Jingga lelah dengan kehidupan rumah tangganya, apalagi sejak mantan dari suaminya kembali.
Ia memilih untuk tidak berjuang dan berusaha mencari kebahagiaannya sendiri. dan kehadiran seorang Pria sederhana semakin membulatkan tekadnya, jika bahagianya mungkin bukan lagi pada sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deodoran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Seakan tak puas dengan jawaban Danish, Alea nekat mendatangi Jingga dikediamannya saat jam pulang kantor. Ia tak peduli jika disana nanti ia akan bertemu Danish.
"Buk....ada tamu." Salah satu ART Jingga memberitahu melalui panggilan telepon kepada wanita yang selalu mengurung diri didalam kamar itu.
"Siapa bik?" Jingga tak merasa menunggu seseorang. Diskusi dengan tim pengacara baru saja ia selesaikan melalui panggilan Video. Lantas siapa lagi yang mencarinya?
"Perempuan atau laki laki bik?" tanya Jingga penasaran. Ia malas jika harus keluar jam segini karena ini juga Jam pulang Danish dari kantor. Jingga masih enggan menemui suaminya itu
"Perempuan Buk....namanya Mbak Alea."
Jingga terdiam sejenak, ia kemudian memberitahukan agar Alea menunggu diruang keluarga. Bagi Jingga ini kesempatan bagus menyelesaikan semuanya karena dirinya yakin Gadis tiga puluh tahun itu pasti datang dengan suaminya.
Jingga keluar tanpa make up sedikitpun.namun wajahnya sudah tampak jauh lebih segar, karena setelah mengajukan gugatan Wanita dua puluh empat tahun itu sudah tak pernah lagi menangis.
Penampilan Jingga yang santai sempat membuat Alea terpana. Wanita bersuami itu hanya mengenakan mini dress selutut tanpa lengan berwarna hitam yang begitu kontras dengan kulitnya yang seputih susu dan glow layaknya porselen. Dipadukan dengan sendal model clog, membuat Jingga nampak seperti idol Korea.
Berbanding terbalik dengan penampilan Alea yang terlihat berantakan dengan sisa maskara yang sedikit melumer.
"Maaf membuat Mbak Alea menunggu lama...."Jingga mencoba setenang mungkin, meski alisnya sedikit berkerut melihat Alea yang begitu kuyu.
"Ah tidak apa apa....."Alea memaksakan sebuah senyuman, tangannya yang saling meremat terlihat bergetar, ada sedikit perasaan takut kepada Jingga. Bagaimanapun Jingga adalah wanita yang memiliki kekuasaan.
Alea sudah melakukan Riset terhadap latar belakang Wanita bernama lengkap Jingga Marina itu.
Kakek dari pihak ayahnya pernah menjabat wakil mentri diera tahun sembilan puluhan dan setelah itu beberapa kali juga beliau duduk dikursi dewan perwakilan rakyat. sedangkan kakek dari pihak ibunya adalah Pilot maskapai berplat merah. Ayahnya seorang Direktur Perusahaan BUMN sedangkan Ibunya Adalah Dokter umum yang meninggal diusia muda.
Bagaimana seorang anak Asn yang sebentar lagi pensiun ini bisa bersaing dengan wanita sementereng Jingga? Pikir Alea merendah. Namun ia tak peduli kedatangannya kesini adalah untuk meminta kerelaan Jingga akan Danish.
"Ada perlu apa Mbak Alea kesini?" ujar Jingga sambil merapikan letak Minuman dingin yang baru saja dibawa Artnya. Gelas berkaki itu ia letakkan tepat dihadapan Alea yang terlihat sangat gugup.
Alea mengedarkan pandangannya melihat dua orang Art wanita berdiri siaga dibelakang Jingga. Wanita itu merasa tidak nyaman apalagi salah satunya memegang ponsel seakan mengawasi.
Jingga yang paham akan hal itu akhirnya memberi kode kepada Para pelayannya untuk masuk kedalam.
"Bicaralah.....aku rasa ini ada hubungannya dengan Danish Bratajaya suamiku!" tebak Jingga. Dia tak ingin ada kata basa basi sebagai awal pembuka kata.
"Benar Jingga!.....boleh aku memanggilmu seperti itu dan berbicara informal.?" Alea senang, Jingga paham maksud kedatangannya.
"Silahkan...." Jingga tersenyum miring.
"Ia mengatakan masih mencintaiku! Bahkan hingga detik ini." ucap Alea to the point.
"Lantas?" Jingga terdengar tidak peduli. Meski hatinya kembali merasakan luka. Tiga tahun bersama tak pernah sekalipun Danish mengatakan cinta padanya. Tapi pada sang mantan ia mengakui perasaan haram itu tanpa malu malu.
"Kami mulai berpacaran sejak SMA kelas Dua, sebelas tahun lamanya kami saling memadu kasih namun karena keegoisan orang tuanya meluluh lantahkan hubungan kami....Danish memilih menikah denganmu demi sebuah kata bakti. Aku menyerah saat itu Jingga....tapi tak kusangka setelah tiga tahun bersamamu ia mengakui masih mencintaiku..." terang Alea yang gegas dipotong Jingga. Ia tak bisa mendengar kisah menjijikkan suami dan selingkuhannya itu lebih lama.
"Kau buang buang energi Alea padahal kau sudah menang! Sebentar lagi Gelar Nyonya Danish Bratajaya akan menjadi milikmu....." Jingga tersenyum mencemooh.
"ALEA!" sentak Danish yang datang dari arah depan. Ia menarik paksa lengan Alea agar wanita itu berdiri dan pergi dari rumahnya.
"Dan....." Alea merintih kesakitan.
"Aku tidak akan menyakiti Kekasih Abang......Jangan takut seperti itu." Ujar Jingga mencibir, "Duduklah dulu bang, ada yang ingin aku sampaikan pada kalian berdua."
"Tidak Ada yang perlu dibicarakan! Sampai mati aku tidak akan pernah melepasmu! Kau Adalah istriku satu satunya! Wanitaku satu satunya!"
Jingga hanya tersenyum simpul sedangkan Alea sudah menangis perih.
"Siapa yang bisa menjamin Abang tidak akan selingkuh lagi setelah aku memaafkan abang kali ini? Hubungan Sebelas tahun kalian terlalu berharga jika disandingkan dengan usia pernikahan kita."
"Di saat Kalian memendam rindu selama tiga tahun, aku justru menggenggam bara api selama tiga tahun.....Abang tidak akan tahu bagaimana sakitnya menjadi Seorang Jingga marina...." Sorot mata Jingga begitu sarat akan luka.
Danish tetiba menjadi bisu, ia larut dalam pendar mata Jingga yang menghipnotis hingga kedalam relung hatinya. Sampai akhirnya seorang pelayan memberi tahu jika Danish dan Jingga mendapatkan telepon dari swiss.
hari ini double up ya....🥰
semoga ada karya baru yg seindahhh ini... aamiin
semua karya author yg pernah aku baca keren semua... 👍👍👍
(sedih banyak penulis yang keren yang gak lanjut disini)