Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
"Tuan?" sapa pengawal Robert.
"Hmm? Tak ada salah nya aku mencoba dengan nya." jawab Robert tersenyum kecil melihat kartu nama Dara.
Dara sungguh gadis yang cantik dan aura nya begitu positif di mata tua Robert berbeda sekali dengan Cucu nya yang punya aura Negatif dan dikelilingi warna gelap.
Mereka pasangan yang cocok..! Kegelapan akan menjadi terang dengan ada nya cahaya dan Dara seperti cahaya bagi Robert sehingga dia berniat akan mempertemukan cucu nya dengan Dara nanti.
"Ayo kita kembali..!" ajak Robert.
"Kembali kemana Tuan? Bukankah anda bilang akan ke rumah sakit? Tadi kaki anda merasa keram lagi kan?" cecar Pengawal setia nya itu.
"Gadis tadi udah mengobati kaki ku entah apa yang dia tekan sampai aku begitu kesakitan tapi setelah nya kaki ku jauh lebih baik." jelas Robert.
Pengawal Raden itu begitu cemas tapi melihat Robert merasa yakin dengan kaki nya yang telah jauh lebih baik dengan terpaksa pengawal itu menurut.
Robert menyimpan kartu nama Dara di dalam dompet nya seperti benda berharga untuk nya, sementara Dara yang tak tahu pikiran Robert, dia sekarang sedang berbahagia memikirkan pemasukan nya nanti setelah mengobati Robert.
"Sedikit memeras kakek tua itu nggak apa menurutku, lagian kaki nya begitu parah." gumam Dara mengangguk-anggukkan kepala nya.
"Semoga aja Kakek itu mau berobat pada ku biar aku nggak terlalu bergantung dengan modal yang di janjikan oleh Tuan King." ucap Dara lagi.
Dara memutar kepalanya melihat gedung tertinggi diantara gedung-gedung yang dilihat nya tertera diatasnya NM Company Group. Perusahaan Raksasa itu begitu dominan dari perusahaan lain yang ada disekitar nya.
"fyyuuhhh?!" Dara menarik napas dalam-dalam.
"Semoga aja tuan king engga marah sama aku, dia begitu sangat menyeramkan..! Kenapa dia begitu berbeda dengan Carlos ku." gerutu Dara yang teringat dengan Carlos yang sangat dingin juga.
Kemudian Dara berbalik pergi melanjutkan langkah kaki nya yang akan naik bus kota. Dara bahkan tidak sadar dengan ocehan nya itu, tiba-tiba dia menangkup kedua pipi nya sendiri.
"Oh sayangku..! Aku jadi kangen dengan belahan jantung dan jiwa ku." pekik Dara tertahan, Dara mempercepat langkah kaki nya ke arah halte bus.
\*\*\*
Di gedung pencakar langit.
"Semua udah saya pesan tuan." lapor Romy sebagai orang kepercayaan Nicoles menjalankan perintah nya.
"Percepat permintaan ku kalau bisa dalam waktu sehari." titah Nicoles dengan tegas.
Romy pun membelalak, "Tuan? Mana bisa..? Anda seharus nya tahu membeli bahan-bahan berkualitas tinggi dari luar Negeri itu sulit dalam pengantaran nya, sekalipun kita gunakan pesawat pribadi itu tetap tidak bisa sampai dalam sehari tuan." protes Romy.
"Apa aku menyuruh mu protes?" pertanyaan Nicoles yang begitu dingin membuat Romy terpaku di tempat nya.
"Maafkan saya tuan." ucap Romy merasa telah melakukan kesalahan.
"Pergi..!" usir Nicoles, dengan terpaksa Romy keluar dari ruangan Nicoles sambil menekuk kedua alis nya membayangkan betapa merepotkan nya perintah Nicoles ini.
"Apa tuan pikir pemesanan nya di Kota sebelah jadi bisa sampai sehari gitu?" Batin Romy merasa frustasi.
Romy tiba-tiba meminta bantuan si calon nyonya masa depan untuk meminta waktu tenggang, demi keamanan diri nya tidak ada salah nya meminta bantuan Dara.
\*\*\*
Di halte bus dekat Perumahan The King.
Semenjak tinggal di kawasan elit itu begitu mudah bagi Dara tanpa mengeluarkan banyak uang, kalau di rumah kontrakan lama mereka sebelum nya, cukup jauh dari halte hingga harus naik ojek dan biaya nya nambah lagi sedangkan naik taksi sungguh sangat boros.
Dara bukan nya pelit tapi dia harus mengumpulkan modal untuk usaha nya yang sudah ada tanda lampu hijau itu, terlebih Ia telah menjadi buah bibir di Indonesia saat ini, pasti banyak yang mendatangi butik nya nanti.
"Ehh?" Dara mengeluarkan ponsel nya yang bergetar.
"Besok barang-barang ku dari Jepang udah sampai di Pelabuhan." ucap Dara seketika tersenyum melihat pesan dari teman yang bekerja dikapal, yang mana isi pesan-nya besok mereka akan tiba di Indonesia sehingga barang-barang Dara bisa diambil.
Saat Dara hendak menyimpan ponsel nya malah ada panggilan masuk dari nomor asing, Dara mengangkat panggilan itu.
"Haloo?" sapa Dara.
"Hmm? Nona? Halo? Ini saya Romy, asisten nya Tuan King."Sahut Romy yg membuat Dara menegang.
"I-iya?" jawab Dara merasa cemas.
"Hmm? Kami sudah memesan semua kain-kain terbaik dari luar negeri nona dan tempat nya juga telah di tentukan, tapi tuan king meminta kami untuk menyiapkan nya dalam sehari dan saya tidak mampu Nona. Bisakah nona beri saya waktu selama 3 hari sampai pemesanan sampai? Kami sudah berusaha melakukan pengiriman barang nya cepat dengan Pesawat pribadi The King..! Tapi kendala nya jauh di luar kemampuan kami Nona." jelas Romy.
Dara terkejut mendengar nya tak disangka Nicoles tetap melanjutkan kesepakatan nya, padahal Dara berpikir Ia harus menyerah dengan harapan itu.
"Terima kasih tuan, saya bisa menunggu 3 hari karna ada pekerjaan yang harus saya urus 2 hari kedepan." balas Dara bersemangat.
Dara begitu bingung ketika Romy menghubungi nya karna dia mengira bahwa Nicoles membatalkan kesepakatan nya, dan betapa terkejut nya Dara ketika Romy memohon pada nya untuk bertemu Nicoles dan mengatakan kesibukan nya selama 2 hari kedepan.
Dara memijit pelipis nya yang terasa pusing, "Apa dia sengaja menyuruh ku memasuki kandang singa hutan?" Batin Dara mendengus.
🥀🥀🥀
Ke esokan hari nya.
Dara memang kembali mendatangi perusahaan Nicoles, kali ini Dara dijemput oleh Romy di Loby yg membuat kondisi di perusahaan menjadi bahan gosipan banyak karyawan NM Company.
"Kenapa saya harus menemui tuan King langsung, tuan?" tanya Dara yang sedikit penasaran pada Romy yang tak bisa bicara langsung melainkan harus Dara sendiri yang menjelaskan nyy.
Dara sendiri tak mengerti maksud Romy, tapi pria cukup berpengaruh seperti Romy memohon pada nya yang seketika membuat Dara merasa begitu tertekan dan terpaksa Dara mengiyakan nya saja.
"Tuan King sulit menjelaskan jika perkara kerja sama Nona, Anda yang terlibat lebih didengarkan oleh nya dari pada saya yang hanya perantara." begitulah penjelasan Romy pada Dara.
Dara melihat Romy yang membawa nya ke dalam lift pribadi, "I...ini??" ucap Dara.
"Mari nona, lift ini lebih cepat kita sampai dari pada memakai lift umum." pinta Romy dan Dara pun memasuki Lift itu yang tak berhenti di setiap lantai langsung ke lantai tujuan karna privat hanya Orang tertentu saja menggunakan lift ini.
Dara seketika dibuat senam jantung karna dia harus bertemu dengan Nicoles lagi, sesuai dengan permintaan Romy Dara harus berpura-pura tak tahu kalau Nicoles akan memberi nya hadiah.
Dara yang sudah dihadapan Nicoles, Nicoles tersenyum tipis melihat Dara yang tampak tertunduk dengan memainkan jemari nya, itu membuat Dara terlihat lucu di mata Nicoles.
"Kali ini apa?" tanya Nicoles dengan wajah datar nya.
Dara melihat Nicoles sesekali dan kembali menunduk lagi, "Maafkan saya tuan, tadi malam saya tidak bisa tidur memikirkan kelakuan saya kemarin. Saya tidak sopan dengan langsung berlari saja." Ucap Dara pelan, lama-lama suara nya mencicit hingga nyaris berbisik.
Nicoles menahan senyum nya seketika, "Kau sangat lucu." ucapan itu lolos begitu saja dari bibir seksi Nicoles.
Dara menegang, "Lu--lucu? Sa--saya bukan peliharaan tuan King." lelucon Dara.
"Tak harus hewan yang lucu bukan." jawab Nicoles tenang.
"Iya tapi kata-kata itu sangat seram keluar dari mulut anda Tuan." Batin Dara menjerit.
"Hmm? Saya sibuk selama 2 hari ini tuan, hari ini saya harus pergi ke pelabuhan untuk menjemput semua gaun dan pakaian saya dari Jepang." ujar Dara. Nicoles mendengarkan.
"Lalu?" tanya Nicoles.
Dara menundukkan kepala nya, "Hmm?" Dara sendiri begitu gugup dengan apa yang akan dia bicarakan.
\*
Bersambung...................................
tp gak apa apa aku tetap menunggu dan mengikutinya kok.
semangat yaaaaaa😄💪