Niana Lestari,gadis berusia 18 th terpaksa harus menerima perjodohan yang dibuat oleh almarhum sang kakek dengan anak dari anak angkat sang kakek.
Irlan Pratama,laki-laki berumur 26 th adalah laki-laki yang dijodohkan untuk Niana.
Apa yang terjadi setelah pernikahan mereka?
Mengapa mereka harus bercerai di usia pernikahan yang masih 3 bulan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_Les, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Hari-hari pun berlalu tak terasa sudah sebulan pernikahan Nia dan Irlan. Masih belum ada yang berubah dari perasaan Irlan. Buktinya mereka masih tidur berpisah kamar.
Orangtua Nia maupun Irlan pun sudah tahu kalau anak-anaknya pisah kamar,Irlan beralasan mereka masih butuh penyesuaian.
Sebenarnya para orangtua tidak menyetujui,karena mereka berharap segera memiliki cucu. Tapa apadaya kalau anak-anak mereka sepakat untuk seperti itu.
"aku berangkat yah.."pamit Irlan ke Nia sambil naik mobil untuk berangkat kerja.
Nia mengangguk.
"hati-hati kak.." Nia melambaikan tangannya sampai mobil Irlan tak kelihatan lagi baru lah Nia masuk ke dalam rumahnya.
Setiap hari sehabis mengantar suaminya di halaman Nia tidak punya aktivitas lain. Paling-paling hanya nonton drakor,sesekali masak makan siang dan mengantar ke kantor Irlan,itupun dia bertanya dulu kepada suaminya apa suaminya ada di kantor atau tidak pada jam makan siang. Karena pernah satu hari Nia ke kantor mengantar makan siang untuk suaminya,tapi suaminya tidak ada dikantor. Kata sekretarisnya ada meeting di luar. Padahal suaminya sedang menemani Melda berbelanja.
Hari ini Nia tidak mengantar makan siang,karena Irlan mengatakan kalau dia ada meeting di luar. Nia terlalu polos,begitu percaya kepada suaminya.
drt drt drt bunyi hp Nia saat dia tengah asik nonton drakor.
Ternyata panggilan masuk dari mertuanya.
"halo mi.." sapa Nia.
"halo cantik...lagi apa?" tanya mami Nita diseberang sana.
"gak lagi ngapa-ngapain mi.."
"temenin mami shopping yuk.." ajak mami Nita yang tau pasti menantunya pasti kesepian.
"boleh mi,Nia juga udah gabut banget nih.."
"oke,satu jam lagi mami jemput yah."
Panggilan pun berakhir.
Nia segera bersiap-siap.
Tepat satu jam mami Nita datang diantar supir.
Nia pun keluar dari rumah ketika mendengar bunyi klakson mobil mertuanya.
"Bik...Nia keluar dulu yah..titip rumah." pamit Nia kepada asisten rumah tangganya.
Nia masuk ke dalam mobil mertuanya. Mobil pun melaju ke mall.
"Irlan masih sering pulang larut malam Nia?" tanya mami Nita kepada menantunya.
"iya mi..katanya kerjaan numpuk."
"kamu gak pernah cek ke kantornya?"
"pernah mi kayaknya kerjaannya emang numpuk. Sering juga ketemu klien di luar. Pernah Nia nungguin kak Irlan sampe jam pulang kantor tapi kak Irlan gak muncul-muncul,sampe rumah pun jam 11 atau jam 12 malam." adu Nia ke mertuanya.
Mami Nita sebenarnya sudah curiga ada yang tidak beres dengan anaknya,tapi dia tidak mengatakan kecurigaannya kepada menantunya karena tidak mau menantunya jadi kepikiran.
Mami Nia berniat menyuruh orang untuk membuntuti anaknya.
Tak terasa mobil sudah sampai di mall. Mertua dan menantu itu turun dari dalam mobil saling bergandengan tangan.
"mau nyalon dulu atau shopping dulu.?" tanya mami Nita memberi pilihan.
"shopping dulu deh mi..abis itu makan abis itu baru deh nyalon..gimana mi?"
Mami Nita menyetujui usulan menantunya.
Mereka pun memulai perburuan mereka. Mulai dari baju,tas,sepatu,dan kosmetik.
Saat sedang melihat-lihat pakaian,mami Nita seperti melihat sosok yang ia kenal pernah mengisi hati anaknya. Siapa lagi kalau bukan Melda.
"itu kayak Melda.." lirih mami Nita
Karena penasaran,mami Nita pun mengikuti perempuan yang mirip Melda.
Dan memang benar perempuan itu Melda.
Pikiran mami Nita mulai menghubung-hubungkan antara Irlan yang sering pulang larut malam dan kemunculan Melda.
"apa gara-gara perempuan ini Irlan sering pulang larut malam?" batin mami Nita bertanya-tanya.
Tapi semua pikirannya tertepis ketika melihat seorang laki-laki paruh baya merangkul pinggang Melda. Pikiran Mami Nita berkata bahwa laki-laki itu adalah kekasih Melda. Jadi tidak mugkin Melda mendekati anaknya.
Ada sedikit rasa lega. Tapi dia tetap tidak boleh lengah,dia akan tetap menyuruh orang untuk membuntuti anaknya.
"mami..mami ngapain disini?" tanya Nia penasaran karena sekarang mami Nita berada di tempat baju kurang bahan alias lingerie.
"mami mau beliin ini buat kamu..siapa tau kalau Irlan ngeliat kamu pake ini,dia jadi khilaf terus salah masuk kamar deh" kata mami Nita berkilah.
"haaaah.." Nia bengong mendengar ucapan mertuanya.
"jangan bengong..udah yuk bayar.." Mami Nita menarik tangan Nia yang masih terbengong-bengong.
Setelah membayar belanjaan mereka dengan kartu hitam milik mami Nita,mereka pun keluar menuju restoran cepat saji sesuai permintaan Nia. Karena Nia lebih suka makan di restoran cepat saji.
Mereka mengisi perut yang sudah keroncongan,cacing-cacing didalam sudah berdemo minta diberi makan.
Selesai makan mereka masuk ke salon. Menantu dan Mertua itu kompak melakukan perewatan seluruh tubuh.
Tak terasa waktu menunjukkan pukul 7 malam,sudah sangat lama mereka ada di mall tersebut. Akhirnya mereka pun pulang.
Mami Nita mengantar Nia ke rumahnya.
"Nia...nanti kalau Irlan pulang coba di pake yang tadi mami beliin itu yah." kata mami Nita sebelum Nia keluar dari mobilnya
"apaan mi?" dia lupa kalau tadi mertuanya membelikan lingerie untuknya.
"itu loh lingerie tadi.." bisik mami Nita yang tidak ingin kata-katanya didengar supirnya
Nia mengangguk malu-malu.
Nia pun keluar dari mobil. Nia melambaikan tangan. Sampai mobil menghilang dari pandangan Nia,Nia pun masuk ke dalam rumah sambil membawa beberapa papper bag hasil perburuannya dengan mertuanya.
Di lain tempat ada Irlan yang sedang berada di dalam mobil menuju apartemen Melda.
Dia singgah di restoran untuk membawa makan malam untuk mereka makan. Karena Melda tidak tau memasak.
Sampai lah Irlan di depan apartemen Melda,Irlan yang tau kode pintu apartemen Irlan langsung membuka pintu.
Dia masuk ke dalam,tidak menemukan Melda,didapur pun Melda tidak ada.
Irlan memasuki kamar,disana dia mendengar suara air,sepertinya Melda sedang mandi.
Ia melihat banyak papper bag di atas ranjang Melda.
Irlan menggeleng kepala.
"belanja lagi nih orang.."
Irlan pun keluar dari kamar menuju dapur,menyusun makanan yang dia beli tadi.
Selesai mandi Melda pun keluar kamar masih menggunakan bathrobe,menyadari kedatangan Irlan.
"udah lama yank?" Melda memeluk Irlan dari belakang.
"10 menitan lah yank." jawab Irlan membalikkan tubuhnya hingga berhadapan dengan Melda.
"kamu pake baju dulu sana,abis itu kita makan malam bareng,nih aku udah beli makanan kesukaan kamu."
"kamu aja deh yank yang makan,aku udah makan di luar tadi." tolak Melda.
"jadi aku makan sendiri nih.?" sambil mendudukkan bokongnya di kursi.
"aku temenin aja yah." tawar Melda sambil mengelus pipi kekasihnya agar tidak merajuk.
Irlan pun makan di temani Melda.
Selesai makan Irlan pun duduk di sofa ruang tamu,sambil mengirim pesan ke istrinya kalau dia pulang larut karena ada meeting dengan klien di luar.
Sedangkan Melda membereskan meja makan,memasukkan makanan yang sisa ke dalam kulkas dan mencuci piring kotor yang dipakai Irlan makan.
btw, kunjungi juga karyaku ya😁🙏🏻