di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17
"Pa, mom" panggil Daniel
Tuan Julian dan nyonya Renata pun menoleh kearah suara itu
"Daniel" ucap tuan Julian dengan mata yang berkaca-kaca
Sekuat itu ikatan antara seorang ayah dan putra nya, rasa rindu yang kian menggunung terhadap putra tercinta membuat tuan julai tak mampu menahan dirinya untuk tidak meneteskan air mata
...----------------...
di kediaman keluarga Sanjaya
Kini semua orang sudah lengkap, suasana hangat dan bahagia menyelimuti keluarga itu
Alea yang tak mampu menyembunyikan rasa harunya ketika menyaksikan kehangatan dan kebahagiaan dari sebuah keluarga yang telah berkumpul selama bertahun-tahun terpisah
Semua orang memperlakukannya dengan sangat baik, terutama ayah dan ibu tiri Daniel, meski nyonya Renata hanyalah seorang ibu sambung bagi Daniel, namun ia ternyata sangat baik dan menyayangi Daniel seperti anaknya sendiri, tidak seperti yang alea bayangkan sebelumnya, mereka sangat memperlakukannya dengan sangat baik, apalagi nyonya Renata yang jelas-jelas ini adalah pertama kalinya mereka bertemu, tapi dia sangat tulus dalam memperlakukan Alea
"Nira, kenapa diam saja, dari tadi mommy perhatikan kamu kayak gak senang, kalau ada masalah jangan sungkan cerita sama mommy ya!" kata nyonya Renata
"Enggak kok mom, aku cuma terbawa suasana aja, rasanya kayak mimpi, kita bisa bertemu dan berkumpul bersama seperti ini" kata Alea dengan mata yang berkaca-kaca
"terus kenapa kamu nangis, mommy liat dari tadi matanya udah berkaca-kaca gitu?!"
"A-emm,.. Aku gak nangis kok mom, cuma terharu aja, senang bisa ikut merasakan kehangatan keluarga seperti ini, bagai manapun moment ini kan jarang terjadi"
"Ah iya, kamu benar, mommy juga senang bisa bertemu dan berkumpul bersama kalian seperti ini"
Sementara Tuan Julian dan Daniel saling tersenyum melihat keakraban istri dan menantu nya itu
(Seandainya keluarga ini adalah milikku, mungkin aku akan menjadi wanita paling bahagia di muka bumi ini, aku tidak butuh harta ataupun uang, bagiku memiliki keluarga seperti ini saja sudah cukup, tapi sayangnya ini hanya untuk sementara, dan aku bukan siapa-siapa mereka, tidak ada gunanya berharap) suara hati alea
...----------------...
"Tuan, nyonya, makan malam sudah siap!" kata bi Nami
"Oh, oke Nami!" sahut nyonya Renata
POV Alea
ternyata seperti ini rasanya ketika sudah menikah dan memiliki keluarga, andai saja waktu itu Aditya tidak memutuskan hubungan denganku, mungkin saat ini kami sudah bersama dan hidup bahagia
melihat kebaikan mommy Renata membuatku merasa nyaman seolah aku memiliki seorang ibu,
Papa Julian juga sangat baik, dia memperlakukan ku seperti anaknya sendiri, padahal ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengannya, tapi entah mengapa aku merasa nyaman saat berada di tengah-tengah mereka
Saat ini kami sekeluarga sedang berkumpul dan bersiap akan makan malam kecuali Dita yang masih di kamarnya, semua hidangan sudah di siapkan oleh Bu Nami, sebelumnya aku juga membantunya tetapi tidak banyak, sisanya dia lakukan sendiri
"Woah, seperti nya menu makan malam kita kali ini sangat istimewa ya, papa sudah tidak sabar ingin mencicipinya" kata papa Julian
"Iya dong pa, apalagi kalo papa tau siapa yang masakin semua ini" sahut mas Daniel sambil tersenyum
"Memangnya siapa lagi kalau bukan Ibu mu yang memasak nya" kata papa Julian dengan santai
"Tebakan papa salah! makan malam kita kali ini tu jadi lebih spesial karna yang masak bukan cuma ibu tapi Nira juga" jelas mas Daniel yang membuat aku menundukkan kepalaku
Ku lihat mommy Renata bersiap akan mengambilkan makanan untuk papa Julian, tapi kemudian ia berhenti saat mendengar mas Daniel menyebutkan namaku, oh tidak, lebih tepatnya dia menyebut nama kak Nira
"Nira?!...- Nira bisa masak?!" kata mommy Renata dengan tatapan penuh tanya begitupun dengan papa Julian
"kamu serius Niel, bukan nya kamu bilang istri mu gak bisa masak ya?!" kata papa Julian yang juga ikut bertanya
Daniel terlihat nyengir kuda saat mendengar pertanyaan dari papa Julian dan mommy "Ah, itu.... Hehee... Sebenarnya.-
"Sebenarnya kakak ipar tu bisa masak, tapi emang karna dia nya aja yang malas selama empat tahun terakhir, jadi sekarang dia juga sengaja ngeluarin bakat terpendamnya cuma buat nyari muka sama papa dan mommy". Sahut Dita yang tiba-tiba datang dengan segala perkataan pedasnya
Semua mata tertuju pada Dita yang saat ini baru saja datang dan dengan santainya ia menarik kursi dan duduk di samping papa Julian
sejujurnya aku merasa tersinggung dengan ucapannya barusan, tapi aku tidak berani membalasnya sekarang, karna bagai manapun aku harus bisa menjaga citra ku sebagai kaka nira di rumah ini
Dita Menyadari semua mata kini sedang melihatnya dengan tatapan tajam seperti sekumpulan predator yang bersiap ingin segera menerkam mangsa nya
"Cih... kok pada ngeliatin nya gitu amat, gak lucu tau!" kata Dita
"Yang bilang lucu emangnya siapa?!" tanya mas Daniel dengan nada dingin dan menusuk
"Bang, jangan nakutin dong! Emangnya aku ada salah apa sih, kok kalian ngeliatin aku sampai segitunya, papa sama mommy juga ikut-ikutan gitu" kata Dita dengan ekspresi wajah yang cemberut
"Dita!" panggil papa Julian
suara itu terdengar sangat horror, bahkan akupun sampai bergidik saat mendengarnya, masih di hari yang sama untuk pertama kalinya aku melihat ekspresi papa Julian yang seperti nya sedang marah
"Apa sih pa? jangan nakutin Dita dong... Mommy juga kenapa gak ngomong"
"Dita! Papa gak pernah ngajarin kamu buat gak sopan sama orang yang lebih tua dari kamu, sekarang kamu minta maaf sama kakak ipar mu"
Aku kaget mendengar pernyataannya papa Julian, K pikir apa yang terjadi dan
...----------------...
Di tempat lain...
POV author
Rima yang sedang sejak tadi sudah menunggu kedatangan Alea, bahkan tidak bisa tenang barang sedetik pun, ia sangat mengkhawatirkan keadaan sahabatnya itu, bukankah sebelumnya Alea sendiri yang berjanji akan menemuinya di sore hari, namun hari ini justru sudah semakin gelap, namun masih tak ada kabar dari Alea, bahkan Rima mencoba menelponnya berulang kali namun Alea sama sekali tak bisa di hubungi
berbagai macam dugaan dan prasangka negatif telah berkecamuk dalam benar Rima, ia benar-benar tak bisa berfikir jernih untuk saat ini
"Alea... Sebenarnya kamu di mana sih, kenapa dari tadi di telpon gak aktif terus, kamu bilang kamu mau kerumahku sore hari, tapi sekarang udah malam tapi kamu belum datang juga, Lea sebenarnya kamu di mana"
"Ya Tuhan, lindungilah sahabat hamba dimanapun dia berada, hamba benar-benar sangat mengkhawatirkannya"
Rima terus saja mondar mandir tak jelas sambil mencoba menghubungi Alea namun lagi dan lagi, nomornya masih diluar jangkauan.
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea