terlihat sangat tampan untuk nya

"Ka... kakak tampan?" Tanya Alana sembari terus menatap Wajah pemuda itu

"Apa? Kamu tidak apa apa kan?" Tanya pemuda itu yang tak lain adalah Park Hyun ki

"Tidak apa apa, Lana tidak apa apa kok" ucap Alana terus memperhatikan wajah Hyun ki

"Bagus lah, ah iya, ini aku kasih permen sebagai permintaan maaf ku untuk kamu" ucap Hyun ki tersenyum pada Alana sembari menyodorkan beberapa permen yang selalu berada di saku nya itu

"Kakak tampan? Kamu kakak tampan kan?" Tanya Alana dengan polos nya

"Kakak tampan? Aku bukan kakak tampan nama ku Park Hyun ki dan aku dari korea" ucap Hyun ki tersenyum pada Alana

"Korea itu dimana? Jauh tidak?" Tanya Alana

"Lumayan jauh, ah kamu mau permen ini tidak?" Tanya Hyun ki pada Alana lalu memegang tangan Alana dan menyerahkan permen itu pada Alana

"Terima kasih kakak tampan" ucap Alana tersenyum senang

"Iya sama sama" ucap Hyun ki tersenyum pada Alana

Tak berapa lama Sejin menghampiri Hyun ki dengan makanan yang Hyun ki sempat pesan pada Sejin

"Hyun ki a, kamu mau beli apa lagi?" Tanya Sejin

"Ah sudah cukup Hyung, itu hanya untuk mengganjal perut ku untuk saat ini saja sebelum nanti makan Siang bersama Seo yeon dan juga Woo Jin Hyung" ucap Hyun ki

"Baik lah, Kajja kita pulang" ajak Sejin

"Ah nde" ucap Hyun ki

Hyun ki kembali menatap wajah Alana lalu tersenyum pada nya

"Kakak pergi dulu ya, semoga kita dapat bertemu lagi" ucap Hyun ki pada Alana

"Iya, terima kasih permen nya kakak tampan" ucap Alana lalu melambaikan tangan nya pada Hyun ki, begitu pun dengan Hyun ki yang melambaikan tangan nya sembari tersenyum pada Alana lalu pergi bersama Sejin

"Alana? Kamu dadah sama siapa nak?" Tanya Dita yang berjalan menghampiri Alana

"Aku ketemu kakak tampan yang selalu datang ke mimpi aku Mamah, ini lihat kakak tampan kasih aku permen" ucap Alana membuat Dita terkejut mendengarnya

"Kakak tampan? Mana mungkin kamu bisa bertemu dengan nya Alana" ucap Dita tak percaya

"Beneran kok Mamah, Lana ketemu kakak tampan, dia juga tersenyum pada Alana katanya dia berasal dari tempat yang jauh" ucap Alana terus meyakin kan Dita

"Kamu jangan bercanda Alana, Mamah tidak suka" ucap Dita menatap Alana masih tak percaya

"Benar kok Mamah, Lana tidak bohong, Lana  ketemu kakak tampan barusan" ucap Alana

"Itu benar tante, Lana ketemu kakak kakak yang tampan, dia mirip artis yang selalu di tonton kakak ku di rumah" ucap Sasya yang menghampiri Lana dan juga Dita karena memang tadi Sasya sempat melihat Lana berbincang dengan seorang pemuda

"Apa mungkin itu Nugi? Tapi dia kan sekarang tinggal di korea" batin Dita

"Emmmhh permen nya sangat enak, Lana baru pertama kali makan permen seenak ini" ucap Alana yang membuka bungkusan permen yang sempat Hyun ki berikan tadi lalu memakan nya

Dita sebagai ibu yang sigap cepat cepat melihat permen yang di kasih Hyun ki tadi takutnya permen itu tidak cocok untuk anak kecil

"Permen ini kan, berasal dari korea, apa mungkin itu benar benar Nugi" gumam Dita memperhatikan permen yang dia ambil dari tangan Alana

"Terus kakak tampan nya sekarang kemana?" Tanya Dita mulai penasaran

"Dia sudah pergi, itu lihat kakak tampan nya masuk ke dalam mobil" ucap Alana menunjuk Hyun ki yang membuka pintu mobil nya untuk masuk ke dalam mobil nya itu

Dengan cepat Dita melihat ke arah yang di tunjuk Alana tapi Dita hanya melihat punggung Hyun ki dan tidak sempat melihat wajah nya

"Hufftt... sayang sekali Mamah tidak melihat wajah nya, Mamah penasaran seperti apa wajah yang selalu kamu panggil kakak tampan itu" ucap Dita menunduk sedih

"Gak apa apa Mamah, semoga saja kita bisa bertemu dengan kakak tampan lagi" ucap Alana menenangkan

"Yasudah, ayo cepat kita siap siap naik ke dalam bus lagi, kita akan melanjutkan perjalanan kita menuju Ancol" ajak Dita pada Alana dan juga Sasya

"Yeeeeee... ayo Mamah" teriak Alana dan juga Sasya sangat senang

.....

"Hyun ki a? Gwenchana? Kenapa kamu melamun?" Tanya Sejin yang menatap Hyun ki terus saja melamun

"Hyung? Aku sangat merindukan anak yang tadi aku sapa, entah kenapa hati ku sangat sedih saat tadi meninggalkan nya sendiri" ucap Hyun ki

"Dia tidak sendiri Hyun ki a, mereka bersama orang tua nya, lagi pula kamu juga baru pertama melihatnya bukan?" Tanya Sejin

"Iya Hyung, ah mungkin hanya perasaan ku saja" ucap Hyun ki lalu mengambil cilok yang di beli Sejin tadi dan mencoba memakan nya

"Wah ini sangat enak Hyung" ucap Hyun  ki tersenyum senang

"Kalau kamu suka, makan lah" ucap Sejin tersenyum gemas pada Hyun ki