NovelToon NovelToon
Melawan Luka

Melawan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Kisah mengharukan datang dari seorang gadis yang bernama, Shafina yg dulu pernah terjerat pergaulan bebas bersama dengan kekasihnya sehingga membuat dirinya hamil di luar nikah dan melahirkan anak seorang diri.

Beruntung waktu itu ada seorang lelaki yang tak di kenal datang membantunya hingga membawanya ke rumah laki-laki yang menghamili Shafina.

Setelah berdebatan yang cukup alot dan dengan desakan Pak RT dan warga setempat akhirnya laki-laki yang bernama Seno itu yang merupakan ayah dari anak Shafina. Mau untuk bertanggungjawab.

Tapi setelah itu pernikahan Shafina dan Seno melalui banyak ujian dan cobaan yang datang dari orang tua Seno yang tidak merestui hubungan keduanya.

Akankah gadis malang ini bisa menemukan kebahagiaannya? temukan jawabannya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 hampir saja

Shafina berusaha untuk tenang tapi apalah daya makhluk kecil itu mulai mengeluarkan suaranya berupa tangisan, mungkin bayi tiga bulan itu merasa lapar sehingga di saat seperti ini dia mengeluarkan tangisannya.

'Ya Allah Sayang, kenapa di saat seperti ini kamu mengeluarkan tangis mu,' ucap Shafina di dalam hati.

"Waw kabar baik, lihatlah tidak perlu susah payah bayi haram mu itu sudah menunjukkan jati dirinya," seringai Sabrina.

Langkah Sabrina kian mendekat, seketika dirinya mulai menemukan tempat persembunyian antara ibu dan anak tersebut, mata Sabrina kian melotot tangannya mulai terulur seakan geli ingin merebut bayi tersebut dari genggaman ibunya.

"He wanita sialan, bawa sini anak haram mu itu lihatlah tangan ini sudah tidak sabar ingin mencekik anak mu itu," ucap Sabrina begitu menakutkan.

"Ja- jangan sakiti anakku," sahut Shafina dengan nada gugup.

"Apa kau bilang, jangan sakiti! Kalau mimpi jangan kejauhan, dari pulau Jawa sampai Sumatera, tujuanku cuma satu yaitu menghabisi kalian berdua, jadi aku harap bersiap-siaplah kamu!" ancam Sabrina sambil mendekat ke arah Shafina.

Shafina mulai melangkahkan ke belakang berharap dalam hati, kalau dirinya akan menemukan jalan keluarnya ah tapi sayang langkahnya harus terhenti di depan tembok pembatas, hingga pada akhirnya dia mulai berdiri dan mendongakkan matanya terhadap wanita paruh baya yang terlihat seperti psikopat itu.

"Heemb ternyata sampai segitu saja kekuatanmu wanita jalang!" desis Shafina.

Sedangkan Shafina hanya bisa menggelengkan kepalanya, berharap kali ini bantuan datang menghampirinya, tapi ternyata tidak ada satu orang pun yang membantunya apalagi dia tadi dengar sendiri kalau suaminya sedang di sandera oleh orang-orang suruhan mertuanya.

'Ya Allah aku tidak bisa lemah seperti ini, tolong berikan hamba kekuatan untuk melindungi anak hamba dari cengkraman wanita di hadapanku ini,' pinta Shafina di dalam hati.

Entah mendapatkan keberanian dari mana tiba-tiba saja Shafina ikut menatap balik iris coklat tersebut, seakan tersulut ibu dari Seno itu merasa tertantang dengan tatapan balik yang menantunya itu.

"Kau mulai berani melawanku?" Pertanyaan itu keluar dari mulutnya.

"Aku akan melawan seseorang siapapun dia yang hendak akan menyakiti anakku," sahut Shafina dengan wajah polosnya.

"Punya kekuatan apa? Kamu ingin melawanku," ucap Sabrina sambil mencengkram dagu Shafina.

Wanita itu berusaha untuk melawan dan melepas cengkraman mertuanya yang teramat menyakitkan tapi apalah daya cengkeram wanita paruh baya itu begitu kuat sehingga dirinya begitu kesulitan untuk melindungi dirinya.

Karena merasa kesakitan pada akhirnya ibu muda ini refleks langsung menendang perut wanita paruh baya itu sehingga tubuh Sabrina terpental ke lantai yang masih terbuat dari semen.

"Auu ...!" pekik Sabrina kesakitan. "Dasar wanita kurang ajar beraninya kamu melawanku!" teriak Sabrina.

Karena tidak ingin membuang-buang waktu Shafina langsung saja memanjat jendela kamar yang tidak terlalu tinggi itu, bahkan saat ini dirinya berhasil membawa keluar anaknya dari rumah yang sudah di kepung oleh orang-orang dari keluarga suaminya.

"Kurang ajar dia kabur!" teriak Sabrina sehingga anak buahnya datang dan langsung menolongnya.

"Nyonya kenapa?" tanya salah satu anak buahnya.

"Kamu masih saja tanya, dasar anak buah tidak becus, cepat kejar wanita sialan itu!" perintahnya begitu menggelegar.

Shafina sudah berlari sekuat mungkin agar tidak terkejar oleh para kawanan orang-orang berbaju hitam itu, tapi apalah daya langkahnya yang kecil mampu membuat orang-orang berbadan tinggi itu menemukan dirinya.

Lelah sudah kakinya ini berlari, namun tetap juga ketahuan, ibu muda ini sudah pasrah, tapi? Bukan berarti pasrahnya ini menyerah, dirinya masih diberi akal untuk berpikir. Jadi sekuat mungkin Shafina harus mengerahkan logikanya untuk melawan mereka yang berjumlah banyak itu.

"Berhenti! Kamu sudah tidak bisa kemana-mana lagi," ucap salah satu orang berpakaian hitam tersebut.

Shafina mulai berhenti, dalam hati dia tiada henti mengucapkan kalimat doa agar supaya bantuan dari Tuhannya hadir di saat keadaan genting seperti ini, tubuhnya yang kecil di paksa harus kuat menghadapi beberapa orang yang mulai mengelilingi dirinya itu.

Shafina mulai memejamkan matanya, karena merasa tidak sanggup dengan kenyataan yang ada di hadapannya itu tapi matanya kian dia tutup ketika mendengar sebuah teriakan dari seseorang.

"Berhenti!" teriak wanita paruh baya itu. "Jangan kau apa-apakan dulu biarlah wanita dan anak haramnya ini binasa di tanganku sendiri!" teriak Sabrina seakan tidak ada yang berani dengan dirinya.

Shafina begitu tercekat mendengar teriakkan dari mertuanya, tanpa aba-aba Sabrina mulai merampas Chantika dari genggaman ibunya. "Jangan kau ambil bayiku!" teriak Shafina.

"Heemb ambil jika kamu bisa," sahut Sabrina, sambil tersenyum licik.

Bayi tersebut mulai dia gendong matanya kian melotot seperti singa yang haus akan mangsanya, tidak ada lagi hati nurani mungkin saat ini nafsu dan amarah sudah menyelimuti hati perempuan paruh baya ini sehingga tidak ada rasa iba ataupun kasian terhadap bayi yang merupakan cucunya sendiri itu.

"Oek oek oek ....!" tangis bayi tiga bulan itu pecah ketika berada di tangan neneknya.

"Diam kau bayi haram, seharusnya kamu mati saja di dalam kandungan ibumu dulu sehingga posisimu tidak menyulitkanku seperti ini," ucap Sabrina sambil menabok pelan pipi bayi tersebut.

"Jangan kau sakiti anakku ....!" teriak Shafina, sambil mencoba melepaskan tangannya yang saat ini tengah di pegangin oleh orang-orang tersebut.

Saat ini Shafina berusaha untuk keluar dari jeratan orang-orang tersebut, tapi apalah daya tenaganya tidak kuat untuk melawan mereka yang berjumlah lebih dari tiga itu, Hany air mata dan doa yang mampu dia panjatkan berharap pertolongan Allah datang menghampiri dirinya.

"Ya Allah berikanlah hambamu ini pertolongan," ucap Shafina ketika melihat anaknya di bawa lari oleh Sabrina.

"Hemmmb, bayi sialan lihatlah ibumu begitu terpuruk melihat keadaanmu, dan ini benar-benar membuat aku bahagia dan puas," ucap Sabrina, sambil menggendong tubuh Chantika.

Bayi tersebut di gendong dengan asal-asalan seperti bayi yang berusia satu tahun bahkan Sabrina menggendong dari belakang dengan alasan tidak sudi menatap wajah sang bayi, hingga pada akhirnya keberanian dari mana yang dia miliki bayi berusia tiga bulan itu dengan sengaja dia jatuhkan beruntung sebuah tangan kokoh berhasil menangkap bayi tersebut.

"Anakku ....!" teriak Gilang sambil menangkap mahluk tidak berdosa itu.

"Dasar kau iblis betina, kau tidak layak di sebut manusia, kelakuanmu itu bagaikan seorang iblis yang tidak mempunyai hati," teriak Gilang, sambil menggendong Chantika yang sekarang sedang menangis kencang.

"Kurang ajar kamu selalu saja menggagalkan rencanaku anak gembel!" sungut Sabrina.

"Aku dulu memang anak gembel yang selalu kau hina, tapi sekarang lihatlah aku ini siapa," unjuk Gilang.

"Anak buah cepat habisi pria yang sudah menggagalkan rencanaku ini!" perintah Sabrina.

mereka pun hendak melawan tapi apalah daya tiba-tiba saja anak buah Gilang datang dengan jumlah yang begitu banyak, sehingga membuat orang-orang dari kubu Sabrina menjadi kewalahan menghadapinya.

Sedangkan saat ini Gilang menghampiri Shafina yang sudah tidak berdaya lagi, tubuh ibu muda itu lemas karena menghadapi kejadian ini, apalagi ketika menyaksikan sendiri anaknya di lempar tadi rasanya dadanya sangat sakit melihat kejadian tadi.

"Shafina sudah tenangkan dirimu anakmu sekarang aman," ucap Gilang lalu membawa Shafina ke tempat yang lebih aman.

Mas Gilang terima kasih banyak sudah membantuku berkali-kali, sebenarnya Mas Gilang tahu kabar ini dari mana?" tanya Shafina.

Kilas balik kejadian tadi.

Rupanya teriakan Sabrina tadi terdengar sampai ke telinga warga hingga membuat mereka satu persatu keluar dari rumahnya untuk menyaksikan apa yang terjadi di luar saat ini, di waktu jam kerja seperti ini kebanyakan warga yang tersisa hanya dari kalangan ibu-ibu dan dari mereka ada yang mengenali Shafina dan berusaha meminta pertolongan kepada Gilang.

Karena biar bagaimanapun sebagian warga sini tahu kalau Shafina dan Seno merupakan saudara Gilang dari pulau Jawa, itulah yang di ceritakan Gilang kepada warga sini.

"Mas Gilang cepat datang kesini ada segerombolan orang yang ingin mencelakai Shafina dan juga anaknya," adu salah satu ibu tersebut di dalam panggilan teleponnya.

"Baiklah aku akan segera ke sana," sahut Gilang lalu memilih untuk mengakhiri panggilannya.

Hingga akhirnya Gilang datang tepat waktu.

🌹 Bersambung....🌹

1
Zahbid Inonk
Alhamdulillah d tolong warga ,, thor kasih karma ja lh orang tua Seno biar kecelakaan trs hidup nya tuh d gantung mati ga hidup pun enggan gedek banget 😡 sombong nya minta ampun d skat mat Allah juga kayanya ga bakal tobat
CintaAfya
dasar org tua gila dan tamak pd harta.. lanjut thor terus semangat utk update nya.... semakin seru...
CintaAfya: sama2 kasih thor ♥️🥰
Ayumarhumah: terima kasih banyak kakak 🙏🙏🙏
total 2 replies
Hana Roichati
lanjut thor
Ayumarhumah: iya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
Thor kk beri Kopi dan vote utk Shafina dan Chantika
Ayumarhumah: Terima kasih kakak atas dukungannya, love you sekebon ❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
wlpun Seno sudah menemui sang penciptanya ... ortunya masih lg bersikap egois... tanpa memikirkan perasaan menantu dan cucu mereka...
Ayumarhumah: bener bgt 😂😂😂
CintaAfya: rasa mau digertok saja kepala mereka..supaya bisa berpikir dgn waras🤣🤣🤣
total 3 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
CintaAfya
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihirojiun semoga roh Seno tenang.. semoga Shafina diberi kekuatan utk menjalani hari2nya tanpa suami tercinta... kini tinggal Shafina bersama Anak semata wayangnya Chantika dari buah cinta Seno....😭😭😭😭
Hana Roichati
lanjut thor, 💪💪
Ayumarhumah: ok kak
total 1 replies
Irene Rumbiak
Ceritanya bagus dan menarik, terimakasih penulis novel ini, tetaplah berkarya dan sukses selalu. 👍👍👍🙏
CintaAfya
semoga Seno gak papa..
CintaAfya
seno sakit apa ya thor sehingga sembunyikan kesakitannya... semoga Seno mau di rawat di rumah sakit...kasihan Shafina dan chantika Jika berlaku sesuatu kpd Seno 😭
mbok Darmi
sakit apakah seno jgn sampai mati kasihan istri dan anaknya yg ada nanti nabrina nyalahin shafina
CintaAfya
dasar org tua egois.. sanggup membuang anak sendiri kerana Reno tdk mau menuruti kemahuannya
Ayumarhumah: bener bgt kakak
total 1 replies
CintaAfya
dasar tua bangka keras kepala...hati diselaputi oleh hasutan iblis...cucu dari darah daging sendiri gak mau ngakui... org tua seperti apa Sabrina ya... skrg masih sihat dan tdk selama2nya akan sihat.... suatu masa nnti kamu akan sakit dan ketika itulah kamu memerlukan anak menantu serta cucu2 kamu Sabrina..
CintaAfya
wlpun mereka ortu kamu.. tp mereka tlh bertindak dgn kejam terhadap istri dan anak kamu Seno... berilah hukuman agar mereka jera dan tdk akan masuk campur lg dlm urusan keluarga kecil Seno..
CintaAfya
dasar perempuan tua mental.... begitu tega menyakiti bayi yg masih kecil. tiada perasaan dihati wahai perempuan keparat.... semoga pembalasan dari Allah secepatnya dtg membalas perbuatan jahat kamu..
CintaAfya: 🤗🤗🤗sabar...
Ayumarhumah: Sabar Kakak 🥰🥰🥰
total 4 replies
Zahbid Inonk
astaghfirullah hal'adzim thor d bikin mati segan hidup pun enggan lh tuh makhluk yg bernama Sabrina bnr" iblis berwujud perempuan
Zahbid Inonk: jadi baper aku nya thor
Ayumarhumah: Sabar ya Kak 🥰🥰🥰
total 2 replies
Suanti
semoga aja pulang dari Sumatera sabrina sama agra kecelakaan sekalian kena karma 😅
Ayumarhumah: Waduh akak 😂😂😂
total 1 replies
Akbar Razaq
Gila....buat matinya sulit aja thor si Sabrina.
Ayumarhumah: Semangat akak🥰🥰🥰
Akbar Razaq: siap thor 😃
total 3 replies
Hana Roichati
lanjut upnya kak
Ayumarhumah: Baik kakak 🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!