NovelToon NovelToon
Bisikan Arwah Penasaran

Bisikan Arwah Penasaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Desas-desus Villa / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Leona Night

Caroline Blythe Berasal dari keluarga Broken Home dengan ibu yang harus masuk panti rehabilitasi alkohol. Hidup sebatang kara tidak punya kerjaan dan nyaris Homeless.

Suatu ketika mendapat surat wasiat dari pengacara kakeknya bahwa beliau meninggalkan warisan rumah dan tanah yg luas di pedesaan. Caroline pindah ke rumah itu dan mendapatkan bisikan bisikan misterius yang menyeramkan.

Pada akhirnya bisikan itu mengantarkan dirinya pada Rahasia kelam sang kakek semasa hidup yang mengakibatkan serentetan peristiwa menyeramkan yang dialaminya di sana. Mampukah Caroline bertahan hidup di Rumah tersebut?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Leona Night, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penduduk Misterius

Caroline’s POV

Setelah kepergian Harry dan Suzanne, aku merenung. Jika benar Charles adalah hantu, lalu mengapa dia bisa bawa makanan dan minuman, bahkan bisa membuatkan aku minuman herbal? Apa Sebenarnya herbal yang aku minum?

Aku bergegas lari ke lemari es dan mencium aroma Botol herbal yang isinya sudah kosong itu. Aku mencium aroma yang Familiar, tapi apa ya? Aku memejamkan mata mencoba untuk mengingat ingat bau apa ini. Setelah aku ingat, jantungku berdetak lebih kencang. Ini Bau besi. Apakah ini darah? Ya Tuhan, apa yang aku minum barusan?

Perlahan lahan aku berdiri. Kepala ku terasa tiba tiba pusing. Aku merasa, sebaiknya malam ini aku tidak tidur di Rumah ini. Entahlah seperti ada dorongan kuat untuk meninggalkan rumah ini sementara waktu dan menginap di Losmen Ny Jenkins. Bukankah aku masih punya saving day selama satu minggu? Mungkin lebih baik aku tidur di Sana sambil melakukan Investigasi tentang Charles.

Aku juga tidak ingin bertemu Charles sementara waktu. Aku ingin bebas darinya. Dari hubungan kami yang juga tidak jelas. Aku rasa dua hari berturut turut making love dengan dia benar benar merupakan pengalaman yang menakutkan. Setiap kali bangun aku seperti mau mati. Aku seperti baterai kehilangan daya. Aku butuh jauh dari semua ini dan berpikir jernih untuk diriku.

Segera aku ambil tas ku dan memasukkan beberapa pakaian, alat make up dan berbagai kebutuhan. Malam ini aku tidak ingin tidur di Rumah Kakek, aku ingin tidur di Losmen saja. Entahlah aku merasa terancam, aku merasa apa yang Suzanne katakan ada benarnya, bisa jadi memang ini semua pekerjaan Hantu. Bisa jadi bisikan bisikan itu juga hantu yang melakukan dan bukan karena PTSD ku.

Baru saja batinku berkata seperti itu, tiba tiba aku merasa mendengar bisikan lagi.

“Caroline, jangan pergi”

“Caroline tetaplah disini, kami butuh kamu,’

Aku terkejut dan mempercepat persiapanku memasukkan semua kebutuhanku dalam tas. Tanganku gemetar demikian juga dengan bibirku.

“Please Stop..stop, jangan berbiacara…stop,” ujarku sambil terus berbenah.

Setelah selesai semua, aku segera bangkit dan setengah berlari menuju pintu depan. Namun, pintu depan terkunci…Oh Tuhan apa ini? Aku tidak menguncinya. Dan Kuncinya juga tidak ada.

Aku mulai panik. Aku dorong dorong panel pintu depan. Bisikan bisikan itu makin random dan membuat kepalaku mulai terasa berat dan pusing. Ya Tuhan beri akau kekuatan. Aku makin tidak tahan, bisikan bisikan itu seperti ribuan tawon yang berdengung di telingaku, suara suara tidak jelas yang makin lama lebih mirip dengan suara dengungan yang menyihir.

Aku makin panik, lalu aku berteriak sambil menangis,”Tuhan tolong aku”

Tiba tiba aneh, pintu depan berhasil aku buka. Aku pun keluar dari rumah itu dan menutup pintunya dengan keras, Braaak. Lalu aku berjalan sempoyongan keluar dari halaman rumah menuju ke jalanan. Jalanan mulai gelap, malam sudah turun dari tadi. Aku jalan tertatih tatih menahan pusing yang makin berdenyut denyut.

Dari kejauhan aku melihat ada motor datang, lampunya menyinariku. Aku tidak mampu melihat siapa yang datang. Jantungku berdegup kencang.

“Jangan…jangan sampai itu Charles, aku tidak siap, Jangan,” ujarku dalam hati.

“Caroline mau kemana kau? “ ujar suara pengendara motor itu.

Samar aku melihat…wajah Willy, Oh Tuhan, itu Willy, Syukurlah.

“Willy aku pusing berat, aku tidak mampu bertahan sendirian di sana, Aku pusing Willy, antar aku ke penginapan Ny Jenkins,”

“Cepat naik, “ Ujar Willy.

Lalu aku naik dan Willy pun memboncengku. Aku memeluk pinggangnya dengan erat, aku sandarkan kepalaku pada punggungnya dan setelah itu aku hanya mendengar motor itu berjalan entah kemana.

Ketika motor itu berhenti, sekuat tenaga aku turun dari motor, dan dengan tetap berpegang tangan pada pundak Willy.

“Tahan Caroline, tahan,” ujar Willy

Ketika Willy sudah memarkir motornya, Badanku tambah terasa berat dan oleng. Lalu bruk aku jatuh tak sadarkan diri.

*****

“Dia kekurangan darah,”

Seseorang berkata seperti itu. Aku hanya bisa diam dan mendengar, tetapi mataku tertutup rapat. Aku tidak kuat bahkan untuk membuka mataku.

“Apakah dia perlu tranfusi?”

Kata seseorang lainnya lagi, mungkin Willy.

“Belum perlu, aku beri dia obat penambah darah. Minumkan obatnya besok pagi. Dan perbaiki gizinya. Dia juga ada gejala kurang gizi.”

Sepertinya yang berkata tadi seorang dokter.

Kepalaku terlalu pusing dan berat untuk sadar dan melihat sekelilingku. Aku hanya terdiam pasrah.

Aroma harum vanila yang sangat kuat menyentak kesadaranku dan membuat aku terbangun. Saat tersadar barulah aku kenali, bahwa ternyata aku ada di rumah Nenek Luisa. Rupanya Willy membawaku ke rumahnya.

“Hai” ujar Willy

“Halo Willy, terimakasih kau sudah menyelamatkan aku,” jawabku lemah

“You Are Welcome. Kami semua mencemaskanmu. Kau tidak sadar seharian. Hampir saja aku membawamu ke Rumah Sakit. Untunglah kau segera sadar,”

Aku tersenyum lemah.

Nenek Luisa masuk dan memberiku minum teh panas manis sesuai pesan dokter.

“Kau sebaiknya tinggal di sini dulu. Ini minumlah obatmu,” ujar Nenek Luisa

“Saya punya sisa hak tinggal di Losmen Ny Jenkins Selama seminggu, Sebenarnya saya ingin tidur disana,” jawabku

“Bagaimana bisa, kau sakit begini. Kondisimu sedang tidak baik baik saja. Kau lemah dan tidak berdaya. Kau juga kurang makan.”

Aku tertunduk malu. Harry melihatku dengan wajah prihatin

“Sudahlah kau tinggal lah dulu di sini sampai tenagamu pulih. Dokter bilang Hb mu rendah. Kau kurang darah,” Kata Willy

“Tidak hanya itu, kau juga kurang makan,” ujar nenek luisa.

Aku tertunduk malu, “Ini jelas penyakit orang terlantar,” pikirku.

Setelah makan dan mengkonsumsi obat yang diberikan Nenek Luisa, aku tertidur. Setidaknya batinku tenang. Aku tidak perlu takut pada hantu dan bisikan bisikan itu. Aku juga tidak perlu bertemu Charles dulu.

****

Pagi hari di toko Roti.

Aku diberi sebuah kamar kecil persis di belakang toko roti. Suasana sangat damai di sana. Ruangan kecil membuatku merasa punya kendali lebih besar. Aku jadi merasa cepat pulih.Kuamati wajahku di cermin. Pucat pasi, seperti tidak ada darahnya. Aku sadar sepertinya benar kata dokter yang memeriksaku. Aku kurang darah.

Sesungguhnya aku tidak nyaman tinggal di toko roti ini dalam kondisi sakit dan tidak bisa bekerja. Sepertinya aku harus segera ke penginapan Ny Jenkins. Segera aku melakukan panggilan ponsel pada Ny Jenkins menanyakan jatah tinggal di motelnya yang waktu itu masih tersisa 7 hari.

“Halo Selamat pagi Ny Jenkins,aku Caroline, aku mau bertanya tentang sisa hak tinggalku di sana. Bisakah aku ambil?” tanyaku

“Tentu saja caroline, kau bisa mengambilnya kapanpun kau mau,” Jawab Ny Jenkins melegakan hatiku.

Aku segera mandi lalu kemudian berganti pakaian. Rencanaku pagi ini aku akan pindah ke losmen Ny jenkins. Baru saja aku mau melangkah keluar kamar, Willy datang menemuiku.

“Pacar mu datang tuh. Dia tampak gusar dan emosi.”

Aku segera menuju ke bagian depan toko Roti, Harry sudah berdiri di sana dengan wajah gusar.

“Aku dengar dari pria toko roti ini kau sakit dan terpaksa dievakuasi ke sini. Apa benar?” tanya Harry.

“Ya, lebih tepatnya aku hampir tak sadarkan diri,” ujarku

“Kau harus keluar dari sini Caroline, ini rumah majikanmu, tidak enak dalam kondisi sakit kau tinggal di sini,” kata Harry

“Ya, aku bermaksud menginap di penginapan Ny Jenkins. Aku masih ada simpanan hari inap selama 7 hari,” ujarku

“Baguslah, aku antar. Sekalian aku akan menitipkanmu pada Ny Jenkins, sehingga ada yang merawat dan mengawasimu,” kata Harry.

Aku pun berpamitan pada Harry dan Neneknya lalu bergegas diantar Harry menuju penginapan Ny Jenkins.

Sesampainya di penginapan itu, aku langsung diberi kamar khusus oleh Ny Jenkins. Harry menyewa kamar yang lebih besar dengan Fasilitas lebih lengkap untukku beristirahat.

Harry membayar sewa dimuka langsung untuk satu bulan. Sehingga aku bisa leluasa keluar masuk losmen atau tinggal di rumah kakek. Setelah menyelesaikan pembayaran, dan membekali aku dengan makanan dan minuman selama tinggal di Losmen itu, Harry pamit untuk kembali ke London. Dia ada kerjaan yang harus diurus.

“Bagaimana kabarmu Caroline? Apakah kau sudah tidak tahan tinggal di rumah tua itu?” tanya ny Jenkins.

“Aku tidak enak badan Nyonya. Harry khawatir tidak ada yang mengawasi makanku. Kata dokter aku kurang darah dan kurang gizi,” jawabku.

“Pacarmu sungguh perhatian dan baik,” tukas Ny Jenkins

“Nyonya, bolehkah aku bertanya padamu?”

“Apa yang ingin kau tanyakan Caroline?”

“Apakah di Raven wood ini ada pemuda bernama Charles? Dia kerja di pembangunan perumahan yang ada di sekitaran sini.” tanyaku

“Charles? Perumahan? Aku tidak pernah mendengar keduanya.Jika dia warga desa Raven wood misal saja dia masih bayi, aku pasti tau atau pernah dengar. Utamanya jika dia juga beribadah di gereja desa. Namun sejauh yang aku pahami, tidak ada nama Charles di wilayah ini,”

“Bagaimana dengan pembangunan perumahan? Apakah ada kompleks perumahan di sekitar sini yang sedang dibangun atau ada kawasan proyeknya?” tanyaku mendetail.

“Tidak, aku tidak pernah dengar, Di sini sampai dengan radius 30 km bahkan lebih, tidak ada pembangunan perumahan. Warga Desa Raven wood dan sekitarnya, kami lebih suka tinggal di rumah peninggalan leluhur kami dari pada di perumahan,” Jelas ny Jenkins.

Pikiranku makin kalut, Siapa sebenrnya Charles. Benarkah dia bekerja di proyek pengembangan rumah? Jika dia warga Raven wood mengapa Orang setua madam Jenkins, tidak mengenalnya?

Ikuti kisah ini selanjutnya.

1
Cellicia gisella
ceritanya bagus dan seru
een sena
Caroline lebih baik berteman dng hantu klw bisa membuatmu nyaman ya👍🏻
een sena
saya suka cerita nya Thor bikin penasaran tolong jangan lama2 lanjutannya👍🏻👍🏻♥️♥️♥️
Leona Night: Jangan lupa bintangnya kakak/Heart//Pray/
Leona Night: Terimakasih...saya usahakan update tiap hari. support terus yaaa/Heart/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!