NovelToon NovelToon
KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

KIM HYUN: BUSAN UNDERGROUND STUDENT

Status: sedang berlangsung
Genre:Preman / Mafia
Popularitas:382
Nilai: 5
Nama Author: ilwa nuryansyah

menceritakan tentang seorang murid pindahan yang bernama Kim hyun yang pindah ke sekolah barunya yang bernama sekolah SMA CSB (CENTRAL SPORT BUSAN), awalnya kehidupannya lancar namun tampaknya dia tidak terlalu mengetahui tentang sisi gelap sekolah ini beserta kota ini maka dari itu kim Hyun mau tak mau harus mencari tahu tentang sisi gelap sekolah ini dan kota ini agar dirinya bisa menjalani kehidupan yang normal

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilwa nuryansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 30

Rumah Sakit Kota, Kamar Jin-hyuk

Kim Jin-hyuk membuka matanya yang bengkak, dipenuhi kemarahan dan frustrasi. Tubuhnya terasa remuk di ranjang rumah sakit, tetapi pikirannya bergerak cepat.

Jin-hyuk: (Suara parau, lemah) "Di mana... Gyu-sik Sunbae?"

Salah satu penjaga terkejut. "Jin-hyuk Sunbae, Anda sudah sadar!"

Jin-hyuk: (Mencoba bangkit, tetapi rasa sakit menghentikannya) "Aku tanya di mana Han Gyu-sik?!"

Penjaga itu ragu-ragu. "Tadi... dia baru saja pergi, katanya dia akan mengurus si siswa pindahan itu."

"Mengurus? Tentu saja dia mengurusnya. Dia tidak mungkin kalah! " batin Jin-hyuk. Pikirannya dipenuhi gambaran Han Gyu-sik menghancurkan Kim Hyun.

Jin-hyuk: (Menutup mata) "Tidak. Tidak. Tidak. Aku tidak bisa kalah. Tidak boleh ada orang yang tahu betapa mudahnya dia mengalahkan kami"

Jin-hyuk membuka matanya, menatap penjaganya dengan tatapan gelap dan dingin.

Jin-hyuk: "Segera kirimkan pesan ke semua anggota Kelas Dua. Aku tidak peduli apakah Gyu-sik berhasil atau tidak."

Ia menyeringai, senyum yang mengerikan.

Jin-hyuk: "Kita mulai rencana tahap dua. Kita akan memburu Kim Hyun di mana pun dia berada, setiap hari. Kita akan membuatnya menyerah, atau dia akan mati di sekolah ini."

Tiba-tiba, pintu kamar rawat Jin-hyuk terbuka. Seorang siswa Kelas 2-B berlari masuk, napasnya tersengal-sengal, wajahnya pucat pasi.

Penjaga 2: (Cemas) "Ada apa? Kenapa kau berlari seperti dikejar hantu?"

Siswa 3: (Terengah-engah) "Gyu-sik Sunbae... Han Gyu-sik Sunbae!"

Jin-hyuk: (Marah) "Apa yang terjadi dengan Gyu-sik?! Cepat bicara!"

Siswa 3: "Tadi, saat aku menuju ke sini, aku melihat... aku melihat Han Gyu-sik Sunbae! Dia dimasukkan ke ruang ICU! Wajahnya... seluruh tubuhnya babak belur"

Senyap.

Seluruh ruangan seketika hening. Dua penjaga dan Jin-hyuk membeku.

Jin-hyuk: (Mengaum, berusaha bangun) "Omong kosong! Kau berbohong! Knuckle-nya—dia memakai knuckle!"

Siswa 3: (Mengangguk cepat) "Aku bersumpah, Sunbae! Itu benar! Jika Anda tidak percaya, lihat saja sekarang! Dia dibawa masuk oleh perawat!"

Kim Jin-hyuk ambruk kembali ke ranjang. Wajahnya yang bengkak kini terlihat lebih pucat. Jika Gyu-sik, Pemimpin Kelas dengan teknik Kyokushin yang brutal dan senjata knuckle, bisa dikalahkan hingga masuk ICU...

Kekuatan Kim Hyun ada di level yang berbeda. Dia di atas Gyu-sik.

Keringat dingin mengucur di dahi Jin-hyuk. Ini bukan masalah memalukan lagi. Ini masalah kelangsungan hidup.

Para siswa lain mulai khawatir melihat keheningan Jin-hyuk.

Jin-hyuk: (Suara rendah, menyerah) "Batalkan. Batalkan semua perintah yang kukirimkan."

Para siswa terkejut.

Penjaga 1: "Apa maksudmu, Sunbae?"

Jin-hyuk: (Menggertakkan gigi, menahan amarah) "Kita mundur. Untuk saat ini, jangan cari masalah dengan Kim Hyun. Sama sekali."

Para siswa hanya bisa menunduk pasrah. Kekuatan andalan mereka, sang pemimpin, telah tumbang. Mereka tidak punya pilihan selain menahan amarah dan menunggu waktu yang tepat. Jin-hyuk menatap langit-langit, wajahnya dipenuhi rasa malu yang tak tertahankan.

Keesokan Harinya, Pagi Hari di Gerbang CSB High School

Kim Hyun berjalan santai memasuki sekolah. Ia mengenakan seragam CSB: kemeja putih bersih, jas biru tua, dan celana panjang. Namun, ia tidak memakai dasi, dan ia tidak membawa tas, karena hari ini adalah hari bebas yang dikhususkan untuk kegiatan ekstrakurikuler.

Kondisi fisiknya adalah bukti nyata pertarungan semalam. Kedua tangannya bengkak, bukan diperban, tetapi diolesi minyak urut Tiongkok yang berbau tajam. Kerusakan dari knuckle besi itu terasa seperti retakan di tulang-tulang kecil. Ia menahan rasa perih dan nyeri yang menusuk setiap kali ia mengepalkan tangan.

Wajahnya juga memiliki beberapa luka. Ada perban kecil di pelipis kirinya, tempat knuckle Gyu-sik mendarat, dan beberapa memar di tulang pipi.

Hyun: (Mengumpat pelan sambil menggosok bahunya) "Sialan si kepala batu itu. Bertarung seperti pengecut. Jika kau ingin bertarung, hadapi dengan tangan kosong, Brengsek. Memangnya kau tidak diajari apa-apa di Dojo Kyokushin-mu itu?!"

Saat Hyun sedang mengumpat dalam hati, sebuah suara memanggilnya.

Min-ho: "Hyun!"

Kim Hyun berbalik. Di sana, Min-ho berlari menghampirinya, wajahnya ceria seperti biasa.

Min-ho: "Hei, kau kenapa tidak menjawab pesanku se— ASTAGA, HYUN! Wajahmu kenapa?!"

Min-ho terkejut melihat kondisi wajah Kim Hyun. Ia mendekat, tangannya gemetar.

Min-ho: "Apa yang terjadi padamu? Siapa yang melakukan ini? Apakah itu geng motor lagi?"

Kim Hyun menarik sudut bibirnya, berusaha tersenyum meyakinkan.

Hyun: "Ah, ini? Tidak apa-apa, Min-ho. Hanya kecelakaan kecil. Aku sedang jogging malam, dan aku tidak sengaja... menabrak tiang listrik."

Min-ho menatapnya dengan tatapan tidak percaya. "Menabrak tiang listrik? Tapi luka di pelipismu itu seperti goresan benda tumpul yang tajam. Dan kenapa tanganmu bau minyak urut?"

Hyun: (Menepuk pundak Min-ho dengan tangan yang sedikit gemetar) "Tenanglah, sahabatku. Semuanya baik-baik saja. Aku hanya sedikit ceroboh. Aku butuh tidur lebih banyak."

Min-ho menggelengkan kepala, masih tidak yakin, tetapi memutuskan untuk tidak mendesak. Ia tahu Kim Hyun akan bicara jika ia mau.

Min-ho: "Baiklah, kalau begitu. Ayo, kita ke kelas. Aku harus menceritakan bagaimana aku lolos dari sesi latihan mendengarkan Bahasa Inggris hari ini!"

Mereka berdua berjalan menuju gedung kelas.

Saat Kim Hyun dan Min-ho memasuki ruangan kelas mereka, Kelas 2-C mereka merasakan keanehan yang luar biasa.

Suasana di dalam kelas terasa dingin, suram, dan tegang.

Semua siswa Kelas 2-C yang biasanya ribut dan saling mengejek kini duduk diam di bangku mereka. Mereka semua menatap Kim Hyun dan Min-ho dengan mata kosong, seperti patung.

Min-ho: (Berbisik, merinding) "Apa yang terjadi? Kenapa hawanya seperti di kamar mayat?"

Kim Hyun melihat sekeliling. Ia melihat banyak bangku kosong. Kim Jin-hyuk dan Song Dae-ho jelas tidak ada.

Namun, di depan papan tulis, duduk di atas meja guru, ada satu wajah baru yang tidak seharusnya ada di Kelas 2-C.

Pria itu adalah seorang siswa tinggi dengan rambut acak-acakan, jaket seragamnya digantung longgar di bahunya, dan ia sedang mengisap rokok (walaupun sudah mati) dengan sikap yang sangat santai. Itu adalah Jang Tae-young, Pemimpin Kelas 2-C, yang tadi malam menyaksikan pertarungan di taman.

Jang Tae-young membuang rokoknya yang mati ke lantai, lalu tersenyum tipis—senyum yang sama sinisnya dengan Han Gyu-sik, tetapi jauh lebih tenang.

Pandangannya tertuju lurus pada Kim Hyun.

Tae-young: (Suara dingin, berdering jelas di ruangan yang sunyi) "Jadi... kau sudah datang, Kim Hyun."

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!