Hidup saudara kembar antara Cahaya dan Bulan berubah ketika sang ibu memperkenal kan mereka kepada Farid, salah satu anak dari sahabat nya.
Saat mereka sudah kelas 3 SMA, Aya selaku pemeran utama sudah mencintai orang lain selain farid.
Hingga Ulan berbuat rencana sesuatu yang merubah dinamika di antara Aya dan Farid.
Apa itu rencana nya? selengkap nya ada di A Jilted Twins , saudara kembar yang di tolak cintanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17.
"Apa hubungan nya sama lingga, aku engga ada hubungan nya sama dia..." Kata Aya. Farid sekilas menoleh, lalu mendekatkan wajah nya ke wajah aya.
Cup.
Tanpa ada dosa, Farid mencium bibir aya. dan Aya terdiam.
"bibir kamu perlu di hukum karena sudah berbohong" sambil berkata, farid juga membelai lembut kepala Aya.
Keadaan Aya masih terdiam, sampai wahana bianglala yang tadi nya berhenti sudah berjalan lagi.
Untung saja posisi mereka berada di atas.
"Kau mengingatkanku pada adik mu aya, saat itu aku menciumnya karena kemauan ku sendiri dan reaksi ulan terdiam sama sepertimu" dalam hati farid terus melihat mimik wajah aya yang lagi menunduk.
Keadaan canggung seperti itu hingga mereka sudah berada di dalam restoran.
"Aya kenapa jadi diam rid?" tanya ulan. farid menoleh, dengan polos ia membisikkan sesuatu di telinga Ulan "gue habis cium bibir aya"
ulan terdiam sejenak
"Oh gitu" kata ulan tersenyum. lanjut nya, ia buang wajah ke kiri. "syukurlah, kalau kak aya mulai menerima lu rid" lirihnya.
"kurasa belum" jawab farid saat mendengar itu. Ulan pun menoleh. Sebelum menjawab lagi, bu venera lebih dulu bersuara.
"Ay dimakan dulu sayang, kamu ini kenapa jadi kaya cacing kremi gini?" tanya bu venera
"enggak mah" aya menghampiri bu venera, lebih tepat nya ia hanya untuk memeluk sang mama. Bu venera langsung memberi klarifikasi ke keluarga matilda untuk menjaga kehormatan nya.
"udah biasa, anak ku yang satu ini lebih manja dari adik nya" Kata bu venera.
"bagus dong kalau aya orang nya manja ra, nanti biar ku suruh farid manjain aya setiap hari" bu matilda terkekeh.
"tanpa disuruh juga, aku juga pasti lakukan itu mah" elak Farid.
"Ulan ke luar sebentar ya mah"
Mendengar obrolan yang membuat nya sakit hati, Ulan merajuk dari restoran tersebut.
" gue sama lingga emang pacaran, andai saja lu tau kalau perasaan gue sebenarnya hanya untuk lu, farid. " batin ulan.
Tak lama, aya menghampiri sang adik.
"lan malam ini lu tidur di kamar gue ya, gue mau bicara ke lu" kata aya di balik punggung ulan.
Ulan menoleh ke aya, lalu bangkit dari duduk nya. "apa yang mau lu omongin kak? Disini aja gak apa-apa" Kata aya.
"gak tepat waktunya" jawan ulan.
Benar saja gak tepat, farid bersama yang lain sudah keluar dari restoran itu. dan mereka semua akan segera pulang ke rumah nya masing-masing.
Hari pun sudah malam,
Kali ini aya dan ulan makan malam bersama nenek kakek nya, ulan dan ibunya juga sudah hadir di tengah-tengah nya.
"gimana saat di dufan sama farid aya? Apa kalian bersenang-senang?" tanya bu venera.
"iya mah, kita bersenang-senang kok" jawab aya. Berselang, tiba-tiba notifikasi ponsel nya berbunyi.
pesan dari farid. "aku akan antar kamu ke sekolah pagi ini" Aya gak menjawab pesan ini, ia bangkit dari tempat duduk dan memilih pergi ke kamar nya.
"Aya cuci dulu piringnya!" sewot bu venera.
"gak apa-apa mah, biar ulan aja mah yang nyuci" kata ulan.
"dasar, kenapa anak-anakku sifat nya berbeda sekali" keluh bu venera.
Kedua orang tua bu venera sampai terkekeh sendiri, pikiran nya tertuju pada diri aya.
"buah jatuh tidak jauh dari pohon nya"
selepas nyuci piring, ulan langsung pergi ke kamar nya aya sambil membawa bantal dan gulingnya.
"Hay kak, gue masuk ya" kata ulan.
"Iya, sini duduk sama kakak" jawab aya.
Selepas ulan duduk, aya bertingkah aneh, ia tiba-tiba memainkan rambut ulan, yang membuat ulan bingung. Ulan juga melihat mimik wajah aya sekarang jadi cemberut.
"Kak, jadi apa yang mau kak Aya katakan?" Tanya Ulan.
"Lu kenapa putus sama farid?" tanya aya.
Sampai saat ini emang ulan masih menutupi rahasia itu dari Aya.
"Karena kita sudah gak cocok? Kenapa kak?"
"lu jangan bohong sama gue lan, gue tau dari reaksi lu saat di dufan seperti apa, lu seperti sedang menutupi sesuatu dari gue" kata aya.
"Enggak kak ay" Ulan menaruh bantal dan guling nya di ranjang.
"kakak mau lu jangan nutupin rahasia dari kakak de" Kata Aya.
Ulan sendiri sedang mengambil posisi untuk rebahan di atas ranjang. "Tidur yuk kak"
"Apa maksut lu rebut lingga dari gue lan?, terus kenapa lu akhir-akhir ini suruh kakak buat dekat sama farid, terus juga kelakukan lu aneh saat di dufan tadi?" Kata Aya.
telinga ulan serasa sudah panas, ia langsung duduk dan menatap Aya
"Iya, gue jujur sekarang kak, tapi kakak jangan marah ya "
"iya sayang, lu jujur aja sama kakak, kakak janjii gak marah sama lu" kata aya.
"gue pacaran sama lingga hanya demi kakak pacaran sama farid, jadi ulan mau kakak cintai farid seperti dulu lagi, dan gue akan belajar mencintai lingga mulai sekarang." Kata Ulan.
Deg.
"hem" aya pun terdiam
"kakak sudah janji kan gak akan marah sama ulan" kata ulan.
Aya menoleh wajah ulan " selama ini lu ada niatan suruh kakak lu sendiri buat mencintai orang yang sudah tidak gue cintai gitu?"
"iya kak" gumam ulan.
"oh iya perihal farid, gue jujur... Gue sudah mati rasa sama farid" kata aya.
"jangan, gue mohon sama lu kak, gue mau kak aya belajar mencintai farid lagi"
"sudah gak bisa.." aya menggeleng kepala.
"harus bisa kak" gumam ulan.
"gak" aya tetap kekeh.
"perihal ciuman bibir sama farid, apa kakak gak ada rasa?" ulan memojokkan aya.
Aya terdiam, ia memilih pergi ke balkon depan kamar nya.
"Lu mau tidur, tidur aja duluan gak apa-apa, nanti gue nyusul" Kata aya.
"Ya" Jawab singkat ulan dengan tangisan.
