Bara harus bernasib sial, dia terus diikuti oleh arwah cantik karena hanya Bara yang bisa melihat dan menyentuhnya. Tubuh Gadis itu sedang terbaring koma di rumah sakit.
Bara adalah seorang ahli waris Neo Grup, dia bisa mendapatkan warisan jika dia sudah menikah, sementara dia orangnya tertutup karena itu dia terpaksa menikahi gadis koma itu, Karin Juliana. Gadis cantik dan berasal dari keluarga kaya.
Karin akan memiliki kesempatan untuk bangun jika ada pria yang mencintainya dengan tulus.
Apakah Karin akan mengenalinya jika dia bangun atau dia akan tetap mencintai kekasihnya, Revan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menantu Pilihan
"Bagaimana? Kamu sudah menyampaikan pesanku pada papa?"
Bara tidak menjawab pertanyaan Karin, malah bersikap seolah-olah tidak melihatnya, membuat Karin kesal. "Hei jawab pertanyaan aku!"
"Mumpung kamu masih disini cepat cegah rencana Revan , aku mohon, apapun caranya, ayolah berbaik hati sebentar aja! Menolong manusia saja pahalanya besar, apalagi kalau menolong arwah! " Karin terus memaksa Bara untuk mencegah rencana Revan. Dia terus menggelitiki pinggang Bara agar merespon perkataannya.
Tapi Bara malah tetap diam bersikap seolah-olah tidak merasakan rasa geli dipinggangnya.
"Ya ampun, kamu menyebalkan sekali!" gerutu Karin karena Bara terus saja bersikap seakan dia tak melihat keberadaannya.
"Sepertinya om kedatangan tamu, kalau begitu saya permisi dulu!" Bara memilih berpamitan untuk memberi ruang pada Revan yang ingin menyampaikan niat baiknya karena dia tau Pak Tian tidak mungkin menerima lamaran Revan.
"Loh ko buru-buru Pak Bara, sudah selesai ya meetingnya? " kata Revan sekedar basa basi.
Bara hanya menjawab dengan seulas senyuman. Karin tidak terima dengan sikap Bara yang tak punya hati itu menurutnya.
"Hei Bara Sebastian, bantu aku sekali lagi kalau tidak aku akan tetap menganggu kamu dan mengikuti kamu! " bentak Karin untuk mengacamnnya, tapi Bara malah pergi begitu saja.
Karin benar-benar kesal dengan sikap Bara, dia terpaksa duduk di dekat papanya, "Pa, aku mohon jangan terima lamaran Revan, aku janji aku akan jadi anak yang penurut sama papa, aku akan selalu berpenampilan anggun sesuai keinginan papa, aku akan menjadi direktur K Grup yang bisa diandalkan." Karin memohon-mohon seperti orang gila karena kenyataannya papanya tidak bisa mendengar ucapan Karin.
"Mau apa kamu datang kesini?" tanya Pak Tian dengan tatapan dingin pada Revan.
Revan menarik nafas sebentar, dia sangat gugup sekali "Aku datang kesini untuk melamar Karin Om, sebenarnya hubungan kami... "
Tapi Pak Tian malah memotong pembicaraan Revan, "Maaf sekali, om sudah menerima lamaran seseorang. Dia pria yang sangat Om percaya untuk menjaga Karin."
Karin malah pusing dua kali mendengarnya, siapa lagi yang sudah melamar Karin bahkan papanya sudah menerima lamaranya, ingin rasanya dia menjerit sejadi-jadinya, mungkin begini resikonya berwajah cantik menurutnya sampai lagi koma pun masih jadi bahan rebutan.
"Ahhhh sial! Siapa pria yang akan menikahiku?" Karin menjambak rambutnya sendiri.
Revan sangat kecewa sekali, tentu saja dia tidak akan menerimanya. "Tapi aku sangat mencintai Karin om."
"Cinta saja itu tidak cukup, yang diperlukan itu dalam hubungan paling penting itu adalah kesetiaan, om belum bisa menilai kesetiaan kamu, kalau dia om sudah bisa menilainya dari dulu. " Mungkin maksud Pak Tian karena melihat Bara yang terus melajang dan tidak berani mendekati wanita membuatnya yakin tidak akan macam-macam jika dia menikah dengan putrinya.
"Tapi siapa dia om?" Revan sangat penasaran sekali.
"Kau sudah bertemu denganya tadi bukan?" Pak Tian malah balik nanya.
Revan mengernyitkan keningnya begitu juga Karin.
"Bara Sebastian, dia pria yang sangat cocok untuk menjadi suami Karin!"
"Bara? " Revan tercengang mendengarnya, dia berusaha untuk menyembunyikan emosinya, dia sangat tidak terima Karin akan dinikahi oleh orang lain, apalagi Bara adalah patner bisnisnya.
Sementara Karin malah mematung dalam waktu yang lumayan lama "Bara? Pria polos, dingin, dan menyebalkan itu akan menjadi suamiku? Oh tidak!"
Karin segera berlari untuk mengejar Bara namun sayangnya Bara sudah tidak ada disana.
"Ah sial! Aku menyuruhnya untuk menggagalkan rencana Revan yang akan melamarku, kenapa malah dia yang melamarku? "
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalinya....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya!...