NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Istri Kecil Mafia

Reinkarnasi Istri Kecil Mafia

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sensen_se.

Kecelakaan besar yang disengaja, membuat Yura Afseen meninggal dunia. Akan tetapi, Yura mendapat kesempatan kedua untuk hidup kembali dan membalas dendam atas perbuatan ibu tiri beserta adik tirinya.

Yura hidup kembali pada 10 tahun yang lalu. Dia pun berencana untuk mengubah semua tragedi memilukan selama 10 tahun ke belakang.

Akankah misinya berhasil? Lalu, bagaimana Yura membalas dendam atas semua penindasan yang ia terima selama ini? Yuk, ikuti kisahnya hanya di noveltoon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 : TERLAMBAT

Tak lama kemudian, Zefon justru tersenyum menyeringai. “Menarik,” gumamnya dengan segenap rasa penasaran yang semakin membuncah.

Mata elangnya menyapu setiap jalanan yang sayangnya kini bercabang dua arah. Berhenti sejenak untuk memikirkan kemungkinan ke mana arah Yura berlari.

Tidak ingin membuang waktu, Zefon menebak dengan asal. Ia menginjak pedal gas semakin dalam namun dengan pandangan yang semakin tajam.

Di sisi lain, Yura menenteng high heelsnya untuk mempermudah langkah. Kaki jenjangnya terus berlari dengan cepat. Sesekali menengok ke belakang karena takut diikuti oleh Zefon.

Langkahnya terhenti ketika sebuah mobil van justru menghadangnya. Pintu mobil bergeser, turun lima orang pria berbadan kekar yang kini mengepungnya.

Netra Yura membeliak dengan lebar, napasnya masih terengah-engah usai berlari cukup jauh. Keringat pun membasahi wajah cantiknya.

“Hei, Cantik! Sendirian aja. Ayo, bersenang-senanglah bersama kami,” ucap salah seorang pria yang berperut buncit.

“Cuih! Menjijikkan!” gerutu Yura menatap tajam mereka satu persatu.

“Ayo! Kita bersenang-senang saja. Dari pada sendirian malam-malam begini, nanti bisa diterkam serigala malam,” ucap pria lainnya disambung dengan tawa terbahak-bahak.

“Kalian itu serigalanya!” ketus Yura mundur dan memilih jalan lain untuk melalui mereka, namun dengan kedua tangan yang mengangkat sedikit gaun dan menyimpulkannya, ekor matanya memicing dengan waspada. Sedari awal perasaannya sudah tidak enak. Ia menutupi ketakutannya dan mencoba mengabaikan.

Namun baru beberapa langkah ia melenggang, lengan kecilnya dicekal oleh salah satu pria itu, “Eitss! Mau ke mana, Baby? Ayolah, aku yakin setelah ini kamu pasti menjerit kenikmatan!” ucap lelaki itu sembari tertawa terbahak-bahak.

Derap jantung Yura bergemuruh hebat. Ia tidak terima dilecehkan seperti itu. Gerahamnya mengetat, ia berbalik dengan kilatan tajam penuh amarah dari manik indahnya.

“Brengsek! Aku bukan wanita murahan!" teriaknya memutar lengan pria itu dan menguncinya di belakang punggung, sebuah tendangan kuat ia kerahkan hingga pria itu terjerembap ke aspal.

Di masa lalu, Yura sempat mengikuti kelas bela diri usai dia mengalami penculikan itu. Tentunya tanpa sepengetahuan orang rumah. Ia bertekad untuk bisa melindungi dirinya sendiri.

‘Ternyata berguna juga ilmu bela diri ini! Terima kasih, Tuhan!’ batin Yura penuh syukur karena di kehidupan keduanya. Ia sudah diperlihatkan masa lalu kelam yang harus diperbaiki dalam segala hal. Meski raganya terlempar ke masa lalu dan kembali remaja, setidaknya semua kemampuan dan cara berpikirnya sudah upgrade.

Melihat rekannya terjerembap, mereka berempat segera maju serentak. Sebagian membantu pria berperut buncit itu berdiri.

‘Sialan! Kalau satu sih mungkin bisa menang. Kalau mereka keroyokan, kemungkinannya kecil. Lari pun percuma, pasti ketangkap. Mereka pasti orang-orang suruhan Sarah!’ gumam Yura menatap mereka tajam satu per satu.

Para pria bertato itu menggerakkan leher dan jari jemarinya hingga bergemeletuk. Bibir hitam mereka tampak menyeringai kejam. Bersiap untuk menyerang Yura yang seorang diri.

“Mau gimana lagi, lawan lah!” Yura mengedarkan pandangannya. Sekelilingnya teramat sepi mau tidak mau harus berjuang seorang diri.

“Hiyaaah!” teriak Yura berlari, melompat dan melayangkan tendangan pada dua pria yang tidak siap dengan serangan tak terduga darinya. Mereka terhuyung ke belakang. Yura menindih salah satunya, dan memutar leher pria itu. Sayangnya, belum sempat melakukannya, Yura mendapat tendangan di punggungnya.

“Uhuk!” Yura terjungkal, namun segera rolling, tubuhnya memutar ke depan hingga ia bisa kembali berdiri lagi. Napasnya mulai tak beraturan, tapi tidak ada kata menyerah dalam dirinya.

“Siapa yang nyuruh kalian? Sarah si wanita ular itu?” sentak Yura dengan ekspresi mengerikan. Sama sekali tidak ada manis-manis di wajahnya. Sayangnya, di mata mereka justru terlihat semakin seksi.

“Hahaha!”

Hanya tawa menggelegar dari para pria itu dan mereka bergerak menyerang secara bersamaan. Yura menangkis tendangan dan pukulan bertubi-tubi itu, terutama dari para pria yang mendapat serangan dari Yura tadi.

Beberapa saat memang bisa menahan, tapi ia tidak punya kesempatan menyerang, hingga tubuhnya kini terhempas di trotoar. Luka yang sebelumnya ia alami, belum sepenuhnya pulih. Dan kini ditambah lagi. Tapi Yura sama sekali tidak menyerah, ia berusaha berdiri dengan sisa-sisa tenaganya.  

Kedua kakinya bergetar, napasnya tersengal-sengal. Yura tetap tidak ingin menyerah, di balik tangannya menggenggam dua batu yang cukup besar lalu melemparnya sekuat tenaga tepat mengenai kening dua pria yang tertawa sumbang dan sama sekali belum terluka karenanya.

“Haha! Mampus kau!” Giliran Yura tertawa, meski sumbang. Darah mengucur dari kening mereka. Tidak terima, serentak mereka hendak berlari menyerang Yura. Akan tetapi sebuah mobil menghalangi.

Ciiiit!

Zefon merutuki dirinya sendiri karena terlambat. Matanya menatap nanar, meringis melihat tubuh Yura kembali terluka. Dengan penuh emosi, Zefon segera turun dari mobil dan membanting pintunya dengan kasar.

“Banci! Perempuan kalian keroyok!” sentak lelaki tampan itu menggulung lengan hingga sikunya. Mata elang itu menatap nyalang para pria bayaran yang memicing melihatnya.

“Tidak usah ikut campur!” teriak salah satunya.

Tanpa banyak bicara, Zefon langsung menghajar mereka. Lima vs satu, tentu bukan hal yang sulit bagi Zefon. Dengan kemampuan yang mumpuni tak butuh waktu lama mereka semua tumbang oleh Zefon. Ia sama sekali tidak terluka. Meski keringat bercucuran di wajah tampannya.

Zefon mengeluarkan senjata api dan segera menodongkannya pada pada para lelaki yang sudah terkapar di jalan raya.

“Tu... tunggu! Jangan!” seru Yura ketakutan.  

 

Bersambung~

Like komennya jan lupa ya bestt... 💋

1
De2130
HAHAHAHA
Mawar Merah
Luar biasa
菲菲 Dwi L Arema
Hidup lagi bukannya pinter malah banyak bacot doang
𝓔𝓵𝓵𝓮 ✰
makhluk tak kasat mata itu sih /Facepalm/
Bunda Juna
dasar kanebo kering ,tunjek poin tnpa babibu
Nia Risma
makanya Vin jangan usi singa betina KLO g pengen kena amuk ya🤣
Nia Risma
nah kan sekali ngerasain jadi tuman ni si Zefon
Lilis
🤣🤣
Nia Risma
ini bang Zefon bener" kyak kanebo kering,,
ngajak nikah kayak ngajak tawuran tanpa lamaran lagi 🤣🤣
Nia Risma
ya bener,di laptop Yura itu ada hal penting yg bisa bikin kamu sedikit ngalamin shock jantung pak
Nia Risma
bener max,cari aman aja,,
soale pawangnya Yura kayak singa hutan,,ganas
Nia Risma
masih bisa" nya si Yura nge les
Nia Risma
kayak cewe aduan smaa mami
Nia Risma
fiks di kabulin sumpahmu Yura untuk zefon biar bucin sama kamu
Nia Risma
si Yura emang paling pinter ngerusak suasana🤣🤣
Nia Risma
stok sabarnya di banyakin ya Calvin soalnya nanti kalo bosmu udah bucin jadi makin gesrek
Nia Risma
bisa aja ni si Yura dengan entengnya jawab,,,
jadi g tau pengen sedih apa ketawa
Nia Risma
baca yg kedua kalinya,,tetep ikut deg"an dengan jalan ceritanya,,
𖣤​᭄☘𝑺ᴇᴎᴤᴇᴎ͠ ⍣ᶜᶦᶠ//@sensen_se: thankyou kak ❤❤
total 1 replies
Warni
Ceroboh banget siii
Warni
Astaga dasar bocah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!