Seorang gadis Pustakawan yang merupakan seorang kutu buku harus menerima kenyataan bahwa ia tewas saat ia menamatkan novel kesukaannya berjudul "Moonira".
Namun bukannya menuju akhirat, gadis itu justru masuk ke dunia novel kesayangannya dan ditunjuk sebagai calon Helena yang menyalurkan berkat dari dewi Selene kepada kerajaan Welf. Disana ia ditemukan oleh seorang Adipati kerajaan Welf yang merupakan high Elf.
Bagaimana kisah gadis itu di dunia Moonira? Apakah gadis itu berhasil menjadi seorang Helena dan bagaimana kisah cinta gadis itu dengan sosok Adipati yang terkenal sebagai dewa kematian di dalam peperangan? Apakah cinta mereka bersatu atau justru kandas di tengah jalan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arthystrawberry23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
XVI Kedatangan Dewi bulan.
Keadaan di kerajaan Welf semakin kacau, banyak elf dan high elf yang ikut dalam pertarungan Cladis terluka parah, bahkan kerajaan Welf sudah kehilangan hampir 30% elf yang gugur dalam insiden Cladis yang sudah berlangsung selama hampir 1 minggu.
Para warga dan high elf yang mengungsi di ruang bawah tanah sudah banyak yang jatuh sakit dan kelaparan akibat kurangnya tim medis dan stok makanan yang tersedia.
Kebanyakan tim medis berkumpul di ruang berlian Berlina untuk menyalurkan mana sihir mereka ke berlian Berlina dan juga membantu ratu dan Cassandra untuk menjaga kondisi tubuh Roselina.
Di ruang berlian Berlina juga banyak gadis kuil yang tumbang akibat kehabisan mana. Melihat keadaan yang semakin kacau dan sudah tidak terkendali, ratu akhirnya memutuskan untuk menggunakan sisa sihirnya untuk membantu tim penyerang dalam melumpuhkan monster yang terus menerus berdatangan dari portal tanpa henti.
Namun bantuan dari ratu hanya bisa melumpuhkan kurang lebih tiga monster saja, setelah memberikan serangan terakhir, ratu pun kehilangan banyak energi dan kekuatannya dan tak sanggup untuk membantu untuk waktu yang cukup lama hingga kondisinya pulih.
Di sisi lain Ernathan yang memimpin barisan depan bersama dengan raja, kedua pangeran, dan komandan militer kerajaan mulai kelelahan dan kehabisan energi dan mana sihir.
Ernathan menatap portal dimana terlihat monster berjenis Hydra terus menerus muncul, lalu pandangannya mengarah pada monster Hylosa yang selama seminggu masih terdiam di dekat portal tanpa bergerak sedikitpun.
"Apa langkah kita selanjutnya yang mulia? Sepertinya para prajurit dan kesatria sudah tidak mampu untuk melawan monster yang terus menerus berdatangan tanpa henti" jelas komandan militer.
"Keadaan kita saat ini sangat kesulitan, para monster sudah semakin kuat dan tidak terkendali, daya tempur kerajaan kita sudah melemah, namun kita tidak boleh mundur atau kerajaan kita akan hancur" jelas raja dengan raut wajah letih karena kurang istirahat.
"Apa ada kemungkinan kita kembali ke istana untuk menyusun ulang rencana?" Tanya pangeran Alarion, raja menggeleng pelan.
"Kekuatan tempur kerajaan sudah sangat lemah, tanpa berkat dewi bulan, kita bisa bertahan selama satu minggu saja sudah menjadi keajaiban yang luar biasa" jelas raja.
"Itu artinya kita harus bisa bertahan sampai Roselina bisa sadarkan diri, tapi...." Ucapan pangeran Aegis terhenti ketika mereka mendengar suara teriakan Ernathan.
Dengan sihir perlindungan Ernathan, raja, kedua pangeran, dan komandan militer bisa selamat dari serangan monster Hylosa yang sudah mulai bergerak.
Ernathan terluka cukup parah, tubuhnya dipenuhi oleh luka-luka yang mengalami pendarahan cukup parah, pangeran Aegis segera menyembuhkan Ernathan walaupun tidak bisa menyembuhkan sepenuhnya luka Ernathan, ia hanya bisa menghentikan pendarahannya saja.
Ernathan, raja, kedua pangeran, dan komandan milter terkejut ketika melihat monster Hylosa bersiap menyerang kembali, melihat serangan yang datang, Ernathan dan kedua pangeran membuat pelindung sihir berlapis untuk menahan serangan monster Hylosa.
Monster Hylosa turun perlahan ke tanah tepat dihadapan Ernathan, raja, kedua pangeran, dan komandan militer.
Raja memerintahkan prajurit dan para ksatria segera bersiap untuk serangan selanjutnya. Kedua pangeran dan Ernathan bangkit dan menatap tajam dan waspada kearah monster Hylosa yang ada di depan mereka.
Sebuah lingkaran sihir muncul di depan monster Hylosa dan dari lingkaran sihir itu Hylosa menyerang pasukan kerajaan Welf yang sudah dalam kondisi lemah.
Ernathan bersama dengan pangeran Aegis hanya bisa menggunakan sihir pelindung untuk melindungi raja dan para prajurit yang masih sanggup bertarung.
Komandan militer kerajaan yang bernama Stevan bersama dengan pangeran Alarion memimpin prajurit untuk menyerang dari dekat, tapi karena fisik monster Hylosa sangat kuat membuat serangan pangeran Alarion dan pasukannya tidak memberikan dampak apapun pada monster Hylosa.
Raja memerintahkan pasukan pangeran Alarion untuk mundur, kini berdasarkan strategi sang raja, sudah saatnya Ernathan untuk menyerang. Dengan bantuan sihir pendukung dari pangeran Alarion dan pasukan sihir.
Gerakan Ernathan sangat cepat melesat kearah monster Hylosa yang hanya terdiam di tempat, dengan pedang yang dilapisi oleh sihir penguat, Ernathan menggunakan kekuatan fisiknya untuk memenggal salah satu kepala monster Hylosa.
Serangan Ernathan memberikan dampak pada monster Hylosa, pedang Ernathan berhasil menembus kulit keras monster Hylosa, namun sayang kekuatan Ernathan belum cukup untuk memenggal salah satu kepala monster Hylosa.
Pedang Ernathan menyangkut di antara daging dan otot dari leher monster Hylosa, dengan sekuat tenaga Ernathan masih mencoba untuk menembus daging yang sudah mulai beregenerasi, dan usaha Ernathan gagal.
Ernathan melompat menjauh dari leher salah satu kepala monster Hylosa dan nafasnya terengah-engah dengan tatapan tajam Ernathan melihat luka dari serangannya sudah pulih sepenuhnya membuat Ernathan berdecak geram.
Serangan demi serangan di layangkan, strategi dan rencana sudah dilaksanakan untuk mengalahkan monster Hylosa, dengan tubuh dan mental yang lelah, pasukan kerajaan Welf tidak memberikan dampak dan luka apapun kepada monster Hylosa.
Mental para prajurit seketika down, para monster yang awalnya terdiam setelah monster Hylosa bergerak dari tempatnya, kini monster-monster itu kembali beraksi dan menyerang dengan lebih brutal dan agresif dibadingkan sebelumnya.
Kekacauan pun terjadi, mental para elf dan high elf pun sudah menurun drastis karena mereka melakukan usaha untuk menghentikan insiden Cladis namun mereka tidak melihat ujung dari penderitaan ini.
Teriakan para elf yang menjadi korban kekejian monster Hydra terdengar riuh, Ernathan mengepalkan tangannya merasakan ketidakberdayaan dan menyalahkan dirinya atas ketidakmampuannya mengakhiri insiden Cladis.
Di sela rasa putus asa yang menyeruak di kerajaan Welf, secara tiba-tiba setitik cahaya harapan menghampiri. Suara dentingan bel kuil terdengar menggema diseluruh kerajaan Welf membuat siapapun yang mendengarnya terdiam dengan benak yang bertanya-tanya.
Tak lama setelah suara dentingan bel kuil menggema di seluruh kerajaan, seluruh tanaman diseluruh kerajaan Welf terlihat sayu seakan sedang membungkuk, langit berubah menjadi putih karena cahaya yang bersinar terang.
Sebuah lingkaran sihir sangat besar terlihat di langit, dari lingkaran sihir itu sebuah cahaya melesat cepat kearah salah satu monster dan seketika tubuh monster hydra itu hancur berkeping-keping.
Seluruh elf dan high elf yang menyaksikan hal itu terkejut, mereka tercengang dan tubuh mereka membantu. Setelah satu serangan, serangan dari lingkaran sihir yang ada di langit menyerang secara bertubi-tubi membuat para monster tumbang satu persatu.
Serangan itu memicu reaksi dari monster Hylosa, ia kembali melayangkan serangan, karena monster Hylosa menyerang secara tiba-tiba membuat Ernathan dan pangeran Aegis tidak sempat membentuk sihir pelindung.
Serangan itu melesat dengan cepat sampai akhirnya seorang pria bertanduk mampu menangkis serangan monster Hylosa tanpa sihir dan hanya menggunakan pedang.
Lagi-lagi para elf dan high elf terkejut melihat kekuatan luar biasa pria itu, pria bertanduk itu menoleh kebelakang, membuat Ernathan menyipitkan matanya ketika mengetahui sosok pria itu berdasarkan penampilan fisiknya.
"Ras naga?" Gumam Ernathan.
Pria bertanduk yang tidak lain adalah Aaron jalan menghampiri Ernathan yang masih bergeming di tempatnya.
"Berkat dewi bulan sudah tiba, insiden Cladis sebentar lagi akan berakhir" ujar Aaron dengan ekspresi datar dan tatapan dingin.
"Berkat dewi bulan?" Gumam Ernathan yang secara bersamaan sadar bahwa artinya Roselina sudah sadar.
"Lalu dimana Roselina? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Ernathan sembari menggenggam kedua pundak Aaron.
"Tubuh nona Roselina baik-baik saja dan jiwanya ada dalam perlindungan dewi bulan" jawab Aaron membuat Ernathan mengerutkan keningnya.
Tiba-tiba suara nyanyian kuil yang merupakan puji-pujian kepada dewi bulan terdengar menggema, membuat semua elf dan high elf bertanya-tanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
Aaron melepaskan genggaman tangan Ernathan dari bahunya dan tersenyum tipis kearah Ernathan, Aaron berjalan mundur tiga langkah menjauh dari Ernathan.
"Berkat dewi bulan telah datang, bersyukurlah bahwa kali ini dewi bulan turun dari tahtanya untuk memberkati titisannya yang agung" jelas Aaron membuat Ernathan semakin kebingungan.
Dari langit seorang gadis turun kebawah, dengan enam sayap yang membentang, gadis itu mendarat dengan mulus dibelakang Aaron.
Seluruh Elf dan high elf terkejut melihat sosok Roselina dengan penampilan yang sangat berbeda. Rambut dan matanya berwarna silver, tubuhnya bersinar dan tidak memiliki bayangan, penampilannya sangat anggun, dan pupil matanya terdapat simbol bulan sabit.
Aaron bersimpuh di depan Roselina yang menatap kosong kearah depan.
"Salam hormatku wahai dewi pencipta dunia Moonira, dewi Selene" ujar Aaron memberikan salam hormatnya pada sosok dewi bulan yang ada di dalam tubuh Roselina.
To be continued...