Pelabuhan Hati Sang Duda Keren

"Assalamualaikum calon bidadari surga ku"

"wa'alaikum salam,hati-hati",kata rere sambil melambaikan tangannya.

mobil elang melaju keluar dari pekarangan rumah.rere kembali masuk ke dalam rumah untuk melanjutkan aktifitasnya.

~

"mbak siska"

"iya re,ada apa"

siska tidak memanggil rere dengan sebutan nona,karena rere yang memintanya.

"boleh tanya sesuatu nggak"

siska menghentikan aktifitasnya,lalu menoleh ke arah rere yang sedang mengiris bumbu.siska dan rere sedang memasak bersama untuk makan siang nanti.

"tanya apa re?"

"kapan istri tuan elang meninggal",tanya rere

siska mengerutkan keningnya,tidak mengerti apa maksud dari pertanyaan rere.dia malah balik bertanya.

"emangnya mantan istri tuan elang sudah meninggal ya re"

"kata edo,mommynya revan pergi setelah melahirkan revan"

siska menarik kursi di samping rere.

"mbak gak tau banyak dan mbak juga gak mau cerita,takutnya mbak salah trus kena pecat.setau mbak sih mantan istri tuan elang masih hidup.lebih baik kamu tanyakan langsung sama tuan re.agar tidak ada ke salah pahaman nantinya",tutur mbak siska.

"rere takut tuan elang marah mbak"

"percaya sama mbak,tuan elang itu orang baik.walaupun setau mbak dia akan marah saat orang bertanya tentang mantan istrinya,tapi dia tidak mungkin kan ngapa-ngapain kamu",jawab siska sambil melanjutkan pekerjaannya.

rere terdiam,dia bingung harus bagaimana.mau curhat sama siapa,curhat sama rima di larang oleh keluarga elang.entah apa sebabnya rere pun tidak tau.

tidak lama makanan pun siap di sajikan.menu hari ini sayur lodeh,sambal bawang,goreng ikan asin,lalapan pete.meski keluarga elang terbilang kaya,tapi mereka tidak pernah pilih-pilih soal makanan.semenjak kejadian rere pingsan karena alergi udang,elang melarang ada menu udang di rumahnya.bahkan dia rela tidak makan sambal terasi kesukaannya.karena dia tau terasi berbahan dasar udang dan rere tidak boleh memakannya.

rere menata makanan di atas meja,sedangkan siska membereskan peralatan masak serta membersihkan dapur.rere pergi ke kamar untuk membersihkan diri.setelah itu dia turun lagi ke bawah.dia melihat mama elang sudah ada di ruang makan.

"sini re duduk,kita makan bersama",ajak mama.

"papa kemana ma,kok gak keliatan"

"papa ada urusan di luar,mungkin sore baru pulang"

"oh...",rere ber oh ria saja.

"oya re,kata elang nanti sore kalian mau jemput revan"

"iya ma,rere kangen sama revan"

"kalo bisa di tunda dulu re,besok kita mau fitting baju.kasian revan kalo harus kita tinggal di rumah"

"baiklah ma",jawab rere tidak bersemangat.

mama tersenyum melihat calon menantunya.dia senang mengetahui rere sangat menyayangi revan cucunya.

"jangan sedih,setelah semua persiapan beres kita jemput dia",kata mama sambil mengusap punggung rere.

"bukankah acaranya sederhana saja ma,kenapa harus banyak persiapan ma",tanya rere.

"memang sederhana re,mengingat ada masalah yang sedang kita hadapi.tapi inikan pernikahan kalian,harus di persiapkan dengan matang.jika masalah sudah beres baru kita rencanakan resepsi pernikahan kalian",jawab mama.

"jika rere menolak rencana resepsi bagaimana ma,sudah sah menikah secara hukum dan agama saja itu sudah cukup bagi rere"

"elang memang beruntung punya istri seperti kamu re,walau kamu tau dia kaya tapi kamu tidak banyak menuntut"

lalu mereka makan tanpa bersuara.hanya suara dentingan sendok dan piring saja yang terdengar.

selesai makan rere membawa piring kotor ke dapur dan mencucinya.setelah itu dia masuk ke dalam kamar.mama sudah terlebih dulu masuk ke kamarnya.

rere menghidupkan televisi,dan wajah elang ada di sana.elang sedang meninjau pembangunan perumahan yang di bangunnya bersama rekan-rekan bisnisnya.

"sebenarnya apa pekerjaan elang dan siapa dia.kenapa juga kegiatannya harus di liput dan di siarkan di chanel bisnis.

rere mengambil ponselnya,lalu mengetikkan nama elang di pencarian.

dan keluarlah identitas elang di sana walaupun tidak semuanya.hanya data tentang bisnisnya saja.tentang kehidupan pribadinya tidak tercantum di sana.

rere membaca satu persatu informasi tentang elang,dia membulatkan matanya.tidak percaya dengan apa yang baru saja dia baca.