NovelToon NovelToon
Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Anak Pembantu Hamil Anak Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Hamil di luar nikah / Percintaan Konglomerat / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:24.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitren

Kedua orangtuanya Clara meninggal, ayahnya meninggal karna sakit-sakitan. Setelah dua bulan kepergian ayahnya, Ibunya Clara pun meninggal dunia karna sakit kanker. Karna kedua orangtuanya meninggal Clara harus menggantikan kedua orangtuanya bekerja sebagai pembantu, namun saat Clara sedang menunggu bus di halte untuk pergi ke rumah tujuannya, tiba-tiba Clara diculik dan dibawa ke sebuah hotel hingga dirinya diperkosa oleh orang tak di kenal hingga hamil diluar nikah.

Saat tau dirinya hamil, Clara mencari pekerjaan lain dan tidak jadi ke rumah bos orang tuanya. Di sana Clara bertemu dengan seorang pria tampan yang akan menjadi majikannya, namun banyak keanehan dengan sikap tuan majikannya terhadap dirinya, majikannya seperti tengah menyembunyikan sesuatu darinya.


Rahasia apakah yang disembunyikan tuannya Clara?
Akankah Clara bakal bertemu dengan pria yang telah memperk*sanya? Dan apakah setelah bertemu dengan pria itu, Clara akan pergi jauh dari pria itu dengan membawa anaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#28 Kabar Buruk

Clara langsung terbangun dari tidurnya saat mendengar suara bel berbunyi. Kini posisinya berada di sofa tengah tiduran, memang Clara tidur di sofa dari semalam karena menunggu Devan pulang. Mira, dan Arga pun sudah menyuruhnya tidur ke kamar, tetapi Clara tetap kekeh pengen menunggu suaminya. Akhirnya mereka memperbolehkan Clara tidur di sofa.

"Apa itu mas Devan ya," gumam Clara dengan senyum cerah.

Clara bergegas bangkit dari rebahanya dan berjalan menuju pintu depan.

Wanita itu membuka pintunya lebar-lebar dan seketika Clara mematung dengan air mata yang mengalir deras.

"Mas Devan." lirih Clara sambil berlari memeluk tubuh Devan dengan erat.

Devan tersenyum dan membalas pelukan Clara dengan erat.

"Aku rindu sama kamu," ucap Devan.

Clara mendongak keatas melihat wajah suaminya itu dengan air mata yang terus menetes.

"Hiks aku juga."

Devan terkekeh melihat Clara yang tak juga berhenti menangis, ia lalu membungkukkan tubuhnya agar sejajar dengan tubuh istrinya lalu mendekatkan wajahnya dan menyatukan hidung mereka.

"Udah dong nangisnya." bisik Devan.

Clara menghapus air matanya dengan cara membenamkan wajahnya di dada Devan.

"Baju aku jadi basah dong sayang," ucap Devan yang hanya bercanda.

"Biarin," ucap Clara dengan senyum mengejek.

"Gimana kabar kamu, sama anak-anak kita?" tanya Devan sembari mengelus perut Clara dengan sayang.

"Mereka baik, dan aku juga Alhamdulillah sehat. Sebentar lagi mereka akan lahir," jawab Clara dengan antusias.

Devan tersenyum hangat dan mencium kening Clara.

"Apa kamu masih mencintai aku?" tanya Devan.

"Kalau aku nggak cinta sama mas, aku nggak mungkin nyuruh mas kembali." Clara lalu menggandeng tangan Devan.

"Ayo mas kita masuk." ajak Clara.

Devan terdiam dan tidak bergerak sama sekali, ia hanya menatap Clara dengan wajah berganti sendu.

"Ayo mas." ajak Clara kembali.

"Aku mau pergi lagi sayang," ucap Devan.

"Mas mau pergi kemana lagi?" tanya Clara menatap wajah suaminya sendu.

"Aku datang kesini cuman pengen liat kamu untuk terakhir kali."

"Kenapa mas bicara seperti itu?" tanya Clara dengan mata berkaca-kaca.

"Maaf tapi aku harus pergi lagi, sayang."

"Aku udah suruh mas kembali dan kenapa malah mas mau pergi lagi, mas udah nggak sayang ya sama aku?" tanya Clara dengan tangan yang semakin erat menggenggam tangan Devan.

"Aku sayang dan cinta sama kamu."

"Kalau gitu kenapa mas mau pergi?" tanya Clara.

"Mas nggak mau nemenin aku lahiran? Mas nggak mau lihat anak kita?" tanya Clara.

Devan menunduk tak berani menatap wajah Clara.

"Aku pergi ya, jaga anak kita, aku sayang sama kamu dan anak-anak kita, I love you," ucap Devan dengan suara bergetar sembari mengelus perut Clara disertai air mata yang berlinang.

"Aku juga cinta sama mas Devan, aku pengen ikut sama mas," pinta Clara.

"Nggak sayang, kamu harus tetap di sini dan jaga anak kita."

"Pokonya aku mau ikut mas Devan!" kekeh Clara.

Devan tersenyum sendu ia mengecup bibir Clara kemudian melepaskan pegangan tangan Clara dan berbalik arah.

"Mas Devan!" teriak Clara histeris.

"Hiks mas Devan jangan tinggalin aku"

"Clara! bangun sayang kamu kenapa?" panggil Mira yang panik sembari menggoyangkan tubuh Clara.

Clara membuka matanya perlahan, dengan nafas yang naik turun, ia melihat sekitar dan ternyata dirinya masih berada di sofa.

"Kamu mimpi apa Clara, kok sampai keluar air mata gitu?" tanya Tania.

Mimpi? Jadi semua itu tadi hanya mimpi.

"Hiks Mas Devan mana Mah, Mbak?" tanya Clara dengan terisak.

"Devan belum sampai sayang," jawab Mira.

"Kamu tadi mimpi apa hem, cerita sama mamah?" tanya Mira.

"Aku mimpi Mas Devan pergi ninggalın aku lagi mah."

"Syutt... kamu nggak boleh ngomong gitu, itu hanya mimpi doain aja Devan selamat sampai sini," ucap Mira menenangkan menantunya itu.

Clara mengangguk dan menghapus air matanya. Ia bermimpi seperti itu mungkin karena dari kemarin ia terus memikirkan Devan.

Mendengar mimpi Clara, perasaan Mira menjadi semakin tidak enak.

"Sayang, kamu harus baik-baik aja ya, kamu nggak boleh membuat kami di sini cemas, kamu harus ingat sama istri kamu dan anak-anak kamu yang sedang menunggu kepulangan kamu kembali. Mamah juga kangen banget sama kamu," batin Mira.

"Tania tolong ambilkan minum nak, buat Clara," perintah Mira.

"Iya mah," Clara lalu berjalan ke dapur.

Mira kemudian melihat Clara kembali dan menghapus air mata Clara.

"Mamah akan telepon Rey dulu ya nak, untuk menanyakan kabar mereka udah berangkat atau belum. Kamu nggak usah cemas oke, Devan pasti baik-baik saja, dan sekarang kamu pindah ke kamar aja ya nak karena dari semalam kamu tidur di sofa terus." perintah Mira.

"Aku mau di sini aja mah, nungguin Mas Devan."

Mira menghela nafas pasrah akhirnya mengijinkan Clara untuk tetap di sini, lalu Mira segera menghubungi Rey.

"Halo Rey, kamu udah sampai dimana?"

"Halo tante, maaf tapi saya nggak lagi jemput Devan tan."

"Loh! Terus Devan siapa yang jemput?" tanya Mira dengan perasaan yang semakin cemas.

"Begini tante, Devan meminta saya untuk tidak menjemputnya dan dia juga meminta untuk di belikan mobil baru, jadi Devan pulang sendiri tan."

"Ya Allah! Jadi dia menyetir sendirian?"

"Iya tan."

"Lalu bagaimana kalau dia lelah atau kenapa-kenapa di jalan, kita tidak ada yang tau. Dia bahkan tidak membawa ponsel, Rey," ucap Mira.

"Kamu ini gimana sih Rey, sudah tante suruh kan untuk jemput Devan tapi kenapa kamu malah membiarkan dia pulang sendiri!" marah Mira.

"Maaf tante, tapi Devan sendiri yang meminta dengan maksa. Dan seharusnya sekarang Devan sudah sampai karena dia berangkat dari pukul 12 malam."

"Apa!" kaget Mira, ia begitu khawatir dengan kondisi anaknya saat ini. Kenapa Devan begitu nekat pulang malam-malam, kenapa tidak saat siang hari saja.

"Tante tidak mau tau! Sekarang kamu harus cari tau kabar Devan karena perasaan tante nggak enak Rey. Kalau perlu Tante akan suruh semua bodyguard disini untuk mencari tau keberadaan Devan."

"Baik tan."

Mira mematikan sambungan teleponnya ia lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan. Suara isakan samar-samar terdengar oleh Clara yang duduk di sampingnya.

"Kenapa sekarang mamah yang menangis? Padahal mamah yang dari tadi menguatkan aku dan juga menenangkan aku dengan bilang bahwa mas Devan akan baik-baik saja."

Mira menghapus air matanya.

"Maaf, mamah hanya sangat merindukan Devan."

"Mamah tinggal sebentar ya, " Mira lalu pergi meninggalkan Clara sendirian. Ia akan menyuruh semua bodyguard untuk mencari tau keberadaan Devan, dan juga ia akan memberitahu kepada suaminya.

"Mas Devan pokonya harus kembali dengan keadaan sehat dan selamat sampai pulang kesini karena anak-anak kamu sekarang sangat menunggu ayahnya pulang," ucap Clara Ia lalu terdiam cukup lama sembari terus berdoa di dalam hatinya untuk keselamatan suaminya di jalan.

Dret...dret..

Ponsel Mira yang tertinggal di sini berbunyi kembali, Clara terdiam tidak mengangkatnya karena ini adalah ponsel milik mertuanya, ia tidak ingin di anggap lancang membuka ponsel orang sembarangan.

Dreet...drett...

Ponsel terus berbunyi membuat Clara semakin bertambah bingung, ia ingin memanggil mertuanya tapi ia rasa mertuanya sedang tidak ingin di ganggu karena ia melihat pintu kamar Mira di tutup.

"Clara, itu ada telepon kok nggak di angkat?" tanya Mira yang datang dengan membawa segelas air putih dan juga roti tawar untuk Clara sarapan.

"Ini ponsel mamah mbak, aku nggak berani ngangkat."

"Udah angkat aja nggak apa-apa, siapa tau itu dari Rey yang ingin memberi kabar tentang Bang Devan."

Clara pun mengangguk, ia lalu mengangkat telepon itu dan benar ini dari Rey.

"Halo."

"Astagah tante, kenapa lama banget ngangkat teleponnya?"

"Tan, aku dapat kabar tentang Devan tapi aku mohon tante tenang ya, aku dapat kabar katanya mobil hitam yang di kendarai Devan mengalami kecelakaan tan."

Deg.

Air mata Clara berkumpul di pelupuk matanya, tubuhnya langsung lemas dengan jantung yang berdebar kencang.

Ponsel yang sedang di pegang olehnya ia letakan di sofa walaupun Rey belum mengakhiri pembicaraan.

"Clara, are you okay?" tanya Tania sembari mendekati Clara yang tubuhnya tampak lemas dengan pandangan kosong. Clara yang merasa kakinya lemas langsung terduduk di lantai.

1
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
akhirnya singa jantan mengamuk juga
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
bagus
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
seru lanju²
Cucu Suryamah
Siapa itu
Cucu Suryamah
seru banget plis
Cucu Suryamah
lucu banget Sagara🥰
Cucu Suryamah
aaa seru
Cucu Suryamah
seru banget plis ceritanya
Faidt Azzahra.
gimana istri g curiga Kalo suami g jujur di awal Salah devan juga
Nikma: Permisi kak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan mampir juga karya aku 'Kesayangan Tuan Sempurna' yaa
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
yana
lnjt thor semangat
Anita Rahayu
buat devan lihan sifat busuk adeknya rio yg sesungguhnya thor ...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
kayaknya bibit" pelakor nih
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
lanjuttt....
semangat author
Fuji Fitri
Iya ditambah bayi besar🤣
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
langsung dapet 3 bayiik
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
novel nya menarik...
disini kita belanja... menghargai seseorang
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
devan tuh kayaknya
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
semoga lekas dipertemukan deh... ikutan nyesek bacanya 😢😭
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
dasar devan manusia plin plan....

jangan nyesel ya nanti ketika Clara udah nyerah dan memilih untuk mundur... Clara berserta anak anak akan pergi meninggalkan kamu ....

gerammmm deh pengen mukul tuh kepala devan... egois banget,,,


buat kaka author semangat....
ditunggu kelanjutan nya...
𝕗𝕠𝕣𝕣𝕫𝕒𝟘𝟝𝟘𝟡
nah loh mama nya udah curiga...

pasti bapaknya juga udah tau tuh bahwa yang dikandung Clara cucu kandung nya juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!