NovelToon NovelToon
JADILAH PACARKU

JADILAH PACARKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Yayang_

Kim Woo-jin masih bertahan membaca komik romansa remaja karena tertarik pada karakter Shimizu Miyuki, teman masa kecil karakter utama laki-laki dalam cerita. Namun, seperti yang sering terjadi, teman masa kecil biasanya hanya berperan sebagai pemanis di awal kisah dan tidak terpilih sebagai kekasih hingga akhir cerita.

Fenomena ini sudah menjadi klise dalam komik bergenre 'Harem,' yang merujuk pada karakter utama laki-laki dan para gadis-gadis yang menyukainya. Sebuah pola yang, meski berulang, tetap berhasil menarik perhatian pembaca.

"Selalu sama seperti yang lain, hanya saja sifatnya sangat baik dan polos. Tapi menerima semuanya dengan senyuman saat ditolak, sungguh hebat sekali. Awal cerita mereka selalu bersama seperti tidak terpisahkan, tapi setelah SMA, banyak gadis yang mendekati Protagonis Sampah," gumam Kim Woo-jin.

(Penulis : Sudah lama ya nggak ketemu xixixi~ aku sibuk dan lupa password, baru inget dan dah lupa lanjutan cerita yang aku buat ... selamat membaca~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayang_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Batasnya

Ada Batasnya

Miyuki pulang dengan lesu setelah perjalanan pulang yang diwarnai percakapan canggung dengan Ren. Miyuki yakin Ren telah melihatnya, dan perasaan bersalah mulai muncul, seolah-olah Miyuki telah mengkhianati Ren tepat di depan matanya.

Setelah masuk ke kamarnya, Miyuki menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang. Pikiran Miyuki kacau, terus memutar ulang kejadian yang terjadi sebelumnya. Miyuki memeluk bantal erat, mencoba menahan air mata yang perlahan mulai mengalir.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Miyuki lirih.

Sosok Ren terus menghantui pikiran Miyuki.

Ponsel Miyuki bergetar di sampingnya. Dengan tangan gemetar, Miyuki meraih ponsel tersebut dan melihat sebuah pesan masuk dari Ren.

- 'Miyuki-chan jangan terlalu memikirkannya.'

"Ren-kun..."

Saat Miyuki hendak membalas pesan, suara ketukan pintu terdengar. Ketika pintu dibuka, Shimizu Michiko muncul dengan senyuman.

"Ada apa ini? Pasti kamu sedang ada masalah, kan, Sayang?"

Michiko langsung dapat menebak, Miyuki sedang menghadapi masalah serius. Miyuki memilih untuk berbohong.

"Ah, itu, Bu... aku baik-baik saja. Tidak ada apa-apa di sekolah."

"Sungguh?"

"Sungguh, Bu."

"Ara~ Ibu pikir kamu sedang ada masalah dengan Ren-kun. Anak itu, menurut Ibu, sepertinya tidak akan berbuat salah padamu."

Miyuki pun penasaran. "Kenapa Ibu berpikir seperti itu?"

"Mmm... semuanya terlihat saat makan malam waktu itu, Yuki-chan."

Miyuki mengingat semua yang terjadi, mulai dari undangan makan malam, yang penuh godaan melalui kata-kata ibunya, dan saat dia dan Ren, menonton film horor ketika kedua orang tuanya tidak ada di rumah.

"Kamu tahu, saat kamu dekat dengan Ryuji-kun, Ibu sangat khawatir. Walaupun kalian sudah kenal sejak lama, Ibu kurang percaya padanya," ujar sang Ibu.

"Eh? Ibu berpikir begitu? Aku pikir Ibu menyukai Ryuji-kun."

"Sebagai orang yang dikenal, iya. Tapi, kalau Ryuji-kun jadi pacarmu, Ibu tidak setuju, Sayang," jawab sang Ibu tegas.

Miyuki berbicara dengan suara pelan, "Bu, sebenarnya aku dan Ryuji-kun tidak dekat lagi. Kami jarang bicara."

"Kenapa? Apa kalian bertengkar?"

"Ya... mungkin bisa dibilang seperti itu, Bu."

"Hah... ya, mau bagaimana lagi. Pantas saja dia tidak pernah datang ke rumah lagi."

---

Pukul 5 sore, Miyuki sedang menyiram tanaman hias di halaman rumahnya. Suara bel tiba-tiba terdengar, menandakan ada tamu yang datang. Ketika Miyuki melihat ke arah pintu pagar, mendapati Ren sedang melambaikan tangan.

"Sore, Miyuki-chan," sapa Ren ramah.

"Eh...?" Miyuki tertegun sejenak.

Alih-alih menyambut Ren, Miyuki malah kabur ke dalam rumah karena merasa malu dengan pakaian seadanya yang ia kenakan. Ren hanya terkekeh melihat tingkah Miyuki.

"Tunggu sebentar! Aku akan kembali, Ren-kun. Tunggu ya!" seru Miyuki dari dalam rumah.

"Ya," balas Ren sambil tersenyum.

Ren menunggu, namun sosok yang muncul bukanlah Miyuki. Shimizu Michiko muncul dengan gaya khasnya. "Ara~ara, Ren-kun, ayo masuk. Anak itu benar-benar lucu sekali," ucap Michiko sambil menyinggung putrinya sendiri.

Ren hanya tersenyum canggung mendengar ucapan Michiko. Ren melangkah masuk ke dalam rumah keluarga Shimizu.

"Ren-kun, duduklah. Aku akan memanggil Yuki-chan. Yuki-chan sedang di kamarnya, mungkin terlalu sibuk berdandan untuk kamu," ucap Michiko, dengan candaan.

Suara langkah kaki terdengar dari tangga. Miyuki muncul dengan wajah sedikit gugup.

"Maaf membuatmu menunggu, Ren-kun," kata Miyuki pelan, dengan senyum yang tampak sedikit dipaksakan.

Ren menggeleng sambil tersenyum ramah. "Tidak masalah, Miyuki-chan."

Michiko yang mengamati mereka dari dapur tersenyum kecil, tampak puas melihat interaksi antara putrinya dan Ren.

Miyuki menarik napas, berusaha menenangkan diri. Rasa bersalah yang begitu besar masih menghantuinya saat melihat Ren yang tersenyum seakan tidak ada kejadian apa pun yang terjadi di sekolah. Miyuki pun kembali menunduk.

Dengan suara pelan, Miyuki berkata, "Ren-kun, ayo kita pergi jalan-jalan..." Miyuki berusaha berbicara pelan agar tidak terdengar oleh ibunya.

Setelah mereka sepakat, Miyuki pun meminta izin kepada ibunya, yang langsung mengangguk karena sudah mengetahui apa yang akan terjadi. Biasanya, seorang laki-laki yang datang ke rumah perempuan pasti meminta izin untuk pergi kencan. Michiko pun teringat saat masih muda, bagaimana suaminya meminta izin di masa lalu.

Miyuki kembali ke kamar untuk bersiap, sementara Ren tertegun sejenak. Michiko datang dan duduk di samping Ren sambil meletakkan secangkir teh.

Ren dalam pikirannya hanya bisa menebak kalau keluarga Shimizu sangat menyukai teh hijau.

"Ren-kun, tolong jawab jujur, apa kamu menyukai Yuki-chan kami? Ah, atau apakah kalian sudah pacaran?" tanya Michiko dengan penasaran.

"Tentang pacaran, belum sampai tahap itu," jawab Ren.

"Ara~ belum pacaran?" Michiko terkejut.

"Aku tidak yakin akan diterima," kata Ren dengan hati-hati.

"Ara, itu tidak mungkin..." jawab Michiko, terkejut.

"Dengar ya, Yuki-chan kami, menyukai kamu. Jadi, lebih yakin ya, jangan patah semangat."

"..." Ren mengusap-usap belakang lehernya, tak bisa memilih jawaban yang tepat.

"Intuisi ku bilang, kamu anak yang baik. Kamu pilihan yang baik untuk Yuki-chan kami... Mm..." Michiko menyeruput teh hijau dengan tenang.

"Tentu saja, aku akan memberi izin, tapi jangan sampai melampaui batas, kamu mengerti kan, Ren-kun?"

"Tenang saja, aku pasti tidak akan melakukan sesuatu yang tidak pantas."

"Oh, bagus! Aku jadi tenang kalau Ren-kun bicara seperti orang dewasa."

Saat terdengar suara bahwa Miyuki sudah selesai, mereka berhenti berbicara, dan Ren pun bangkit untuk mendatangi Miyuki.

"Ren-kun..." Miyuki bicara dengan malu-malu.

"Ara~ lucunya~" ucap Michiko, dengan candaannya.

1
アディ
mantap, semangat Thor
Yayang_: Siap~
total 1 replies
アディ
di tunggu upnya thor
Yayang_: Siap ini udah update tinggal nunggu aja di acc
total 1 replies
アディ
berharap mereka bakalan pacaran nanti
Yayang_: Oh bocor Update nanti bakal muncul Ibunya Miyuki
Yayang_: Udah aku update, tapi nunggu dulu ya, masih di nunggu persetujuan.
total 4 replies
アディ
mantap lanjutkan Thor, jan sampe putus tengah jalan ya
Yayang_: Siap~
total 1 replies
アディ
ayo upnya Thor, seru bngt anjirr
Yayang_: Tiap hari kalau sibuk sih jadi 2 hari sekali dek
アディ: jadwal up ini kira" kapan Thor?
total 3 replies
Gamers-exe
yo thor seprai bisa karya mu membuat ku tertarik
Yayang_: hehe~ makasih~
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!