"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
Siang itu, zahra mulai berusaha beradaptasi dengan rumah besar pemberian suaminya itu. Ia juga mulai membiasakan diri dengan dapur besar rumah tersebut.
Zahra berkutat di dapur sementara Xavier sedang berada di ruang kerjanya.
Selain pendakwah terkenal, Xavier juga mulai terkenal di bidang perusahaan.
Dalam waktu dua tahun ia berhasil membangun sebuah perusahaan yang awalnya tidak ada apa apanya kini sudah mulai di kenal di berbagai daerah
Perusahaan yang dulunya di kenal sebagai Pt.Wan of Finally kini terganti menjadi Pt.Of Course Because Off Allah.
Nama nya yang unik membuat perusahaan itu semakin naik daun banyak dari negara negara islam yang ingin bekerja sama dengan perusahaan tersebut.
Xavier Julian Sage. Berasal dari keluarga terkenal dan kaya, ia anak kedua dari dua bersaudara. Ayahnya seorang konglomerat yang memiliki perusahaan di mana mana. Yang mana perusahaan itu akan di berikan pada dua putra mereka.
Dari sekian banyaknya perusahaan, Xavier memilih perusahaan paling kecil. Sebab ia bertekad membesarkan dan mengembangkan usaha itu menjadi lebih baik.
Seperti sekarang, ia berhasil mengembangkan perusahaan tersebut menjadi cukup besar. Di tengah kesibukannya di dunia agama, ia juga di sibukkan sebagai CEO Pt.xxxxx.
***
***
"Rumah sebesar ini huhhh,"cicit Zahra yang saat itu sedang memasak beberapa makanan
"Masa ia aku beberes setiap hari sendiri doang"ujar gadis itu dengan bibir yang di kerucutkan
"Alhamdulillah dapat suami kaya, dapat rumah besar, tapi kan..gak gini juga"cicitnya mulai menyajikan beberapa makanan
Setelah semua masalah dapur selesai Zahra berjalan ke arah ruang kerja suaminya. Jujur ia belum pernah pergi kesana jadi wajar saat memasuki sebuah ruangan ia salah.
"Lah, aku di mana dan ini kok aku malah masuk kamar"cicit Gadis itu kembali menutup pintu yang ia buka
Kembali ia membuka kamar dan terbelalak saat mendapati kamar itu bukan kamar biasa melainkan kamar khusus untuk berolah raga lebih tepatnya ruang GYM.
"Aaaa..Mas Xavi mana sih"rengek Zahra dengan malas kembali menutup pintu kamar itu ia terus berceloteh seorang diri dan akhirnya saat membalikkan tubuhnya ia terbelalak serta terkejut melihat Xavier tiba tiba berdiri di belakangnya
Alhasil Zahra menabrak suaminya. Hal itu membuat Zahra secara spontan mundur kebelakang namun di tahan oleh Xavier
"hahhhhh!"pekik Zahra saat sudah berada di dekapan Xavier
"It's okay dek?"tanya Xavier pelan masih dalam keadaan memeluk Zahra
"Ck ishhh!!mas darimana!aku cariin gak ketemu ketemu aku capek tau rumah ini tuh ter-"Zahra terbelalak saat mendapati Xavier membekap mulutnya. Bukan dengan tangan melainkan dengan bibir milik pemuda itu
Mereka terdiam sejenak sampai pada akhirnya Zahra kehilangan nafas dan berusaha melepaskan tautan bibir tersebut
"Hahhhh, hufttttt."Zahra meraup udara secepat mungkin ia hampir saja kehilangan nafasnya jika terus seperti tadi
Secara spontan Zahra memukul dada bidang Xavier membuat pemuda itu meringis sakit
Plak
"Aduhh!"
"Eh! Sakit bangat yah maaf hehe"ujar Zahra mengelus dada bidang Xavier dan tersenyum merasa bersalah
"Gak sakit, ayok makan aku gak sabar nyobain masakan adek Zahra"bisik Xavier mulai berjalan meninggalkan Zahra
Mereka mulai menikmati makanan yang masih hangat itu. Seluruh pujian keluar dari mulut Xavier untuk masakan yang di buat oleh Zahra
"Woahhh!ini masakan kamu?"
"Kok enak!!"
"Ya allah ini enak bangat!"
"Aku makan di resto atau makan dirumah sih ini!"
Ujar Xavier terus memuji masakan Zahra setiap kali ia menyuapkannya kedalam mulut.
"Masya allah, enak bangat dek. Aku jadi kefikiran mau bukain kamu resto trus kamu jad-"Xavier terbelalak saat mendapati Zahra menyumpal mulutnya menggunakan tempe
"..."Sesaat Zahra terdiam dan akhirnya tergelak saat mendapati wajah Xavier yang tampak sangat lucu
"Bagus kamu begitu heh!"tanya Xavier tampak kesal akan perbuatan Zahra
"Bagus aku sumpal pake tempe. Daripada kamu, pake bibir ishh"
"Hellehh gitu gitu juga sebenarnya kamu mau kan" ejek Xavier membuat pipi Zahra memerah
"Mas ihh!!"
"Mas ihh"ledek Xavier mengikuti cara bicara Zahra
hal itu membuat Zahra terdiam dan memilih menikmati makanannya yang memang cukup enak itu
Xavier menoleh ke arah istrinya yang terdiam ia tersenyum tidak enak dan akhirnya ia mulai yang meminta maaf
"Maaf yah, mas bercanda."ujar Xavier sama sekali tidak di gubris oleh Zahra
...ΩΩΩΩΩΩ...