NovelToon NovelToon
KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

KEMBALI-NYA SANG ANTAGONIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir
Popularitas:173.1k
Nilai: 5
Nama Author: Senjaku02

____________________________
"Dar-Darian?" suaranya pelan dan nyaris tak terdengar.
"Iya, akhirnya aku bisa membalas kejahatan mu pada Nafisha, ini adalah balasan yang pantas," ucap Darian Kanny Parker.
"Kenapa?" tanyanya serak dengan wajah penuh luka.
"Kau tak pantas hidup Cassia, karena kau adalah wanita pembawa masalah untuk Nafisha," ujarnya dengan senyum sinis.
Cassia Itzel Gray, menatap sendu tunangannya itu. Dia tak pernah menyangka akan berakhir di tangan pria yang begitu dirinya cintai. Di detik-detik terakhir. Cassia masih mendengar hal menyakitkan lainnya yang membuat Cassia marah dan dendam.
"Keluarga Gray hancur karena kesalahan mu, Cassia! Aku lah yang membuat Gray bangkrut dan membuat kedua orang tuamu pergi, jadi selamat menemui mereka, Cassia! Ini balasan setimpal untuk setiap tetes air mata Nafisha," bisik Darian dengan senyum menyeringai!

DEG!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senjaku02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

  Langkah mereka bertiga bergema di lorong sepi, menuju ruang pribadi yang memang disediakan untuk membongkar rahasia berat dan keputusan penting. Udara tiba-tiba terasa dingin, berat, penuh dengan ketegangan yang menanti untuk terungkap. 

  Di ruang pribadi

  Noah, Angela, dan Darian duduk saling berhadapan. Raut wajah mereka serius apalagi ekspresi Noah dan Angela soal ada masalah besar yang terjadi. 

  " Darian, apa yang sebenarnya telah kamu lakukan?" Tanya Noah menatap tajam putranya. 

  " Maksud ayah apa? Aku nggak paham." Ucap Darian bingung dengan pertanyaan yang di lontarkan sang ayah padanya. 

  “Jangan bodoh! Kamu pasti paham maksud ayah,” suara pria itu meninggi, membakar ruang kecil itu dengan kemarahan yang hampir meledak.

  “Berapa kali sudah kami peringatkan, jauhi Nafisha! Tapi apa yang kamu lakukan? Kamu terus membela perempuan itu, mengabaikan tunanganmu sendiri, dan menghancurkan hati orang-orang yang peduli padamu!” 

 Darian mengangkat dagu, napasnya memburu, menyanggah dengan getir, “Ayah tahu aku tak pernah suka Cassia. Tapi kalianlah yang memaksa pertunangan ini. Kalian tak pernah peduli dengan perasaanku, sama sekali!” 

  Suara ayahnya berubah menjadi lebih keras, penuh dendam dan kecewa, “Bagus! Sekarang sudah berani bicara seperti itu, sok jago! Perempuan itu memang membawa racun dalam hidupmu. Kau hanya membiarkan dirimu tenggelam dalam kebodohan!” 

   Seketika, kata-kata itu menusuk seperti pisau, membelah keheningan yang ada mengoyak perasaan Darian yang tersudut antara harapan dan penderitaan.

  " Nafisha bukan perempuan seperti itu, dia perempuan baik-baik. Ayah tidak tahu apa-apa tentang nya." Sanggah Darian tak terima. 

  Noah tertawa sinis mendengar ucapan putranya yang membela perempuan itu dengan sebegitunya. 

  " Heh... Kamu yakin tahu perempuan itu dengan baik. Jangan terlalu percaya diri." Ledeknya menatap Darian dengan tatapan meremehkan. 

  " Yakin." Jawab Darian tegas. 

  Noah tidak lagi berkata apapun lagi, ia memilih diam, begitu juga dengan Angela. Yang pasti mereka akan mencari bukti bahwa perempuan itu bukan perempuan baik-baik. 

 “Darian... Cassia memutuskan membatalkan pertunangan kalian. Orang tuanya sendiri yang menyampaikan keputusan itu.” Angela menghela napas, suaranya lembut namun menusuk, memecah keheningan yang membeku di antara mereka.

  Darian terpaku, dadanya seolah dihantam badai mendadak. Tak percaya, matanya membelalak menahan gelombang amarah dan sesal yang bercampur menjadi satu. Ia menggelengkan kepala dengan keras, 

  “Tidak mungkin... Cassia, yang selama ini aku tahu, cinta mati padaku. Ini pasti trik dia, sebuah sandiwara yang sengaja dibuat.” Suaranya pecah, namun masih diselimuti keraguan dan kepedihan.

  Noah dan Angela saling bertatapan, kebingungan menyelimuti raut wajah mereka. Mereka tahu betul sikap acuh Darian selama ini terhadap Cassia begitu dingin dan tak peduli.

  “Ini kenyataan, Darian. Semua ini akibat pilihanmu sendiri. Mulai sekarang, kalian benar-benar berpisah. Tidak ada lagi ikatan, bahkan dalam nama sekalipun.” Suara Noah mengeras, penuh beban. “Dan kamu sudah tahu konsekuensi dari keputusan ini kerjasama perusahaan kita dengan keluarga Cassia harus berhenti. Apa yang akan terjadi pada perusahaan kita, semua itu kamu pasti tahu.” 

  Kata-kata itu bagai palu godam yang menghantam dada Darian, meninggalkan kehampaan yang dingin dan peringatan keras akan masa depan yang suram.

  Mereka meninggalkan Darian sendiri di kegelapan malam yang sunyi. Seolah langit pun turut bersedih, menutup wajahnya tanpa bintang sedikit pun yang menemani.

  Kesunyian mencekam itu menelusup ke setiap sudut hati Darian, memaksa pikirannya bertarung mencari jawaban di tengah keheningan yang hampa dan membekukan. Malam ini, dunia seolah membeku kosong, dingin, dan penuh luka.

...****************...

  Pagi itu merekah dengan sinar matahari yang menari-nari lembut di antara dedaunan. Kicauan burung bergema, mengisi udara dengan lagu ceria yang membangunkan bumi dari mimpi malamnya.

  Embun yang melekat di ujung daun berkilau seperti permata, seakan menyimpan rahasia keindahan pagi yang penuh harapan.

  Hawa dingin menggigit ringan, tapi sinar hangat mentari membelai kulit, menyambut setiap jiwa yang mulai berjuang dan melangkah ke hari baru.

  Suara mesin kendaraan meraung bagaikan orkestra liar yang menguasai jalanan, bergemuruh dan bersahutan tanpa henti.

  Di sela hiruk-pikuk itu, teriakan para penjual yang menggema menyeruak ke telinga, menggugah jiwa-jiwa yang masih enggan membuka mata dari pelukan malam. Suara mereka bukan sekadar panggilan dagang, tapi jeritan hidup yang memecah kesunyian pagi.

Tok... tok... tok...

  denting pelan di pintu kamar seolah memanggil jiwa yang terlelap terlalu dalam. "Cassia, sayang! Bangunlah! Matahari sudah tinggi, nanti kamu terlambat sekolah, lho!" suara Margaretha menggelegar dari balik pintu, berusaha mengusir kantuk yang membelenggu putrinya.

  Dari balik selimut tebal, terdengar suara pelan dan serak, khas seseorang yang baru saja terlepas dari pelukan mimpi. "Iya, Mi... aku sudah bangun..."

  Namun, nada itu hanya seperti bisikan yang terhambat oleh rasa malas dan kenyamanan hangat di balik kain selimut.

  Margaretha menghela napas panjang, matanya menggeleng lemah, tak sanggup lagi melawan kebiasaan pagi putrinya itu. "Ya sudah, buruan! Yang lain sudah menunggu di bawah untuk sarapan."

  Tanpa menunggu jawaban, ia melangkah pergi, kembali tenggelam dalam rutinitas pagi yang tak ada habisnya rutinitas yang tak pernah lelah mengisi hari seorang ibu rumah tangga.

  Suara pintu terbuka dari dalam menandai berakhirnya percakapan pagi itu. Meninggalkan cassia yang saat ini tengah berada di kamar mandi dengan malas-malasan.

...****************...

Senin pagi, tepat pukul 07:00

  Seluruh keluarga Gray berkumpul di meja makan dengan suasana hening. Sarapan mereka sederhana: sandwich dan segelas susu, tapi suasana sepi itu bukan tanpa makna.

  Tak satu pun suara riuh terdengar, hanya detak jam yang berlari cepat, mengingatkan mereka pada waktu yang kian menipis.

  Setelah selesai menghabiskan makanan, Thomas menatap putrinya, Cassia, dengan sorot mata penuh arti sebelum mengumumkan sesuatu yang telah lama ditunggu.

  "Cassia, permintaanmu untuk membatalkan pertunangan dengan Darian sudah kami sampaikan. Sekarang, ikatan itu resmi terputus," katanya dengan suara lembut tapi tegas, seolah membebaskan beban berat yang selama ini membelenggunya.

  Cassia menarik napas dalam, senyum kecil mengembang di bibirnya. "Terima kasih, Pi." ucapnya lirih, sebelum mencium hangat pipi sang ayah.

  Tak lupa, cassia juga memberikan kecupan di pipi sang mami, menumpahkan cinta dan dukungan tanpa kata-kata.

  Thomas dan Margaretha bertukar pandang, senyum mereka mengembang penuh kelegaan. Kebahagiaan Cassia jauh lebih berharga dari apa pun di dunia ini.

  Di momen itu, segala kegelisahan dan kepedihan menguap, digantikan oleh harapan baru yang mulai menyala di hati mereka.

  Kemudian Thomas berangkat ke kantor setelah memberi perpisahan manis kepada sang istri dan kedua anaknya.

  Setelah ayahnya berangkat ke kantor, Cassia dan Vladimir bersiap-siap di pintu. Cassia merapikan tasnya, matanya sesekali melirik ke arah ayah yang telah jauh melangkah.

  Vladimir menarik nafas panjang, seolah menahan rasa malas pagi itu.  "Mi, kami berangkat dulu ya," ucap mereka serempak dengan suara sedikit berdebar, berharap tak membuat sang ibu sibuk.

  Margaretha mengangguk sambil tersenyum tipis, matanya penuh perhatian tapi tetap melepas mereka pergi.

1
Maggie Toth Lim
yakin?mau lelaki seperti dax??Palui n bodoh🤣🤣
Maggie Toth Lim
semua hanya tau bergaya marah🤣 tidak mampu bertindak.semua pengecut🤣🤣
Maggie Toth Lim
putar2 🤭
Maggie Toth Lim
lambat ke inti
Hikam Sairi
boleh gak darian aku🤛🤜
Irsyad layla
lah jadi nafisha bukan putri si neva
Senjaku02: bukan
total 1 replies
gaby
Lah enak bruntung bgt dong Nafisa kalo ternyata dia kluarga smith. Ga perlu jual diri tp dah kaya raya. Hidup mlarat aja banyak gaya, gimana kalo dia tau anak konglongmerat
Ina Yulfiana
endingnya Cassia bersama Dex kah krn kasihan kan ketulusan Dex msa d blas penolakan Cassia krn trauma msa lalunya bersama Darian...
Senjaku02: ikuti terus ceritanya ya kak.
total 1 replies
Ina Yulfiana
bagus ku suka ketegasan Orang tua Darian buat Nafisha sdr dri tuh emng Darian ya ja bodoh jd dmanfaatkn cm cih Nafisha makan tuh perempuan polos aslinya suhu ...
Ina Yulfiana
harusnya Cassia berterimakasih krn d cintai ugal²an cm cih Dex, buka htimu liht ketulusan Dex jgn krn dendam ke Darian kau menutup mata pd orang yg tulus mencintaimu...
Jue
Kalau aku jadi Casia aku cerita pada teman-teman ku termasuk bakal tunang tercinta Dax serta keluarga tentang Nafisha dan kaitannya dengan keluarga Liam , Dengan itu mereka boleh mengambil tindakan pencegahan dari awal , Bukan hanya wajah ketakutan , Polos boleh Casia tapi jangan bodoh di kehidupan kedua ini , Kerana setiap Casia leka maka berhujung dengan kematian keluarga serta orang-orang tersayang .... 🙏
Heni Setianingsih
Luar biasa
Wahyuningsih
d tnggu upnya kmbli thor yg buanyk n hrs tiap hri sehat sellu thor n jga keshtn tetp 💪💪💪
Lela Salsabila
cerita byk bgt yg terpotong"jadi bikin kesel ajah😠😠😠😠😤😤😤
gaby
Baca ini menguras kesabaran & emosi. Kesabaran karena bab ke 60an br Nafisa di bongkar keburukannya. Emosi karena puluhan bab nungguin kehancurqn anafisa, ga taunya cm sgitu doang pembalasannya. Padahal di kehidupan sblmnya Cassia hancur, kluarganya terbunuh smua, tp di kehidupan kedua, si Nafisa ga mengalami nasib seburuk Cassia
aku: 🤣🤣 sama lah kita
total 1 replies
gaby
Kalo video percakapan Neva mau merebut Leon ga tersebar, palingan Neva ga bakal di pecat. Leon naksir Neva, makanya apapun tingkahnya msh di pertahankan. Dan Crystal istri bodoh, dah tau ada perawat ganjen sm suaminya, cuma di tegur doang. Pas video di sebar Vero, baru deh Neva di pecat demi menjaga reputasi RS
gaby
Kayanya Leon tergoda sm Neva. Masa udah berkali2 di genitin neva tp ga brani mecat. Kaya ga ada org lain aja yg bisa ngantiin Neva. Apa jangan2 Leon dah pernah tidur sm Neva
gaby
Crystal & Leon aneh, dah tau Neva gatel bahkan mencoba menjebak dgn kopi perangsang, ko ga di pecat. Bahkan dah lama Crystal tau kalo Neva perawat gatel, knp ga nyuruh suaminya mecat. Kayanya Leon seneng kalo di gatelin sm Neva.
gaby
Udah 50bab msh muter2. Nafisha msh di atas angin, sedikitpun ga ada gangguan. Lambat bgt
gaby
Emang di kehidupan lalu knp dgn Dex?? Ko ga di jelaskan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!