📢ATTENTION!! Disini banyak adegan relate kehidupan anak jaman now. All about free (kelanjutan malah baper)👄
Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.
Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.
⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 28 Saling Salah Menyalah
Matahari mulai turun, meninggalkan semburat jingga di langit pantai. Angin laut yang bertiup membawa aroma asin bercampur wangi kelapa muda dari deretan gerobak pedagang di sepanjang pantai. Suasana terlihat ramai, tapi buat Changmin, Sunwoo, dan Eric, tempat ini terasa seperti labirin yang tidak berujung. Fokus mereka hanya satu yaitu mencari Echa.
“Lo yakin dia di sekitar sini?” tanya Eric sambil menyeka keringat di dahinya. Meski angin berhembus, udara tetap terasa lembap.
“Yakin nggak yakin sih” sahut Changmin sambil berjalan cepat di depan. “Siapa tahu Echa suka nongkrong di tempat kayak gini. Lagian, gue nggak tahu mau cari ke mana lagi. Pegel kaki gue. Mana mataharinya terik banget lagi!”
Sunwoo mendengus kesal di belakang mereka. “Kenapa sih dia nggak bilang mau ke mana? Bikin orang panik aja!”
Mereka bertiga melangkah semakin dalam ke deretan penjual tepi pantai. Satu per satu penjual mereka datangi, bertanya dengan canggung sambil menunjukkan foto Echa di kameranya. Tapi hasilnya nihil.
Hingga akhirnya mereka sampai di sebuah gerobak es kelapa yang terlihat sederhana tapi bersih. Di bawah payung merah tua, seorang bapak paruh baya tengah menuangkan air kelapa segar ke dalam gelas plastik besar. Changmin mendekat sambil menghela napas.
“Permisi, Pak” sapanya sopan. “Mau nanya, tadi ada cewek ini lewat sini nggak?” Dia menunjukkan foto Echa di layar ponselnya.
"Ya jelas banyaklah nak. Pertanyaanmu itu lucu sekali" ucap si Bapak sambil bercanda.
"Bukan maksud saya, bapak liat cewek ini nggak?" ucap Changmin ambil memperlihatkan kameranya.
Bapak itu berhenti sejenak, lalu menyipitkan mata untuk melihat lebih jelas. “Oh, ini… ini yang biasa beli es kelapa, ya?” tanyanya, suaranya ramah tapi penuh keyakinan.
Sunwoo langsung bereaksi. “Cewek ini temen kita. Dia tadi ke sini nggak?”
Bapak itu mengangguk pelan sambil tersenyum kecil. “Iya, tadi baru aja dia mampir beli es kelapa. Kalau nggak salah, dia tadi jalan bareng rombongan naik kapal yang itu” Dia menunjuk ke arah dermaga, ke sebuah kapal besar yang perlahan bergerak menjauh.
Eric menoleh cepat, matanya langsung terpaku pada kapal yang sudah melaju ke tengah laut. Napasnya tercekat.
“Gila… dia pergi” gumamnya pelan, hampir tidak percaya.
"Yahh kok sawako gue udah pulang duluan sih... Nggak seru dong" ucap gerutu Sunwoo sambil bibirnya manyun.
Karena ini berita yang harus Nikita dan Yesha sebagai sahabatnya tahu, Changmin mengajak Eric dan Sunwoo balik ke villa.
"Ya udah mendingan sekarang kita balik ke villa deh. Kita kabarin ke Nikita, Yesha dan lainnya kalau Echa pergi biat balik duluan" kata Changmin membuat Sunwoo dan Eric mengangguk.
Matahari sudah tenggelam saat Changmin, Sunwoo, dan Eric kembali ke villa. Wajah mereka kusut kelelahan, langkah mereka berat, dan hati mereka gelisah. Di dalam villa, Nikita dan Yesha sedang duduk di ruang tamu, masing-masing memegang segelas teh dingin. Mereka menoleh bersamaan saat ketiganya masuk.
"Gimana? Kalian ketemu Echa?" tanya Nikita langsung.
Changmin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. “Gue punya kabar buruk…” katanya dengan nada pelan.
“Buruk gimana?” Yesha langsung berdiri, tatapannya tajam seperti elang.
Sunwoo memutuskan untuk mengambil alih. “Echa… dia udah pergi” katanya pelan. “Barusan dia naik kapal rombongan di dermaga. Saksinya bapak penjual es kelapa yang sering Echa beli”
Yesha melangkah maju, tatapannya tidak percaya. “Maksud lo… Echa udah pulang?!”
Mendengar Echa udah pulang dulan ke Jakarta membuat Nikita dan Yesha kepalanya mau pecah. Ini bukan Echa yang biasa. Sebagai sahabatnya, Nikita dan Yesha paham kalau Echa sedang berada di suatu lingkaran yang rumit meski belum tahu itu apa.
Akhirnya Nikita yang sudah sejak tadi menahan emosi, meledak. “Ini semua pasti gara-gara lo, Younghoon!” Nikita jalan ke arah Younghoon dan menjinjing kerah poloshirt Younghoon. Ia berteriak sambil menatap tajam mata Younghoon yang sedang duduk di ruang tengah bersama Chan Hee dan Hyunjae.
Younghoon mengerutkan dahi, bingung. “Kok Gue? Gue kan dari awal bilang hubungan gue sama Echa tuh baik-baik aja!!"
“Jangan pura-pura nggak tahu! Lo yang bikin Echa sakit hati, kan?!” Nikita berdiri di depan Younghoon dengan wajah penuh amarah.
"Nikita, sabar jangan emosi gitu" ucap Hyunjae menenangkan Nikita.
Tidak suka Younghoon dimarahin, Chan Hee beri pembelaan dengan cara melepaskan tangan Nikita dari kerah poloshirt Younghoon.
"Eh Nikita lo kalau ngomong jangan asal ceplos aja ya.. Younghoon sama Echa tuh nggak pernah punya masalah. Mungkin, dia emang lagi buru-buru pulang kali!" celoteh Chan Hee dengan nyinyir.
Nikita menepis tangan Chan Hee yang mencoba menghentikannya. “Lo nggak usah ikut campur, Chan Hee! Ini urusan gue sama orang yang bikin Echa pergi!”
Di sisi lain ruangan, rupanya suasana juga memanas. Yesha lari ke lantai atas hampiri Sangyeon yang sedang berdiri bersama Kevin, dan Jacob di dekat sofa lantai atas
“Sangyeon jelasin sama gue sekarang apa masalah lo sama Echa!!!" kata Yesha, suaranya dingin tapi penuh kemarahan.
Sangyeon menaikkan satu alisnya. “Mau mulut lo berbusa sekalipun, gue nggak bakal ngomong! Lagipula bukan gue juga kok pemicu masalahnya. Younghoon pemicu masalahnya” ucap Sangyeon sambil santai sembari minum soda.
Karena merasa pertanyaannya disepelekan, Yesha ambil kaleng soda yang dipegang tangan Sangyeon lalu menyiramkannya ke tubuh kekar Sangyeon. Melihat semua itu, Kevin dan Jacob langsung ikut bicara.
“Pengecut!" ucap satu kata dari Yesha.
"Yesha, calm down okay" ucap Kevin sambil menepuk bahu Yesha.
Melihat situasi yang semakin panas, Juhaknyeon berdiri di tengah ruangan. “UDAH CUKUP! Kita semua capek nyari Echa hari ini nggak ada gunanya saling nyalahin!”
“Tapi ini nggak bisa dibiarkan gitu aja, Juhak!” kata Nikita dengan tegas. “Echa sahabat kita, dan gue nggak bakal diem kalau dia pergi karena orang-orang di sini nggak peka!”
Juhaknyeon akhirnya ikut angkat bicara. “Gue ngerti kalian berdua marah. But so please girls, jangan seolah kalian sudutin temen-temen gue jadi penyebab pulangnya Echa!!"
Juyeon, yang sejak tadi diam, akhirnya menimpali. “Juhaknyeon bener. Kita nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi sama Echa. Kalau kita terus saling nyalahin, nggak bakal ada yang selesai”
Suasana perlahan mulai mereda, meskipun ketegangan masih terasa di udara. Nikita dan Yesha duduk dengan wajah kesal, sementara Younghoon, Hyunjae, Chan Hee, Eric, Sunwoo, Changmin, Juyeon,Sangyeon, Kevin, Jacob, Miyeon saling bertukar pandang dengan ekspresi canggung.
Semua orang terdiam, masing-masing tenggelam dalam pikirannya. Sore itu, meski pertengkaran sudah berhenti, suasana villa tetap terasa berat. Ada rasa bersalah, penyesalan, dan kecemasan yang membayangi mereka.
Bersambung
Bagaimana tanggapan kalian?
■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏
GOMAWO CHINGU💙😉