Saat berumur lima tahun orang tua Santika membuangnya namun 12 tahun kemudian orang tuanya berusaha mencarinya. Hingga pada akhirnya mereka dipertemukan kembali.
Namun dua tahun kemudian dirinya di paksa untuk menggantikan Adik Tirinya yang dijodohkan dengan seorang pria yang terkenal dengan kekejaman dan dingin namun lebih parahnya pria tersebut ternyata lumpuh.
Awalnya Santika menolaknya namun orang tuanya mengancamnya akan menghentikan biaya rumah sakit Nenek angkatnya membuat Santika terpaksa bersedia menikah dengan pria tersebut.
Santika sama sekali tidak menyangka kalau banyak rahasia keluarga suaminya yang selama ini tidak diketahui oleh orang luar. Rahasia apakah itu?
Apakah Santika bahagia menikah dengan suaminya atau berakhir bercerai mengingat keluarga suaminya sangat membenci suaminya dan juga dirinya? Ikuti yuk novelku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Pasang Mata
"Apakah ada pertanyaan lain?" Tanya Pembawa Acara.
"Tidak ada." Jawab para peserta dengan serempak.
"Kalau begitu acara kita lanjutkan kembali." Ucap pembawa acara.
Kemudian ke sepuluh peserta ujian kompetensi maju ke arena pertandingan sedangkan Santika tidak maju. Hal ini dikarenakan Santika tidak ingin serakah karena itu memberikan kesempatan ke sepuluh peserta ujian.
Ke sepuluh peserta ujian kemudian diberikan laptop di mana mereka di minta untuk memperbaiki cctv yang sudah rusak parah dan sulit untuk diperbaiki.
Ke sepuluh peserta ujian berusaha untuk memperbaiki cctv. Namun hampir tiga puluh menit ke sepuluh peserta tersebut belum juga bisa memperbaikinya.
'Hadeuh ... Lama sekali ... Padahal gampang sekali.' Gumam Santika dengan suara pelan.
Namun Ayah Roberto yang memiliki telinga tajam langsung menatap ke arah Santika sedangkan Santika yang merasa diperhatikan langsung menatap ke arah Ayah Mertuanya.
"Apakah menantuku bisa memperbaikinya?" Tanya Ayah Roberto penasaran.
"Tentu saja bisa. Sangat mudah sekali memperbaikinya, kurang dari lima menit Aku bisa memperbaikinya." Jawab Santika.
Ayah Roberto langsung mengangkat tangan kanannya kemudian pembawa acara berjalan ke arah Ayah Roberto.
Ayah Roberto kemudian berbisik ke arah pembawa acara. Setelah selesai pembawa acara meminta Santika untuk maju ke arena. Santika yang namanya di panggil langsung menatap ke arah Ayah Roberto.
Ayah Roberto hanya menganggukkan kepalanya kemudian Santika berjalan ke arah arena di mana ke sepuluh peserta ujian belum juga selesai.
Sedangkan empat orang office boy membawa meja, kursi dan laptop untuk diletakkan di panggung agar Santika bisa mengikuti acara kompetensi program IT.
Santika kini duduk di kursi yang baru disediakan kemudian membuka laptopnya. Jari jemarinya yang lincah menekan tombol keyboard hingga empat menit kemudian Santika sudah selesai memperbaiki cctv.
Semua orang sangat terkejut termasuk Ayah Roberto dan ke dua adik iparnya Dian dan Deon. Betapa cepatnya Santika memperbaiki cctv hanya empat menit menyelesaikan.
Tidak berapa lama satu orang berhasil memperbaiki cctv kemudian pertandingan kompetensi langsung selesai dan dilanjutkan babak ke tiga.
Di semua babak yang terdiri sepuluh babak berhasil dimenangkan oleh Santika, di mana Santika juara pertama.
Santika bersama juara ke dua berjalan ke arah panggung untuk menerima hadiah uang. Kemudian Ayah Roberto menawarkan Santika untuk bekerja di kantor pusat.
Namun Dian mengatakan kalau Santika akan bekerja dengan dirinya sebagai sekretaris pribadinya. Namun Santika bersedia bekerja asalkan suaminya juga ikut bekerja
Tanpa mereka ketahui dua pasang mata melihat acara lomba tersebut dari awal acara di mulai sampai acara selesai. Di mana dua pria tersebut menyamar menjadi sekuriti yang baru bekerja dua hari yang lalu.
"Deon, orang yang Kakak bawa berhasil memenangkan kompetensi terlebih setiap kompetensi Kakak Ipar selalu memenangkan juara pertama." Ucap Dian sambil menatap Deon dengan tatapan merendahkan.
"Deon, bagaimanapun kamu tidak akan mungkin bisa melawan Kakak." Sambung Dian sambil berdiri dan menatap sekilas ke arah Santika.
Deon hanya bisa menahan amarahnya sambil menggenggam ke dua tangannya dengan erat karena beberapa orang yang di bawanya bisa dikalahkan oleh Santika dengan sangat mudahnya.
"Kakak Ipar, selamat sudah memenangkan lomba kompetensi ini." Ucap Dian dengan wajah sombongnya.
"Terima kasih atas ucapannya." Jawab Santika.
"Oh ya, karena Aku memenangkan kompetensi ini. Mana hadiah yang kamu janjikan padaku?" Tanya Santika sambil mengarahkan tangan kanannya ke arah Dian.
"Janjikan apa ya, Kak?" Tanya Dian pura-pura lupa.
"Kalau Aku memenangkan lomba maka Adik Ipar akan memberiku hadiah berupa uang lima ratus juta dollar." Jawab Santika sambil masih mengarahkan tangan kanannya ke arah Dian.
Deon sangat terkejut karena Santika berani meminta uang ke Dian yang terkenal dengan kekejamannya dan pelitnya minta ampun.
Sedangkan Dian hanya bisa menggenggam erat ke dua tangannya untuk mengurangi amarahnya. Karena selama ini jika ada orang yang meminta uang maka tanpa banyak bicara dirinya akan membunuh orang itu dengan sangat kejam.
Namun saat ini dirinya tidak bisa melakukan hal itu di depan orang banyak terlebih ada Ayahnya, banyak tamu undangan yang hadir di tambah asisten setia sekaligus pengawal setia milik Diego yang bernama Satya yang ada di ruangan tersebut.
("Si*l, wanita ini rupanya ingin mati bersama Kak Diego." Ucap Dian sambil menatap Santika dengan tatapan tajam).
