Cerita ini berisi kumpulan kisah kisah horor maupun mistis,cerita ini hanya fiktif atau sekedar imajinasi author semata,jika ada kesamaan dalam alur cerita atau kejadian atau nama tokoh tentu itu hanya kebetulan semata.Bagi penggemar cerita horor,semoga ini me jadi karya yang kalian semua sukai..stay tune..selamat membacaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon faroh afifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 17
"Apa ada keanehan yang
kamu lihat ? " tanya Mbak Dewi
penasaran .
" Kan konon kabarnya kinarsih sama bayinya itu
meninggal karena Kuyang ? Dan kita juga tahu kalau Kuyang itua akan menandai ibu hamil
sebagai korbannya dengan cara mengusap perutnya " ujar Ratna
" Ya , lalu ? " tanya syifa penasaran .
" Bukankah kita bertiga mengusap perut kinarsih pada saat kita ketemu di pasar malam waktu itu ? " ucap Ratna yang semakin menambah penasaran syifa dan mba dewi .
" iya lalu apa hubungannya ? "
tanya Mbak Dewi.
Kendaraan yang lalu lalang sedikit sepi , Ratna , syifa dan mbak dewi pun menyeberang .
" Katakan apa hubungannya dengan kita yang mengusap perut kinarsih dengan kematiannya ? ! " seru syifa penasaran .
" Jangan - jangan Kuyang itu ada diantara kita bertiga " ucap ratna sambil tersenyum lebar an berjalan cepat mendahului mereka berdua yang tercenung dan pucat mendengar ucapan Ratna..
Sampai kemudian mata Syifa dan Mbak dewi terbelalak lebar dan berteriak keras .
་ ་
" RATNAA !!!!!
Sreetttt !! Greppp !!
Sebuah mobil alphard warna putih tanpa plat nomor melaju dengan kecepatan tinggi mengarah pada Ratna . Beruntungnya Rendi melihat nya hingga dengan berlari kencang rendi berhasil menarik tangan ratna dan memeluknya , tapi naas , di belakang mereka ada sepeda motor yang melintas dan terkejut hingga oleng .
Brukkkk !! Braaakkk !!
Motor itu sukses menabrak tubuh ratna yang berada dalam pelukan Deva hingga keduanya jatuh terguling dalam posisi saling berpelukan . Pengendara sepeda motor juga terjatuh namun tidak mengalami luka yang berlebihan . Sedangkan rendi mengalami luka lecet di kedua lengan serta punggung tangannya yang melindungi kepala ratna . Namun tak urung ratnapun terluka di pelipis juga tangan dan kakinya hingga berdarah .
" ratna! ratna! Bangun ratna ! ratna ! " panggil rendi sambil berusaha bangun karena tubuh Danur berada diatas tubuhnya . Cakra di bantu oleh beberapa karyawan dan juga security perusahaan yang kebetulan melihat kejadian itu
pun bergegas membantunya .
Namun saat ada salah satu karyawan yang berusaha memegang tubuh ratna , secara spontan rendi pun melarangnya
" Stop ! Jangan sentuh ratna Tolong bantu bangunkan saya saja , biar ratna tetap dalam posisi seperti ini ! Kalau dia diangkat secara tiba - tiba , takutnya malah membuat shock kerja jantungnya dan itu sangat berbahaya " ucap rendi memberi penjelasan .
syifa dan mba dewi pun berlari menghampiri mereka . Tangis syifa dan Mbak dewi pun pecah saat melihat keadaan ratna . Apalagi mereka berdua melihat dengan mata kepala mereka sendiri kala mobil alphard putih itu melaju kencang dan mengarah pada ratna .
" ratna!! Hiks hiks..kamu sih pake ngomong kalau Kuyang itu mungkin diantara kita
bertiga ! Kan gini jadinya ! Si Kuyang asli marahkan ? ! Pasti marah ! Kalau tidak , kenapa mobil itu tiba - tiba saja melaju kencang dan sengaja mau menabrak kamu !! Huaaaaa ratnaa!! " teriak syifa sambil menangis histeris .
" syifa !! Bisa diem nggak !! Kenapa harus bawa - bawa Kuyang di kejadian ini ! " hardik rendi sambil memangku ratna yang tidak sadarkan diri .
" Tapi memang itu
kenyataannya Pak rendi ! Tadi ratna itu bercanda sama kita , kalau mungkin saja Kuyang ny diantara kita bertiga karena kita bertiga yang sempat mengusap perut kinarsih pas ketemu dipasarkan malam ! Memang hanya bercanda , tapi tetap
membuat kami ketakutan dan ratna berjalan cepat menjauh dari kami sambil tertawa kecil karena berhasil mengerjai kita berdua ! Dan juga , kita bisa
melihat dengan jelas kalau mobil itu memang sengaja hendak mencelakai ratna !!! bela Mbak dewi .
" Cakra Ambil mobil , kita
bawa ratna kerumah sakit !bu dewi ! Tolong , bersama security cek kamera cctv ! " perintah rendi
" Baik Pak ! " sahut Mbak
dewi yang langsung menuju keruang cctv perusahaan.