NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami
Popularitas:349.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Si Usil Hendra

Rasya tidak membawa ibunya dengan tangan kosong, tapi membawa dokter keluarga Maya yang puluhan tahun bekerja dengan keluarga Aditama keluarga sang istri, jadi tidak mungkin ada yang bisa membohongi mereka, kalau dia membawa kerumah sakit, dia takut kakaknya akan ikut dan mulai merencanakan suatu, tapi jika dirumahnya, mereka tidak akan bisa masuk karena bodyguard sudah bertambah.

"Daddy pulang nak". Sapa Rasya sambil mendorong ibunya yang berada di kursi roda kedalam ruang keluarga tempat keluarga kecilnya kumpul.

Melihat siapa yang daddy nya bawah, wajah mereka yang sangat ceria malah langsung murung dan merenggut.

"Kenapa daddy membawanya kesini sih??". Ucap Laura dengan kesal dan tidak sopan.

Dia tidak suka dengan manusia yang berjulukan neneknya ini ada di hadapan nya apalagi dirumahnya. mengingat semua perbuatan sang nenek kepada dirinya dan juga ibunya selama ini

"Maafin daddy nak, ibu daddy sakit dan tidak ada yang bisa menjaganya, kalian terima dia yah". Ucap Rasya dengan wajah memohon kepada ketiga anaknya. .

"Sayang kalian masuk kedalam kamar yah, nanti kita bicaranya, nanti mommy Urus ini dulu yah". Bujuk Marsya kepada ketiga anaknya itu.

Mereka menghentakkan kakinya dengan sangat kesal karena orang paling mereka benci akan tinggal bersama mereka dirumah ini. Setelah anaknya pergi Marsya menghampiri suaminya dan bertanya.

"Kamu sudah membawanya kerumah sakit?? tanya dengan lembut kepada suaminya tapi tak menatap mertuanya.

"Tidak Sya, itu dibelakang ada dokter Hendra yang datang kemari, aku takut membawanya kerumah sakit, kamu tahu sendiri bagaimana liciknya keluargaku??

"Baiklah, ayo kita bawah ibu kedalam kamarnya". Ucapnya mendahului Rasya.

Melihat sikap seluruh keluarga kecil Rasya padanya, Ibu Rana meneteskan air matanya, kini dia menyesal dengan apa yang dirinya lakukan kepada mereka. Mereka yang dia perlakuan tidak baik dan selalu dia hina, malah menerimanya walau setengah hati tanpa kata, berbeda dengan anak yang dia besarkan dengan susah payah dan penuh cinta malah menghina dan mencaci makinya karena dia bukan orangtua kandung mereka dan lebih parahnya lagi mereka semua merampas semua yang dimiliki olehnya padahal dia ingin memberikan pada ketiga anaknya terutama Rasya karena dia tahu perusahaannya bermasalah.

"Ini kamarnya, nanti ada perawat khusus untuk ibu, dia baru akan datang sebentar lagi, aku bukan tak mau merawatnya, anak-anak sudah besar, aku juga harus menjaga hati mereka jika berada dirumah, aku akan membantu jika mereka berada diluar rumah". Ucap Marsya memandang suaminya meminta pengertian.

"Terima kasih sya, itu sudah bagus, agar semuanya aman terkendali, maaf yah aku harus merepotkan tentang hal ini". Ucap Rasya dengan sendu.

Dia tidak menyangka istrinya mau menerima ibunya yang selama ini berprilaku kepada mereka dengan tidak baik dan kejam. Dia bersyukur akan hal itu, dia hanya akan menjelaskan kepada anak-anak nya nanti.

"Pindahkan ibu, biarkan tuan Hendra memeriksanya". Ucap Marsya kepada bodyguard yang menemani suaminya. Suaminya tidak bisa bekerja terlalu berat karena dia belum bisa mendapatkan donor.

Setelah dipindahkan dan membuat ibu Rana nyaman, Hendra langsung melakukan tugasnya dengan sangat baik, kemudian beliau menganggukkan kepalanya mengerti. setelah memeriksanya, Hendra menatap keduanya dengan serius.

"Ibu kalian ini kena struk dan dibiarkan begitu saja, seolah-olah dibiarkan mati perlahan, makan minum pun seperti seadanya dan tak pernah diberikan obat apalagi dibawah kerumah sakit, apa yang saya katakan tentang anda benar bu?? Tanya Dokter Hendra menatap serius mata bu Rena.

Bu Rena menangis kemudian menundukkan kepalanya karena semua yang dikatakan oleh dokter Hendra benar adanya. Sedangkan Rasya menggertakkan rahangnya dan giginya bergemelatuk karena amarah mendengar perkataan Dokter Hendra dan melihat reaksi ibunya. Bagaimana bisa mereka memperlakukan ibunya seperti itu padahal limpahan materi dan kasih sayang tidak pernah berkurang.

"Waah ternyata keluargamu tidak berubah yah Rasya, aku sangat heran mereka selalu seperti itu bahkan sekarang yang sudah tidak bermanfaat dan jadi beban pun tersingkirkan seperti mu dulu". Dokter Hendra menatap Rasya dengan ibah, dia tidak tahu harus berkata seperti apa saat menyaksikan segalanya seperti ini.

"Inilah bu, sedalam-dalamnya ibu mencintai orang lain tapi terlalu berlebihan inilah dampaknya, dibenci keterlaluan pun seperti itu, Hidup itu harus seimbang keduanya, dulu ibu menjadikan anak lelaki kandung ibu sebagai sapi perah begitu juga menantu ibu, sekarang ibu bisa melihatnya dengan jelas apa yang terjadi". Nasehatnya lagi.

"Sudah dokter Hendra, kasihan ibu, dia perlu istirahat kan??, susternya untuk dirinya sudah ada dibawah, sebentar lagi dia naik". Ucap Marsya menengahi nasehat berkepanjangan sahabatnya itu, dia sangat tahu karakternya.

"Baik-baik lah ndro putri Marsya". Ucapnya menatap Marsya dengan tatapan mengejek.

Rasya hanya bisa menggelengkan kepalanya tingkah keduanya yang selalu seperti itu sejak dulu, entah bagaimana maksud dari pertemanan yang mereka jalani tapi dia juga nyaman bisa berteman dengan Putra Harmawan itu.

"Ya sudah, kamu kasih Rasya resepnya biar dia yang membeli tapi kalau capek tidak perlu, biar bodyguard nanti yang aku suruh, bagaimana sayang?? Tanya Marsya tidak sengaja, mungkin karena kebiasaan makanya keceplosan.

"Aduh sayang-sayang, kepalamu peang, geli banget". Tingkah Hendra menatap jengah Marsya dengan sadis.

"Iri, bilang bos". Ucap Marsya mengibaskan rambutnya dihadapan Hendra dengan sikap menjengkelkan.

"hweek,, Najis". Ucap Hendra memandang Marsya ketakutan dan berlari ke belakang Rasya menghindari Marsya.

Kedua anak dan ibu tertawa melihat aksi kocak keduanya, walau bu Rena belum bisa tertawa lepas, dia bisa tertawa kecil, sedangkan Rasya, sudah tertawa terbahak-bahak sejak tadi karena menahannya dari awal agar istrinya tak tersinggung, tapi untuk sekarang dia tidak bisa meredakan tawanya melihatnya.

"Sayang, kamu ketawain aku yah". Cemberut Marsya kepada Rasya dengan kesal.

Benarkan apa yang Rasya pikirkan sejak tadi, akan ada acara ngambek berkepanjangan nanti.

" Kamu pulang aja Hendra kalau sudah selesai, makasih loh yah, sudah bantuin aku dan luangkan waktunya". Usir Rasya secara halus.

"Yayaya, aku pulang dasar manusia tukang ngambek, sejak kecil selalu begitu dasar aneh". Hendra mendorong pelan kepala Marsya dan segera berlari keluar agar terhindar dari amukan macan betina garang itu.

Benar saja, begitu Dia bergerak teriakan Marsya membahana dirumah ini.

"Hendra Sialan, mati ga loh". Teriaknya dengan sangat kesal dan penuh emosi.

"Sayang kata-kata itu loh, anak-anak nanti mendengar". Tegur Rasya dengan halus.

"Tapi dia selalu begitu dan kamu tadi ketawain aku tau". Cemberutnya.

"Ya sudah, maafkan aku jangan ngambek yah, nda enak liatnya, ada ibu juga ada disni".

"Baiklah, aku tidak akan cemberut lagi

"

1
Cookies
knp LG
Ummu Umar
maaf lahir bathin juga🤗🙏🙏
Soraya
selamat lebaran maaf lahir batin buat semua 🙏🏼
Fatimah Bajari
lanjut thor
Fatimah Bajari
soniya rese bikin dongkol aja coba dengerin apa kata bunda
Soraya
lanjut
Lala Kusumah
esmosi jiwa juga jadinya 😡😡
Rhan
otak batu memang si Sonya ini, emosi juga baca nya 😈😈
Putri Laely
lanjut Thor
Fatimah Bajari
lanjut thor
Putri Laely
lanjut Thor
Siti Hajar
Alhamdulillah akhirnya...meleleh airmataku/Cry/
Putri Laely
lanjut Thor
Fatimah Bajari
aw ko habis
Putri Laely
lanjut Thor
Soraya
mana ada jodoh sonya yg gak gak aja
Soraya
klo rumah sakit diserang knp gak lapor polisi itu kan sarana umum buat orang berobat
Ummu Umar: tenang kita akan ada penjelasannya
total 1 replies
Giantini
soniya emng GK ada otak..dia akan sadar jika saudara dan ibunya tewas dasar bodoh
Jihan Rafif
karya mu keren Thor... semangat up terus ya...
ahmad sudrajat
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!