Bercerita tentang seorang mahasiswa yang diidolakan oleh semua mahasiswi diuniversitas terkenal dikota J. namun tidak dengan Ayzaila Reina Pradja karena menurutnya Albian Sanjaya sama aja seperti pria pada umumnya.
Tapi tidak dengan Albian Sanjaya yang diam-diam memperhatikan Ayzaila. menurutnya Ayzaila merupakan wanita yang sangat cantik dan menarik. namun ntah mengapa sikapnya sangat acuh terhadap Bian.
Hallo semuanya...
Selamat membaca karya kedua author yah. jangan lupa juga berikan dukungan kalian dengan cara Like dan Komennya agar author bisa lebih semangat lagi dalam membuat cerita 🙏😁
semoga kalian suka... 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PHJH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 16
Keesokan harinya di Universitas Biru, Albian CS tengah duduk santai di kantin Kampus tak lupa diiringi dengan canda tawa dari Arvin, dan Dimas. sedangkan Robby dan Albian hanya tersenyum senyum saja melihat tingkah ajaib sahabatnya itu.
"Eh bro Ayza noh" tunjuk Dimas sembari melirik kearah Albian.
"yupz,,, sudah terkonfirmasi bro hahaha" ucap Dimas kembali, membuat Albian kesal akan tingkah dimas barusan.
"Terkonfirmasi apaan sih?" tanya Arvin kebingungan.
"Al, lu suka kan sama Ayza" ungkapan Dimas barusan membuat semua mata tertujuh padanya.
"Ayza siapa?" tanya Albian sembari memalingkan wajahnya.
"Heleh pake acara nanya Ayza siapa pula. dari cara lo itu udah kelihatan jelas bro" ungkap Dimas.
"Jangan disangkal terus bro, kalau memang suka dikejar dong" sahut Arvin
"Apaan sih nggak ada juga yang suka siapa tadi namanya? hmm bahkan namanya saja gue lupa" seru Albian sambil membuka bukunya untuk menghindari pertanyaan lebih banyak lagi soal Ayza.
Tak berapa lama pun Ayza benar-benar lewat didepan Albian CS. dengan gaya berjalannya yang khas yaitu tangan dilipat kedepan dan tatapan lurus nan seriusnya.
"Hai Ayza" Sapa Arvin yang melihat Ayza hendak melintasi mereka.
"Udah gue bilang gue gak menyukai siapa sih tadi Ayza atau apalah itu namanya" seru Albian sambil teruz menatap bukunya.
Ayza merasa namanya disebut tadi menghentikan langkahnya dan mengernyitkan dahinya.
"Siapa juga yang mau disukai sama lo" ucap Ayza datar.
Albian yang mendengar suara itu pun mendonggakan kepalanya dan betapa terkejutnya ia, ternyata benaran Ayza yang ada dihadapannya.
"A..ayza" ucap Albian setengah gugup
"puft... " Arvin, Dimas dan Robby menahan tawa mereka karena Albian yang mereka kenal tak pernah merasa gugup jika berbicara pada siapapun namun ntah mengapa Ayza mampu membuat seorang Albian gugup.
"Begitu masih saja mengelak tak menyukai Ayza" bisik Arvin kepada Dimas dan Robby.
"Biar saya jelaskan" ucap Albian mencoba bicara dengan Ayza
"Tak perlu" Ayza pun langsung berjalan tanpa menoleh kembali kearah Albian CS.
"Tapi tunggu dulu.... " tahan Albian namun Ayza tetap saja berjalan tanpa menoleh kearah Albian.
"Hahahaha" seketika tawa Dimar, Arvin dan juga Robby pecah.
"Ini semua gara-gara kalian, gue jadi gak enak sama dia" kesal albian sambil memberikan tatapan mautnya kepada ketiga sahabatnya itu.
"Sudahlah Al apa susahnya mengakui perasaanmu sendiri" ungkap Robby ikut berbicara.
"Nah tuh dengerin bro" sahut Dimas. tanpa menjawab apapun lagi, Albian pun pergi meninggalkan para sahabatnya itu.
****************/**************
Dilain tempat Ayza sedang bersama Amel, hendak menuju keparkiran mobilnya.
drt... drt...
💬Ka Ay, dimana? toko rame banget kak, ini aku baru aja tiba di butik tapi belum bisa buka karena sudah ada beberapa orang yang antri" isi pesan dari Arin.
"Mel, ke butik yah bantuin. kata Arin butik rame" kata Ayza sambil terburu-buru berjalan ke mobilnya.
"Wehh Ay, serius? ini pasti karena Tere sih model terkenal itu Ay" seru Amel bahagia
"Sepertinya mel, yaudah yuk" Ayza pun melajukan mobilnya.
Setelah 20 menit menerjang ramainya jalanan kota J. akhirnya Ayza dan Amel pun tiba di ayza Boutique.
"Gilaa Ay ramai sekali" takjub Amel.
"Sudah ayo buruan turun, kasihan tuh Arin sendirian" ajak Ayza sambil melangkah masuk ke butiknya.
"Selamat sore, maaf telat membuka butiknya yah mbak mbak dan ibu ibu. mari silahkan masuk" ucap Amel sedangkan Ayza telah masuk melalui pintu lain.
Ayza sedikit ragu karena memang penampilan dan gaya bicaranya yang tak ramah itu nantinya akan mempengaruhi butiknya. sebenarnya ia ingin merubah sifatnya itu saat dibutik tapi sepertinya ia masih memerlukan waktu sedikit lagi. Alhasil untuk menunggu dirinya siap menyambut para pelanggannya maka Amel lah yang ia mintai tolong untuk menyambut para pelanggan sementara waktu ini.