"Aisyah mau kah kau menikah denganku?" Tanya Leon dengan harap-harap cemas. Aisyah tak segera menjawab dia bingung. Walaupun hatinya juga sudah terbuka untuk Leon.
Ada sesuatu yang sedang Aisyah selidiki yaitu kecelakaan ayah kandungnya.
Akan kah pernikahan Leon dan Aisyah terjadi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
Hari ini Leon mengajak Aisyah honeymoon. Dia akan membawa istrinya ke resort villa daerah Bandung. Leon memilih disana karena udaranya yang sejuk, mereka akan 4 hari menghabiskan waktu disana.
Ray dan pak Agus supir mereka sudah memasukan koper ke dalam mobil. Leon sudah menyewa 2 villa untuk dirinya dan juga Ray serta pak Agus.
Leon membantu istrinya memakai cardigan karena nanti di sana akan dingin sekali. Aisyah juga tersenyum manis atas perlakuan suaminya. "Sayang, nanti seudah resepsi kita lanjut bulan madu yah. Pokoknya aku pengen nikmatin waktu sama istriku!" Leon memeluk istrinya.
"Terserah mas aku ikut aja." Kata Aisyah dengan lembut. Leon menggenggam tangan istrinya ke mobil. Dalam perjalanan juga Leon terus memeluk sang istri. Ray dan pak Agus hanya mengulum senyum dari kursi depan. Semenjak bertemu Aisyah, Leon agak sedikit berubah dulunya agak galak sekarang jadi lembut.
Hampir 3 jam lamanya perjalanan mereka ke Bandung dan naik lagi ke arah pegunungan. Udara sudah mulai dingin mereka makan siang dulu sebelum sampai resort.
"Baru sampai sini udah dingin ya mas, apalagi nanti makin naik ke atas " kata Aisyah sembari mengusap ngusap telapak tangannya yang sudah merah membeku. "Iya sayang, enak donk kalau dingin kan kita bisa main di ran_"
Aisyah menutup mulut suaminya lagi "Mas ssstttt ih ngomongnya jangan gitu di tempat umum!" Ucap Aisyah dengan menyebikkan bibirnya berapa centi itu. "Hahaha ...loh kenapa? Kita kan udah halal sayang!"
Aisyah tak menanggapi lagi dia fokus melahap makanannya daripada harus meladeni omongan suaminya yang me sum. Leon malah cekikikan melihat sang istri yang sudah manyun. Dia mendekatinya dan menyuapi istrinya. "Sini sayang jangan marah marah, baru juga 2 hari kita nikah pamali tahu!" Ucap Leon.
"Makanya mas otaknya jangan me sum terus!"
Leon hanya tertawa kecil saja istrinya ini lucu sekali di matanya. Dia sangat menyayangi Aisyah. Dia membelai kepala istrinya dengan lembut.
Selesai makan perjalanan mereka berlanjut menuju resort. Sesampainya di sana Leon mengajak Aisyah berkeliling dia juga belum pernah ke sini, semuanya Ray yang atur.
"Indah banget mas adem, sejuk dingin banget!" Ucap Aisyah yang ada di balkon melihat pemandangan gunung-gunung dan pepohonan yang di penuhi kabut. Leon memeluk istrinya dari belakang, dia mencium pipi istrinya. "Mau maen sekarang atau_"
Aisyah mencubit kecil lengan suaminya pikiran Leon ini hanya di ranjang saja, membuat Aisyah sedikit sebal. "Sabar mas baru juga sampai, aku mau lihat pemandangan dulu seger banget ya mas!"
Leon membopong istrinya ke kamar dan merebahkan ke kasurnya dia memeluknya dengan kasih sayang
"I Love you Aisyah"
-
-
Canda tawa dan kemesraan menghiasi bulan madu Aisyah dan Leon. Seperti sekarang keduanya bermanja manjaan di kasur. Aisyah terus mengelitiki Leon yang menyebalkan.
"Aduh sayang geli sumpah hahahah!"
"Habis masnya nakal hahahaa!"
TOK TOK TOK
Keduanya reflek menoleh, untung saja mereka sudah mandi. Aisyah buru buru pakai hijab, Leon membuka pintunya.
"Makanan udah siap boss!" Ucap Ray
Leon mengangguk dan mengajak sang istri ke bawah. Keduanya dinner romantis di hiasi pemandangan gunung dan pepohonan. "Indah banget ya mas, makasih ya mas Leon."
"Iya sayang, tapi lebih indah kamu. Makasih sayang udah jadi istriku, apapun ke depannya percaya sama aku ya!" Ucap Leon dengan serius dan menatap lekat istrinya.
"Iya mas aku percaya sama kamu!"
-
-
Empat hari sudah keduanya menikmati waktu bulan madu mereka, kini mereka sekarang akan pulang. Sebelum sampai rumah, Aisyah ingin membeli roti dulu untuk sarapan.
Mobil mereka sudah sampai minimarket, Aisyah duluan keluar dan masuk ke dalam, Leon menyusulnya dari belakang .
Namun ketika Aisyah jalan dia bertubrukan dengan seorang perempuan yang waktu itu pernah bertemu dengannya di rumah sakit.
"Awww pelan pelan donk bu_"
Aisyah mendongakan kepalanya melihat siapa yang menubruknya, Leon segera memegang badan sang istri yang hampir terhunyung.
"Oh jadi kamu... Enggak ibunya ,enggak anaknya sama aja. Sama sama tukang rebut milik orang lain!" Sinis wanita bernama Nindi itu dengan menyilangkan dadanya.
"Awas saja, aku akan membuat kamu hidup di neraka Aisyah! Kamu enggak pantas mendapatkan semuanya!" geram Wanita itu.
-
-
Aisyah hampir tersulut emosi maksudnya apa wanita itu bicara kasar padanya. "Ayo sayang jangan di ladenin, mungkin dia kurang kasih sayang!" Leon segera menarik istrinya menjauh. Aisyah masih menggerutu dia kesal sekali.
"Kenapa sih mas enggak di lawan? Dia kasar loh tadi, pakai fitnah ibu segala!" Kesal Aisyah.
"Nanti aku yang urus, ayo sayang katanya mau beli apa tadi?" Ucap Leon yang membawa istrinya ke tempat cemilan dan makanan ringan. Aisyah tak fokus memilih milih makanan. Pikirannya masih memikirkan kata kata wanita tadi.
Leon yang menyadari istrinya malah melamun dia mengecup pipinya. "Astaghfirullah mas, malu mas jangan di sini." Gerutu Aisyah sembari memegang pipinya. "Jangan ngelamun makanya, kalau gitu lagi aku cium bi_"
"Iya iya mas ayo!"
-
-
Selesai belanja roti dan makanan lainnya sepanjang jalan Aisyah bersandar ke dada suaminya. "Mas maksud wanita tadi apa yah? Emang ibu merebut siapa mas?" Lirih Aisyah. Leon tak segera menjawab dia menghela nafasnya dan mengelus kepala istrinya lembut.
"Jangan di pikirin sayang, mungkin dia lagi pms kali. Biasanya wanita gitu kan kalau marah marah?" Kata Leon.
Aisyah mengerutkan dahinya dan menatap suaminya "Kok mas tahu kalau cewek pms pasti marah marah?" Tanya Aisyah.
Leon menggaruk kepalanya yang tak gatal, jelas saja tahulah, 2 tahun pacaran dengan Elena dulu, dia selalu kena marah Elena jika wanita itu sedang pms.
"Oh i-itu kak Jinan hehehe iya kak Jinan, dulu kan sebelum hamil dia suka marah marah sama kak Shaka, kata kak Shaka istrinya pms gitu!" Jawan Leon dengan sedikit gugup. "Oh gitu kirain cewek lain mas!"
"Enggalah, kan istri aku kamu satu-satunya sayang. Bulan depan juga kamu enggak akan pms, pasti udah ada dede bayinya nih hehehe!" Celetuk Leon yang mendapat cubitan kecil dari istrinya. "Mulai deh"
"Amin donk sayang!" Ucap Leon lagi. "Iya mas Amin!"
-
-
Sampailah keduanya di rumah mereka sore itu. Namun Aisyah ketiduran di mobil, belanjaan dan koper di bawa oleh bi Marni dan bi Inah, koper koper di bawa Ray juga.
Leon menggendong istrinya sampai kamar, dia menidurkan istrinya dan membuka hijab sang istri. Dia kembali lagi ke ke bawah bertemu dengan Ray dulu.
"Ray, cari tahu wanita ini, dan siapa anaknya. Cari tahu sedetail mungkin jangan ada yang terlewat. Dan ada hubungan apa sama om Zacky papahnya Aisyah.!" Leon memberikan data wanita tadi ke Ray.
"Mertua boss..?"
"Ehm iya maksudnya ayah mertuaku. Oh iya satu lagi, cari tahu hubungan Emran Bathara dan ayahnya Aisyah!" Lanjut Leon.
"Baik boss, tapi boss, sebenarnya saya kemarin melihat mobilnya Bhatara ada di depan kantor sewaktu saya memarkirkan mobil."
Leon bergeming teka teki ini saling berhubungan dia akan mencari tahu satu persatu.