NovelToon NovelToon
Bercerailah, Bunda

Bercerailah, Bunda

Status: tamat
Genre:Tamat / Pelakor / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:675.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Muliana95

Vina, seorang Ibu yang rela dan sabar menahan sakitnya perlakuan KDRT dari suami terhadap dirinya selama sepuluh tahun terakhir.
Ketika, Adit anak pertamanya berkata bercerailah bunda. Saat itulah dia tersadar akan sakitnya dan sia-sia semua perngorbanannya.

Akankah semua berjalan lancar?
Yuk, ikuti kisahnya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis itu.

"Maaf, kamu yang kuliah du universitas xxx ya? Kenalin aku Sasa." ucap Sasa, mengulurkan tangannya.

"Hai, aku Adit. Iya aku kuliah di sana." ucap Adit menerima jabatan tangan Sasa.

"Boleh aku pinjam handphonemu sebentar? Soalnya aku mau nelpon nyokap. Pulsa sama paket data ku habis. Kebetulan juga, dompet ku ketinggalan." keluh Sasa.

"Boleh, silahkan." jawab Adit, menyodorkan hpnya.

Setelah menunggu beberapa menit, Sasa mengembalikan handphonenya Adit. Wajah Sasa terlihat murung dan gelisah. Adit dapat menebak, pasti gara-gara panggilan teleponnya tidak dijawab sama orangtuanya Sasa.

"Maaf, boleh gak aku pinjam uangmu 100 ribu saja, untuk aku isi bensin. Hari ini aku ada jadwal kuliah." ucap Sasa ragu.

"Besok aku ganti, kita bisa ketemuan di kantin. Aku jurusan farmasi, ruang C. Besok aku masuk dari jam 11 sampai jam 4 sore." jelas Sasa lagi. Karena dia melihat Adit cuma diam.

"Atau bolehkah aku minta nomormu?" tanya Sasa.

"Halo!" Sasa melambaikan tangan didepan muka Adit.

"Ya." ucap Adit. Karena sejak tadi Adit terpana dengan gadis di depannya.

Adit sejak pertama masuk kampus memang menyukai Sasa. Karena saat masa orientasi dulu, Sasa salah satu siswa yang aktif.

"Bisa pinjam uangmu 100 ribu, dan tolong tuliskan nomor handphonemu di ponselku." ulang Sasa, menyodorkan hpnya.

Setelah mendapatkan uang dan nomor Adit. Sasa kembali menuju motornya. Tadi, di perjalanan bensin motornya hampir habis. Makanya dia ke pom bensin. Dan baru sadar jika dompetnya ketinggalan di rumah.

Adit, merasa jantungnya memompa terlalu cepat, seperti dirinya habis berlari dari kejaran orang gila. Tapi, dia senang karena bisa bicara langsung dengan Sasa. Pasalnya kalau di kampus, jangankan bicara, ajak kenalan saja Adit tidak berani.

"Dari mana sih Bang? Kok lama amat." ucap Saka. Karena sejak tadi Syahril sudah kembali.

"Tadi beli minum sama cemilan, terus yang jualan, lama nyariin uang kembalian." bohong Adit.

Setelah istirahat beberapa jam, Syahril dan Saka kembali ke rumah. Padahal jarak kosan dengan rumah tidaklah jauh, hanya satu setengah jam perjalanan. Tetapi mereka betah tidur-tiduran di kosan Adit. Apalagi kosannya bersih.

Setelah kepergian Syahril dan Saka. Adit memilih untuk tiduran. Karena untuk makan malam tadi sudah dibeli saat mereka memasuki jalan tempat kosan. Kebetulan disana ada warung.

"Hai ini Sasa, di save ya nomornya." chat masuk ke WA Adit. Adit yang setengah sadar mengambil hpnya dan dia langsung terjaga.

"Aku harus balas apa ya?" batin Adit.

"Oke." balasan dari Adit.

"Besok jam 4 bisa ketemu di kantin?" masuk lagi pesan untuk Adit.

"Bisa."

Sasa yang melihat balasan singkat Adit hanya menghela napas. Sasa seorang anak yang bisa di katakan sederhana. Dia, tidak terlahir dari keluarga kaya, juga bukan termasuk keluarga miskin. Namun keluarganya menjunjung tinggi yang namanya keras. Dia merupakan anak satu-satunya.

"Memang benar ya, kata teman-teman. Dia merupakan cowok terdingin dan cuek yang pernah ada." batin Sasa.

"Tapi kok, bisa-bisanya aku dan mahasiswi di kampus banyak yang suka dia." lirih Sarah, memijit kepalanya.

Adit terus-terusan menatap hpnya. Dia sedang menunggu lagi balasan dari Sasa.

"Haruskah aku nge WA dia lagi ya, kenapa aku balasnya harus singkat gini ya." kesal Adit, membaca ulang WA dari Sasa.

🍁🍁🍁🍁🍁

Kembali ke hotel, Rasti dan Rangga baru saja kembali dari dokter kandungan. Rasti meminta agar Rangga menginap satu malam lagi. Rangga tanpa curiga apapun langsung menyetujui. Padahal, Rasti ingin melihat Iqbal dan Vina. Dia masih tidak rela jika Iqbal menikahi Vina.

"Sayang, mungkin satu minggu lagi aku harus keluar kota. Ada kerjaan yang tidak bisa ku tunda. Jadi untuk hasil tes kita, bisakah nanti kita ambil besama? Setelah aku kembali. Mungkin aku disana cuma satu atau dua hari." ucap Rangga ragu. Pasalnya tadi, saat dia membawa Rasti ke rumah sakit raut wajahnya kelihatan lebih ramah.

Rasti menghela napas. Dia ingin suaminya pergi seperti dulu saja. Agar nanti dia bisa merayu Iqbal.

Rangga yang melihat Rasti menghela napas, mulai ragu. Dia sangat mencintai Rasti. Rencananya akan dibatalkan semua pekerjaannya atau alihkan ke asistennya. Dari pada kehilangan Rasti lebih baik kehilangan uang. Pikir Rangga.

"Pergilah, aku tidak apa-apa. Selesaikan semua kerjaan mu dengan baik. Jangan khawatirkan aku disini." tutur Rasti.

Rangga yang mendengarkan ucapan Rasti, terasa bahagia. Dia berpikir jika Rasti sudah memaafkannya kembali. Akhirnya dia bisa bekerja dengan tenang. Karena selama satu bulan ini dia hanya bekerja dari pagi sampai sore. Tidak pernah lembur sekalipun.

Sedangkan Vina, melarang Iqbal untuk keluar dari kamar jika tidak bersamanya, sebab dia takut jika nanti Iqbal bertemu dengan Rasti. Karena saat di restoran tadi dia melihat jika Rasti memandang Iqbal dengan tatapan berbeda.

Iqbal merasa bahagia karena dia dicemburui oleh istri tercintanya.

Di rumah Vina, Saka tinggal sendiri. Karena Syahril kembali bertugas. Sedangkan Lisa dan Hera di liburkan oleh Vina. Ibunya Lisa hanya datang tadi pagi. Karena Saka melarang Ibu Lisa untuk masak. Katanya Dia bisa sendiri. Saka yanng bosan akhirnya tertidur.

🍁🍁🍁🍁🍁

Keesokan harinya, Sasa menunggu kedatangan Adit di kantin. Tadi dia selesai lebih awal. Karena dosen yang terakhir tidak masuk disebabkan berhalangan.

Setelah menunggu hampir satu jam, akhirnya Adit datang. Kedatangan Adit sendiri, membuat para cewek yang berada di kantin terpana. Seolah-olah dia merupakan sang aktor korea.

"Sudah lama?" tanya Adit saat sampai dimeja Sasa.

"Lumayan, btw makasih ya yang kemarin. Ini uang kamu aku balikin." ucap Sasa sambil menyodorkan uang seratus ribu. Dan langsung di ambil Adit.

"Kamu masih ada jam?" tanya Adit basa-basi.

"Sudah habis, habis dari sini aku langsung pulang." kata Sasa.

"Kalo gitu aku balik dulu ya." ucap Sasa, dia mengharap jika Adit menawarkan dia untuk pulang bersama.

"Sasa." panggil Adit.

"Yes." batin Sasa.

"Kamu bocor, nih pakai jaket ku." seru Adit.

Wajah Sasa memerah, dia sangat malu. Apalagi warna roknya hari ini putih. Sasa mengambil jaket Adit, kemudian langsung berlari.

"Kok bisa-bisanya haidnya datang gak ada tanda-tanda." gumam Sasa. Sekarang dia berada di toilet.

"Aku malu, mana muka Adit serius gitu. Hilangkan aku sejenak Tuhan." batin Sasa.

Sedangkan Adit berpikir, kenapa Sasa langsung berlari. Apakah seharusnya tadi, langsung ditutupi saja tanpa kasih tau dulu. Atau Sasa malu karena dia seorang cowok.

Sekarang Adit menunggu Sasa di depan toilet. Kebetulan tadi dia melihat jika Sasa berlari ke arah sana. Dia ingin meminta maaf jika tadi membuat Sasa malu.

1
Siti S
Luar biasa
Suriyani Laba
kok mau ya di bikin kaya babu 🤦
Suriyani Laba
ngapain juga masih bertahan🤦
Gktau
Luar biasa
Happy Family
biadabnya
Happy Family
melamar ke org tuanya...
Happy Family
entahlah keluarga apa itu ..... Nauzubillah
Happy Family
aku tak suka lelaki anggap perempuan tak pernah salah.... lelaki jenis ini menganjing, dan tak mahu mengakui pernah berbuat salah dan tak pernah tahu memang sudah berbuat salah
Happy Family
sudah terbiasa membual.... penipu besar .... seperti kaum Yahud
Happy Family
Laaaa cara Nandin aku gak sokong ... hahahaha ... lain Nandin buat Anuwar masuk penjara...
Happy Family
cr penyakit
Happy Family
bapak durjana
Happy Family
balas je ... aku sokong ....
Happy Family
iblis jantan.... bukan mau insaf..... rasa nk bg penerajng je...
Happy Family
kan kan celaka punya perangai ...
Happy Family
nk ngintai bekas bini...nk mencari celah
Happy Family
kan kan kan.... dia tak berubah ... masih tamak ... masih tak nk usaha sendiri... sakit hati aku
Happy Family
tapi sekeliling kamu Vin... perhatikan dgn lebih saksama.... Anak² yg ada mak bapak , banyak yg gak benar tingkahnya... Nandin,Resti,Anuwar .. bagaimana hidup mereka? Apa yg mereka perbuat ... Hikmahnya kamu dibuang ADA . Walau perit, ia berhujung kebahagiaan.. lihat mereka yg ada mak bapaknya? Mak bapak yg egois... mak bapak kamu Vin, mereka tahu, mereka gak becus jd org tua,maka kamu di titipkan ke panti(asbab lain juga ada kemungkinannya)... Tidak semua anak² yg membesar dgn mak bapaknya berujung kebahagiaan... dan tidak semua anak² yang dibuang menderita di penghujung hidupnya. Kebahagiaan itu kita yg memilihnya. Bahagialah Vin... Kamu harus bangga, Kamu adalah seorang ibu ,dan anak² mu masih memiliki ibunya dan bapaknya( walau tiri ) ...
Muliana: Bapak tiri pun, berasa kandung. Baiknya, minta ampun /Heart/
total 1 replies
Happy Family
kn dh tua ... mestilah dh nikah ... bukan anak kelmarin sore.... aduhaiiii hahahahahaha
Happy Family
gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!