Gimana rasanya,saat kalian udah punya cowok yang udah perfect tapi tiba-tiba perasaan kalian goyah dengan kehadiran sahabat pacar kalian yang juga udah punya pacar?
Ini yang tengah terjadi pada Aya dan juga Rey.lalu apa yang akan mereka pilih, bertahan dengan pasangan mereka masing-masing atau memilih berpisah dan memulai kisah mereka yang baru?
gaes..gaes...ini lapak aku yang baru..tetap temanya masalah cinta ya gaes..
yuk mampir kesini dan ikuti kisah mereka.
jangan lupa tulis kritik dan saran kalian dikomen ya.. suwun 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Di dalam lift tak ada pembicaraan yang terdengar antara Aya dan juga Messy.mereka tampak larut dengan pikiran mereka masing-masing.
Messy sedikit melirik kearah Aya yang berdiri disampingnya.melihat perubahan raut wajah dari teman satu tim nya itu, membuat Messy cukup penasaran.lantas Messy pun berfikir apakah ada sangkut pautnya dengan kejadian tadi depan lift.
Aya hanya diam menatap lurus kedepan,begitu banyak pikiran yang sedang berkecamuk di dalam otaknya.melihat interaksi antara Rey dan Bu Angie,kepala divisi nya membuat mood nya seketika berubah buruk.walaupun sekilas mereka tidak melakukan apa-apa,entah kenapa Aya merasa kesal saja kala melihat Rey berdekatan dengan cewek lain.ada sesuatu yang mencubit relung hatinya saat mengingat itu.Aya merasa perasaannya seolah dipermainkan oleh Rey.apalagi belakang ini sikap Rey terasa berbeda dari biasanya,ada kalanya Rey begitu perhatian padanya sampai dia dibuat baper dengan sikap rey,tapi ada kalanya tiba-tiba Rey begitu asing dan bisa berdekatan dengan cewek lain,seperti tadi terlihat.
Sukanya baperin orang, setelah itu nemplok sana sini.dasar kadal mesum.batin Aya yang kesal dengan sikap Rey yang menurutnya plin-plan.
Tit..
Suara lift terbuka.akhirnya mereka sampai di juga di lantai 4.
Aya dan Messy pun segera melangkahkan kakinya keluar dari lift dan berjalan menuju keruangan mereka.
"loe gak apa-apa,ay?."Messy yang berjalan berjarak sedikit dibelakang Aya akhirnya membuka obrolan, sembari menepuk pundak Aya dari belakang.
"ehh?ada apa?."Aya terlihat terkejut kala pundaknya ditepuk oleh Messy.
"loe kenapa sih?loe gak apa-apa kan?."Messy mencoba mengulangi lagi pertanyaannya.
"ah..eng..gak..gue gak apa-apa kok."jawab Aya sedikit gelagapan.
"emangnya kenapa,mes?."lanjutnya mencoba terlihat sebisa mungkin.
"wajah loe kayak orang lagi galau.tau gak?."ceplos Messy dengan polosnya.
"apa jangan-jangan loe galau gara-gara tadi liat mas Rey sama Bu Angie?"pancing Messy mencoba menggali informasi mengenai hubungan Rey dan Aya.
Semenjak kejadian di kantin kantor,rumor tentang Rey dan Aya sudah jadi perbincangan hangat di kalangan para karyawan di kantor.wajar aja sih gosip itu kencang terdengar saat ini.lha yang di gosip in karyawan cowok yang cukup populer di Mandala grup.jelas saja apapun berita yang menyangkut idola perusahaan pasti cepet banget menyebarnya.apalagi ini urusan asmara.beuhh,jadi santapan lezat untuk para penggosip.
"apaan sih ngaco banget kalau ngomong."Kila Aya,pura-pura.
"heleh yang bener?bilang aja loe cemburu."goda Messy yamg terus memancing Aya agar mengakuinya
"apa?cemburu? maksud loe gue cemburu sama kak Rey gitu?."
Messy menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Aya.
"ngaco!."
"kak Rey bukan siapa-siapa gue.ngapain gue cemburu?."kata Aya tegas membantah tudingan Messy mengenai soal Rey.
"tapi wajah loe..."
"udah deh.gak usah dibahas lagi.lagian kita lagi banyak kerjaan.ayo kerja lagi."potong Aya sembari melangkahkan kakinya masuk dalam ruangan nya terlebih dulu, meninggalkan Messy yang masih berdiri didepan pintu.
Mau tak mau Messy pun bergegas masuk menyusul Aya.walaupun masih banyak pertanyaan didalam kepalanya untuk teman satu kantornya itu.
Didalam gudang pabrik,Rey sedang mengecek lagi daftar barang-barang produksi yang hari ini harus segera dikirim,didampingi kepala gudang,pak Hasto.
Pemandangan di dalam gudang, menampakkan beberapa orang hilir mudik mengangkut barang-barang hasil produksi masuk kedalam truk yang sudah terparkir didepan gudang pabrik.
"eh,loe denger gak Edo kemarin digerebek polisi di jalan Pattimura."ucapan seseorang yang memakai baju biru yang sedang ngobrol dengan temannya berjalan melintas di depan Rey dan pak Hasto.
"gue gak kaget sih kalau dia ketangkap sama polisi.karena gue tahu dia memang pemakai lama."sahut cowok berbaju hitam menanggapi ucapan temennya tadi.
"yang bener loe?."tanya cowok baju biru, tampak kaget.
"iya,dia itu temen adik gue.jadi gue tahu dia kayak gimana.untung adik gue udah lama gak kumpul lagi sama dia."jawab baju hitam semakin membenarkan berita mengenai Edo,yang juga salah satu karyawan di situ juga.
"wah,parah sih menurut gua.padahal dia itu kelihatan orangnya baik dan lugu."orang yang berbaju biru seperti masih tak percaya dengan penangkapan seorang Edo yang dia kenal orangnya baik.
"jaman sekarang yang modelan kayak gitu yang malah bahaya.walaupun gak semua nya sih."sahut rekannya berbaju hitam.
Rey terdiam sesaat kala mendengar obrolan dua orang yang melintas didepannya itu
Ternyata berita mengenai penangkapan Ernando alias Edo sudah menyebar di kalangan karyawan pabrik.kemarin dia juga melihat di media sosial memberitakan penangkapan sindikat pengedar narkoba yang tak hanya menjerat Edo tapi juga 5 orang lainnya.dan terlebih dia dapat info dari bang Andra kalau hukuman buat Edi cukup berat karena Edo bukan hanya pemakai tapi juga ikut mengedarkan obat-obatan terlarang itu.
"anak muda jaman sekarang pikirannya terlalu pendek."pak Hasto yang tadinya diam ikut berkomentar juga.
Ucapan pak Hasto membuat Rey menoleh kearahnya.
"kalau udah begini kan nyesel jadinya dan dia harus membuang sia-sia masa mudanya didalam penjara."komentarnya lagi.
"namanya penyesalan pasti adanya dibelakang pak."sahut Rey menanggapi komentar pak Hasto sembari melanjutkan pekerjaannya mengecek list daftar barang-barang yang udah masuk kedalam truk tadi.
"iya sih mas rey.bener juga.hehehe."pak Hasto malah ikut tertawa kecil mendengar ucapan Rey.
"tapi ada lho mas Rey penyesalan yang adanya didepan."lanjutnya membuat Rey lagi-lagi menghentikan sejenak kegiatannya.
"emang ada pak?."tanya Rey penasaran.
"ada mas Rey."jawab pak Hasto.
"nyesel suka sama pacar orang.hahahaha.."jawab pah Hasto sambil tertawa
Rey seketika tertegun dengan jawaban pak hasto.ada didalam sudut hatinya yang terasa tercubit kala mendengar nya.tapi Rey pun heran kenapa kok jawaban pak Hasto mengarah ke situ.
omongan pak Hasto kayak nyindir gue banget sih.batin Rey terasa tersindir.
"udah tau pacar orang tapi tetep dicintai ugal-ugalan."jelas pak hasto
"orang kayak gitu sebenarnya udah nyesel tapi terlanjur aja jadinya diterusin,terus kalau kayak gitu terjadi lah selingkuhan mas Rey."lanjutnya panjang lebar.
Rey menelan ludahnya,pekat.ucapan pak Hasto benar-benar sepertinya tengah ditujukan pada dirinya.
Lagi-lagi Rey melirik laki-laki paruh baya didepannya itu.setiap perkataan yang keluar dari mulut pak Hasto seperti menggambarkan posisinya sekarang.entah kenapa Rey langsung berfikir seperti itu.apa karena perasaannya yang timbul begitu saja kala berdekatan dengan pacar sahabatnya,Aya.atau memang ucapan pak Hasto itu hanya kebetulan saja.entahlah,tapi yang pasti ucapan pak Hasto langsung mengena di hatinya.
Sebenarnya perasaan yang entah harus disebut apa,bukanlah keinginan dirinya.Rey sendiri juga sudah berusaha untuk mengabaikan perasaannya itu,tapi setiap kali Rey berdekatan dengan Aya,ada aja kejadian yang membuat dia melakukan hal-hal diluar kendalinya.contohnya kemarin, tiba-tiba saja dia mencium kening Aya yang notabene pacar dari sahabatnya sendiri, Arjun.tentu rasa menyesal menghantui dirinya saat ini.seplayboy apapun dirinya,dia tak pernah mau merebut pacar orang.
maafin gue,Jun.ini diluar kendali gue.sesal Rey dalam hati.
si Arjun pun blm ketahuan aja tuh
perifun iki?
Ayoklah semungguuttt!!!!!
. hihi