NovelToon NovelToon
Terpaksa Nikah Muda

Terpaksa Nikah Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mvin

Mita Diandra Putri adalah gadis berusia 19 tahun, seorang anak tunggal yang terkenal cerdas dan berprestasi. Dia juga terlahir dari orang tua yang kaya raya, namun dia terlalu larut dalam pergaulan bebas yang pada akhirnya ia terpaksa harus menikah diusia muda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mvin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

" Bod*h kamu Mita, bod*h bisa-bisa nya kamu jatuh cinta sama Adit dan menyia-nyiakan orang sebaik Raka. Maafin aku mas". Mita bergumam sendiri menyesali semua yang sudah terjadi.

Setelah lamunan panjangnya, Mita memutuskan untuk ke lantai atas dan menemui Raka. Mungkin saja setelah melihat Raka hatinya jadi lebih baik. Hanya itu yang ada di fikiran Mita saat ini. Mita menaiki satu persatu anak tangga, dan sampailah ia di depan pintu kamar Raka yang kebetulan tidak di tutup, disana juga ada sang penghuninya yang sepertinya sedang serius dengan sebuah tab yang ada ditangannya. Raka sedang duduk menyandar di kasur sambil menyelesaikan pekerjaannya. Ia juga masih memakai kemeja yang sama saat ia berangkat bekerja. Namun kali ini penampilannya sedikit berbeda, rambutnya yang sedikit acak-acakan dengan lengan kemeja yang digulung ala The Italian Roll dan dua kancing baju yang dilepasnya membuat Raka semakin terlihat tampan dan berkarisma. Mita yang menatapnya dari pintu kamar hanya bisa menelan saliva.

" Mita, kemana aja kamu selama ini". Batin Mita terus mengutuk diri sendiri karena selama ini ia selalu di butakan oleh cintanya kepada Adit. Saking terpesonanya dengan ketampanan Raka, Mita tidak sadar jika sekarang Raka yang beralih sedang menatapnya. Saat menyadari ada Mita di depan pintu kamarnya, Raka langsung berhenti dari kegiatannya dan langsung menaruh tabnya di nakas yang ada pinggir ranjang tempat tidur.

" Mita, ngapain berdiri di situ? ".

" Hah iya aku mau masuk". Mita yang kaget langsung salah tingkah dibuatnya. Akhirnya Mita masuk ke kamar Raka dan duduk di samping ranjang. Jarak mereka yang tidak terlalu dekat membuat jantung Mita berdegup kencang. Padahal ini bukan pertama kalinya mereka mengobrol sedekat itu, namun bagi Mita ini seperti ada sesuatu yang berbeda. Raka menyadari jika ada yang tidak biasa dari Mita. Biasanya Mita selalu berbuat sesuka hatinya, dan lagi biasanya Mita tidak mau dekat-dekat dengan Raka. Namun kali ini Mita lebih pendiam dan tidak melakukan hal-hal yang selalu menguji kesabaran Raka.

" Kamu baik-baik aja kan Ta? ".

" emm mas, aku mau... ". Mita menjeda lama kalimat yang ingin diucapkannya.

" Mau apa Ta? Kamu bilang aja, biasanya kamu ga gini".

" Ini beda mas".

" Yaudah kamu bilang aja ya mau apa? ". Raka mengusap halus rambut Mita yang terurai panjang. Jantung Mita semakin berdegup kencang tak karuan.

" Aaku mau minta nafkah". Sejenak Mita menatap Raka lalu menunduk kembali. Raka yang mendengarnya langsung tertawa terbahak-bahak.

" Mas ko ketawa sih? ". Mita memicingkan matanya terlihat kesal dengan ulah Raka.

" Oke oke maaf, yang kemarin aku kasih sudah habis? Nanti aku transfer lagi ya".

" Mas bukan nafkah itu, tapi.. ". Tanpa menunggu Mita menyelesaikan kalimatnya, Raka sudah mengerti apa maksud Mita, ia langsung memberi kecupan di bibir ranum Mita dengan lembut dan penuh kasih sayang. Raka tidak mengerti apa yang membuat Mita seperti ini, tapi ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang begitu sangat berharga baginya. Mita yang kaget pun tersipu malu di buatnya. " Kita lanjutkan nanti malam ya". Raka berbisik tepat di telingan Mita. Mita yang mendengarnya pun semakin di buat tidak karuan. Jantungnya berdegup kencang seperti mau copot. Saat di dapur, Mita sudah memutuskan untuk menjadi seorang istri seutuhnya. Dia tidak ingin lagi terjebak dengan cinta yang malah merusaknya. Dibandingkan dengan Adit, Raka lebih dewasa dan selalu bersikap lembut kepada Mita sekalipun Mita sering menguji kesabarannya tapi dia tidak pernah merubah sikapnya. Ia juga berfikir jika Raka berhak atas dirinya. Selama ini Raka sudah selalu sabar menghadapinya, dan kali ini ia akan meminta haknya lebih dulu.

" Kamu mandi dulu ya, mas juga mau mandi dulu. Habis itu kita makan bersama ya". Raka tersenyum sumringah sambil mengelus pelan kepala Mita. Mita mengerti apa maksud Raka, ia kemudian keluar dari kamar Raka dan pergi ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Begitupun dengan Raka, yang segera beranjak ke kamar mandi yang ada di kamarnya. Di dalam kamar mandi, Mita selalu terbayang-bayang dengan kata-kata Raka saat di kamar tadi. Mita sudah membayangkan apa yang akan terjadi setelah makan malam ini. Ada rasa senang dan juga gelisah namun ini sudah jadi keputusannya untuk menjadi istri yang seutuhnya. Setelah selesai mandi Mita baru menyadari jika tadi ia tidak membawa handuk ke kamar mandi dan handuk yang kemarin di pakainya pun sepertinya tertinggal di kamar Raka.

" Aduh gimana ini ko bisa lupa ga bawa handuk. Apa aku minta tolong mas Raka aja ya. Aah udah lah minta tolong ambilin aja deh. Lama-lama dingin juga disini".

" Mas Rakaaa.. mas tolong". Mita sengaja berteriak kecang di dalam kamar mandi. Raka yang mendengarnya pun langsung berlari padahal ia juga baru keluar dari kamar mandi dan hanya memakai handuk yang dililit menutupi bagian bawahnya. Raka masuk ke kamar Mita dan ternyata suaranya dari dalam kamar mandi, Raka yang panik pun langsung mendobrak pintu yang sebenarnya tidak dikunci. Dan saat pintu terbuka lebar, betapa kagetnya Raka karena dihadapannya ada pemandangan istrinya yang tidak memakai sehelai benang pun. Mita yang syok pun berteriak karena tanpa aba-aba Raka mendobrak pintu begitu saja.

" Aaaa mas Raka tutup matanya". Raka yang kaget pun mengikuti perintah Mita untuk menutup matanya.

" oke oke, tapi kamu baik-baik aja kan? ".

" Aku baik-baik aja, aku mau minta tolong ambilin handuk. Kenapa malah di dobrak sih pintunya kan jadi rusak pintunya". Raka yang sadar dengan perbuatannya pun langsung membuka matanya dan tertawa terbahak-bahak. Namun kemudian ia menatap intens wanita yang ada di hadapannya. Lalu ia mendekat ke arah Mita yang masih berdiri di pojok kamar mandi. Jantung Mita semakin tidak karuan dibuatnya. Ia ingin mundur jauh kebelakang, namun sudah tidak ada tempat lagi. Tanpa aba-aba Raka menggendong Mita ke ranjang yang ada di kamar, lalu Raka membuka lilitan handuk yang menutupi bagian bawah miliknya.

" Ta, mas ga bisa nunggu sampai malam". Raka membisikkan kata-kata yang membuat pipi Mita merah merona. Tanpa persetujuan Mita, Raka mencium bibir ranum Mita lalu dengan perlahan ia menyusuri setiap inci bagian tubuh Mita. Dan akhirnya ia berhasil menjadikan Mita sebagai seorang istri yang seutuhnya. Sore itu pun berakhir dengan pertempuran pertama Mita dan Raka.

Tidak seperti biasanya, makan malam mereka kali ini begitu sunyi. hanya ada dentingan sendok dan piring yang terdengar di meja makan. Mita begitu gugup dan malu dengan kejadian tadi, jadi ia lebih memilih diam tanpa ingin mengajak Raka bicara apapun. Sedangkan di kepala Raka, sedang berputar banyak pertanyaan. Setelah berhubungan tadi, ia melihat noda darah di seprei. Ia teringat dengan perkataan Mita sebelum mereka menikah. Tapi sepertinya saat itu Mita memang berbohong karena tidak ingin dinikahi oleh Raka.

"Apa memang ini benar yang pertama untuk Mita? Jika ia, sepertinya tadi aku tidak memperlakukannya dengan lembut". Batin Raka yang penuh dengan pertanyaan dan dugaan sementaranya.

1
Wayan Sriani
lanjutan ceritanya mana?
Rakka
Gak nyangka bakal sampai kehabisan jari buat ketikin review ini... cerita ini einfach supeerrr👏
mviin: Terimakasih atas dukungannya ☺
total 1 replies
mviin
Terimakasih, tunggu kelanjutannya ya ☺
Aran
Ughh, bagus banget, aku suka banget sama tokohnya 😍.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!