NovelToon NovelToon
Ketika Benci Menemukan Rindu

Ketika Benci Menemukan Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:63.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kiky Mungil

Perjodohan yang terjadi antara Kalila dan Arlen membuat persahabatan mereka renggang. Arlen melemparkan surat perjanjian kesepakatan pernikahan yang hanya akan berjalan selama satu tahun saja, dan selama itu pula Arlen akan tetap menjalin hubungan dengan kekasihnya.

Namun bagaimana jika kesalahpahaman yang selama ini diyakini akhirnya menemukan titik terangnya, apakah penyesalan Arlen mendapatkan maaf dari Kalila? Atau kah, Kalila memilih untuk tetap menyelesaikan perjanjian kesepakatan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiky Mungil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Ancaman Mama

"Jadi, maksud kamu, kalo si Miranda ga nunjukin wajah aslinya, kamu akan tetap bersama dia dan mengabaikan Kalila?" Erina melotot setelah mendengar cerita Arlen.

Arlen mengangguk dengan wajah penuh penyesalannya sembari menggaruk bagian belakang kepalanya. Tapi, dia tetap merahasiakan tentang kejadian malam kelam itu.

"Astaga, kamu ini benar-benar bikin Mama-" ujaran penuh kekesalan itu terhenti karena Erina melihat Kalila keluar dari kamar. "Dengar, kalo kamu sampai menyia-nyiakan Kalila lagi, Mama akan membawa Kalila pergi darimu. Biar kamu menyesal seumur hidupmu!" ucap Erina dengan penuh ancaman sekaligus peringatan yang membuat Arlen merinding karena kilatan tajam dari sepasang mata yang menatapnya dengan galak itu.

Setelah itu, Erina mengubah ekspresinya yang galak menjadi penuh kelembutan begitu ia kembali ke dalam.

"Kamu mau kemana?" tanya Erina pada Kalila.

"Aku mau ke minimarket di bawah, Ma. Mau beli pembalut."

"Arlen!" Erina tiba-tiba saja berteriak memanggil Arlen yang baru masuk ke dalam.

"Astaga, Ma! Jantungku hampir meledak." kata Arlen hiperbola.

"Istrimu datang bulan dan kamu ga menyiapkan pembalut di rumah ini?" tanya Erina dengan nada sangat menghakimi.

"Eh, gimana?"

"Gimana...gimana..." Erina sudah ingin menjewer telinga CEO muda itu, tapi dia urungkan karena ada Kalila. "Cepat belikan istrimu pembalut, kasihan Kalila, pasti perutnya nyeri kalo harus ke mini market di bawah."

"Eh, ga usah, Ma. A-aku bisa sendiri. Perutku juga ga nyeri kok. Kasihan Arlen kalo beli pembalut." Kalila buru-buru. Karena membeli pembalut hanyalah alasan Kalila saja untuk bisa mengambil pakaian, pakaian dalam juga pembalut di unit sebelah.

"Memangnya kenapa kasihan? Aku ga masalah kok beli pembalut untuk istriku. Lagi pula, hal yang wajar kan seorang suami beli pembalut untuk istrinya." sahut Arlen dengan heran karena Kalila merasa kasihan padanya hanya karena membeli pembalut.

"Soalnya..." Kalila berusaha mengirimkan kode dari tatapan matanya, tapi sepertinya Arlen tidak mengerti dengan kode yang diberikan Kalila.

"Ya sudah sana, belikan pembalut untuk istrinya, belikan yang banyak, jangan sampai istrimu kehabisan kebutuhannya!" Erina memberikan peringatan.

"Iya Maaa." jawab Arlen dengan gemas. "Aku ke bawah dulu ya." katanya pada Kalila kemudian beranjak ke pintu untuk keluar. Kalila mengikuti hingga mereka sama-sama berada di luar pintu.

"Kenapa kamu mau sih, itu kan cuma alasan aku aja untuk ambil barang-barangku di sebelah." kata Kalila kesal dengan volume suaranya yang pelan.

"Jadi sebenarnya kamu ga datang bulan?" tanya Arlen dengan sedikit terdengar bersemangat.

"Aku memang datang bulan. Kenapa kamu sepertinya senang kalo aku ga datang bulan?"

"Ya siapa tahu kamu hamil."

Kalila menipiskan bibirnya. "Aku ga hamil, oke? Jadi, apa kamu bisa ambilkan pakaian-pakaianku dan stok pembalutku di unit sebelah?"

"Bisa dong. Ga masalah."

"Tapi..."

"Tapi apa?"

"Apa ga apa-apa kalo kamu ambilkan juga itu...hmmm... pakaian-pakaian dalamku juga?"

"Memangnya aku harus apa-apa kalo ambilkan pakaian dalammu juga?"

"Ya engga sih..."

"Ya sudah, kamu masuk aja lagi, nanti Mama curiga. Aku akan ambil semua barang-barang keperluan mu."

Kalila mengangguk lalu masuk kembali ke dalam unit.

Setelah itu Arlen membuang napas panjang.

Astaga! Aku harus ambil pakaian dalam Kalila?! Memikirkannya saja sudah membuat Arlen berdebar.

Begitu masuk ke dalam unit sebelah, Arlen langsung menuju kamar, dia yakin kamar ini lah yang ditempati Kalila. Kakinya langsung melangkah ke arah lemari pakaian. Seketika bibirnya menyunggingkan senyuman.

Kalila begitu rapi dan teratur. Isi lemarinya hampir semuanya kaos dan hoodie atau sweater. Lipatan kaosnya sama besar dan sesuai warna. Dia ambil beberapa kaos, sweater, celana panjang.

Lalu dia mulai membuka tempat-tempat yang lain untuk mencari sesuatu yang tadi membuatnya berdebar dan sekarang semakin berdebar.

Dan akhirnya misi berhasil menemukan harta karun yang dicarinya, berada pada laci bagian bawah.

Arlen menelan ludah. Sederet bra dan celana dalam wanita tersusun rapi di dalam sana. Tangannya ragu-ragu terulur untuk ambil pakaian dalam itu. Melihat ukuran bra itu mengingatkan Arlen pada sentuhan tangannya yang menerjang tubuh Kalila malam itu.

Astaga, telapak tangannya seolah mempunyai memorinya sendiri karena kelembutan tubuh Kalila kembali terasa seolah dia sedang menyentuh langsung milik Kalila.

"Astaga! Ini sangat bahaya untuk tubuhku!" Arlen menggelengkan kepalanya.

Buru-buru dia ambil semuanya dan langsung memasukkannya ke dalam goodie bag yang ada di dalam lemari juga.

Sebungkus pembalut berwarna biru tua terlihat ada di atas meja nakas. Arlen langsung menyambarnya dan memasukkannya juga ke dalam goodie bag itu, juga skincare, sikat gigi juga pigura yang berisi Poto Bunda Seruni, Kirei dan Kalila.

Arlen menyempatkan untuk melihat dan memperhatikan senyum Kalila yang cantik tapi juga manis yang Kalila tunjukkan di dalam poto itu.

Tiba-tiba saja sebuah suara menggema di dalam kepalanya.

Aku ingin senyum ini hanya untukku.

.

.

.

Bersambung.

1
Astrid Nandistya Hayoto
Masalah kaya gitu aja di perbesarkan,, lila jadi bingung mau ngomong apa,,, mungkin skrg kamu hamil kali ya,, Cox munta2, trus mood nya naik turun, seperti air laut
Uthie
Wadduuhhhh.. diluar prediksi sikap Kalila 😁😁
Uthie
sukurin 😝
Desmeri epy Epy
lanjut thor
Nurminah
jalang dunia nyata harusnya dibantai begitu juga biar mentalnya jatuh sejatuh-jatuhnya dan bunuh diri biar bersih dunia
Anna Nurjati
masih lanjut... thor! penasaran...
Desmeri epy Epy
dobel up dong thor kok cuma satu up nya thor
Uthie
bagusssss 👍😡
SATRIA: hallo kak, mampir juga yuk kak ke novel ku🙏🤗
total 1 replies
Nurminah
jalang bunuh diri karena malu hidup hancur nggak laku
Astrid Nandistya Hayoto
Akhir nya si ulat bulu muncul.. gila ya, kepedean kamu Miranda 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Astrid Nandistya Hayoto
Hajar si ulat itu,, ngk boleh kasih cela,, ulat bulu begitu di mana ad cela sedikit,, dia akan berusaha masuk..
lanjut Thor,, smangat💪
Uthie
Kenapa gak dihancurin aja sihh tuhhh jalang 😡😡
Rizkyta Setiyani
luar biasa
Rizkyta Setiyani: maaf thour q suka kali tpi saya pengguna baru waktu mencet itu bintangnya gk mau nambah🙏🏻🙏🏻 q padahal mau kasih bintang 5😔
Kiky Mungil: boleh kasih tau ga, apa alasan yang bikin kamu kecewa dan kasih nilai buruk untuk karya aku? biar aku tau dan bisa perbaiki 😊
total 2 replies
Rizkyta Setiyani
apunlah thor... buat aku yg lgi LDRan sama suami 😊😊
Desmeri epy Epy
dobel up dong thor
Nurminah
jalang coba sekali kali di novel ditebas kepalanya bikin rusak aja hidup nggak manfaat banyak mudarat nya langsung aja ceburin ke neraka kalo nggak bertobat
Indra wijaya
harus nunggu lagi 😔😔 semoga stok sabarku masih banyak
ayo Thor semangat 💪💪
Nurminah
kalo ama jalang istri sah jangan kasih kendor kecuali suami kita doyan buang tu sekalian ke tempat sampah karena perselingkuhan terjadi dengan sadar dan iklas dan berarti dia tidak mencintai kita karena kalo cinta tidak menyakiti
Desmeri epy Epy
lanjut thor dobel up dong thor
Desmeri epy Epy
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!