NovelToon NovelToon
Seseorang Yang Merubah Pandangan Hidupku

Seseorang Yang Merubah Pandangan Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Anime / Romansa / Slice of Life
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hamdi Kun

dayn seorang anak SMA intorvert yang memiliki pandangan hidup sendiri itu lebih baik daripada berinteraksi dengan orang lain, tapi suatu hari pandangan hidupnya berubah semenjak bertemu dengan seorang gadis yang juga bersekolah di sekolah yang sama, dan disinilah awal mula ceritanya dayn merubah pandangan hidupnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamdi Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumor yang menyebar dan Rasa saling mengerti

Keesokan harinya, suasana di sekolah terasa mencekam bagiku. Di setiap sudut lorong, terdengar bisikan-bisikan yang jelas-jelas membicarakan aku. Saat memasuki kelas, tatapan penuh kecurigaan dan ejekan dari teman-teman sekelas langsung tertuju padaku.

“Dia itu, kan? Si Dayn.”

“Serius? Karena dia, Rika dan Meira sampai bertengkar?”

“Dia cuma orang aneh. Apa sih yang mereka lihat dari dia?”

Aku menunduk dan berjalan cepat ke tempat dudukku, berusaha mengabaikan mereka. Namun, semakin aku mencoba menghindar, semakin keras bisikan itu terasa.

Ternyata, kejadian kemarin di depan ruang OSIS tidak sepenuhnya rahasia. Ada seorang murid yang tidak sengaja melihat pertengkaran antara Rika dan Meira, lalu menceritakan semuanya pada teman-temannya. Dari mulut ke mulut, rumor itu menyebar hingga hampir semua siswa di sekolah mengetahuinya.

Di kelas, gosip itu semakin menjadi-jadi. Beberapa siswa tidak lagi hanya membicarakan aku di belakang, melainkan mulai terang-terangan menghakimiku.

“Hey, Dayn!” Salah satu murid laki-laki mendekat, menatapku dengan penuh sinis. “Gimana caranya kamu bikin Rika dan Meira sampai bertengkar gara-gara kamu? Apa kamu pakai ilmu hitam?”

Aku tetap diam, tapi mereka terus mendekat. Salah satunya mendorong mejaku hingga buku-bukuku jatuh berantakan ke lantai.

“Jawab dong! Atau kamu cuma cowok pengecut yang sembunyi di balik keberuntungan?”

Tiba-tiba, suara tegas memecah keributan itu. “Cukup!”

Aku mendongak dan melihat Rika berdiri di pintu kelas ku, wajahnya tampak penuh amarah. Tatapan dinginnya membuat suasana langsung senyap.

“Apa yang kalian lakukan?” tanyanya dengan nada tajam. “Kalian pikir ini lucu? Mengganggu orang lain hanya karena kalian dengar gosip murahan?”

Salah satu murid laki-laki yang tadi mengejekku memberanikan diri menjawab dengan nada mengejek, “Rika, kamu ini kenapa sih? Apa yang kamu suka dari orang kayak Dayn?”

Sontak kelas menjadi hening. Semua menunggu respons Rika. Aku bisa merasakan wajahku memanas karena malu.

Rika mengepalkan tangan, tampak sangat ingin membalas ucapan itu. “Apa masalahmu? Apa yang aku suka atau nggak suka itu urusan aku, bukan kalian!” serunya, nadanya mulai meninggi.

“Tapi serius, Rika,” salah satu murid perempuan menyahut dengan nada sinis, “kenapa kamu malah peduli sama dia? Dia cuma orang aneh yang nggak punya teman.”

Aku merasa seperti di permalukan di depan semua orang. Rasa malu dan sakit hati itu semakin menyesakkan dada. Aku menundukkan kepala, berharap semua ini segera berakhir.

Rika tampak ingin membalas lagi, tapi pandangannya tertuju padaku. Dia melihat ekspresiku—betapa tidak nyamannya aku dengan situasi ini. Wajahnya yang penuh amarah berubah menjadi khawatir.

“Dayn, ikut aku,” katanya akhirnya, nadanya lebih lembut. Tanpa menunggu jawaban, dia menarik tanganku dan membawaku keluar kelas.

Rika membawaku ke belakang sekolah—tempat di mana kami biasa bertemu. Setelah sampai, dia melepaskan tanganku dan menatapku dengan sorot mata penuh penyesalan.

“Dayn… Aku minta maaf,” katanya pelan. “Aku nggak tahu kenapa mereka bisa sekejam itu.”

Aku menggeleng, masih menunduk. “Ini bukan salahmu, Rika. Mereka benar. Aku cuma orang aneh yang nggak pantas dekat dengan kamu… atau Meira.”

“Jangan bilang begitu!” potong Rika tajam. “Kamu nggak tahu betapa pentingnya kamu buat aku.”

Aku terdiam, tidak tahu harus menjawab apa. Hati ini penuh dengan rasa bersalah dan bingung.

Tiba-tiba, langkah kaki terdengar dari arah lain. Kami menoleh, dan di sana berdiri Meira.

Meira tampak ragu, tapi dia akhirnya melangkah mendekat. “Aku mencarimu, Dayn,” katanya pelan. “Aku dengar rumor itu menyebar. Aku khawatir kamu akan kesulitan menghadapinya.”

Dia memandangku dengan sorot mata khawatir, lalu melihat ke arah Rika. Suasana berubah menjadi canggung. Aku hanya bisa berdiri di antara mereka, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Akhirnya, Meira menarik napas panjang dan mencoba tersenyum, meskipun senyumnya terlihat dipaksakan. “Rika,” katanya dengan nada pelan, “aku nggak marah lagi. Aku tahu kamu juga sedang berjuang dengan perasaanmu. Tapi aku harap kita bisa menyelesaikan ini tanpa menyakiti satu sama lain.”

Rika menatap Meira, terlihat kaget sekaligus terharu. “Aku… Aku benar-benar minta maaf, Meira,” katanya dengan suara bergetar. “Tamparanku kemarin tidak bisa dimaafkan. Aku hanya… Aku tidak tahu harus bagaimana menghadapi perasaan ini.”

Meira mengangguk pelan, air mata menggenang di matanya. “Aku tahu, dan aku maafin kamu. Tapi bukan hanya karena permintaan maafmu.” Dia menoleh padaku sejenak, lalu melanjutkan, “Aku nggak tahan melihat Dayn seperti ini—tertekan karena kita.”

Rika menunduk, terlihat menyesal. “Aku juga merasa bersalah. Karena aku, Dayn jadi tertekan seperti ini.”

Aku menatap mereka berdua, perasaan bersalah masih menghantuiku. “Aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan,” kataku jujur. “Aku nggak mau kalian terluka karena aku. Aku…”

“Cukup, Dayn,” potong Meira dengan suara lembut. “Ini bukan salahmu. Jangan terus menyalahkan dirimu sendiri.”

Rika mengangguk setuju. “Meira benar. Semua ini adalah tanggung jawab kami juga.”

Untuk pertama kalinya sejak kejadian kemarin, aku merasakan sedikit kelegaan. Meski masalah ini belum sepenuhnya selesai, setidaknya ada harapan untuk memperbaikinya.

episode 17 Bersambung.....

1
Nurilah Purwanti
waduh gimana tuh nasib dayn masih nyari si meira
Nurilah Purwanti
kasian meira
Arul 2007
bagus bangettttt
Nurilah Purwanti
menarik ceritanya
Bunny Koo
❤️❤️❤️ Cerita jadi semakin hidup berkat tulisanmu thor!
Theros
Fakta kehidupan
Sandy
Pengen baca lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!