NovelToon NovelToon
Afsheera Azalea Mayesha

Afsheera Azalea Mayesha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Izarr_14

Cerita ini menceritakan tentang perjalanan kisah seorang gadis bernama Afsheera Azalea Mayesha yang mana hidupnya dipenuhi dengan banyak rahasia, walaupun dikelilingi dengan keluarga yang harmonis tidak membuat dirinya terbebas dari masalah dan ujian apalagi dalam cerita asmaranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izarr_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Meminta Penjelasan

Diruangannya denzel duduk sambil menunggu lea bangun dari tidurnya. Seharian ini denzel memang berangkat ke sekolah namun tidak masuk kelas dari pagi dan kini menunjukkan jam pulang sekolah.

Diluar ruangan denzel kini sudah ada sahabat-sahabatnya dan juga rayyan beserta sahabatnya juga.

"Gue perlu ngomong sama denzel, gue denger lea sekarang ada sama denzel", kata rayyan menatap pada ketiga sahabat denzel.

Felix pun merespon perkataan rayyan dengan anggukan kepalanya lalu melangkah masuk keruangan milik denzel.

"Denzel di luar ada rayyan kakaknya lea, dia ingin bertemu dengan lea", kata felix kepada denzel yang ternyata sedang duduk di bangku sofa miliknya sampai memejamkan matanya.

"Bilang sama dia lea aman sama gue, nanti gue yang mengantarnya pulang", jawab denzel. Lalu diangguki oleh felix dan kembali melangkah keluar ruangan tersebut.

Tiba diluar felix menjelaskan apa yang dikatakan oleh denzel kepadanya dengan terpaksa rayyan hanya dapat menyetujuinya. Mungkin nanti akan dia tanyakan pada denzel pada pertemuan malam ini bersama kakak nya.

Setelah itu rayyan pergi dari sana bersama nando dan zidan lalu berjalan menuju parkiran.

Tiba diparkiran tiba-tiba zidan berkata pada rayyan.

"Rayyan gue mau ngomong sama lo, tadi pagi lo ingetkan yana pergi nemuin gue ?", kata zidan pada rayyan dan disimak juga oleh nando yang ada disebelah rayyan.

"Hmm terus?", jawab rayyan sambil menaikkan sebelah alis matanya.

"Tadi pas kami bercerita yana sempat menceritakan tentang kejadian yang dialaminya semalam waktu datang bersama ara pergi melihat lea balapan", kata zidan sampai menjelaskan semua hal yang tadi juga diceritakan oleh yana kepadanya.

"Lea balapan? Kapan? Kenapa gue gak tau? Jadi semalam dia pulang diantarkan oleh denzel itu karena balik balapan?", gumam rayyan didalam hati sambil memikirkan apa yang dikatakan oleh zidan. Dirinya merasa ternyata lea belum seterbuka itu pada dia dan sang kakak sehingga lea pergi balapan dia kecolongan.

"Woi yan, lo denger gue gak sih ngomong apa hah?", kata zidan yang menyenggol bahu rayyan karena rayyan nampak sedang termenung memikirkan sesuatu dan tidak mendengarkan dirinya yang sejak tadi menjelaskan.

"Hah, apa iya oo gitu", jawab rayyan tidak jelas nampak sekali dirinya tidak menyimak dan meperhatikan penjelasan dari zidan.

"Apa sih yan gak jelas tau gak, lo kenapa sih?", kata nando ikut menimpali karena menurutnya rayyan memang langsung terlihat aneh setelah mendengarkan cerita dari zidan barusan.

"Gak papa, gue pulang dulu ada urusan", pamit rayyan buru-buru pergi meninggalkan teman-temannya. Zidan dan nando terlihat bingung namun hanya mengendikkan bahunya ke atas lalu ikut menyusul rayyan pergi meninggalkan sekolah yang masih terlihat sepi.

Rayyan ternyata tidak langsung pulang kerumah namun pergi ke kantor sang kakak, dirinya ingin menanyakan sesuatu.

Tok..

Tok..

Tok..

"Masuk", kata sang kakak dari dalam.

Ceklek..

"Kak", kata rayyan yang berdiri didepan pintu lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam lalu menutup pintu ruangan kerja kakaknya itu kembali.

"Ada apa?", kata sang kakak menanggapi.

"Kakak tau semalam lea ikut balapan", kata rayyan sambil menatap mata arkan meminta kejelasan.

"Hmm", arkan menggangguk menandakan dirinya tau bahwa lea balapan.

"Kak, kakak kenapa gak kasih tau sama aku kak? Kenapa kakak biarin lea balapan kak padahalkan itu bahaya buat dia apalagi tidak ada yang menjaganya dan kakak tau apa yang terjadi dengan salah satu sahabat lea dia diteror dikamar mandi kak walaupun gak ekstrim namun sahabatnya lea itu sempat melihat sosok misterius saat disana malam itu kak, aku yakin ini pasti ada hubungannya dengan orang yang sama yang waktu itu mau menculik lea kak", penjelasan rayyan panjang lebar pada sang kakak, dirinya marah dan juga takut.

Marah karena kakaknya membiarkan lea balapan dan takut kalau lea kenapa-napa. Memang benar dirinyalah yang selama ini cukup dekat dengan lea dari pada kakaknya arkan tidak hanya karena umur lea dan arkan yang terbilang jauh namun juga karena sifat sang kakak yang dingin dan datar.

"Tidak perlu memikirkan apapun, lea aman kakak sudah banyak menyuruh orang-orang kakak untuk selalu menjaga lea dan juga denzel selalu memantau dan menjaga lea juga", kata sang kakak mencoba memberi pengertian pada sang adik.

"Huft baiklah kak kalau begitu",

"Oo iya kak tadi aku sudah menyampaikan apa yang kakak perintahkan semalam kepada denzel kak, dan untuk lokasinya juga udah aku share", sambung rayyan lagi.

"Bagus", jawab arkan singkat.

"Yasudah aku mau pulang dulu, takut lea sendirian dirumah soalnya dirumah gak ada orang selain maid juga ", Pamit rayyan pada arkan dan arkan pun mengiyakan perkataan rayyan. Rayyan pun berlalu pergi meninggalkan ruangan arkan.

________________

"Gue dimana?", kata lea mengerjap-ngerjapkan matanya sambil menyesuaikan pencahayaan diruangan itu.

"Oh shit, gue ingat sekarang aduh lo gila apa le, bisa-bisanya kambuh didepan denzel kayak tadi", sambungnya menepuk jidatnya pelan setelah mengingat apa yang udah terjadi padanya sampai membawanya kesana.

"Jangan di pukul nanti kepala lo sakit", jawab seseorang yang sedang memperhatikannya, siapa lagi kalau bukan denzel. Saat ini sedang berdiri di depan pintu sambil bersandar dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Lo? Dimana gue? Dan udah jam berapa sekarang?", lea mengajukan beberapa pertanyaan.

"Lo ada diruang pribadi gue yang ada disekolah ini, sekarang udah jam pulang sekolah sekarang lo siap-siap gue bakal antar lo pulang", jawab denzel yang hendak meninggalkan lea disana, namun tiba-tiba terdengar suara.

"Denzel", suara lea sedikit rendah memanggil nama nya, denzel yang mendengar namanya dipanggil pun menoleh.

"Hm soal tadi di rooftop, hmm lo bisa gak buat gak ceritain ke siapapun tentang apa yang lo lihat tentang gue dan terima kasih juga atas bantuan lo dengan kasih pelukan buat gue supaya tenang", sambung lea lagi.

"Gak ada yang gratis", jawab denzel lalu pergi begitu saja.

"What? Gila tu orang udah baik-baik juga gue malah bilangnya gak ada yang gratis", gerutu lea yang ternyata masih dapat didengar oleh denzel saat ini dari luar kamar. Denzel tersenyum tipis tidak tau mengapa saat ini jantungnya terpompa begitu cepat dan ini sangat menyenangkan.

Lea turun dari ranjang , kaki jenjangnya berjalan menuju kamar mandi yang ada disana untuk mencuci mukanya.

Ruangan denzel ini terdapat dibelakang sekolah tidak jauh dari gudang sekolah, kalau dari jauh ruangan ini memang terpisah dari gedung sekolahnya karena memang denzel menginginkan hal tersebut. Didalam ruangan terdapat ruang tamu, satu ruang kerja dan satu kamar serta kamar mandi didalamnya yang di desain sebaik dan sekeren mungkin sesuai seorang denzel dengan warna keabu-abuan tua menambah kesannya tersendiri.

Berbeda dengan ruangan yang dimiliki oleh rayyan yang terletak strategis di dalam gedung sekolah namun letaknya diujung lorong salah satu kelas yang ada disana, didalam ruang itu terdapat ruang tamu dan ruang kerja saja tidak ada kamar karena memang rayyan tidak menginginkan ada kamar disana karena menurutnya ruang itu dibuat jika dirinya sedang suntuk atau lagi ada pekerjaan yang diberikan oleh sang dady dan kakaknya disela-sela sekolahnya.

"Gue udah siap, ayo pulang", kata lea pada denzel yang ternyata saat ini sedang memangku laptopnya tidak tau apa yang sedang dikerjakannya sambil memakai kaca matanya yang menurut lea menambah ketampanan seorang denzel saat ini.

"Hm, ayo", denzel menurun laptopnya dan membuka kaca matanya melangkah mengambil kunci mobil yang akan denzel gunakan untuk mengantarkan lea.

"Bentar-bentar kalau lo tang nganter gue terus mobil gue gimana?", kata lea menahan denzel.

"Udah dibawa sama bodyguard lo tadi", jawab denzel.

"Siapa yang nyuruh, lo?", tanya lea lagi.

"Bukan, tapi rayyan", jawab denzel lagi.

"Gak usah nanya lagi, cerewet tau gak ayo!!", kata denzel lagi sebelum lea mengajukan pertanyaan lagi.

Denzel menarik tangan lea, lalu berjalan cepat menuju parkiran sekolah setiba didalam mobil rea meringis.

"Kenapa", tanya denzel kepada lea yang nampak menahan sakit sambil memegang pergelangan tangannya.

1
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
Shinichi Kudo
Membuat saya ketagihan
Scar
Terhibur sekali!
Starling04
Nggak sia-sia baca ini. 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!