hai ini karya baruku guys. aku pemula
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon upilBTS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertempuran di tengah malam
mobil melaju mulus di jalanan london, yang diselimuti kabut tipis, di dalamnya. Ahzel masih menyilangkan tangan di dada wajahnya menunjukan ekspresi kesal yang tak kunjung reda.
Maximilian duduk disampingnya dengan tenang, satutangan di kemudi, sementara satu tanganya bersandar santai di pahanya. namun sorot matanya yang tajam sesekali melirik ke arah istrinya. senyum kecil bermain di sudut bibirnya.
Ahzel masih mendidih dalam kemarahannya"kau sungguh menyebalkan".
Maximilian tidak menjawab, hanya mengangkat sebelah alisnya dengan santai.
Ahzel mendengus, lalu bersandar ke kursi"dan kau benar benar tau rencana ku sejak awal "
"kau pikir aku bodoh"Maximilian akhirnya berbicara suaranya rendah dan dalam
" aku mengenalmu ahzel. kau bukan tipe wanita yang tiba tiba ingin bersikap buruk tanpa alasan. dan kau terlalu mencolok tadi".
Ahzel mengetuk ngetuk jarinya di lutut madih tidak terima karena rencananya gagal total.
Namun sebelum ia sempat membalas mobil tiba tiba berbelok tajam secara mendadak, membuat tubuhnya sedikit terdorong ke samping
matanya menyipit" APA! _".
tiba tiba suara tembakan terdengar dari kejauhan dan mobil mereka terhenti dengan dengan sentkan keras.
abak buah maximilian yang mengendarai mobil di depan lansung keluar, bersiap siaga.
Maximilian tetap tenang, matanya dengan cepat menganalisis situasi. banyak mobil hitam menghalangi jalan didepan, dan pria bersenjata mulai turun dari kenderaan itu.
Ahzel melirik maximilian"siapa? "tanyanya penasaran.
maximilian menghelan nafas pendek, lalu membuka pintu mobil tanpa menjawab, Ahzel mengikutinya, matanyaberbinar dengan semangat bertarung yang tak bisa ia sembunyikan.
salah satu pria dari kelompok musuh itu mulai melangkah maju"maximilian wolf" suaranya terdengar sinis"akhirnya kita bertemu".
maximilian hanya menatapnya dingin"hanya semut kecil?, kalau kau ingin mati malam ini aku akan mengabulkanya. "
pria itu terkekeh"sombong sekali".ia memberi isyarat kepada anak buahnya, dan dalam sekejap suara tembakan meletus.
Ahzel denlan sigap langsung berlindung di balik pintu mobil , sebelum melompat keluar dengan dua pistol ditanganya, dengan cepat ia membidik dan menembak pria pria yang mendekat.
maximilian di sisi lain, berjalan dengan tenang, seperti seolah tembakan itu bukan apa apa baginya. ia menembakan peluru dengan presisi yang mematikan, setiap tembaka mengenai target tanpa meleset.
anak buah macimilian yang jumlahnya sedikit tetap bertarung dengan keahlian yang tinggi
menyeimbangkan keadaan.
salah satu pria mendekati ahzel dengan pisau terhanus, tetapi dengan cekatan, ia menghindar menangkap pergelangan tangan lawanya, lalu memutar tubuhnya sebelum menghantam tubuh pria itu hingga jatuh.
"maaf, aku tidak selamanya butuh perlindungan"gumamnya sebelum menendang pria itu hingga pingsan.
Maximilian sempat melihatnya sekilas, dan entah kenapa, pemandangan ahzel bertarung membuat dadanya semakin bergemuruh.
obsesinya kepada gadis ini menjadi liar.
dan lerasaan yang menganjal mulai memenuhi hatinya.
begitu bamu tembah berakhir dan semua musuh terkapar di jalanan dengan darah yang berceceran, maximilian berjalan mendekati ahzel yang masih mengatur nafas.
"senang sekali kau menikah denganku" ujarnya dengan suara rendah berbahaya.
Ahzel mengibaskan rambutnya"aku masih ingin bercarai dan ingat kau harus membuat kontrak aku tak mau terikat denganmu terlalu lama".
Maximilian menarinya mendekat matanya gelap penuh itensitas"tidak akan pernah, aku akan membuatmu tak bisa lepas dariku".
hi gyus sorry kolo ceritanya gk nyambung kita bikin gini dulu aja nanti.... yah gitu deh.