Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI
Bab 17
Triing..
Suara handphone Delia berbunyi tanda pesan masuk, Delia mengambil handphone nya diatas meja kerjanya. Mata Delia sontak membulat melihat pesan masuk, yaitu foto suaminya sedang duduk makan siang bersama Rindu di sebuah cafe. Dada Delia bagai di remas-remas, hatinya sakit. Namun akal sehatnya masih berfungsi, ia masih mempercayai suaminya tak mungkin menghianatinya. Justru Delia yakin kalau Rindu sengaja mendekati Husni.
"Kamu kenapa, Del?." Tanya Elisa melihat Delia tiba-tiba diam saja.
"Ada yang mengirimkan foto mereka berdua." Delia menunduk menyembunyikan kesedihannya.
Elisa meraih handphone Delia, ia melihat foto kebersamaan Rindu dan Husni sedang makan siang bersama.
"Del, loe jangan mudah percaya ya! dengan kiriman foto ini, ya. Mungkin foto ini asli tapi loe jangan salah paham dulu, sebelum denger penjelasan suami loe itu, kali aja, kan. Si Rindu itu sengaja deketin suami loe terus nyuruh orang buat fotoin dia diam-diam buat di kirimin ke loe, dia pengen hubungan kalian jadi renggang." Elisa yang mulai khawatir melihat sahabatnya itu sedih.
"Ya, loe bener El, gue yakin pasti mba Rindu sengaja pengen gue cemburu dan salah paham sama mas Husni." Delia meyakinkan diri sendiri.
Siska keluar dari salah satu cafe, ia mendekati Rindu yang sedang berdiri di dekat mobil mewahnya, kedua sahabat itu kini berdiri di dekat mobil milik Rindu.
"Thanks ya, Sis. Udah bantu gue! Loe udah mau fotoin gue sama mas Husni diam-diam." Rindu tersenyum terlihat jelas raut wajahnya senang.
"Sama-sama Gue seneng kok bantuin loe, Gue yakin saat ini istri mantan suami loe pasti dia sedang meradang, dia lagi mewek liat foto loe sama suaminya itu." Siska merasa puas.
"Itu yang gue harepin, moga setelah dia liat fotonya dia minta pisah dari mas Husni! Baru setelah itu gue dan mas Husni bisa rujuk, gue pastiin Mia gak deket-deket lagi sama wanita itu. Mia hanya milik gue." Rindu.
"Bagus, gitu dong. Jangan kaya kemarin diam aja saat mereka ngelarang loe gak Deket sama anak loe." Siska sambil menepuk bahu Rindu.
Delia dan Mia menyambut kepulangan Husni, mereka menyalami kepala keluarga mereka. Husni menyerahkan tas kerjanya kepada Delia.
"Mas, kamu mau langsung makan dulu atau mandi biar aku siapkan?." Tanya Delia pada suaminya.
"Mandi dulu aja, Del. Badan aku lengket banget ini!." Jawab Husni.
Delia pun pergi ke kamar dengan membawa tas kerja suaminya. Untuk urusan foto Delia sengaja tidak bertanya dahulu, ia akan bertanya pada malam hari saja.
Delia masuk kamar anaknya dengan membawakan segelas susu putih, untuk anaknya yang sedang belajar dengan di temani Husni sang ayah. Delia membantu memegangi gelas yang Mia minum sampai Susu itu tandas.
"Mas, abis ini ada yang mau aku bicarakan sama kamu."
Delia ucapnya pada Husni yang sedang duduk dekat sang anak.
"Yaudah, nanti kamu nyusul ya, aku ke meja makan." Husni.
"Mia udah selesai,kan. Belajarnya? Kita beresin, masukin dulu buku dan peralatan sekolah Mia kedalam tas, abis itu langsung tidur." Titah sang mama pada anaknya.
Mia pun menurut, ia memasukkan buku dan peralatan sekolah ke dalam tasnya dengan di bantu Delia.
Setelah memastikan anaknya tidur, Delia turun dari ranjang Mia. Tak lupa Delia menutup tubuh putrinya dengan selimut diatas dada. Delia mencium keningnya dan mengelus rambut Mia.
"Selamat malam sayang, mimpi indah, ya." Ucap Delia.
Walau ia tahu Mia tak akan menjawabnya.
Delia keluar dari kamar Mia, setelah menutup rapat pintu, Delia segera menyusul Husni di ruang meja makan.
"Mia sudah tidur?." Tanya Husni.
"Udah, baru saja!." Jawab Delia.
"Kamu mau ngomong apa sayang?." Husni penasaran.
"Mas, tadi siang mas kemana?." Tanya Delia.
"Tadi siang aku ikut meeting di cafe, di ajak bos. Emang kenapa?." Husni balik tanya.
"Mas, sebenarnya.." ucap Delia, ia diam seketika.
Delia merogoh saku piyama yang di kenakannya yang berwarna pink bermotif bunga. Delia menunjukkan sesuatu yaitu handphone miliknya, Delia memperlihatkan sebuah foto di handphonenya.
"Ada seseorang yang mengirimkan foto ini ke nomor handphone ku, aku gak tau siapa? Yang udah ngirim foto itu ke aku." Delia dengan wajah sedihnya.
Husni menarik nafas beratnya.
"Sebenarnya aku ingin merahasiakan ini darimu, Del. Karena aku tahu kamu pasti sedih, tapi Del, kamu percaya sama aku. Aku sama dia gak benar-benar makan siang bersama." Husni mencoba menjelaskannya kepada Delia.
"Jadi saat aku dan bos aku sampai di cafe, ternyata aku baru tau kalo klien perusahaan yang akan meeting itu adalah perusahaan tempat Rindu bekerja." Husni menjelaskannya.
"Jadi sebenarnya kami tidak makan berdua, melainkan ada bos aku dan bos nya Rindu. Tapi aku juga gak tau siapa yang sudah memfoto kami diam-diam." Lanjut Husni.
"Del, kamu percaya, kan. Sama aku? Sayang aku mengatakan dengan jujur, kalau kamu gak percaya kamu boleh tanya boss aku atau minta cctv cafe tempat kami meeting." Husni mulai takut Delia tak percaya, sebab sedari tadi Delia hanya diam saja tanpa merespon.
"Aku gak tau mas, kamu bilang kamu merahasiakan semua ini, karna kamu gak mau bikin aku sedih. Justru karena kamu merahasiakan ini dari aku, aku sedih mas! Kamu gak terbuka sama aku, kamu menutup-nutupi dari aku." Delia tak terasa air matanya menetes begitu saja.
"Del, maafin aku, kalau kamu tersinggung dengan ucapan aku." Husni dengan raut wajah sesal.
"Ini sudah malam mas, aku tidur dulu aku sudah mengantuk." Delia bangun berdiri.
Delia meninggalkan suaminya sendirian. Husni menatap punggung istrinya sampai Delia masuk kamarnya.
Sungguh Husni tak bermaksud ingin menyakiti hati istrinya.
Delia berbaring di ranjang kamarnya, ia mengingat hari yang menurutnya sangat melelahkan, yang pertama mengingat foto suaminya sedang makan siang bersama Rindu, ia juga teringat ucapan suaminya yang ingin merahasiakan hal itu padanya. Mendengar suara pintu yang Delia yakini pasti suaminya yang masuk. Delia memejamkan matanya.
Husni masuk kamarnya, ia menutup pintu kamarnya, Husni melangkah kakinya mendekati ranjang. Hatinya sakit melihat Delia langsung memunggungi nya saat ia berbaring di sampingnya. Bahu Delia bergetar yang ia yakini Delia sedang menangis. Husni memegang bahu sang istri.
"Del, percayalah, sayang. Aku gak bermaksud nyakitin kamu, aku gak tahu kalo kejadiannya bakal kaya gini." Husni.
"Yasudah, semoga besok pagi, kamu sudah baik-baik saja, sekali lagi aku minta maaf." Husni.
Cup..
Husni mengecup kening istrinya.
"Aku mencintaimu Delia Ismiati." Husni.
Delia dapat mendengar dan merasakan kecupan suaminya, namun ia masih sakit hati dengan suaminya.
Mohon dukungannya para reader.. mohon maaf kalo telat update.