Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. Kereta kuda milik Alaska
"Tentu saja, tidak ada orang di negara ini yang kebal hukum," ucap hakim membuat Linda tersenyum puas.
"Kalau begitu Hari ini aku ingin hakim memberikan keadilan untukku, mengenai anak kepala desa, Iyan yang telah melakukan pencemaran nama baik dan perbuatan tercela memfitnah aku! Tolong adili sebaik-baiknya dan tuntut keadilan untukku," ucap Linda dengan begitu lantang membuat suasana menjadi sangat heboh.
"Kaulah yang dituntut di sini! Kenapa jadi balik menuntut?!" Teriak Iyan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari mulut Linda.
"Ya, tapi bagaimana kau akan membuktikan kalau tuduhanmu itu benar? Sementara aku sudah membuktikannya dengan jelas apa yang baru saja kau katakan dari mulutmu, yang keluar dari mulutmu, yang didengar oleh semua orang di sini adalah sebuah pencemaran nama baik dan fitnah yang kejam untukku! Selain itu seharusnya ada banyak saksi yang melihat ketika aku memukulmu, Apakah di sini ada saksinya?" Linda menatap sekitarnya, tampak orang-orang langsung diam setelah pertanyaannya itu.
Bagaimanapun, tidak ada yang ingin terseret dalam kejadian itu atau kalau mereka salah-salah bicara bahkan satu kata-kata pun, maka hidup mereka akan berakhir di tangan kepala desa.
Iyan kesal, "banyak orang di lokasi kejadian hari itu, cepat diantara kalian yang melihatnya langsung maju ke depan menjadi saksi!" Teriak Iyan penuh amarah.
Semua orang berpandangan satu sama lain, memang banyak di antara mereka yang melihat kejadian itu namun terlalu takut untuk maju hal itu membuat beberapa orang pengawal akhirnya mau tidak mau bertindak sesuai dengan kode tangan dari hakim.
Beberapa orang pria ditarik secara sembarangan ke tengah-tengah.
"Mereka adalah saksi-saksinya!" Tegas Iyan.
"Oh, benarkah?" Linda memperhatikan semua orang yang ada di sana, "Aku tidak yakin mereka ada di sana saat kita bertemu di jalan. Sebab aku tidak melihat mereka." Jawab Linda dengan santai.
Iyan menjadi semakin kesal, ia hendak berbicara lagi ketika ayahnya mengangkat tangan untuk menghentikannya, "tidak perlu bertele-tele lagi, kau dijatuhi hukuman 100 kali cambukan dan melihat sikapmu yang tidak menyesal atas apa yang terjadi, maka ditambah 20 campuran lagi menjadi 120 cambukan. Denda senilai 100 juta dan harus dibayarkan hari ini juga! Jika tidak bisa maka kediaman tempat tinggalmu yang ada di sebelah timur desa akan disita menjadi milik Putraku. Namun apabila kau merasa tidak sanggup untuk menanggung hukuman itu maka Putraku dengan murah hati akan menghapuskan semua hukumannya dan semua denda yang dibebankan padamu dengan cara kau menjadi selir Putraku!" Ucap kepala desa membuat semua orang di sana kembali menjadi heboh.
"Sudah kuduga ujung-ujungnya akan seperti ini! Dia hanya ingin mencari seorang selir yang cantik!"
"Sudah terbaca, memang dia hanya menginginkan perempuan itu menjadi selirnya."
"Gila, perempuan cantik itu menjadi sia-sia jika harus menjadi seorang selir!"
Bisik-bisikan di sekitar sepenuhnya diabaikan oleh Iyan, yang ada di pikirannya saat ini ialah menghabiskan malam dengan wanita cantik dan membuat wanita itu bertekuk di hadapannya meminta ampun karena kehebatannya di atas ranjang.
Sementara salah seorang pelayan Linda yang mendengar itu, dia dengan cepat maju ke depan, "sialan! Ini adalah sebuah pengadilan yang tidak berguna! Tuan muda kami akan sangat marah jika mengetahuinya dan kalian semua yang ada di sini akan dipecat dari jabatan kalian!" Tegas tentang pelayan.
"Ha ha ha..."
"Ha ha ha..."
Ucapan pelayan Linda disambut oleh tawa semua orang, bahkan saat ini Doni sudah melangkah ke depan, ia berkata, "hanya omong kosong tentang seorang pria yang memberikanmu harta yang lebih banyak dariku. Bagaimana jika aku menyuruh salah seorang pelayanku menggantikanmu mendapatkan hukuman cambuk 120 kali dan membayar denda yang harus kau bayarkan lalu kau menjadi istriku saja? Aku rasa istri ke-8 jauh lebih baik daripada menjadi seorang selir," ucap Doni.
"Kau!" Iyan sangat kesal, dia menatap Doni dengan penuh marah namun gerakan tangan ayahnya membuatnya berhenti.
Bagaimanapun, meski mereka adalah kepala desa, tetapi Doni adalah orang terkaya di desa mereka dan jika Doni tersinggung atas apa yang terjadi, maka bisa-bisa mereka akan kehilangan sumber keuangan mereka.
Lebih baik memberikan satu orang gadis pada pria itu untuk menenangkan amarahnya daripada nanti harus kehilangan kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak gadis cantik.
Namun Linda yang mendengar ucapan Doni, dia tersenyum mengejek, "itu tawaran yang benar-benar murah hati, tapi--"
"Doni!" Tiba-tiba suara dari belakang membuat lintah terkejut, ia menatap ke arah belakang dan melihat seorang perempuan berlari ke arah mereka dengan leher yang kemerah-merahan.
Di tangan perempuan itu sebuah kalung yang tadinya hendak diberikan Doni pada Linda menggantung terayun searah dengan langkah kaki Sang Perempuan.
"Sayang, Ada apa dengan lehermu?" Sikap Doni langsung berubah 180 derajat, ia menghampiri perempuan yang tampak sangat marah.
Mereka belum melakukan malam pertama jadi dia harus memperlakukan perempuan itu sebaik mungkin.
Perempuan itu pun langsung melemparkan kalung di tangannya ke arah Doni, "itu kalung palsu! Tidak ada emas asli yang akan membuat leherku jadi gatal seperti ini setelah memakainya beberapa jam saja! Kau adalah pembohong, pernikahan kita dibatalkan!" Teriak sang gadis sebelum berbalik pergi meninggalkan tempat itu membuat semua orang kembali terkejut.
"Ya ampun, jadi kalung itu palsu?"
"Wah,, jangan-jangan Doni sudah lama bangkrut?"
Orang-orang berpandangan satu sama lain, mereka mulai berbisik-bisik satu sama lain membuat Doni sangat marah, ia memegang kalung yang ada di tangannya dan hendak berbicara ketika tiba-tiba saja sebuah kereta kuda melaju dengan cepat memasuki balai desa.
Linda berbalik menatap kereta kuda itu, dia jelas mengetahui Siapa pemilik kereta kuda itu namun yang membuatnya bingung ialah Kenapa pria itu ada di sini?
Bukankah Alaska sedang dalam perjalanan ke ibukota?
biar makin semangat
thankyou ya Thor..