Faiz cucu dari seorang pengusaha terkenal di kota tempat tinggalnya harus rela menikahi anak dari sahabat sang papa yang tak lain wanita satu-satunya yang sangat dia cintai namun Faiz harus rela memendam perasaan itu setelah sang gadis memutuskan untuk menyerah mendekatinya dan memilih kuliah di luar kota.
Namun takdir mempersatukan mereka dengan cara yang yang tak terduga yaitu Faiz harus menggantikan pria yang telah meninggalkan Naira di hari pernikahannya gara-gara di tangkap polisi.
Namun hati dan perasaan Naira pada Faiz sudah hilang karena Naira sudah mendapatkan pengganti Faiz. Namun takdir berkata lain Naira harus rela menjadi istri dari cinta pertamanya.
Apakah Naira masih ada perasaan untuk Faiz?.
Apakah Faiz bisa membuat Naira jatuh cinta lagi padanya?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ternyata saling cinta..
Naira saat ini berada di kamar setelah berdebat dengan Faiz namun Naira masih belum mengerti kenapa Faiz tiba-tiba ingin menceraikannya dan dia bawa-bawa Gilang.
"Apa bagi dia kejadian kemarin gak ada artinya? " pikir Naira kesal.
"Awas saja besok akan aku pepet terus agar dia jelaskan"gumamnya.
Naira pun langsung menutup mata karena ngantuk. Hingga pagi tiba Naira bangun setelah selesai kegiatannya di kamar Naira pun ke luar untuk membuatkan sarapan, tapi karena ini hari libur jadi Naira bisa membuat sarapan yang sedikit berat karena membuat nasi goreng.
Naira bertekad untuk ke depannya dia akan bersikap seperti Naira yang dulu yang selalu berani tidak akan bersikap dewasa seperti kemarin-kemarin karena menghadapi Faiz harus dia yang lebih aktif. Semua masakan sudah selesai dan langsung di tata di meja makan.
Faiz keluar dan dia mencium bau nasi goreng kesukaannya yang selalu di buatkan sang mama. Faiz melangkah ke meja makan dan di sana sudah ada Naira yang duduk sambil memasang senyum manisnya.
Faiz dia bingung melihat sikap Naira yang sedikit aneh, apa gara-gara pertengkaran semalam Naira jadi seperti itu. Faiz pun duduk dan Naira langsung memberikan Nasi goreng itu ke hadapan Faiz.
"Ayo bang cobain" ucap Naira.
Faiz tidak langsung memakan melainkan menyentuh kening Naira.
"Apaan sih bang" sambil menyingkirkan tangan Faiz.
"Kamu gak sakit kan? " tanya Faiz.
"Ya engga lah siapa juga yang sakit" balas Naira.
"Ya aku takut saja gara-gara semalam kamu jadi gila" ucap Faiz.
"Enak saja kalau ngomong" balas Naira dan Faiz dia langsung memasukan makanannya.
"Kalau pun gila itu karena abang sih mungkin" ucap Naira membuat Faiz kaget dan tersedak makanannya.
"Aduh bang maaf" ucap Naira lalu memberikan air minum pada Faiz.
Setelah merasa baikan Faiz langsung menatap Naira dan berkata "Kamu gila".Faiz bangkit dan hendak masuk ke kamar nya namun di cegah Naira.
" Apa lagi? "tanya Faiz geram.
Naira memegang pundak Faiz lalu dia berjinjit dan mengecup bibir Faiz membuat Faiz kaget. Tapi Faiz langsung menarik tengkuk Naira dan menempelkan bibirnya dan Naira terkejut dengan ulah Faiz.
"Kalian" ucap Dira kaget melihat pemandangan di depannya.
Naira dia langsung mendorong Faiz membuat Faiz kaget.
"Kamu kalau masuk bisa gak ketuk pintu dulu! " omel Faiz pada Keyla.
"Lah siapa suruh panggilan ku gak di jawab" balas Dira lalu duduk.
"Ada apa? " tanya Faiz setelah duduk di hadapan Dira.
"Mama sakit" jawab Dira.
"Sakit apa?, di rumah sakit? " tanya Faiz khawatir.
"Mama gak mau di bawa ke rumah sakit, dia cuman ingin ketemu kamu bang"jawab Dira.
" Kenapa gak di paksa? ".
" Mama sakit karena mendengar pembicaraan abang sama papa semalam"beritahu Dira.
Faiz melihat ke arah Naira dan Naira tidak mengerti.
"Ya sudah aku ganti baju dulu kamu tunggu" ucap Faiz lalu berdiri namun dia melihat ke arah Naura.
"Kamu mau ikut apa nunggu? " tanya Faiz pada Naira.
"Ikut lah" jawab Naira lalu bangun dan melangkah masuk ke kamarnya.
Dira terkejut ternyata selama ini mereka beda kamar. Setelah selesai mereka langsung pergi menuju rumah orang tua Faiz. Sesampainya di sana Faiz langsung masuk dan berlari menuju kamar sang mama.
"Ma" panggil Faiz dan sang mama langsung melihat ke arah Faiz.
"Mama ingin bicara sama kamu" ucap sang mama.
Semua orang langsung ke luar dan sekarang tinggal Faiz dan sang mama yang ada di kamar.
"Mama kenapa?, terus kenapa gak ke rumah sakit? " tanya Faiz.
"Mama cuman ingin lihat kamu bahagia dan mama gak mau kamu pergi ke luar negeri jika hanya untuk menghindari Naira" ucap sang mama.
"Ma, aku tau mama sangat sayang sama Naira. Tapi aku gak mau memaksakan jika Naira gak bahagia hidup dengan ku" balas Faiz dengan lembut.
"Kenapa dia gak bahagia?, bukannya dia sangat menyukai mu? " tanya sang mama Erika.
"itu dulu ma. Sekarang beda lagi, mama sendiri tau kalau Naira hampir menikah dengan kekasihnya kalau saja kekasihnya tidak tersandung kasus".
Sang mama terdiam menatap wajah Faiz yang sepertinya sangat sedih. Faiz pun langsung memeluk sang mama dan berkata "Jika kita ditakdirkan bersama pasti kita akan bersama ma".
Sang mama pun memeluk balik sang anak, setelah itu sang mama mau makan dan minum obat, setelah tertidur Faiz keluar dan menemui Dira dan Naira yang sedang berada di kamar Dira.
" Nai, kita pulang! "ajak Faiz dan Naira langsung bangkit dan pamit pada Dira.
" Ra, jangan lupa nanti siang mama kasih makan lagi! "pesan Faiz pada sang adik Dira.
"Siap bang" balas Dira.
Faiz pun langsung melangkah pergi namun dia di buat kaget saat Naira merangkul tangannya namun Faiz membiarkannya saja. Hingga mereka sampai di apartemen Faiz mengajak Naura bicara.
"Pembicaraan kita belum selesai" ucap faiz.
"Apa lagi? " tanya Naira bingung.
"Aku ingin selesaikan semua agar lebih jelas" ucap Faiz.
"Sekarang mau kamu gimana?, aku suruh urus syarat perceraian gak mau. " ucap Faiz.
"Aku ingin memulainya kembali dan kita bersikap selayaknya suami istri" jawab Naira.
"Maksud kamu? " tanya Faiz.
"Ya kita tidur dalam satu kamar, abang perhatian pada ku, tidak ada yang di sembunyikan diantara kita" jawab Naira.
"Lalu Gilang? " tanya Faiz.
"Ngapain bawa -bawa dia? " tanya Naira.
"Aku dan dia udah gak ada apa-apa bang, aku udah putuskan untuk jadi istri abang" ucap Naira.
"Lalu kemarin kenapa dia peluk kamu? " tanya Faiz.
Naira tersenyum lalu berkata "abang cemburu ya... " dengan tersenyum.
"Kalau iya kenapa? " tanya Faiz menantang.
"Emang abang suka sama aku sampai abang cemburu gitu? " tanya Naira sengaja karena dia ingin tau perasaan Faiz.
"Gak perlu aku ucapkan kamu juga pasti merasakannya" jawab Faiz membuat Naira kesal.
"Tinggal jawab aja susah amat sih bang" ujar Naira.
"Sekarang kamu putuskan untuk jadi istriku, aku gak mau jika kamu terpaksa " ujar Faiz.
"Aku baru sadar jika selama ini aku masih suka sama abang" ucap Naira membuat Faiz kaget.
"Kamu yakin? jika cinta itu masih ada buat ku? " tanya Faiz dengan hati senang.
"Aku yakin bang, jika cinta ku hanya untuk abang" jawab Naira.
Faiz langsung menarik tangan Naira lalu memeluknya membuat Naira kaget.
"Abang juga cinta sama kamu" bisik nya di telinga Naira membuat Naira tersenyum.
Faiz senang akhirnya dia bisa meluapkan perasaannya pada Naira karena ternyata Naira juga masih mencintainya. Namun tanpa mereka ketahui jika di depan sana banyak cobaan untuk cinta mereka.
.ujian rmh tangga naira luar biasa smg faiz cpt sadar lh ingatany
siap² aja ya sakti di gulingkn sm faiz de..