Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. Pemusnahan
Di kota perak, suasana tenang tapi mencekam. Kompetisi pemilihan murid sekte gunung Emas telah berakhir.
Keberhasilan empat murid klan Qing menjadi murid sekte gunung emas menjadi berita hangat di kota perak. Ke empat murid itu adalah Qing Ruo yang langsung dipilih tetua Zheng Li menjadi murid istimewa, kedua putra kembar patriak Qing He Long dan Qing Hye long, serta kekasih Qing Ruo, Qing Ling.
Di kedai-kedai, mereka menjadi pembicaraan hangat di sela-sela persipan perang Klan.
"Kali ini, tidak ada yang akan berani menyinggung klan Qing," ucap seorang kepada yang lain. "Benar, apalagi jika mereka memenangkan perang kali ini, aku rasa itu dapat memulihkan nama mereka" ucap yang lain menyela.
"Haha... Apakah kalian percaya isu yang mengatakan klan Qing menurun?" Aku rasa itu adalah pembohongan publik. Jika patriak mereka Qing Xia sudah mati, tentu mereka akan mengadakan pemakaman khusus untuknya. Selain itu, patriak Qing Long putra Qing Xia terlihat sangat tenang."
"Benar, selama ini Klan Qing baik-baik saja. Terlebih mereka selalu menyatakan perang pada siapa saja yang menyinggung mereka" ucap yang lain berpendapat.
"Haha... Saudara, itu sifat dari klan Qing, mereka selalu kasar dan ganas pada musuhnya tetapi sangat baik pada sekutunya. Atau mungkin mereka hanya menggertak. Tidak mungkin mampu mengalahkan keluarga suci Ming dalam waktu singkat."
"Aku rasa kita tidak dapat menilai saat ini, terlebih klan Qing, mereka tidak akan mungkin menyatakan perang, terlebih lagi melawan keluarga suci jika mereka tanpa persiapan, itu benar-benar kehancuran sendiri" ucap yang lain berpendapat.
Pembicaraan mereka menjadi begitu hangat.
___
Keluarga Suci Ming.
Suasana mencekam. Para Pasukan sudah di tempatkan pada posisinya masing-masing.
Aula utama keluarga suci.
"Patriak, apakah mereka benar-benar akan menyerang" tanya seorang pemuda.
"Dasar lancang, kamu adalah generasi muda yang tidak tahu reputasi klan Qing."Mereka selalu menepati perkataan mereka" ucap salah satu tetua dengan marah menjelaskan.
Sudah dua hari berlalu, mereka mulai lelah menunggu.
"Bagaimana dengan mata-mata yang kita kirim" tanya patriak.
"Patriak, saat ini mereka belum kembali, aku curiga mereka telah tertangkap" ucap yang lainnya. "Sebaiknya kita tunggu sampai malam" ucap tetua yang lainnya menyela.
"Baiklah, kita tunggu sampai malam. Jika mereka belum kembali kita kirim lagi yang lainnnya untuk mengetahui situasi di luar" ucap Ming Yugi yang berusaha terlihat tenang.
"Ini adalah ketenangan sebelum bada." ucap seorang tetua dengan wajah sedih.
Para keluarga aristokrat, dan dua keluarga suci lainnya masing-masing menarik diri. Selain itu, sekte-sekte utama juga tidak ingin terlibat dengan perperangan antara keluarga suci Ming dan Klan Qing.
Sebelumnnya mereka mungkin dapat terlibat dan memilki leluang, tetapi keberhasilan para murid Qing dalam kompetisi menjadi murid sekte gunung emas semakin menguatkan pososi mereka.
___
Keluarga suci Tang.
"Utusan keluarga suci Ming menghadap" ucap seorang utusan bersama rombongan memasuki aula keluarga suci Tang.
Di auala, patriak dan para tetua yang sedang membahas situasi yang terjadi menghentikan pembicaraanya.
Sebelum utusan keluarga suci dari keluarga ming mengutarakan maksud kedatangannya.
"Maaf kami tidak akan terlibat. "Kami saat ini di posisi netral. "Jadi kami tidak akan membantu, dan kami juga tidak akan menyerang," ucap Patriak keluarga suci Tang, Tang San.
Utusan dan rombongan merasa kecewa, tetapi mereka juga tidak bisa memaksa. Terlebih posisi mereka yang juga tidak menguntungkan.
Baiklah kami undur diri ucapnya dengan menangkupkan tangan lalu pergi.
___
Keluarga Suci Ming
Boom....
Ledakan keras terdengar.
"Mantra formasi... !" Teriak Ming Yugi.
Tiga hari berlalu, klan Qing benar-benar menyerang.
Boom.. Boom...
Ledakan dan ledakan terus menggema dari berbagai tempat di wilayah keluarga suci Ming.
Perperangan berkecamuk dengan keras.
Qing klan menyerang dengan pasukan lima ribu orang, dimana pasukan sebelumnya berjumlah sembilan ribu delapan ratus dua puluh lima orang.
Pasukan klan Qing dibagi menjadi dua, sebagian menyerang, dan sebagian bertahan untuk melindungi klan. Takut ada serangan balasan atau serangan rahasia dari keluarga lainnya.
Keluarga suci Ming hanya memiliki seribu lima ratus sembilan puluh tujuh orang. Dengan dibantu oleh pasukan bayaran dari liga kegelapan berjumlah dua ribu orang, sehingga kekuatan keluarga suci Ming hanya berjumlah tiga ribu lima ratus sembilan puluh tujuh orang.
Dalam waktu singkat pertempuran sudah memasuki wilayah pusat pertahanan. Wajah patriak tampak muram.
"Apakah sudah ada yang memanggil leluhur?"
"Sudah patriak" jawab seorang tetua.
"Lapor... Pasukan pertahanan utara sudah dihancurkan!" teriak utusan.
"Pasukan selatan juga sudah dihancurkan."
"Argh... "Teriak Ming Yugi mendengar laporan tersebut.
"Bagaimana dengan pertahanan selatan ?"
"Saat ini, masih berusaha melawan" ucap yang lain. "baiklah, semoga pasukan liga kegelapan dapat memecah kebuntuan" ucap Ming Yugi.
"Lapor, pasukan liga kegelapan telah di hancurkan, bahkan komandan mereka telah di tangkap!" ucap seseorang berteriak melaporkan.
Boom... Ledakan terdengar dari formasi pertahanan.
Ming Yugi melihat ada ribuan murid tingkat langit dan surga dari klan Qing mengelilingi benteng pertahanan mereka.
"Hahaa... Keluarkan seluruh kekuatan yang kalian miliki. Kami siap menunggu" ucap Ming Yugi memprovokasi pasukan yang mencoba untuk menghacurkan formasi mantra perlindungan.
Tiba tiba...
Bushh... Muncul sepuluh orang pendekar tingkat raja lalu meluncurkan serangan.
"Pendekar tingkat raja!" ucap seorang tetua pada Ming Yugi. "Apa? Sejak kapan mereka memilikinya?". Itu mungkin kartu truf mereka" jawab tetua lainnya. Ming Yugi menanggukan kepalanya.
Boom... Ledakan keras terjadi. Sepuluh pendekar raja menyerang. Suara berderak dan merobek formasi mantra perlindungan.
Ming Yugi memincingkan matanya, walaupun mantra formasi telah dihancurkan, tetapi Ming Yugi masih dapat tersenyum dengan aneh.
"Mundur!" teriak sepuluh pendekar raja berteriak secara bersamaan. Dengan segera pasukan mengambil jarak menjauh dari formasi.
Setelah mantra formasi dihancurkan, tiba-tiba serangan kuat dalam bentuk tombak memancar ke segala arah. Bersamaan dengan serangan formasi, muncul lagi sepuluh pendekar dengan aura yang lebih kuat dan ganas .Boom..bom.. Serangan kuat tersebut dapat dihancurkan.
"Apa!... Pendekar tingkat kaisar?" Teriak seorang tetua tingkat tinggi. Pasukan yang tersisa dalam formasi pertahanan terkejut dengan kata tetua tersebut. Yang mereka tahu, tingkat kultivasi itu hanya sampai pada tingkat surga, tetapi ada lagi dua tingkatan yang muncul, yaitu tingkat raja dan kaisar.
"Argh... Siapa yang berani menyerang keluarga suci ku?" teriak seseorang dari kejauhan. Cahaya merah melesat ke arah pusat pertahanan. Auranya kuat dan menindas.
"Haha... Akhirnya leluhur datang" ucap Ming Yugi senang. Dengan sedikit harapan. Karena dirinya masih ragu, akan kekuatan utama klan Qing, dimana Qing Peng masih belum muncul.
"Haha... Semut - semut dari klan Qing. Sungguh lancang" teriaknya lalu menyerang pendekar raja dan tingkat kaisar. Ke dua tingkatan tersebut dengan susah payah berusaha menahan serangan dari leluhur keluarga suci Ming.
Diserang oleh dua puluh orang dengan kekuatan gabungan membuat leluhur tersebut sedikit kerepotan. "Argh... Semut-semut sialan aku akan menghancurkan kalian" teriaknya.
Pada saat leluhur akan melancarakan serangan pamungkasnya, teriakan keras menggema.
"Mundur!" teriak Qing Peng memberi perintah.
"Haha... Seorang yang baru menerobos ke tingkat pertapa. Sungguh sombong" teriaknya.
Leluhur mengerutkan keningnya. "Apa pertapa tingkat tinggi!". Wajahnya tiba-tiba muram.
"Leluhur Ming Lie, bunuh diri sekarang, maka aku akan memberikan kesempatan pada generasi muda lainnya untuk hidup" ucap Qing Peng.
"Jika tidak, aku akan benar-benar memusnahkan keluarga suci Ming sampai ke akar -akarnya".
"Hahaha... Qing Peng, kau begitu sombong" ucap leluhur lainnya muncul dengan aura pertapa tingkat menengah.
"Leluhur pertama. Anda juga datang" ucap patriak Ming Yugi senang.
"Hahaha... Akhirnya kita selamat" teriaknya senang.
"Hahah.. Leluhur Ming Lie dan Ming Ceng, lakukan sekarang, jika tidak, kau tau akibatnya" ucap Qing Peng tanpa memperhatikan kehadiran leluhur pertama.
"Qing Peng, kamu sombong!" teriak leluhur ming Ceng melancarkan serangan.
Boom... Ledakan terjadi. Pukulannya beradu dengan pukulan Qing Peng. Qing peng mundur dua langkah, tetapi leluhur itu terbang sejauh seratus meter.
"Apa?... Kekuatan yang luar biasa". Wajah Ming Yugi dan leluhur Ming Lie serta yang lainnya berubah muram.
Aku sudah memberi kesepatan, dan kalian mengabaikannya. Sungguh aku tidak akan bermurah hati teriaknya.
Bush...Tiba-tiba di belakang Qing Peng, muncul empat pertapa lainnya.
"Apa!.. Ada empat lagi?" teriak tetua tingkat tinggi dari keluarga suci Ming mengejutkan semua orang.
"Hancurkan dan musnahkan semua golongan. Jangan biarkan satu orangpun yang hidup. Tidak peduli, apakah itu tua muda ataupun anak kecil. Hilangkan!". Teriaknya keras.
Dengan segera, pasukan dari berbagai arah menyerbu dengan gila. Sepuluh pendekar tingkat raja dan sepuluh pendekar tingkat kaisar bersama pasukan lainnya langsung menuju ke pusat pertahanan.
Empat pertapa lainnya masing-masing dua dari mereka menghadapi dua leluhur keluarga suci ming. Qing Peng hanya terus mengawasi jalannya pertempuran.
"Sebagian pasukan, sisir semua wilayah, rampas apa yang dapat kalian ambil, dan bunuh apa yang dapat kalian bunuh!" teriaknya kejam tanpa ampun.
Pasukan Klan Qing menyisir seluruh wilayah klan suci Ming. Mereka menguras semua sumber daya yang ada dan membunuh siapa saja yang mereka jumpai.
Tampak dari jauh, api berkobar dimana-mana. Banyak penduduk kota perak menyaksikan kejadian tersebut.
"Sungguh pembantaian dan pemusnahan" ucap mereka sambil menggelengkan kepala.