NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Dibalik Skrip

Kisah Cinta Dibalik Skrip

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Naik ranjang/turun ranjang
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Anak Balita

Awalnya pura-pura, lama-lama jadi cinta. Aku, Renata Priyanka, menghadapi kenyataan hidup yang tidak terduga setelah calon suamiku memutuskan hubungan satu minggu sebelum pernikahan.

Untuk memperbaiki nama baik keluarga, kakek mengatur pernikahanku dengan keluarga Allegra, yaitu Gelio Allegra yang merupakan pria yang terkenal "gila". Aku harus beradaptasi dengan kehidupan baru dan konflik batin yang menghantui.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Balita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat Permohonan Pernikahan

28 Maret 2025, pagi hari di vila utama Priyanka.

Paman Moha datang dan mengetuk pintu kamar yang Regan gunakan. Ternyata, Regan menginap di rumah utama dan tidak pulang ke rumah menyusul ku bersama Rain.

TOK! TOK! TOK!

"Selamat pagi Tuan Muda Regan! Maaf menganggu, Tuan Besar menyampaikan agar anda segera pergi ke ruang makan untuk sarapan bersama beliau," kata Paman Moha menyampaikan.

"Ya ya! Aku akan segera kesana!" sahut Regan dari dalam kamar.

"Baik dimengerti. Saya akan menyampaikan kepada Tuan Besar untuk menunggu anda,"

"Iya, mohon bantuannya!" kata Regan.

...----------------...

Beberapa menit kemudian, Regan datang dengan pakaian yang dia pakai kemarin. Kakek sudah menunggunya di ujung meja makan yang sangat panjang. Di pagi hari, semua orang sedang sibuk mengurusi pekerjaan nya masing-masing.

"Permisi Tuan Muda Regan, apa ada makanan yang ingin ada makan untuk sarapan pagi ini?" tanya seorang koki yang bekerja di rumahnya kakek.

"Ah tidak, terserah saja," sahutnya.

"Baik, kalau begitu apakah anda ada alergi terhadap seafood?"

"Tidak,"

"Apa anda menyukai udang?"

"Suka,"

"Ah baik, kalau begitu bahan utama menu sarapan pagi ini adalah udang," koki itu tersenyum.

"Terimakasih," sahut Regan singkat.

Semuanya berjalan baik. Kakek baru saja habis meminum susu kesehatan dan obat rutin yang dia minum sebelum makan. Regan melirik kakek yang masih sibuk dengan obat-obatan nya.

"Selamat pagi kakek," sapa Regan memulai percakapan. Dia menginap disana karena kakek lah yang menyuruhnya untuk menginap. Entah hal apa yang akan dia katakan, Regan percaya jika kakek membutuhkannya.

"Sepertinya aku sudah tahu harus melakukan apa untuk Regina," kata kakek yang membuat Regan sedikit terkejut dan penasaran.

"Apa yang akan kita lakukan kek?" tanya Regan.

"Pertama, tentu saja kita harus mencari keberadaan si Edward itu terlebih dahulu. Kedua, kita harus mencari mempelai pengganti untuk pernikahan nya Regina," jelas kakek.

"Mempelai pria pengganti untuk Regina? Memangnya siapa?" Regan mengerutkan keningnya.

"Allegra," sahut kakek yang membuat Regan merasa terkesiap barang sekejap. Nama itu terlalu besar untuk didengar.

"Allegra? Mempelai pria pengganti untuk Regina adalah Allegra? Bagaimana bisa? Memangnya mereka akan bersedia begitu saja menjadi pengganti mempelai yang derajatnya jauh di bawah mereka?" Regan tidak yakin dengan rencana kakek.

"Kita akan membuat surat permohonan pernikahan. Allegra memiliki 2 putra, jadi kita tidak bisa memilih karena kita yang memberikan surat permohonan nya. Keluarga kecil itu sangat besar," kata kakek.

"Lalu, bagaimana jika Edward ketemu?" tanya Regan.

"Ya kita tangkap. Tapi kita tidak bisa menikahkan laki-laki itu dengan Regina. Bagaimana mungkin kita akan menikahkannya?" suara kakek bergetar.

"Tapi jika Allegra menolak. Apa yang akan kakek lakukan?" tanya Regan kembali menanyakan resiko yang mungkin saja bisa terjadi selama rencana mulai dijalankan.

"Bagaimana menurutmu?" kakek balik bertanya.

Regan terdiam, dia menatap kakek dengan tatapan datar. "Allegra tidak akan menolak," sahut Regan.

"Benar! Allegra tidak akan menolak pernikahan ini. Karena inilah yang mereka butuhkan," kata kakek sangat yakin akan rencananya pasti berhasil.

"Regina. Apa dia akan bahagia jika menikah dengan pria yang tidak dia cintai? Ini seperti pernikahan bisnis!" lanjut Regan.

"Kenapa kau memikirkan Regina? Hanya ini satu-satunya cara yang terbaik. Lagian, Regina juga akan menerima apapun solusi yang akan ku berikan. Ini kesalahannya. Cinta memang tidak ada yang langsung tumbuh begitu pertama kali melihat, tapi cinta datang karena terbiasa," jelas kakek.

Regan terdiam. Karena dulu, dia juga tidak mencintai tunangannya yang sekarang. Dia berontak dan tidak mau dijodohkan dengan putri seorang jendral yang terkenal sangat tegas dan keras. Namun sekarang, dia telah jatuh cinta seiring berjalannya waktu bersama tunangannya itu.

"Ku harap, semuanya berjalan dengan lancar," gumam Regan.

Kakek melirik ekspresi Regan yang terlihat lesu. Dia memanggil paman Moha dengan gestur tangannya yang mengode paman Moha untuk mendekatinya.

"Iya Tuan, saya ada disini," paman Moha datang.

"Ambilkan secarik kertas surat dan pena kemari!"

"Baik, dimengerti."

...----------------...

28 Maret 2025, pagi hari di rumah.

Aku terbangun dengan kondisi tubuh yang kurang vit. Aku tidak bisa tidur. Kepalaku sibuk memikirkan solusi apa yang akan kakek berikan. Jika misalnya kakek mengambil solusi mencari mempelai pria pengganti, siapa pria yang akan menikah denganku itu nanti?

Semua ini tidak akan terjadi jika Edward tidak pergi menghilang. Kepergiannya seakan tidak terlacak sama sekali, seseorang pasti membantunya menyembunyikan diri dengan baik. Semua hal yang terjadi seakan sudah direncanakan sebelumnya, karena ini tampak terlihat sangat sempurna.

Setelah mandi, ku pergi ke bawah. Ku lihat Rain sudah siap dengan kemeja dan jas kantor nya. Tapi Regan tidak terlihat sama sekali. Rain tersenyum sambil mengangkat gelas nya.

"Ga kerja?" tanya nya.

"Ngga, tanggal 4 April aku akan menikah. 6 hari lagi, aku harus beristirahat mempersiapkan diri untuk pernikahan ku," sahutku.

"Kau melakukannya,"

"Dimana kak Regan?" tanyaku.

Rain menjawab dengan diam. Dia menggelengkan kepalanya, mengatakan kalau dia tidak mengetahui apa-apa. Regan tidak pulang ke rumah, dan besok papa dan mama akan pulang. Mereka tidak mengetahui apapun, jadi jangan sampai aku membuat mereka merasa khawatir.

"Sudah ya, aku berangkat dulu," Rain mengacak-acak rambutku yang baru saja habis ku sisir rapi.

"Rain! Kemari kau!"

"Apa? Hei, kau merusak pakaianku!"

...----------------...

"Ini sudah selesai," kata kakek sembari melipat kertas surat, kemudian memasukkan nya ke dalam amplop.

"Biar aku yang membawa-"

"Moha! Kirimkan surat ini ke kediaman Allegra," ucap kakek mengabaikan Regan yang hendak menawarkan diri untuk mengirimkan surat itu ke Allegra.

"Baik, dimengerti."

Paman Moha mengambil amplop itu, lalu menyuruh pelayan lain mengantarkan surat itu sampai ke kediaman Allegra yang di tuju. Dengan penuh kekhawatiran Regan menatap pelayan yang membawa surat itu.

Setelah pelayan itu menghilang, kakek menyuruh Regan untuk pergi ke kantor karena semua urusan sudah selesai. Tinggal menunggu respon baik dari keluarga Allegra, semuanya akan beres dengan sendirinya.

...----------------...

28 Maret 2025, siang hari di kediaman Allegra.

Seorang pria paruh baya yang bernama Gerd, baru saja kembali dari pintu depan rumah keluarga Allegra dengan membawa sepucuk surat yang terlihat sangat pribadi. Salah seorang pelayan baru saja pergi setelah memberikan surat itu kepada Gerd.

"Apa itu?" tanya seorang pria berusia 65 tahunan, yang bernama Gairo Allegra. Dia adalah kepala keluarga Allegra saat ini, seorang konglomerat kaya yang memiliki bisnis kapal pesiar dan juga lab klinik farmasi yang khusus meneliti dan membuat obat-obatan terlarang, namun banyak pihak yang membutuhkan nya.

"Surat dari keluarga Priyanka," sahut Gerd.

"Bacakan!"

"Baik,"

Gerd membuka amplop surat itu dengan penuh kehati-hatian. Dia mulai membuka lipatan demi lipatan hingga sampailah dia pada sebuah tulisan tangan yang cukup jelek, tapi masih bisa di baca.

"Surat ini sepertinya ditulis langsung oleh Santosa Priyanka," kata Gerd yang membuat Gairo tampak sedikit terkejut.

"Pria tua itu menulis surat langsung dan mengirimkan nya kemari? Apa isi suratnya?" tanya Gairo penasaran.

"Baik. 'Berikan salah satu putramu untuk cucu ku!' Itu yang beliau katakan,"

"Apa? Hahahaha! Si tua itu ternyata bisa bercanda juga, ku kira hidupnya hanya di selimuti oleh hal-hal yang selalu bersifat serius," Gairo tertawa terbahak-bahak setelah mendengar isi surat yang kakek kirimkan kepadanya.

"Apa yang harus saya lakukan dengan surat ini?" tanya Gerd yang kembali melipat surat singkat itu lalu memasukkan nya kembali ke dalam amplop.

"Cari tahu apa yang sedang terjadi dengan Priyanka!" titah Gairo.

"Baik, saya akan menyelidiki nya terlebih dahulu,"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!