NovelToon NovelToon
Bayangan Di Kota: Kisah Gadis Indigo

Bayangan Di Kota: Kisah Gadis Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Horror Thriller-Horror
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Hansen Jonathan Simanjuntak

Hai, kenalin! Ini adalah novel gue yang bakal ngajak kalian semua ke dunia yang beda dari biasanya. Ceritanya tentang Lila, seorang cewek indigo yang punya kemampuan buat liat dan ngerasain hal-hal yang nggak bisa dilihat orang lain. Tapi, jangan mikir ini cuma cerita horor biasa, ya!Lila ini kerja di kota besar sebagai jurnalis, sambil terus nyoba buat hidup normal. Sayangnya, dunia gaib nggak pernah jauh dari dia. Dari gedung-gedung angker sampai pesan misterius, Lila selalu ketarik ke hal-hal aneh yang bikin bulu kuduk merinding. Di tengah kesibukannya ngeliput berita, Lila malah makin dalam terlibat dengan makhluk-makhluk dari dunia lain yang seolah ‘nungguin’ dia buat ngungkap rahasia besar.Penasaran gimana dia bakal hadapin semuanya? Yuk, ikutin terus perjalanan Lila di "Bayangan di Kota: Kisah Gadis Indigo". Siap-siap deh, karena lo bakal nemuin banyak misteri, ketegangan, dan sentuhan supranatural yang bikin lo nggak bisa berhenti baca!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hansen Jonathan Simanjuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17: Mewing Skibidi di Gedung Tua

Setelah keputusan konyol buat nggak balik ke kota, Lila sama Rina malah makin kepo sama gedung tua yang barusan bikin mereka kabur terbirit-birit. Bukannya ngerasa kapok, mereka malah kayak terhipnotis sama misteri di dalamnya.

“Lu yakin kita nggak balik aja, Lil? Gue masih keinget bayangan serem di cermin tadi,” kata Rina sambil melirik pintu gedung tua yang baru aja mereka kunci.

Lila cuma ngelirik balik dengan tatapan yang nggak ada takutnya. “Yakin banget. Gue mau tau siapa yang berani nge-skibidi toilet-in kita tadi.”

Rina melotot bingung. “Skibidi apaan lagi, Lil?”

“Ya maksudnya, siapa yang iseng banget muncul di cermin gitu. Kayak ngajak kita main-main. Gue nggak suka digituin.”

Rina cuman ketawa kecil, walau jelas dia masih ketar-ketir. “Anjir, lu nyari mati ya.”

“Nggak, gue nyari jawaban,” balas Lila sambil mulai ngelangkah lagi ke arah gedung. “Ayo Rin, mewing skill lu harus kepake di sini.”

“Mewing? Hah? Lu kebanyakan nonton video face workout ya?”

“Eh, bukan yang itu, Rin. Mewing di sini artinya lo harus tenang, rileks, dan ngatur strategi. Jangan kayak anak panik yang lari-lari ga jelas. Kita atur taktik.”

Rina cuma garuk kepala sambil nyengir. “Skibidi toilet sama mewing, lu makin aja ngomongnya aneh. Tapi oke deh, gue ikut.”

Dengan tekad setengah nekat, mereka masuk lagi ke dalam gedung tua itu. Tapi kali ini, mereka lebih siap. Rina nyalain senternya lagi, dan mereka mulai nyusurin lorong-lorong gelap dengan langkah hati-hati. Debu masih tebel, bau lembap makin menyengat, tapi yang bikin suasana makin nggak enak adalah sunyi yang tiba-tiba ngerayap di sekeliling mereka.

“Gue yakin banget, tempat ini nggak beres. Ada sesuatu yang ngintip dari balik bayang-bayang,” gumam Lila pelan.

Rina ngerasa merinding lagi. “Gila lu, Lil. Gue mulai ngerasa nggak nyaman.”

Tapi sebelum Rina bisa ngelanjutin, mereka denger suara aneh dari lantai atas. Suara *mewing*—bukan suara manusia, tapi juga nggak jelas suara binatang. Lebih kayak suara nyanyian yang samar-samar tapi nadanya aneh banget, bikin bulu kuduk langsung berdiri.

“Kali ini kita denger suara *mewing* beneran, Rin,” bisik Lila sambil ngeliat ke atas.

Rina diem sebentar. “Anjir, suara apaan tuh?”

“Gue nggak tau, tapi kita harus cari tau.”

Mereka naik ke lantai dua, di mana suasana makin aneh. Ruangan-ruangan di sana lebih kosong tapi terasa lebih... hidup. Mereka nyari asal suara mewing itu, sampai akhirnya tiba di sebuah pintu besar yang sedikit terbuka. Lila ngasih isyarat ke Rina buat diem dan ngintip pelan-pelan ke dalam.

Di dalam, mereka ngeliat sosok yang nggak biasa. Ada sesosok anak kecil duduk di tengah ruangan, rambutnya panjang tergerai menutupi wajahnya, dan dia lagi *mewing* dengan suara yang ngingetin mereka sama nyanyian sedih.

“Eh, itu anak kecil apaan?” bisik Rina dengan wajah pucat.

Lila ngeliatin lebih lama. “Gue nggak yakin itu anak kecil beneran.”

Tiba-tiba, sosok itu berhenti *mewing* dan perlahan ngangkat kepalanya. Wajahnya imut-imut, tapi ekspresinya kosong. Matanya hitam pekat, nggak ada cahaya kehidupan di sana. Rina langsung mundur beberapa langkah, hampir jatuh karena kaget.

“Sumpah, ini nggak lucu, Lil! Kita keluar sekarang!” bisik Rina panik.

Tapi Lila tetep fokus. “Tunggu dulu. Dia nggak nyerang kita. Mungkin dia cuman...”

Belum sempet Lila nyelesain kalimatnya, sosok anak kecil itu tiba-tiba berdiri dengan gerakan lambat, tapi horor banget. Kakinya nggak bergerak kayak jalan normal, lebih kayak ngambang di lantai.

“Gila lu, Lila! Skibidi skibidi kita cabut aja, anjing!” Rina narik tangan Lila dengan paksa, tapi Lila masih aja berdiri tegak, penasaran.

Sosok itu mendekat lebih cepat, tapi bukan kayak ngejar, lebih kayak nuntun mereka buat ngikutin. Akhirnya Lila dan Rina beneran nggak punya pilihan lain selain lari keluar dari ruangan itu. Napas mereka ngos-ngosan pas udah jauh dari situ.

“Mewing gue rusak total. Gila, gue nggak nyangka itu bakal semengerikan itu,” kata Rina sambil nahan napas.

Lila nyender ke tembok sambil ngatur napas. “Gue juga nggak nyangka. Tapi ini makin menarik.”

“Menarik apaan, Lil? Itu hantu anak kecil mewing dengan gaya creepy! Ini lebih horor dari yang kita kira.”

“Gue yakin dia mau kasih kita petunjuk atau sesuatu. Ada maksud dari semua ini.”

Rina ngeliat Lila kayak orang gila. “Maksud apaan? Lu serius mau balik ke sana?”

“Bukan sekarang. Kita ambil napas dulu. Tapi jelas, kita belum selesai di sini.”

Mereka duduk sebentar di salah satu tangga, berusaha ngerangkai napas dan ngeredain adrenaline yang tadi nyentak tiba-tiba. Meski begitu, Lila tetep keukeuh sama instingnya. Dia ngerasa ada sesuatu yang lebih gede di balik semua keanehan ini.

“Gue harus bilang, walaupun lu gila, tapi lu juga bener. Ada sesuatu yang lebih dari sekadar hantu di tempat ini,” akhirnya Rina ngomong.

“Exactly. Itu dia yang gue rasain dari awal. Tempat ini kayak punya cerita yang pengen disampein. Kita cuma perlu nangkep petunjuknya.”

Rina ngelus rambutnya yang udah mulai acak-acakan. “Oke, tapi kalo ada yang aneh-aneh lagi, gue bakal skibidi keluar dari sini tanpa nungguin lu.”

Lila ketawa kecil. “Deal. Tapi kita coba satu kali lagi ya. Kali ini, lebih hati-hati.”

Setelah mereka berdua ngerasa agak tenangan, Lila sama Rina akhirnya memutuskan buat naik ke lantai atas lagi. Kali ini, mereka lebih pelan dan waspada, sambil berusaha nggak bikin suara apa pun. Gedung tua itu kembali terasa sunyi, kayak nunggu sesuatu buat terjadi.

Pas mereka sampai di lantai dua lagi, pintu yang tadi kebuka udah tertutup rapat. Tapi sebelum mereka bisa ngapa-ngapain, sosok anak kecil tadi muncul lagi di ujung lorong. Kali ini dia nggak Mewing, tapi matanya langsung ngarah ke mereka, kayak ngajak mereka buat ngikutin.

“Lil, gue nggak suka ini. Beneran,” bisik Rina, nahan tangan Lila.

Lila mengangguk. “Sama. Tapi kita nggak bisa mundur sekarang. Kita udah terlalu jauh.”

Dengan napas tertahan, mereka ngikutin sosok anak kecil itu yang bergerak ke arah sebuah pintu besar di ujung lorong. Suasana makin tegang. Dan saat pintu itu kebuka dengan sendirinya, Rina sama Lila cuma bisa saling pandang dengan wajah penuh pertanyaan—tapi nggak ada yang mundur.

Dan kali ini, apa yang ada di balik pintu itu adalah rahasia besar yang selama ini nunggu buat diungkap.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Doristeri
I love the Story 😍❤️
SEPI RAMADHANI (SEPAY)🇮🇩
lanjut kak
Tina Febbryanti
lila sudah bisa mengendalikan ketakutannya...bagus lila
Tina Febbryanti
lila belum paham kalau dia istimewa,pasti lila punya kodam itu...
Tina Febbryanti
masih menyimak dan meresapi....ada maksa apa di cerita ini ...
Tina Febbryanti
baru mampir....😊
Hansen Nathan
Jangan lupa komen yahhh guys
Kelly Andrade
Luar biasa thor, teruslah menulis 🎉
Hansen Nathan: terimakasih
total 1 replies
not
ceritanya keren banget, thor! Aku jadi ketagihan!
Hansen Nathan: terimakasih
total 1 replies
Aishi OwO
Gila, endingnya bikin terharu.
Hansen Nathan: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!