NovelToon NovelToon
Lady Of Queen

Lady Of Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua / Slice of Life
Popularitas:9.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lady_Xiyun

Putra Mahkota Arthur Orion de Havencourt telah kehilangan minatnya terhadap wanita setelah mantan tunangannya menikah dengan kerajaan lain. Ratu, yang melihat putranya seperti tidak berminat menikah, memiliki ide untuk menjodohkannya dengan putri seorang duke wilayah Nightshade. Namun, duke tersebut ternyata membenci kekaisaran karena kaisar sekarang mengambil tahta kakaknya melalui kudeta.

Arthur, yang tidak menyadari hal ini, tanpa sengaja bertemu dengan seorang gadis yang menarik hatinya. Seraphina Elara de Nightshade, putri dari duke Alexander Victor de Nightshade, merasa terkekang dari segala aturan dan peraturan sebagai seorang wanita. Ia berminat untuk pergi ke ibukota dan hidup bebas dari keluarganya.

Ketika Seraphina bertemu dengan Arthur, seorang pria yang aneh dan menarik, hidupnya mulai berubah. Apakah cinta mereka dapat mengatasi konflik antara keluarga mereka, atau apakah kebencian dan dendam akan menghancurkan kesempatan mereka untuk bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lady_Xiyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rahasia Di Balik Istana

Seraphina atau Ela tiba di istana dan disambut oleh pria yang sama yang mengantarnya ke istana. Dia kemudian dibawa ke ruangan raja, di mana raja sedang menunggunya.

"Halo, nona Ela," kata raja William dengan senyum. "Aku senang kamu bisa datang ke istana."

Seraphina atau Ela memandang raja dengan hormat. "Halo, Your Majesty. Aku senang bisa datang ke istana."

Raja tersenyum dan mengangguk. "Aku memiliki sesuatu yang ingin dibicarakan dengan kamu, nona Ela. Aku ada seseorang yang merekomendasikan kedaimu."

Seraphina atau Ela memandang raja dengan penasaran. "Siapa orang tersebut, Your Majesty?"

Raja tersenyum dan mengangguk. "Dia tidak ingin kamu tahu siapa orang tersebut."

Seraphina atau Ela memandang raja dengan keheranan. "Baiklah saya tahu siapa yang anda maksud, Your Majesty?"

Raja tersenyum dan mengangguk. "Aku akan memberitahu kamu tentang kedatangan perwakilan kerajaan sebelah dan aku ingin kamu dan pegawaimu mengajari koki istana atau membantu mereka tentang makanan atau resep kerajaan tersebut."

Seraphina atau Ela memandang raja dengan penasaran. "Baiklah, Your Majesty. Aku dan pegawai saya siap untuk memberi arahan tersebut."

Raja William tersenyum dan mengangguk. "Aku senang kamu setuju, nona Ela. Aku yakin kamu akan berhasil dalam tugas ini."

Seraphina atau Ela memandang raja dengan hormat. "Terima kasih, Your Majesty. Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk berhasil dalam tugas ini."

Raja tersenyum dan mengangguk. "Aku yakin kamu akan berhasil, nona Ela. Sekarang, kamu boleh pergi dan bersiap untuk memulai besok pagi."

Seraphina atau Ela memandang raja dengan hormat dan kemudian berpamitan untuk pergi. Dia keluar dari istana dan kembali ke kedai, di mana Ana dan Robi sedang menunggunya.

"Bagaimana, Ela?" tanya Ana dengan penasaran. "Apa yang terjadi di istana?"

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Aku diberi tugas oleh raja untuk mengajari koki istana resep makanan atau membantu waktu kerajaan sebelah datang berkunjung."

Robi memandang Seraphina atau Ela dengan keheranan. "Wow, itu sangat bagus! Apa yang harus kamu lakukan?"

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Aku harus mengajari koki istana resep makanan atau membantu waktu kerajaan sebelah datang berkunjung."

Ana memandang Seraphina atau Ela dengan penasaran. "Apakah hanya kamu sendiri Ela?"

Seraphina atau Ela tersenyum dan mengangguk. "Tidak Robi akan ikut bersamaku besok jadi bisakah kamu menjaga kedai nanti, Ana."

Mereka bertiga kemudian berbicara lebih lanjut tentang tugas Seraphina atau Ela dan tentang persiapan yang harus dilakukan sebelum utusan kerajaan sebelah tiba.

...****************...

Putra Mahkota Alaric terkejut melihat keberadaan Ela di istana dan dia segera bersembunyi agar Ela tidak melihat keberadaannya.

"Kenapa dia ada di sini?" gumam Putra Mahkota Alaric heran atas keberadaan Ela di sana.

"Yang Mulia, apakah Anda baik-baik saja? Bukannya gadis itu yang menyelamatkan Anda?" tanya Pengawal Komandan Tian.

"Ya, kau tidak salah lihat, Tian. Tolong cari tahu kenapa dan apa tujuannya berada di sini," perintah Alaric.

Setelah itu, Alaric memutuskan pergi dari sana untuk ke perpustakaan istana. Alaric berjalan sambil memikirkan kenapa Ela bisa ada di sana. Bukan dia tidak ingin membantunya mengenai kedainya tersebut.

Alaric memasuki perpustakaan istana dan mulai mencari informasi tentang Ela dan kedainya. Dia membuka beberapa buku dan dokumen, tapi tidak menemukan apa-apa yang relevan.

Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Dia berpaling dan melihat Tian berdiri di pintu perpustakaan.

"Yang Mulia, saya sudah menyelidikinya," kata Tian, berjalan mendekatinya. "Katanya Nona Ela diberikan tugas oleh Yang Mulia Raja mengenai makanan atau minuman karena beberapa hari lagi kerajaan seberang akan datang berkunjung."

Alaric mengangguk mengerti dengan penjelasan Tian.

"Siapa yang memberitahu tentang Ela?" tanya Alaric, penasaran.

"Menurut informasi yang saya dapatkan, yaitu Yang Mulia Ratu Alethea," jawab Tian.

Alaric tidak percaya pada jawaban Tian. Dia tidak tahu kenapa ibu ratu tahu tentang Ela. Dia merasa ada sesuatu yang tidak beres.

Arthur memasuki taman kaca istana, tempat favorit ibundanya, Ratu Alethea. Di sana, Ratu Alethea sedang bersama para dayang dan putri, berbicara santai sambil menikmati musik dan teh lavender. Alethea tampak senang dan tersenyum memandang bunga-bunga yang bermekaran indah.

Arthur mendekati mereka dan memberi salam kepada ibu ratu sebelum mengatakan tujuan menemuinya. "Salam, Ibu Ratu. Saya ingin berbicara secara pribadi dengan Anda," pinta Putra Mahkota Arthur, mengisyaratkan untuk meninggalkan mereka berdua.

Ratu Alethea tersenyum dan berkata, "Tumben sekali Putra Mahkota mau mengunjungi Ibu tanpa perlu utusan."

Ratu Alethea kemudian menyuruh dayang dan putri yang bersamanya meninggalkan taman tersebut. Setelah mereka pergi, Ratu Alethea memandang Arthur dengan tatapan penasaran.

"Apa yang ingin kamu bicarakan, Arthur?" tanya Ratu Alethea, suaranya lembut dan penuh kasih sayang.

Arthur mengambil napas dalam-dalam sebelum memulai percakapannya dengan Ratu Alethea.

"Ibu, saya ingin bertanya tentang Ela, gadis yang baru saja datang ke istana. Apa yang Anda ketahui tentangnya?" tanya Arthur, matanya memandang Ratu Alethea dengan penasaran.

Ratu Alethea tersenyum dan mengangguk. "Ah, Ela. Ya, saya kenal dia. Dia adalah seorang gadis yang sangat berbakat dan memiliki kemampuan yang luar biasa."

Ratu Alethea berhenti sejenak, seolah-olah memilih kata-katanya dengan hati-hati.

"Saya meminta dia untuk datang ke istana karena saya memiliki rencana tertentu untuknya. Tapi saya tidak bisa memberitahu kamu lebih lanjut tentang hal itu sekarang," kata Ratu Alethea, suaranya misterius.

Arthur merasa penasaran dan ingin tahu lebih lanjut tentang rencana Ratu Alethea untuk Ela. Tapi dia tidak ingin menekan ibundanya untuk memberitahu lebih lanjut.

"Saya mengerti, Ibu. Saya hanya ingin memastikan bahwa Ela aman dan tidak ada bahaya yang mengancamnya," kata Arthur, suaranya penuh kasih sayang.

Ratu Alethea tersenyum dan mengangguk. "Saya mengerti, Arthur. Saya akan memastikan bahwa Ela aman dan tidak ada bahaya yang mengancamnya."

"Tetapi ibu tahu dari siapa Ela dan kedainya karena setahu saya anda tidak pernah keluar istana?" tanya Arthur mencurigainya.

"Kamu tahukan kalau kamu seorang putra mahkota dan penerus ayahmu," jawab Ratu Alethea dengan tersenyum.

"Jadi ibu memata-matai saya dan tahu kalau saya menyelidiki bangsawan dan menteri yang curang dan saya hampir terjatuh di jurang," sahut Arthur menebak dengan benar.

"Ya, tetapi sebagai seorang ratu dan ibu aku tidak ingin terjadi apa-apa dengan putraku," jawab Alethea tersenyum tenang.

Arthur setelah menerima jawaban dari ratu langsung pergi dari sana tanpa mengatakan apapun.

Arthur berjalan dengan cepat, meninggalkan taman kaca istana dan Ratu Alethea. Dia tidak bisa memahami mengapa ibundanya harus memata-matainya dan menyembunyikan informasi tentang Ela.

Saat dia berjalan, Arthur melihat Tian sedang berjalan di koridor istana. Dia segera mendekati Tian dan memanggil namanya.

"Tian, tunggu!" panggil Arthur.

Tian berhenti dan berpaling ke arah Arthur. "Putra Mahkota Arthur, apa yang Anda inginkan?" tanya Tian dengan sopan.

"Saya ingin menemui Ela di kedainya jadi kamu tidak perlu ikut," kata Arthur, suaranya rendah dan serius.

Tian terlihat penasaran dan mengangguk. "Tetapa yang mulia izinkan saya ikut bersama anda dan tidak akan mengacau nanti."

Arthur memandang sekeliling untuk memastikan tidak ada orang lain yang mendengarkan. Lalu, dia mulai berbicara dengan Tian tentang percakapannya dengan Ratu Alethea.

Arthur akhirnya mengizinkannya ikut pergi ke tempat Ela.

...To Be Continued...

Note:

Terimakasih telah membaca cerita jangan lupa komen, kritik dan saran ya 😊 jangan lupa tinggalkan jejak😊 sayang kalian semua semoga kalian suka🥰🥰Biar saya tambah semangat membuat kelanjutan ceritanya Terimakasih banyak love you all

1
Zalina
ceritanya menarik
Freya Cattleya
gini namanya Seraphina Elara de Nightshade kedua sahabat baiknya gak tau kalau dia anak seorang duke jadi dia memperkenalkan diri menjadi ela singkatan elara.
Dede Mila
mampir
Freya Cattleya: kemana
total 1 replies
kalea rizuky
oh jd satu nama
kalea rizuky
q kira ketemu serafina kok jd Ella
Musiyana Oke
cerita romance fantasy menarik
Freya Cattleya
menarik dan tidak membosankan
gema sunyi
cerita nyata Dan menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!