Rasa kecewa,sakit hati,dan hancur harus Leona rasakan, saat mengetahui perselingkuhan suaminya dengan gadis yang umurnya jauh di bawahnya,
Luka yang ia rasakan, memang akan selalu berbekas, namun Leona wanita yang cerdas dan mandiri, ia bisa menerima semua kesalahan suaminya, kecuali pengkhianatan, karena sekali berselingkuh maka akan berselingkuh lagi, karena Selingkuh adalah penyakit yang sulit di sembuhkan.
Lebih baik di lepaskan sebelum menggerogoti hati secara perlahan.
Hingga Leona bertemu dengan Tian Alvaro.
Hidup nya berubah setelah ia di cintai oleh Tian
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fiah MSI probolinggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 18 Arsa Dan Leona
Leona dan Arsa pun berjalan menaiki tangga rumah mertuanya, mama dan papa Arsa melihat pasangan yang kini sudah bukanlah suami istri lagi.
"Apakah sekarang mama menyesal karena telah membencinya selama ini? aku sudah berusaha mengatakan sama mama,kalau Leona bukanlah wanita seperti itu,apakah mama berfikir anak kita bisa sukses karena kerjanya, itu semua karena Leona ma, tanpa Leona...apakah Arsa bisa?"ucap Papa Arsa.
Mamanya hanya diam seraya terus menatap ke arah Rasa dan Leona, sehingga bayangan mereka pun tidak ada.
"Aku melihat Cinta di mata Arsa untuk Leona, tapi... setan apa yang merasuki Arsa sehingga bisa melakukan kesalahan sebesar ini."ucap papa Arsa.
*****
Arsa dan Leona sama-sama menatap langit, itu adalah kebiasaan mereka selama bersama.
Jika dulu, Arsa akan memeluk Leona dari belakang, menikmati keindahan malam dengan memeluk sang istri, tapi sekarang, jangankan memeluknya,menyentuhnya saja ia tidak bisa.
Menyesal pun sudah percuma.
"Kau tahu Arsa... hubungan kita...adalah hubungan yang paling di iri kan oleh teman kampus kita, kita pacaran selama 3 tahun dan menikah sudah 4 tahun, tapi...hubungan harmonis itu tidak menjamin keutuhan keluarga"ucap Leona seraya menatap lurus dengan pandangan kosong.
"Andai kau tidak menggugat cerai Na, kita masih suami istri saat ini"ucap Arsa dengan tidak tahu malu dan tidak punya otak. Leona tersenyum mengejek seraya berkata.
"Kau menyalah kan ku atas kesalahan mu Arsa, apa kau masih punya hati dan perasaan?"ucap Leona menyendekapkan tangannya.
"Andai kau tidak menuruti nafsumu,semua ini tidak terjadi, tapi... sudahlah semua telah berlalu,ku harap kau tidak akan membuat Candra kecewa, nikahi Arita dan sembuhkan lah ia,sebelum ia melakukan kesalahan yang lebih jauh lagi"ucap Leona tersenyum.
"Leona,maafkan aku,tapi bisakah kau memaafkan aku dan kembali padaku setelah amarahmu reda"ucap Arsa
"Ku buang rasa ,impian dan harapan, karena hidup bersama mu sudah tidak mungkin Arsa,
Aku ikhlas walau kau tahu Arsa,hatiku sangat terluka,yang aku sesali hanyalah, saat Rinduku rasa ku hanya ku curahkan pada orang yang salah seperti dirimu"ucap Leona dengan penuh kekecewaan, terluka, sedih dan amarah.
Arsa melihat raut wajah itu seraya berkata
"Apakah karena Arita mengalami gangguan itu kau tidak meminta harta gono-gini padaku?"tanya Arsa.
"Bukan, aku datang padamu bukanlah karena hartamu, aku hanya ingin membuktikan pada mama mu, kalau dia salah dalam menilai ku, aku tidak menuntut mu karena itu akan memicu pada mental Arita, maka dari itu jangan sia-sia kan, berbahagia lah dengan Arita dan jangan ulangi kesalahan yang sama"ucap Leona yang akhirnya menatap ke arah mantan suaminya.
Leona melepas cincin yang sudah 4 tahun melingkar di jari manisnya, ada bekas putih yang melingkar di jari itu.
"Ini adalah cincin pernikahan kita, aku sudah tidak berhak memakai nya, dan juga malam ini aku akan pergi dari rumah itu, selamat tinggal Arsa"ucap Leona seraya menyerahkan cincinnya pada genggaman Arsa.
"Leona tetaplah tinggal di rumah itu, rumah itu akan ku ganti nama dengan namamu"ucap Arsa yang mana berhasil membuat langkah Leona terhenti.
Arsa berharap jika Leona masih tinggal di rumah itu, kenangan manis yang mereka lakukan bisa mengingat kan Leona.
"Andai kau tak melakukan hal menjijikkan dirumah itu, mungkin aku akan mau tinggal di sana,tapi... kemaren kau sudah mengotori juga kamar itu dengan hubungan terlarang mu Arsa, sudah tidak ada tempat untuk kenangan kita"ucap Leona menahan sesak nya, air matanya hampir terjatuh, namun segera ia tepis.
Arsa begitu terkejut saat mendengar kata itu, Leona tahu apa yang ia lakukan du rumah itu bersama Arita.
"Kenapa kau tidak marah atau mengamuk seperti wanita lain Na.."ucap Arsa.
Leona tersenyum dan memindahkan rambutnya ke belakang telinga nya.
"Untuk apa Arsa? untuk merebut kan pria yang tak pantas menjadi rebutan? apa aku harus menjambak, mencakar atau menendang Arita seperti wanita di dalam film-film, tenaga ku sangat berarti untuk melakukan hal seperti itu, dan juga... meskipun Arita bertelanjang di hadapanmu jika kau punya kesetiaan kesalahan besar ini tidak akan terjadi, intinya kau sampah yang tidak perlu aku pertahankan Arsa, dan Arita dia hanya ulat bulu yang kegatelan dan tepatnya ia bertemu dengan pria brengsek sepertimu jadi kalian sudah sangat serasi"ucap Leona seraya meninggalkan Arsa.
Sedari tadi ia mencoba menahan kesal dan amarahnya, bisa-bisa nya Arsa ingin memintanya kembali,
Malam ini Leona tidak menunggu hingga acara selesai, ia pulang terlebih dahulu.
Ia mengemasi semua barang yang ia perlukan saja, entahlah...ia tidak tahu harus tinggal dimana saat ini, saat Leona sudah mengemasi semua barangnya, ia membawa ke luar rumahnya seraya terus menatap rumah yang penuh dengan cintanya untuk Arsa, saat Leona kebingungan mencari tempat tinggal, dering ponsel nya menyadarkannya atas kebingungan nya.
"Hallo Ven... tumben nelfon malam-malam"tanya Leona,pada teman yang akhir-akhir mencoba mendekatinya,
Leona adalah wanita yang tidak suka berteman, bukan karena sombong tapi saat ia masuk ke dalam perusahaan itu, tidak ada teman yang mau mendekatinya, termasuk Veni.
Mereka jarang berkomunikasi kecuali hal pekerjaan,sungguh para pekerja yang handal bukan.
"Na... gimana ya ..., teman sekamarku pindah tadi sore, aku... aku sekarang sendirian,aku bingung mau nelfon siapa, kau tahu sendiri aku penakut orang nya, mau kah tinggal di sini? aku tahu kau ada masalah dengan suami mu kan?"ucap ragu dan gugup Veni.
Sejenak Leona terdiam, apakah ini sebuah kebetulan, di saat ia membutuhkan tempat,ada seseorang yang menawarkan tempat.
"Ven... apakah benar, kalau begitu bolehkah aku tinggal di sana, maksud ku ... aku akan menjadi pengganti teman sekamar mu untuk sementara,aku...aku"ucap Leona seakan mencari kata yabg tepat untuk menjelaskan pada Veni tentang masalahnya.
"come here, aku tunggu kau Leona"ucap Veni seraya langsung menutup sambungan telfon nya, tangannya gemetar saat pandangan nya tertuju pada seseorang yang kini berdiri di depannya dengan pandangan seperti harimau kelaparan.
'Oh Leona.... punya hubungan apa kau dengan orang menyeramkan ini,kenapa harus membawa ku kedalam lingkungan mereka'
Begitulah ucapan Veni dalam hati seraya menundukkan kepalanya.
*****
"Oh tuhan... terimakasih karena memberi ku jalan untuk tempat tinggal ku sementara" ucap Leona seraya mengemudikan mobilnya.
Dalam perjalanan Leona terus mengingat semua kenangan dan semua yang terjadi belakangan ini, tidak mudah baginya melupakan orang yang telah ia cintai selama 7 tahun, orang yang tinggal satu rumah dengannya selama 4 tahun, butuh waktu untuk melupakan semua itu, dan Leona hanya butuh pekerjaan yang sibuk untuk melupakannya segala masalahnya, jika ia tidak ada kerjaan maka semua kenangan manis dan pahit bermain manja dalam ingatannya.
*****
"Kau akan dapat hadiah jika kau berbuat baik pada Nona Leona"ucap orang itu yang tidak lain lagi adalah Asisten Li.
"Jangan katakan apapun pada Nona Leona, anggap saja ini hanya kebetulan kau menawarkan tempat untuk nya, rahasiakan kedatangan ku kemari"ucap lagi Assisten Li.