NovelToon NovelToon
Dokter Sherly Sakitnya Diselingkuhi

Dokter Sherly Sakitnya Diselingkuhi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Menikah bukan berarti kehadiran orang ketiga tidak ada. Kisah ini bermula dari bangku kuliah, Sherly mahasiswi kedokteran tingkat akhir jatuh cinta kepada seniornya yang sudah menjalani koas dokter Timo. Sherly tidak mengetahui sahabatnya Leni memiliki perasaan yang sama dengannya. Bagaimana kisah cinta segi tiga ini???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duka Dan Suka

Didalam peti diantara bunga - bunga mawar putih, mama Maya terbaring kaku dengan senyumannya. Selesai ibadah dirumah, masih ada saudara - saudara yang menemani Sherly dan Timo. Sementara beberapa warga kampung masih memasak di dapur sebelah.

"Sayang, tidur ya di kamar. Biar mas yang temani mama disini."

"Noah mas bagaimana?"

"Dia baik - baik saja. Tadi papa vidio call. "

Meskipun kehilangan, Sherly masih menanyakan keadaan anaknya. Melihat mamanya Sherly menangis lagi. Mengingat pengorbanan mamanya untuk kebahagiaan anaknya.

"Terima kasih mama, i love you." Akhirnya Sherly tertidur di samping peti mamanya. Masih banyak pelayat yang datang dan menemani Sherly dan Timo. Mamanya di kampung ini sangat disayang oleh orang kampung. Sebenarnya mamanya Sherly yang orang asli disini, papanya adalah pendatang. Seorang guru, yang mencintai muridnya sendiri yang adalah kembang desa. Kebaikan kedua orangtuanya membuat orang kampung sangat menghargai dan mencintai mereka.

Pagi harinya pemakaman dilakukan, Sherly tegar meskipun menangis berkali - kali. Akhirnya dia dan Timo bisa memenuhi keinginan mamanya mau dimakamkan bersama papa dan adiknya. Selesai pemakaman langsung di adakan pengucapan syukur. Semua orang yang mengantar mamanya diundang Sherly dan Timo ke rumahnya karena ada pengucapan syukur. Sherly melakukan ini, karena anaknya masih sakit di rumah sakit. Rencananya Sherly akan kembali setelah Noah sembuh, dia akan cuti sebentar dirumahnya yang di kampung.

Noah sudah mulai membaik, Setiap hari Sherly dan Timo meluangkan waktu mereka bersama ataupun bergantian mengurus Noah.

"Dek, Noah kan belum di baptis? Kita baptiskan Noah mau?"

"Dimana??"

"Mas mau di kampung aja. Di gereja kita nikah."

"Kita ngomong sama mama dan papa dulu. Aku rencana mau cuti mas, kan masa dokter residen mas sudah mau berakhir kan."

"Terus mas dilantik, kamu dan Noah tidak temani?"

"Pengen banget di temani?"

"Iya dong." Sherly tertawa. Sekarang mereka sudah tinggal serumah. Timo memilih tinggal dirumah Sherly istrinya bersama Noah anaknya, Karena terus terang Sherly trauma dengan rumah mertuanya. Akhirnya opa dan oma Noah hanya bisa pulang dan pergi ke rumah kediaman anak mereka.

Rencana berlibur ke kampung di tunda sampai Timo dilantik menjadi dokter spesialis bedah jantung dan pembulu. Semua ini karena rayuan Timo kepada istrinya.

"Kamu ngak malu istrimu yang berada diantara jejeran dokter - dokter hebat yang melantik kamu."

"Kenapa harus malu. Nasip semua orangkan berbeda - beda."

"Kamu apes, karena banyak dosa." Jefry mengoda sahabatnya.

"Berarti kamu juga dong."

"Aku kejerat dosa kamu. Aku diperintahkan Tuhan untuk menasehatkan kamu."

"Iya yang baik dan benar, juga sahabat yang baik."

"Sama - sama. Ingat aku harus jadi papa baptis bagi Noah David."

"Iya kamu sama dokter Frans."

"Rival kamu??? Wah berat nih, dokter masih berjuang."

Noah dan Sherly yang menyematkan selempang bertuliskan nama papinya lengkap dengan gelar barunya. Selesai acara di gedung aula universitas. Kami semua makan di restoran yang sudah dipesan oleh Sherly, hadiah kesuksesan suaminya.

Hari ini, Sherly akan berangkat ke kampungnya. Noah belum cutinya belum keluar, hanya karena besok dia off, makanya dia meluangkan waktu untuk mengantar Sherly dan Noah. Noah belum bergabung disekolahnya, Sherly masih memilih belajar dari rumah. Karena Noah baru bisa beradaptasi dengan sum - sum donor yang merupakan hadiah dari omanya.

"Mas ngak papa,aku sama Noah aja, kan ada sus Tini dan Roy. Cutinya mas keluar baru ikut kami."

"Ngak, mas ngak mau. Mas antar. Besok malam baru mas pulang. Nanti cuti mas keluar baru kita bersama selama masa cuti itu."

Timo tetap mengantar, jadi malam ini dia masih bersama istri dan anaknya. Rencana papa dan mama mertua Sherly juga mau kesana, karena mereka mau membaptiskan Noah.

Selesai membereskan rumah yang selalu tampak rapi ini. Sherly di bantu Tini dan bibi Berta, saudara sepupu mamanya yang sudah menjanda lama. Menyiapkan makan malam. Sementara Noah sangat menikmati suasana kampung. Melihat sawah yang hanya dibatasi oleh kali kecil yang airnya mengalir serta jernih bersama papinya. Rumah memang disiapkan buat mertuanya terutama kamar tidur.

Semua barang - barang ibunya dibawa ke kamar Sherly, sedangkan kamar ibunya disulap jadi kamar tamu. Sedangkan rumah satu lagi disiapkan buat tamu yang lain karena dirumah sebelah ada tiga kamar tamu dan satu kamar buat bibi berta. Intuk saat ini Tini tidur bersama bibi berta. Om Roy sendiri. Dan dua kamar lagi untuk bapak baptis Noah Dokter Jefry dan dokter Frans.

"Dek, mas boleh peluk?" terus terang semenjak mereka bersatu lagi, Timo dan Sherly saling sunkan untuk melakukan hubungan yang sedikit intim. Timo berpikir, mungkin istrinya Sherly masih geli, karena dia perna berbagi dengan wanita lain. Perna suatu hari, ketika mereka sudah bermesrahan namun ketika mau penyatuan, Sherly menghindar. Sedangkan dipikiran Sherly, terus terang sakit mengingat suaminya perna berselingkuh bahkan sampai menikah. Sehingga dia sedikit geli jika suaminya mau mendekat, padahal Timo sudah berkali - kali melakukan tes dan menyatakan dia sehat.

"Mas tahu kamu geli melihat mas, karena kesalahan mas. Bisa kah kita memulai semua dari awal?"

Sherly langsung mencium suaminya, tidak ciuman biasa. Dia mengesampingkan egonya, dia berusaha menjadi istri yang baik, yang bisa melayani suaminya seutuhnya. Mereka saling menyentuh satu dengan yang lainnya. Air mata Sherly mengalir, Timo mau menghentikan karena melihat istrinya menangis.

"Jangan berhenti mas.Ini harus aku lalui. Tolong aku." Timo melanjutkan aksi ciuman mesra, bukan hanya bibir, ciuman itu turun keleher, ketempat sensitif istrinya yaitu bukit terdengar suara merdu istrinya, dinikmati sesuatu yang sudah lima tahun sampai enam tahun tidak dia sentuh membuatnya semakin ketagihan. Ciuman itu semakin turun menjelajahi bagian perut dan ketempat paling sensitif. Timotius Johanes berusaha untuk menerobos namun, apa yang dia rasakan enam tahun lalu diruangan terapi, kembali terasa, Timo harus berjuang agar bisa menerobos pintu itu. Akhirnya peluru Timo berhasil menghancurkan pintu itu. Terdengar suara merintih kesakitan.

"Masih sakit sayang."

"Ya, aku kan lama ngak disentuh."

Timo mau bergerak, namun dia tersadar bahwa istrinya menjaga semua miliknya dengan baik, hanya dia saja yang bisa, namun tidak dengan dia.

"Maafkan mas, yang hina ini."

Sherly mencium suaminya dengan mesra, dalam posisi peluru masih berada didalam pintu yang terbuka.

"Lakukan mas, adek mau juga."

Penyatuan itu pun terjadi, dua jam mereka bercinta melepaskan segala dahaga batin, bahkan bekali - kali Sherly melakukan pelepasan. Mereka berhenti setelah sama - sama berada di puncak kenikmatan. Tiga ronde waktu dua jam yang mereka butuhan ada istirahat lima menit, terus dilanjutkan sampai tiga ronde. Sherly sudah lemas, penuh dengan peluh. Timo mencium istrinya dengan mesra. Di kening dan bibir.

"I love you Cey."

"Love you too mas."

Sherly tertidur dalam pelukan Timo, subuh pukul lima pagi mereka berdua bangun, karena sakit di selangkangnya Sherly, akhirnya Timo mengendong istrinya, mereka dalam keadaan tidak ada sehelai kain pun menutupi tubuh mereka, didalam kamar mandi dengan siraman air hangat mereka mandi bersama, namun ada satu ronde yang singkat karena juniornya Timo sudah bangun. Selesai mengunakan salep. Menganti pakaian, mereka berdua berdoa bersama. Sesudah itu mereka membuka jendela balkon menikmati udara pagi sambil melihat matahari mau terbit disofa sambil saling berpelukan.

"Mas, balik jam berapa ke Jogja?"

"Selesai sarapan ya, mas dinas malam. Tadi malam Jefry mengirim pesan bahwa cutiku sudah di kabulkan dan selesai dinas malam bisa diambil. Lusa siang mas sudah kesini lagi. Apa yang kurang mas bawa."

"Sebentar, adek lihat dengan sus dan bibi Berta."

"Terima kasih ya sayang sudah percaya mas mau menyentuhmu lagi."

1
Ceisye
terima kasih sarannya😊😊😊
Khusnul Khotimah
walau ceritany agak kaku tp masih bisa di nikmati .semagat berkarya💪💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!