NovelToon NovelToon
Not Life In A Dream

Not Life In A Dream

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cintamanis / Model / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Salsa Salsa

Dipaksa pulang karena suatu perintah yang tak dapat diganggu gugat.
ya itulah yang saat ini terjadi padaku.
seharusnya aku masih berada dipesantren, tempat aku belajar.
tapi telfon hari itu mengagetkanku
takbisa kuelak walaupun Abah kiyai juga sedikit berat mengizinkan.
namun memang telfon ayah yang mengatas namakan mbah kakung tak dapat dibantah.
Apalagi mbah kakung sendiri guru abah yai semakin tak dapat lagi aku tuk mengelak pulang.

----------------------------------
"entah apa masalahmu yang mengakibatkan akhirnya kita berdua disini. tapi aku berharap kau tak ada niat sekali pun untuk menghalangiku menggapai cita2ku" kataku tegas. takada sama sekali raut takut yang tampak diwajahku

masabodo dengan adab kali ini. tapi rasanya benar2 membuatku ingin melenyapkan seonggok manusia didepanku ini.

" hei nona, bukankah seharusnya anda tidak boleh meninggikan suara anda kepada saya. yang nota bene sekarang telah berhak atas anda" katanya tak mau kalah dengan raut wajah yang entah lah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa Salsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17

BAB 17

Hujan deras menerpa langit malam ini. Suasana bis yang sunyi semakin membuat hawa dingin semakin menusuk kulit.

Sekarang jarum jam sudah berada diangka 11 malam. Dua jam sudah aku berada disini. Tapi rasa kantuk tak kunjung datang. Pikiranku berkecamuk kali ini. Apakah langkah yang kuambil kali ini benar.

Tapi satu sisi dalam hatiku meragu.

Padahal biasanya di perjalanan seperti inilah saat yang kusuka. Dimana aku bisa berinteraksi dengan banyak orang dari beragam daerah hingga suku.

Teringat tadi saat masih di terminal. Kami berdua yah dia yang mengantarkanku pergi kali ini. Sebenarnya tak banyak kata yang terucap. Tapi entah mengapa rasanya ada yang mengganjal. Dia tak seperti hari- hari kemarin pun malam saat aku mengatakan keberangkatanku pun dia masih seperti biasa.

Helaan nafas sedikit membantuku. Kuberharap semoga besok perasaan ini sudah lebih baik lagi.

*******

Kamar ini sekarang sepi. Padahal malam kemarin masih terasa hangat saat dia ada di sini.

Sekarang sudah sampai mana gadis itu pergi. Apakah dia bisa beristirahat dengan nyaman. Apakah dia sekarang masih terjaga sepertiku di sini.

Aku tak tau bagai mana rasanya kehilangan seorang kekasih karena memang aku tak pernah memilikinya. Hidupku hanya berpusat pada karirku.

Apa rasanya gelisah, atau cemas, atau apa ya. Aku sedang berusaha berfikir. Dia sedikit memberikan warna di hidupku beberapa hari terakhir. Selalu ada orang di rumahku yang sebelumnya selalu sepi.

Ada rasa kosong padahal tak sampai seminggu berlalu kebersamaan kami.

Kubawa kakiku untuk mengamati detail dari kamar ini. Kamar yang tak terlalu besar dan pastinya lebih besar kamar di rumahku pun lebih mewah pastinya. Kamar yang menurutku termasuk sepi dibandingkan dengan perempuan pada umumnya.

Ada meja belajar yang sekaligus menyatu dengan rak buku yang isinya hampir penuh dengan kitab- kitab yang tentu saja tak kutahu tentang apa saja itu. Pun ada lagi beberapa novel remaja yang mungkin tak sampai sepuluh buah dan hannya ditaruh begitu saja.

Sepertinya benar kata mama saat sebelum peristiwa itu terjadi bahwa aku sedang mendapatkan keberuntungan yang tak terkira. Perempuan yang istimewa.

Aku tahu sebenarnya bahwa semua sikapnya padaku bukanlah sikap aslinya. Dia masih terus membentengi dirinya dengan sikap judes serta acuh tak acuh padaku. Tapi ternyata itulah yang membuatnya menarik.

Besok di rumah pun suasananya akan kembali seperti sedia kala.

Helaan nafas kubuang kasar. Besok pekerjaan menumpuk telah menungguku untuk segera kuselesaikan. Cuti tiga hari pun secara mendadak sepertinya sangat beresiko.

Semoga padatnya jadwalku akan membuatku sedikit demi sedikit bisa membuatku lupa akannya. Di luar konteks hubungan kita tak masalah kan kalau aku berharap akan bisa melupakannya walau sesaat. Satu setengah tahun bukanlah waktu yang singkat. Dam kami sudah berpisah dengan jarak pula waktu yang terus berjalan.

Aku merasa kadang apakah aku pantas bersanding dengan perempuan seperti dirinya. Walaupun beberapa kali saat kita berbicara dia yang selalu merasa tak pantas. Tapi menurutku akulah sebenarnya yang lebih tak pantas. Dia begitu sempurna bahkan tak ada sedikit pun rasa sombong yang terlihat darinya saat dia akhirnya sadar siapa aku. Bahkan dia pun tak tau siap aku sebelumnya. Seharusnya aku memang benar- benar harus bersyukur. Bagaimana jadinya kalau orang yang di minta oleh mbah yai itu bukan dia.

Baiklah semoga kita bertemu lagi dengan versi kita yang lebih baik lagi atau mungkin terbaik. Apakah sekarang waktunya untuk aku benar- benar memantapkan diri untuk berubah.

1
Nurul Awula
kak kenapa belum up kk
Nurul Awula
up lagi dong tor ♥️
Nurul Awula
penasaran banget udah ini cerita kamu bikin nagih tor ♥️🤭
Nurul Awula
tor ayo up dong tor😌
Nurul Awula
masih tetap menunggu tor ♥️😊
sabil: ok tunggu ya kak🫶🫶🥰🥰🥰
total 1 replies
sabil
malam ya kak ya.
kalo siang ada jadwal yang lebih penting.
makasih ya dukungannya🙏🙏🫶🫶
Nurul Awula
aku selalu menunggu nya tor sehari sampe tiga kali cek hp udah up atau belum ♥️🤭
Nurul Awula
up dong tor cinta banget sama alur ceritanya ♥️
sabil: sabar ya kak
total 1 replies
Gái đảm
Nggak percaya aku bisa habisin baca cerita ini dalam sehari!
Yusuo Yusup
Bikin terinspirasi.
sabil: makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!