Mayumi Kyra Anindira,seorang remaja biasa yang ternyata jago beladiri dan mempunyai Indra ke 6 tanpa orang lain tahu.
Kehidupannya yang flat dan damai menurutnya,seketika berubah karena kedatangan si kembar Nala dan Narendra. Yang ternyata adalah anak pemilik yayasan. Nala yang selalu ingin di dekat Yumi dan Narendra yang tertarik pada kepribadian Yumi,merubah hidupnya seperti roller coaster.
Bagaimanakah kisah mereka?
Petualangan apa yang sedang menunggu mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 13
Runtuhlah benteng pertahanan Yumi yang selama ini ia bangun. Agar tak ada orang masuk dalam kehidupannya. Namun kebaikan keluarga Zandra tidak dapat di abaikan. Selama ini hatinya yang dingin mulai merasakan kehangatan. Hidupnya yang selama ini hanya berdua dengan ibunya,tidak mengizinkan bertambah dengan orang lain.
Yumi pun menangis,entah perasaan apa yang sedang ia rasakan. Terasa asing, perasaan apa ini?Tangisan pertama setelah sekian lama tidak ia keluarkan,dadanya terasa penuh. Ia pun meremas bajunya dan menangis sesenggukan. Ia lupa kapan terakhir menangis,saat di pukuli ayahnya pun ia tak pernah menangis.
Semua yang melihatnya seolah ikut merasakan apa yang sedang di rasakan oleh Yumi. Mommy pun memeluknya dan mengusap sayang punggung Yumi. Entah kehidupan apa yang sudah di alami oleh Yumi sehingga membuatnya benar-benar menutup diri dari dunia luar.
Rendra pun hanya diam,tak tau apa yang harus di lakukannya. Hatinya ikut merasa sakit melihatnya nangis seperti ini. Perempuan yang selalu terlihat kuat,ternyata serapuh ini. Ia berjanji akan membahagiakannya.
Begitupun dengan Nala dan Daddy. Dan ternyata para pelayan pun menyaksikan semuanya. Ada yang sampai ikut menangis.
" Jangan menangis sayang,kami tulus menyayangimu nak. Ijinkan kami masuk ke dalam hidupmu." ucap mommy yang tanpa terasa ikut menangis
" Terimakasih...terimakasih.." ucap Yumi yang masih sesenggukan dan membalas pelukan Bianca.
Nala pun ikut memeluknya, sedangkan Daddy dan Rendra hanya tersenyum melihat itu semua.
" Yu ahhh...keburu siang. Nanti ibu khawatir" ucap Nala
Yumi pun menganggukkan kepalanya dan berlalu pergi ke kamar tamu untuk mengganti bajunya.
Setelah siap...mereka pun berpamitan untuk ke rumah Yumi.
Mereka pun berangkat ke rumah Yumi. Rendra yang duduk di depan bersama supir,sedangkan Nala dan Yumi di kursi belakang. Tak ada pembicaraan,karena hati Yumi masih galau. Maybe....
Setelah setengah jam perjalanan, akhirnya mereka pun sampai. Supir menurunkan sepedanya.
" Mimpi apa aku semalam. Alhamdulillah ya Allah" gumamnya pelan
Mereka pun masuk ke dalam rumah.
"Assalamu'alaikum bu" ucap mereka kompak. Saat ini ibunya sedang di ruang tengah lesehan sambil menyetrika baju tetangganya.Ruang tengah kosong yang tidak ada sofa atau apapun itu.
Mereka pun mencium punggung tangan ibu.
" Adduuhhh....maaf ya, keadaan rumahnya kaya gini. Ga ada sofa,jadi duduknya lesehan." ucap ibu yang segera menyudahi pekerjaannya,lalu menghampiri mereka.
" Ga apa-apa Bu,kita juga biasa seperti" ucap Nala sopan
" Duduk nak,Yumi tolong buatkan minum nak" titah ibu
Yumi pun mengangguk dan berlalu pergi ke dapur.
" Terimakasih nak sudah mau berteman dengan Yumi,selama ini ia selalu menutup dirinya dari orang lain. Karena selalu mendapat perlakuan kasar dari ayahnya,ia tidak percaya pada orang lain." ucap ibu
Rendra dan Nala yang mendengarnya pun kaget,ternyata itu alasannya ia menutup diri.
" Separah itu Bu?" tanya Rendra
" Ya... ayahnya dulu selalu memukuli ibu dan Yumi. Kerjaannya hanya mabuk-mabukan,kadang ibu suka takut melihat Yumi. Ia tak pernah menangis,ibu seperti melihat patung tanpa ekspresi. Tak ada emosi...namun sejak kelas 1,ia mulai berubah. Ibu tidak tau apa yang membuatnya mulai berubah,namun ibu mulai bersyukur. Tambah lagi sebulan ini,ia mulai sering tersenyum,mungkin bertemu dengan kalian? Terimakasih nak" ucap ibu tulus
Rendra dan Nala pun memeluk ibu.
" Sama-sama Bu. Kami menyukai Yumi,bahkan mom and dad pun menyukainya. Entah... seperti asa magnet yang membuat kami semua tertarik padanya. Ini sudah takdir kami untuk bertemu Bu." ucap Nala
Sedangkan di dapur Yuni sedang berbicara dengan Maria.
" Akhirnya kamu mau berteman dengan manusia." ucap Maria yang melayang-layang sekitaran Yumi
" Kamu benar,tak terlalu buruk berteman dengan manusia. Apalagi keluarga Zandra sudah benar-benar baik padaku. Aku tidak bisa menutup mata untuk semua kebaikan mereka." jawab Yumi
" Aku senang melihatmu mulai berubah,tentu saja berubah ke arah yang lebih baik. Jangan sampai kamu melupakanku." ucap Maria tersenyum
" Kamu adalah teman pertamaku yang bisa menjebol masuk lewat celah di hidupku,tak mungkin aku melupakanmu. Apa kamu tidak ada niat untuk bisa kembali pulang?" tanya Yumi
" Entahlah...aku nyaman seperti ini,lagipula aku tidak ingat kenapa aku mati. Jadi bagaimana aku bisa kembali? kenapa? Apa kamu sudah bosan padaku?" tanya Maria
" Hahaha...mana mungkin aku bosan padamu,aku hanya merasa tak guna menjadi temanmu. Aku bisa membantu yang lain untuk kembali,tapi sampai sekarang kamu masih di sini." ucap Yumi
" Uuunnncchhhh....co cweet banget sih kamu,ternyata kamu menganggap selama ini. Love you honey." ucap Maria