NovelToon NovelToon
My Lovely Pilot Forever

My Lovely Pilot Forever

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: RUDW

Kisah ini mengisahkan tentang seorang gadis lugu dan seorang pilot playboy yang saling jatuh cinta. Pertemuan pertama mereka terjadi di dalam pesawat, ketika sang pilot memenuhi permintaan sepupunya untuk mengajak seorang gadis lugu, ke kokpit pesawat dan menunjukkan betapa indahnya dunia dari ketinggian, serta meyakinkannya untuk tidak merasa cemas. Tanpa diduga, pertemuan ini justru menjadi awal dari kisah mereka yang dimulai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RUDW, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Pindah

Setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Clarissa diizinkan pulang.

Mirabella dan Catherine datang menjemputnya. Keluarga Wilson memang sangat perhatian terhadap Clarissa. Namun, meskipun bersyukur, ada kalanya dia merasa tidak nyaman. Dia khawatir telah merepotkan mereka terlalu banyak.

Beberapa hari berlalu, hingga akhirnya Clarissa memutuskan untuk meminta izin agar bisa tinggal di apartemen.

Keputusan itu langsung mendapat penolakan dari Mirabella. Gadis itu bahkan sempat marah dan mengingatkan tentang keselamatan Clarissa.

"Kamu baru saja keluar dari rumah sakit dan masih dalam masa pemulihan. Sekarang tiba-tiba ingin tinggal sendiri? Kamu tahu betapa khawatirnya aku?" seru Mirabella, nada suaranya tegas, mencerminkan kekhawatiran sekaligus kekesalan.

"Maaf, Mira. Bukan itu maksudku," ujar Clarissa pelan. "Aku sangat berterima kasih karena kamu dan keluargamu sudah begitu peduli. Tapi aku merasa tidak enak jika terus menumpang di sini. Aku ingin belajar mandiri di kota ini. Bukan berarti kita tak akan bertemu lagi. Percayalah, aku akan menjaga diri dengan baik."

Alih-alih menjawab, Mirabella malah membuang muka. Kebetulan, Jonathan yang sedari tadi memperhatikan perdebatan mereka akhirnya membuka suara.

"Menurut kakak, tak ada salahnya jika Clarissa ingin hidup mandiri."

Mirabella langsung menatap kakaknya dengan sorot tidak percaya.

"Dengar dulu," lanjut Jonathan. "Kakak setuju, tapi bukan di apartemen. Lebih baik di mess perusahaan. Bukankah itu lebih aman? Kamu juga bisa menjenguk kapan saja."

Mirabella mendesah. Dia hanya tidak rela berpisah dengan sahabat yang sudah seperti saudara sendiri.

Clarissa menatapnya penuh harap. Namun, Mirabella hanya melirik sekilas, sorot matanya sendu.

"Apa kamu tidak nyaman tinggal di sini? Atau tidak suka?" tanyanya lirih.

"Jangan bicara seperti itu," sahut Clarissa, tidak ingin ada kesalahpahaman. "Aku hanya ingin mandiri dan berhenti merepotkan keluargamu. Aku harus belajar mengurus hidup sendiri demi masa depan."

Jonathan menambahkan, "Jangan egois, Mira. Hanya karena tak ingin berjauhan, bukan berarti kamu boleh menghalangi keinginannya untuk berkembang."

Mirabella terdiam. Lalu, dengan lirih dia berkata, "Baiklah, kamu boleh tinggal di luar, tapi setelah benar-benar pulih. Dan aku setuju dengan Kak Jonathan, lebih baik kamu tinggal di mess perusahaan agar lebih aman."

Ada rasa enggan dalam suaranya, tapi Mirabella tahu, ada benarnya juga kata kakaknya.

Clarissa tersenyum haru lalu memeluk sahabatnya erat.

"Terima kasih, Mira. Kamu sahabat terbaikku."

"Janji ya, kamu akan baik-baik saja?"

"Tentu. Jangan khawatir," jawab Clarissa mantap.

Malam hari, saat semua sedang berkumpul di ruang tengah setelah makan malam, Clarissa menyampaikan niat pindah tersebut pada Catherine dan Jakob.

Tentu kedua parubaya itu kaget juga sempat menolak. Namun Clarissa memberi penjelasan hingga mau tidak mau keduanya setuju. Tetapi, mereka tetap menyetujui usulan Jonathan, bahwa Clarissa harus tinggal di mess perusahaan.

Setelah beristirahat satu Minggu di rumah, hari ini Clarissa mulai masuk kerja. Banyak teman yang menyambut dengan ramah juga merasa prihatin. Namun, tetap memberi semangat pada Clarissa.

Ada rasa haru dalam hati gadis itu, walau sebenarnya banyak juga yang menggunjing. Sebagai karyawan baru, menurut mereka Clarissa diberi perlakuan istimewa.

Biasa kecemburuan di tempat kerja selalu ada . Tapi, Clarissa bertekad untuk mengabaikan semua itu. Dia hanya fokus bekerja.

Ting

"Darling, Sore ini, Aunty Emily ajak dinner. Yuk ikut"

Sebuah pesan masuk ke ponsel Clarissa. Pengirimannya sang sahabat.

"Kok, tumben sekali" gumamnya Bingung. Semenjak kenalan di rumah sakit, Tak jarang Emily berkunjung ke kediaman Wilson. Alasannya apalagi kalau bukan menyapa sang calon menantu. Clarissa dibuat bingung sendiri akan pengakuan wanita parubaya tersebut

1
RUDW
Hallo semua, Karya baru saya sudah launching. Jangan lupa dukung ya. Like, koment, vote yang banyak. Terima kasih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!