NovelToon NovelToon
MENJADI ISTRI SEKALIGUS IBU DALAM SEKEJAP

MENJADI ISTRI SEKALIGUS IBU DALAM SEKEJAP

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Beda Dunia / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Dunia Lain / Angst
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rreannaf

Ariana Anjayina, berumur 19 tahun, yang saat ini sedang menjalani masa-masa kuliahnya. Suatu hari, ia mengetahui hal yang sangat menyakitkan dan membuatnya kehilangan konsentrasi saat ia sedang mengendarai motornya. Karena tidak fokus, tiba-tiba saja truk dengan berkecepatan tinggi itu menghantam dan menabrak motor yang sedang dikendarai oleh Ariana. Saat itu juga, Ariana dinyatakan telah tewas di tempat.

Ariana membuka matanya, melihat-lihat ke arah sekitar. Tunggu, apa ini? ternyata dia berada di rumah sakit?

"kamu sudah bangun?" tanya seorang pria berahang tegas, berhidung mancung, serta memakai kemeja berwarna hitam dibaluti dengan dasi berwarna merah. Ia berdiri di depan pintu sambil memasang mukanya yang datar

Ariana terkejut, lalu melirik ke arah pria itu "siapa dia?" pikirnya. Ariana menelan ludahnya dengan susah payah, lalu ia pun berbicara "ganteng." ucapnya, tanpa ia sadari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rreannaf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khodam Alea

Reynand, Raffenta, dan Raymond. Ketiganya saling adu pandang satu sama lain ketika melihat adegan kejar-kejaran antara Ariana dan Alea. Udah kaya di film India dah tuh.

"Kalian ngapain?" tanya Raffenta dengan raut wajah yang masih kebingungan.

Mereka berdua, Ariana dan Alea langsung menghentikan kegiatan lari-lari mereka. Merasa canggung dengan apa yang telah mereka lakukan, kaya masa kecil yang kurang bahagia. Alea berdeham, ia langsung menduduk kan bokongnya di sebelah Raymond yang berada di meja makan.

Raymond merasa aneh ketika pergelangan tangan nya di pegang oleh Alea, yang baru saja menduduk kan dirinya di sebelahnya. "Apa sih lo? ada maunya ya?"

Ia mendapatkan dirinya di tatap tajam oleh Alea, tidak tahu apa lagi kesalahan yang telah ia buat kepada adiknya itu. Reynand semakin bergidik ngeri lagi ketika melihat Alea tiba-tiba melotot kan kedua matanya kepadanya, bola matanya udah kaya mau keluar melototi dirinya. Gimana Reynand tidak takut coba? kan tidak lucu kalau secara tiba-tiba saja bola mata Alea keluar.

"Ck, gue berbuat salah apa lagi?" tanya Reynand dengan malas. Alea ini menurut nya adalah cewe yang susah untuk di tebak. Moodnya gampang berubah. Ya tidak heran sih, namanya juga cewe!

"Ma sini duduk!" Alea menepuk-nepuk kursi di sebelahnya, mempersilahkan Ariana untuk duduk di kursi sebelahnya. Ariana hanya mengangguk dan menuruti perkataan Alea, ia pun segera menduduk kan dirinya di sebelah Alea.

"Jangan pergi sampai makanan yang ada di meja makan ini sudah habis!" titah Alea kepada Raymond. Karena ia sudah menebak, jika ada mamanya yang ikut bergabung makan dengan mereka, pasti Abang-abang nya ini langsung pergi melongos gitu aja.

Raymond melepaskan pergelangan tangannya yang dipegang oleh Alea, "Dih, berani lo merintah Abang lo sendiri?" shock Raymond. Ya kali seorang sepertinya bisa di perintah seenak jidat, oleh perempuan lagi! mana mau dia, walaupun itu adiknya sendiri. Pokoknya tidak ada seorang satupun yang dapat memerintah dirinya, soalnya dia bukan babu.

"LO KOK ENGGA TAU BERTERIMA KASIH!?" nah kan khodam si Alea udah sampai keluar. Alea sampai menaikkan suaranya dengan sangat besar, dan mengubah posisi duduk nya menjadi berdiri sambil memukul meja makan yang ada di depannya. Memukul meja itu dengan sangat kuat, sampai-sampai makanan yang ada di atas piring kaca itu pun melompat keluar dari piringnya. Sangat mengerikan!

Mereka semua yang ada di ruangan itu langsung tersentak kaget, terlebih lagi ketika melihat makanannya sudah berserakan entah kemana. Benar-benar tenaga Alea kuat sekali, sampai membuat makanan itu lompat dari tempatnya.

"Alea, sopan santun kamu di mana?" itu suaranya Reynand. Dia bertanya dengan mimik wajah yang cukup serius.

Alea menegukkan saliva nya dengan susah payah, dan kembali menduduk kan bokongnya. Menundukkan kepalanya, tidak berani membantah.

Ia mendapati pergelangan tangan nya dipegang oleh seseorang, Alea melirik ke arah Ariana. Ia memajukan bibirnya kepada Ariana yang kini tengah tersenyum kepadanya, seakan-akan menenangkan dirinya. "Jangan nangis, jelek." ucap Ariana ketika melihat buliran-buliran air yang tergenang di kedua mata Alea yang sepertinya akan menetes ke pipi merah anak itu.

"Karena sepertinya makanannya sudah tidak bisa untuk di makan lagi, bagaimana jika kita makan di luar?" tanya Ariana. Sebenarnya ia bisa saja sih memasak makanannya lagi, cuman pasti itu membutuhkan durasi waktu yang cukup lama. Sedangkan perut mereka pasti sudah kelaparan.

Alea langsung menggangguk kan kepalanya setuju dengan saran yang di berikan oleh Ariana. "Papa bagaimana?" tanya Alea yang melirik ke arah papanya dengan matanya yang berbinar. Alea langsung melupakan kejadian yang sudah dibuatnya tadi, merubah raut wajahnya menjadi senang. Alea menunggu jawaban dari lelaki itu yang tampaknya sedang berpikir.

"Oke, saya setuju."

"YESSS" Alea memekik kesenangan.

"Kalian aja," Raymond meninggalkan tempat itu, dan beranjak menaiki tangga untuk menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

"Abang ikut?" tanya Alea kepada Raffenta. Berharap bahwa abangnya yang satu itu mau menyetujui nya.

Raffenta dengan cepat menggeleng kan kepalanya, "Engga deh, Abang mau belajar." jawabnya, dan juga melenggang pergi.

Terdengar helaan nafas dari Alea, ia kecewa. Tapi di satu sisi dia tidak bisa memaksakan kedua abangnya itu. Karena bagaimanapun, Alea memahami mengapa keduanya bersikap seperti itu. Tidak mudah memaafkan seseorang yang telah membuat kita seperti berada di lubang neraka setiap harinya. Sama halnya dengan Alea, ia juga merasa tidak mudah memaafkan seseorang yang sudah membuatnya seperti ini, terlebih lagi seseorang itu adalah orang terdekat nya sendiri, mamanya. Ia hanya mencoba untuk berdamai dengan apa yang telah terjadi, dan tidak perlu mengungkit kesalahan yang telah terjadi di masa lalu, yang hanya membuat kita susah untuk maju ke depan.

"Tidak apa-apa ya, saat ini kita makannya bertiga dulu. Suatu saat nanti mama berjanji kita semuanya bakal makan di meja yang sama," bisik Ariana di sebelah Alea. Kata-kata yang diberikan oleh Ariana kepada Alea sekarang, selalu saja dapat menenangkan hatinya. Ia memeluk Ariana dengan erat, sangat berharap bahwa Ariana dapat menepatkan janjinya.

1
Nadira ST
setanya bi ani
Putra Satria
next ya Thor semangat terus biar bisa up selanjutnya /Determined//Angry//Determined//Angry/
Putra Satria
/NosePick/Thor ap nanti Ariana bakalan balik kedunia nya /Doubt/ kalo balik kasian banget Alea udah nyaman am Ariana yg satunya daripada am emak nya yg galak nya bukan maen/Whimper//Whimper/
Butterrenz: hehe, nanti bakal ada plot twist nya ...
total 1 replies
Ida Rohani
,next thor semangatnya buat author ya biar up terus /Determined//Angry//Determined/
Ida Rohani
🙄yah up nya sedikitnya 😭🤧/Whimper/
Butterrenz: besok up yang banyak deh✌️✌️ terimakasih dukungannya🥰
total 1 replies
Putra Satria
kasih bunga biar di kasih up banyak banyak /Chuckle//Chuckle//Determined//Angry//Determined/
Ida Rohani
/Applaud/mkasih up x/Applaud/
Putra Satria
lanjutkan lagi Thor jangan kelamaan y Thor /Determined//Angry//Determined/
Butterrenz: okayy, terimakasih atas dukungannya
total 1 replies
Ida Rohani
next
Butterrenz: udah update yaa
total 1 replies
Butterrenz
RECOMMENDED!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!