NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

17

Pagi buta Radit sudah berada di rumah Ikbal karena akan mengantarkan Bunda Nining pulang. Sesuai janjinya dirinya yang menjemput Bunda Nining dirinya juga yang akan mengantarkan Bunda Nining. Namun, kali ini dengan status yang berbeda yakni calon suami dari Agnes. Bahkan semua keluarga Radit boyong.

Radit mengemudikan mobilnya sendiri dan berencana akan bergantian dengan Ikbal jika lelah. Mereka pun sepakat berangkat Radit yang mengemudi dan pulang Ikbal yang akan mengemudikan mobil Radit.

"Semuanya sudah siap?" Radit.

"Sudah Mas."

"Apa dia bilang apa. Astaga kenapa hanya dengan sebuah panggilan darinya membuat jantung ku semakin berdebar." Batin Radit.

"Mas, ih ko malah bengong sih." Rengek Agnes.

"Eh, iya sayang ayo." Jawab Radit berusaha menetralkan debaran jantungnya.

Bunda Nining dan Ikbal yang berada di sana pun hanya tersenyum melihat tingkah pasangan baru itu. Manda duduk di antara Bunda Nining dan Ikbal. Agnes duduk di depan samping kemudi karena Manda tidak mah berjauhan dengan Ikbal.

Pak Heru dan Ibu Alma sudah pulang lebih dahulu setelah acara lamaran Radit dan Agnes selesai. Dan pagi ini mereka akan menyambut kedatangan putri dan menantunya yang rencananya akan menginap di rumah Pak Heru. Sementara Radit dan Agnes di rumah Bunda Nining.

"Bunda, apa tidak apa-apa jika Radit menginap di rumah Bunda?" Tanya Radit meyakinkan lagi.

"Tidak apa-apa Nak. Jangan terlalu mendengarkan apa yang orang katakan. Karena sebaik apapun kita akan tetap buruk di mata orang yang tidak menyukai kita." Bunda Nining.

"Santai saja Pak. Selama kita benar. Bukannya asik Pak jika di grebek bisa langsung di nikahkan." Canda Ikbal.

"Hus... Ngawur kamu." Bunda Nining.

"Kak, jangan panggil Bapak. Ini kita ngga lagi di kantor loh." Radit.

"Aduh, susah belum terbiasa mulutnya." Ikbal.

"Nes, Astaga dia merem lagi." Manda.

"Ini yang selalu aku khawatirkan kalo dia pergi sendiri. Agnes tuh cepet banget tidur." Ikbal.

"Tapi Agnes akan bangun jika tujuannya sudah hampir sampai." Bunda Nining.

"Iya bener banget Bun." Manda.

"Tapi, kalo ada apa-apa gimana coba." Ikbal.

"Kedepannya tidak akan terjadi. Kemana pun Agnes pergi Radit akan selalu mengantarkannya. Kalo pun Radit berhalangan Radit akan usahakan Agnes tidak pergi sendiri." Radit.

"Aku yakin kami bisa di andalkan." Ikbal.

Tanpa terasa mereka telah sampai di desa. Terlebih dahulu Radit membelokkan mobilnya ke rumah Pak Heru. Radit hanya menurunkan Ikbal dan Manda karena Agnes tertidur. Berbasa-basi sebentar kemudian Radit kembali melajukan mobilnya menuju rumah Bunda Nining.

"Sayang, bangun sudah sampai." Ucap Radit lembut membangunkan Agnes.

"Hmm..."

Agnes bergumam membuka matanya perlahan menyesuaikan dengan cahaya pagi hari. Agnes menatap rumah yang di rindukannya kemudian menatap Radit yang masih berada di sampingnya. Seulas senyuman Agnes berikan.

"Kenapa?" Radit.

"Sudah sampai ya?" Agnes.

"Iya. Masih mau bobo? Pindah yuk di dalam. Atau mau aku gendong?" Radit.

"Ish.. Ngga. Aku bisa jalan sendiri."

"Eh, yang lain mana?" Agnes.

"Kak Ikbal dan Kak Manda sudah turun di rumah Pak Heru." Radit.

"Bunda?" Tanya Agnes yang tak mendapat penjelasan tentang Bundanya.

"Tuh di luar." Tunjuk Radit pada Bunda Nining yang tengah menyapa tetangganya.

"Eh, udah lama ya berarti nyampenya? Itu Bunda udah ngerumpi aja." Agnes.

"Udah ayo keluar." Ajak Radit.

Mereka berdua pun turun bersamaan. Ternyata Bundanya tengah berbincang dengan Bu RT yang menanyakan kebenaran tentang berita lamaran Agnes yang di adakan di kota.

"Nah, ini calon menantu saya Bu RT." Ucap Bunda Nining memperkenalkan Radit.

"Aduh,,, mani kasep geuning Bu Nining." Ucap Bu RT dengan logat daerahnya.

"Masya Allah.... Neng Agnes pinter ya pilih calon suami." Pujinya lagi membalas uluran tangan Agnes.

"Terima kasih Bu RT. Bu RT bisa saja." Agnes.

"Selamat ya semoga lancar sampai hari H ya Nes." Ucap Bu RT tulus.

"Aamiin Bu."

"Saya masuk dulu Bu." Pamit Agnes.

"Iya neng mari-mari.."

Agnes dan Radit pun masuk ke dalam rumah Bu Nining. Bu RT tidak tau saja jika Radit yang tengah membuat villa tak jauh dari rumah Agnes. Jika saja Bu RT tau beliau akan semakin terkejut. Andai saja dirinya memiliki seorang putri sudah pasti akan berusaha merebut Radit dari Agnes. Namun, sayangnya Bu RT hanya memiliki dua putra yang masih duduk di bangku smp dan sd.

Di dalam Agnes bertemu dengan Mba Tari. Agnes memperkenalkan Radit pada Mba Tari kemudian Agnes membantu Mba Tari menyiapkan makan siang untuk mereka. Tak lupa juga Agnes menanyakan pada Mba Tari apakah dirinya betah tinggal di rumahnya dan Mba Tari pun menjawab dengan semangat dan haru jika dirinya begitu bersyukur bisa tinggal bersama Bunda Nining.

Saat Bunda Nining masuk terlihat Radit tengah menjawab telfon dari seseorang. Radit tampak serius membuat Bunda Nining meninggalkannya sendiri. Bunda Nining membantu Agnes dan Mba Tari menyiapkan makan siang.

"Ini nanti biar Bunda yang lanjutkan deket-deket jam makan siang. Sekarang kamu ke toko lagi saja Tari." Bunda Nining.

"Baik Bunda. O ya, kemarin ada yang menanyakan Bunda katanya dulu pernah ke sini juga." Mba Tari.

"Sayang."

Belum sempat menanyakan siapa mereka bertiga mendengar Radit memanggil Agnes membuat perhatian ketiga nya teralihkan.

"Kenapa?" Tanya Agnes begitu melihat Radit di pintu dapur.

"Maaf Bunda, saya boleh menerima tamu? Ada Pak Bagas rekan bisnis saya yang sedang di kota ini juga. Katanya ada yang mau dia bahas dan harus tatap muka." Ijin Radit.

"Boleh saja Nak. Silahkan. Maaf ya Bunda malah merepotkan kamu yang lagi sibuk." Bunda Nining.

"Ngga kok Bun. Ini karena kebetulan dia lagi deket dari sini saja." Radit.

"Ya udah nanti biar Agnes siapkan camilan. Berapa orang yang datang?" Agnes.

"Hanya seorang sayang. Eh, dia bersama supirnya paling." Radit.

"Oke.."

Tak lama terdengar suara mobil memasuki halaman rumah Bunda Nining. Mobil tersebut parkir di samping mobil Radit. Mengetahui ada yang datang. Bunda Nining pun mengatakan pada Agnes untuk memanggil Radit.

"Ini bener Radit disini?" Ucap seseorang yang berada di dalam mobil.

Pasalnya beberapa hari yang lalu dirinya pernah datang ke warung Bunda Nining dan tak mendapati Bunda Nining. Menurut yang menjaga toko, Bunda Nining tengah berada di kota besar. Tapi, kenapa Radit mengirim lokasi di rumah ini. Itu yang menjadi fikirannya sekarang.

Karena lama tak kunjung turun Radit pun berinisiatif mendekati mobil tamunya dan mengetuk pintu kaca mobil tersebut namun di pengendara hanya diam membuat Radit terheran. Apalagi kali ini tamu Radit tidak menggunakan sopir.

Tok Tok tok

"Pak Bagas."

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!