NovelToon NovelToon
MODERN DEMON CULTIVATOR

MODERN DEMON CULTIVATOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menjadi Pengusaha / Preman / Kultivasi Modern
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: SuciptaYasha

Mo Xie, Iblis Merah yang ditakuti di seluruh Alam Shenzhou, dikenal sebagai penghancur dunia yang bahkan para dewa dan kultivator agung bersatu untuk mengalahkannya.

Namun, kematiannya bukanlah akhir. Mo Xie terlahir kembali di dunia kultivator modern sebagai dirinya yang dulu—seorang pria lemah yang direndahkan dan dihancurkan harga dirinya.

Dengan kekuatan dan kebijaksanaan dari kehidupannya sebagai Iblis Merah, Mo Xie bersumpah untuk membalas dendam pada mereka yang pernah meremehkannya dan menaklukkan dunia sekali lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11 Kekalahan Yang Memalukan: Kedatangan Primadona Akademi

Tian Lei terbaring di tanah dengan wajah memerah, entah karena malu atau marah. Sorakan dan tawa penonton menggema di sekeliling arena, menghantam ego Tian Lei tanpa ampun. Mo Xie tetap berdiri tenang, menatapnya dengan ekspresi datar yang justru semakin memperburuk keadaan.

“Taruhan adalah taruhan,” kata Mo Xie dengan suara dingin. Ia melipat tangannya di dada, menunduk sedikit untuk menatap langsung mata Tian Lei. “Jangan bilang kau sudah lupa. Kau adalah pria yang menepati janji, bukan?”

Tian Lei mengepalkan tangannya, tubuhnya bergetar karena menahan amarah dan rasa malu. Ia menggeretakkan giginya, enggan melaksanakan taruhan yang telah ia setujui sendiri. Namun, tatapan tajam Mo Xie dan ejekan yang terus terdengar dari kerumunan membuatnya tidak punya pilihan.

“Cepat, atau aku akan memaksamu,” desak Mo Xie dengan nada dingin. “Atau... kau ingin aku membantumu menjadi lebih rendah dari ini?”

Tian Lei menunduk, menggeram pelan. Ia perlahan bangkit, wajahnya penuh dengan kemarahan yang tak mampu ia sembunyikan. Dengan tubuh yang gemetar karena malu, ia berjalan mendekati Mo Xie. Penonton semakin ramai, beberapa bahkan memprovokasi Tian Lei agar segera melaksanakan hukumannya.

Namun, sebelum Tian Lei berlutut, sebuah suara berat dan penuh wibawa menggema di seluruh arena.

“Cukup.”

Kerumunan penonton langsung diam, dan semua mata tertuju ke arah asal suara itu. Dari sisi arena, seorang pria melangkah masuk dengan langkah santai namun penuh dominasi.

Sosoknya tinggi, dengan tubuh yang kokoh dan aura yang begitu kuat sehingga bahkan udara di sekitarnya terasa menekan. Ia mengenakan lambang khas Kelas A, menandakan statusnya sebagai salah satu murid elit akademi.

Wajahnya mirip dengan Tian Lei, namun lebih dewasa dan maskulin, dengan tatapan tajam yang seolah mampu menembus jiwa siapa pun yang menatapnya. Rambut hitamnya terikat rapi ke belakang, menambah kesan tegas dan berbahaya.

Ketika ia berjalan ke tengah arena, murid-murid yang berada di jalannya langsung menyingkir, tidak berani menghalangi.

“Itu Tian Wu! Murid terbaik dari Kelas A!” bisik salah satu murid dengan nada kagum.

“Dia salah satu kandidat utama untuk bergabung dengan Agensi Elit Zhenhai! Apa yang dia lakukan di sini?”

Tian Wu berhenti tepat di depan Tian Lei, yang langsung menundukkan kepalanya dengan hormat meskipun wajahnya masih dipenuhi rasa malu. “Kakak…” gumam Tian Lei dengan nada rendah.

Tian Wu tidak menjawab adiknya. Sebaliknya, ia menatap lurus ke arah Mo Xie, yang masih berdiri tenang di tempatnya. Tidak ada ketakutan atau kegelisahan di wajah Mo Xie, hanya ekspresi datar yang sulit ditebak.

“Kau yang membuat adikku seperti ini?” tanya Tian Wu dengan suara yang tenang namun mengandung ancaman tersembunyi.

Mo Xie tersenyum tipis, lalu menjawab dengan nada santai, “Aku hanya melakukan apa yang perlu. Lagipula, dia yang menantangku lebih dulu. Aku hanya memastikan dia belajar dari kesalahannya.”

Tian Wu menyipitkan matanya. Aura di sekelilingnya tiba-tiba berubah menjadi lebih menekan, membuat beberapa murid di dekatnya mundur karena tidak tahan dengan tekanan tersebut. Bahkan Tian Lei terlihat sedikit tegang di bawah aura kakaknya.

“Berani sekali kau,” kata Tian Wu pelan, tapi setiap kata yang keluar dari mulutnya membawa tekanan yang membuat udara terasa semakin berat. “Aku tidak peduli siapa yang memulai. Tidak ada yang bisa mempermalukan anggota keluargaku dan pergi begitu saja.”

Mo Xie menyadari bahaya yang ada di depannya. Aura Tian Wu jelas menunjukkan bahwa tingkat kultivasinya berada di ranah Penguatan Roh Tahap 8, itu berada satu tingkat di atas Penyempurnaan Qi.

Dengan statusnya sebagai murid Kelas A, Tian Wu bukanlah seseorang yang bisa dihadapi dengan sembrono. Dengan kekuatannya yang sekarang dan kemampuan Inti Demonic miliknya, Mo Xie merasa masih bisa menghadapi Tian Wu. Namun, dirinya juga tidak akan terhindar dari luka parah.

“Yah, keluarga memang selalu menjadi prioritas utama,” jawab Mo Xie akhirnya, dengan suara yang tetap tenang meskipun situasi memanas. “Tapi jika kita membicarakan harga diri, bukankah seharusnya adikmu juga belajar menepati taruhannya? Aku hanya mengajarinya pelajaran kecil.”

Tian Wu tersenyum tipis, tetapi senyumnya penuh ancaman. “Pelajaran kecil, ya? Baiklah. Kalau begitu, bagaimana jika aku memberimu pelajaran kecil juga? Anggap saja sebagai hukuman karena kebodohanmu.”

Mo Xie tidak menunjukkan rasa takut, meskipun ia tahu bahwa melawan Tian Wu saat ini bukanlah pilihan yang bijak. Namun, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak menunjukkan kelemahannya pada siapa pun.

‘Haruskah aku bertarung melawannya? Beberapa orang di sini mungkin akan mati jika itu sampai terjadi,’ batin Mo Xie.

Terlepas dari tingkat kultivasinya, kemampuan Demonic-nya sudah seperti anomali dunia itu sendiri. Meskipun Inti Demonic yang menyatu dalam jiwanya telah melemah, itu masih cukup untuk menghancurkan sebagian besar akademi.

“Berhenti sekarang juga. Kalian benar-benar memalukan.”

Sebelum suasana semakin panas, sebuah suara lembut namun penuh wibawa terdengar, menghentikan semua orang yang ada di arena.

Semua orang menoleh ke arah suara itu, dan yang mereka lihat membuat kerumunan kembali bergemuruh dengan bisikan kagum. Seorang wanita melangkah masuk ke arena dengan langkah ringan, namun setiap gerakannya memancarkan keanggunan dan kekuatan.

Murid kelas A yang digadang-gadang akan menjadi bagian Kelas S tahun depan. Yue Ling, dia dikenal juga sebagai primadona akademi. Kecantikannya begitu luar biasa, seakan setiap detail dirinya diciptakan oleh para dewa. Rambutnya yang panjang berwarna perak pucat tergerai hingga pinggang, memantulkan cahaya seperti sutra yang disinari bulan. Matanya berwarna biru jernih seperti kristal, menatap tajam namun memikat.

Kulitnya putih dan sehalus porselen, dengan pipi yang sedikit merona. Ia mengenakan jubah akademi berwarna biru tua yang mencerminkan statusnya sebagai murid elit, dihiasi pola emas yang memperkuat aura kebangsawanan yang mengelilinginya.

Dengan langkah yang anggun, Yue Ling berjalan mendekati Tian Wu. Suara hak sepatunya bergema, dan suasana arena langsung dipenuhi rasa segan. Bahkan Tian Wu, yang terkenal arogan, terlihat sedikit gugup saat wanita itu menghampirinya.

“Yue Ling,” kata Tian Wu, mencoba menjaga ketenangannya. “Apa yang membawamu ke sini?”

Yue Ling berhenti beberapa langkah darinya, menatap Tian Wu dengan sorot mata dingin yang membuat suasana semakin tegang. “Apa yang membawaku ke sini? Seharusnya aku yang bertanya, Tian Wu. Apa yang kau lakukan di sini, bertindak seperti pengganggu murahan terhadap murid kelas rendah?”

Kerumunan terdiam, menahan napas. Tidak ada yang pernah berbicara kepada Tian Wu dengan nada seperti itu, kecuali Yue Ling. Tian Wu mengepalkan tinjunya, tetapi ia tidak berani melawan Yue Ling secara langsung.

Tidak ada yang berani menyinggung Yue Ling, dengan reputasi dan statusnya sebagai murid terbaik, sekaligus berasal dari keluarga elit yang terkenal di seluruh negara.

“Adikku dipermalukan di depan umum,” Tian Wu menjawab dengan nada datar, mencoba mempertahankan martabatnya. “Sebagai kakaknya, aku hanya menegakkan harga diri keluargaku.”

“Harga diri keluargamu?” Yue Ling menyeringai tipis, meski senyumnya tetap menawan. “Apakah harga diri keluargamu begitu rapuh hingga kau harus turun tangan untuk melawan seorang murid kelas rendah? Jika itu masalahnya, maka mungkin keluarga Tian tidak sekuat yang kukira.”

1
Jamal Amir
update banyak chapter nya Thor
Hardware Solution
mawar 🌹 untukmu Thor...yg rajin update /Heart//Heart//Heart//Heart/
Caveine: makasih kak 🔥🔥
total 1 replies
Hardware Solution
ayo Thor....yg rajin update. tak tunggu.!!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!