NovelToon NovelToon
Bukan Istri Bayangan

Bukan Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Dokter
Popularitas:555.4k
Nilai: 5
Nama Author: Desy Puspita

Bertahun-tahun memendam cinta pada Bagaskara, Aliyah rela menolak puluhan lamaran pria yang meminangnya.

Tak disangka, tepat di hari ulang tahunnya, Aliyah mendapati lamaran dari Bagaskara lewat perantara adiknya, Rajendra.

Tanpa pikir panjang Aliyah iya-iya saja dan mengira bahwa lamaran itu memang benar datang dari Bagaskara.

Sedikitpun Aliyah tidak menduga, bahwa ternyata lamaran itu bukan kehendak Bagaskara, melainkan inisiatif adiknya semata.

Mengetahui hal itu, alih-alih sadar diri atau merasa dirinya akan menjadi bayang-bayang dari mantan calon istri Bagaskara sebelumnya, Aliyah justru bertekad untuk membuat Bagaskara benar-benar jatuh cinta padanya dengan segala cara, tidak peduli meski dipandang hina ataupun sedikit gila.

.

.

"Nggak perlu langsung cinta, Kak Bagas ... sayang aja dulu nggak apa-apa." - Aliyah Maheera.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 - Obat Tidur tanpa Dosis

Lagi dan lagi Bagaskara mengkhianati kata hati, bisa dibilang dia teramat munafik saat ini. Ya, munafik karena tanpa sadar apa yang terlontar sekalipun itu dalam hati berbanding terbalik dengan apa yang dia utarakan.

Jelas-jelas dia mengatakan pada Aliya bahwa tidak bertanya tepat di saat Aliya ingin menjelaskan tentang Zikry, berlagak seakan tidak ingin tahu tapi kenyataannya berbeda.

Dia resah, ingin tahu kebenarannya bahkan tepat di saat Aliya tidak lagi berada di kamar, Bagaskara mencoba untuk memanfaatkan kesempatan demi melihat sendiri isi chat tersebut.

Sengaja dia menunggu, bahkan lebih dari satu jam berlagak cuek dengan membaca majalah yang sebenarnya hanya dia bolak-balik halamannya saja.

Dan kini, setelah Aliya ke kamar mandi untuk gosok gigi barulah Bagaskara memberanikan diri untuk mengecek ponsel Aliya.

“Cih kelakuan, dia benar-benar seceroboh ini jadi perempuan?” Bagaskara masih tak habis pikir karena menyaksikan Aliya yang memang seakan tidak peduli dengan keamanan ponselnya.

Bahkan, sengaja tanpa memberikan kode keamanan dan hal ini jelas saja menguntungkan bagi orang-orang kepo seperti Bagaskara.

Pelan-pelan, dia mulai membuka aplikasi hijau tempat di mana Aliya bergunjing bahkan seperti melupakan status bahwa ada Bagaskara di ruangan yang sama dengannya.

“Hem? Tidak ada?” Bagaskara bergumam pelan, tentu saja hal itu terjadi karena saat dia membuka riwayat pesan bersama nomor yang ternyata belum juga Aliya simpan itu tidak memperlihatkan tanda-tanda bahwa seseorang tengah kasmaran.

Pesan itu hanya sebatas balasan “Aku bahagia.” yang kemudian kembali dibalas oleh pria itu dengan doa panjang lebar dan tidak Aliya balas lagi.

|| Aku bersyukur jika benar begitu ... jujur saja, lima tahun aku coba melupakan nyatanya tidak bisa, makin gila yang ada. Akan tetapi, melihat foto pernikahanmu yang diunggah Dea, aku sadar bahwa ini adalah batas penantianku, Al.

|| Dan, tentang itu tidak masalah ... aku datang bukan untuk minta kamu balikan, tapi andai di suatu saat nanti kamu butuh aku, aku masih bersedia menjadi payungmu.

Begitu balasan Zikry yang kemudian membulatkan tekad Bagaskara untuk memblokir nomor ponsel pria itu.

“Ehm tapi untuk apa? Sampai terjadi ... dia makin besar kepala?” Tekad itu kembali runtuh, gagal lagi karena gengsi.

Bagaskara mengembalikan ponsel itu kepada tempatnya, tanpa tahu apa sebab Aliya sampai salah tingkah tadinya karena grup chat mereka tersembunyi.

Salah besar jika Bagaskara mengatakan Aliya tidak punya privasi, nyatanya wanita itu juga penuh misteri jika diselidiki.

Dan, tepat di saat Bagaskara selesai meletakkan ponsel itu ke tempatnya, pintu kamar mandi tampak dibuka dari dalam hingga tanpa pikir panjang melompat ke atas kasur.

Brugh

Secepat kilat Bagaskara masuk ke dalam selimut, tak ubahnya bak ABG yang tertangkap basah karena ulahnya, padahal usia pria itu sudah begitu dewasa.

"Skincare time ....” Aliya bergumam pelan, lebih kepada dirinya sendiri.

Sengaja dia lakukan demi membahagiakan dirinya, Aliya tidak ingin terlalu memikirkan sikap dingin Bagaskara yang sebenarnya jika direnungi membuatnya terluka.

Sementara Bagas belum menerima, maka dia akan membahagiakan dirinya sendiri, begitu kata Aliya tatkala menatap wajahnya.

Wajah cantik yang saat ini tidak pernah Bagas tatap lebih dari lima detik, dan mata indah yang belum pernah benar-benar Bagas tatap lekat.

Senyum getir di wajahnya terukir tipis, sungguh terlalu miris untuk dibayangkan. “Tidak apa, Aliya ... maklumi saja, mungkin matanya masih buta biasa itu.”

Aliya tertawa geli, usahanya menghibur diri sendiri memang berhasil kali ini. Sebisa mungkin Aliya benar-benar memastikan wajahnya dipoles dengan sempurna, tidak akan dia biarkan kerutan datang sebelum Bagas jatuh cinta.

“Perfect, Dea bilang ini formulasinya bagus buat bikin awet muda ... mari kita buktikan, awas saja kalau masih kalah dengan produk yang biasa aku gunakan.” Aliya mencebik, setengah menyepelekan brand kebanggaan Dea yang hampir setiap hari dia promosikan itu.

Sudah seperti influencer yang berusaha mempengaruhi pengikutnya, begitulah Dea dan demi Bagaskara, Aliya rela mengorbankan jutaan rupiah.

Selesai dengan rangkaian perawatannya itu, Aliya berjalan mendekat ke arah tempat tidur.

Bukan untuk langsung naik ke atas tempat tidur, melainkan sengaja menunduk demi memandangi wajah Bagas lebih dulu.

Lekat-lekat dia perhatikan dan semakin lama Aliya tatap dia semakin jatuh cinta. Pahatan wajah yang sempurna, tidak ada celah dan seperti yang Aliya katakan.

“Gantengnya memang nggak bisa diutarakan.” Tidak dia utarakan dalam hati, tapi benar-benar diungkapkan dan bersamaan dengan itu, Aliya bermaksud ingin menyentuh pipi Bagaskara.

Pelan, ingin sekali dia membelai wajah tampan pria itu, tapi tepat di saat tangannya sudah begitu dekat, Aliya mengganti rencananya.

Dia menarik cepat tangannya, kemudian dalam hitungan detik, dia mendaratkan kecupan tepat di bibir Bagaskara.

Cup

“Aaaakkk!! Dapet!!”

Tepat di bibir, tidak ada yang namanya negosiasi di kening atau di pipi lebih dulu, Aliya benar-benar melakukannya di bibir dan setelahnya, dia menari-nari layaknya baru saja memenangkan jackpot.

Tubuhnya melemas pasca sukses mengecup bibir Bagaskara, dan setelah beberapa menit menenangkan diri, barulah Aliya benar-benar naik ke atas tempat tidur dan merebahkan tubuhnya.

Pelan-pelan dia merebahkan tubuhnya, berhasil mendapatkan bibir Bagas sebelum tidur ternyata efeknya cukup positif.

Tak ubahnya obat tidur yang menciptakan sensasi tenang dan mengantuk, begitulah Aliya sekarang.

Matanya perlahan mengecil, Aliya tidak butuh waktu lama untuk bisa terlelap dengan tenang.

Sebaliknya, yang dia cium justru berakhir uring-uringan. Bagas yang sebenarnya sadar akan perbuatan sang istri kini membuka mata, perlahan mengubah posisi tidur dengan berbaring dan melirik ke langit-langit kamar.

Kemudian, beralih ke arah Aliya yang sudah tidur begitu nyenyak di sebelahnya. Bagaskara menggigit bibir, tatapan matanya tampak berbeda dan beberapa saat kemudian, dia membuang napas kasar sembari mengusap wajahnya.

“Bisa-bisanya dia tidur nyenyak setelah lancang mencium bibirku,” gumam Bagaskara terdengar seperti tengah marah, tapi dia juga bingung hendak mengutarakannya bagaimana.

Matanya masih terus menatap ke arah Aliya, tepat di bibir ranum istrinya. Semakin lama ditatap, Bagas semakin resah hingga otaknya mulai memberikan perintah yang cukup berani juga. “Balas, Gas!!”

.

.

- To Be Continued -

1
erma
maksudnya ngelawak....tp kurang lucu, jadi aneh. ... dokter yg sdh usia cukup tp pemikiran dan gayanya kok spt anak remaja...gak nyambung
Layla 🌹
gantian bibir bagas yg merona🤣🤣🤣
Fitriatul Ilmi
bagas : tua tua gini juga bisa buat km terpesona. apalagi klo msh muda 😂
Fitriatul Ilmi
komprin terus jend; biar si babang satu ini luluh sama biniknya/Facepalm/
Fitriatul Ilmi
aduh adek meleleh bang/Kiss/
Herlita Liem
lanjut Thor makin seru ceritanya....😍😍
Hafifah Hafifah
kelakuannya kayak bocah ya gas 🤭🤭
Hafifah Hafifah
menghayati banget ya Al
Hafifah Hafifah
ngarep ya bang dikejar ama istrinya
Teh Yen
Aliya oh Aliya ada aj pembahasannya hihii Bagas bener" cocok sama Aliya yg atu diem yg atu cerewetnya level dewa 😅😅😅
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
aliya benar. 😁😁😁😁😁
jangan sampai ada lelaki lain yang menyayangi aliya melebihi kamu, bagas
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Dasar piring, berisik aja elu 😆😆..
Kagak tauu ape, duo makhluk itu lagi kasmaran 😆..
Elu jadi saksi bisuuuu, gitu aja kagak paham, ngiri yaaa 😆...
վօօղíҽ̀z࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Itu kan menurutmu Al, dahal kuping Bagas bisa menangkap suara infrasonik 🙊😅...
So selirih apapun suaramu selama tidak memakai bahasa kalbu Bagas bakalan dengar 😅..
Lain kali hati-hati ngomongnya apalagi kalau mau bully Bagas 😆✌...
🌸WD🌸
hati hati..keselek
🌸WD🌸
pisau: maaf nggak bisa bantu steaknya udah habis..mau mencari kegitan motong udah nggak ada yg dipotong..
🌸WD🌸
Aliya candaanmu selalu membuat dag dig dug derr..🤣🤣
~Ni Inda~
Habis ni sendok lg yg ngedumel 🤣🤣
Desmeri epy Epy
lanjut Thor
~Ni Inda~
Nah loohhh..kena kamu Gas 🤣🤣
Hasanah Purwokerto
Biarin aja pir..pir...kamu ga usah ikutan kumat yaaa🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!