Rembulan tak menyangka niat nya datang keacara pernikahan paman sahabat nya , justru membuat nya menjadi pengganti mempelai pengantin wanita .
.
Sadewa Biantara Adhiyaksa , pria tampan dan mapan harus menelan kekecewaan lantaran sang kekasih pergi tepat dihari pernikahannya tanpa berpamitan dengan dirinya .
Bagaimana Rembulan akan menjalani rumah tangganya dengan Sadewa ?
Simak kelanjutan ceritanya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
"Papa?" Bulan bergumam lirih , hatinya tiba-tiba serasa dihujam ribuan belati mendengar ucapan wanita yang bertamu kerumah nya . Tubuhnya membeku , bahkan hanya untuk mengeluarkan suara saja lidah nya terasa kelu .
Dewa berbalik badan menatap istrinya yang berdiam diri dengan wajah yang sudah pucat pasi , ia segera menghampiri nya dan langsung memeluknya erat .
"Sayang ..."
"Apa benar yang dikatakan mbak Siska mas ? Mas sudah memiliki anak ?" Bulan bertanya dengan tatapan kosong menatap lurus kedepan .
Sedang Siska hanya bisa melihat pemandangan yang begitu menggores hati nya . Pria yang masih memenuhi relung hati nya itu kini sudah memiliki wanita lain dihidup nya .
"Sayang mas bisa jelaskan.."
"Apa mbak Ghania juga memiliki anak sama kamu mas ?"
Dewa menggeleng kuat seraya mengeratkan pelukannya pada Bulan ."Enggak sayang , tolong dengarkan mas dulu ".
Bulan mengurai pelukan itu , tapi Dewa semakin kuat memeluknya .
"Boleh Bulan bertemu dengan Bunga ?" pinta Bulan
"Sayang .. Plis " , Dewa memohon pada istri nya agar dia mendengarkan penjelasannya dahulu .
"Kamu boleh bertemu dengan Bunga , asal kamu dengarkan mas dulu ".
"Silahkan mas , akan Bulan dengarkan ". Ucap Bulan dengan mata yang sudah memerah menahan air nya agar tidak tumpah .
Dewa segera membawa istri nya duduk berhadapan dengan Siska . Dewa menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan . Entah dari mana ia harus memulai bercerita , semua nya terasa rumit untuk dijelaskan . Bahkan ia sudah melupakan semua nya .
"Tatap mas sayang .." pinta Dewa lalu meraih dagu istrinya agar menatap dirinya .
Hati Siska terasa mencelos mendengar Dewa memanggil Bulan dengan sebutan 'sayang' , dulu sebutan itu pernah ia dengar ketika dirinya menjadi satu-satunya wanita yang Dewa miliki . Tapi sekarang ia harus menelan semua kesakitan itu sendiri , itu juga karena perbuatannya yang tega pergi meninggalkan Dewa tanpa penjelasan apapun .
Bulan menurut dan segera menatap wajah tampan sang suami yang sudah mengeraskan rahang nya menahan ledakan emosi yang begitu menggetarkan jiwa nya .
Jujur , Dewa ragu untuk menceritakan semua nya . Tapi ia harus bercerita agar tak menjadi salah paham berkelanjutan nanti nya .
Dewa menarik telapak tangan istrinya dan mengecupnya , ia kembali menarik nafas sebelum akhir nya mulai bercerita .
"Sebenarnya mas pernah menikah dengan Siska .."
Deg...
Seketika tubuh Bulan membatu ditempatnya , tapi ia berusaha menahannya . Bulan masih diam tak menyela ucapan suami nya , ia ingin mendengar semua cerita yang keluar dari bibir Dewa .
"Dan , Bunga adalah anak mas dengan Siska ... Tapi mas belum pernah memandang wajah anak mas sejak ia masih bayi , karena ibu nya memilih pergi meninggalkan mas 8 tahun yang lalu .."
Dewa menjeda ucapannya , ia ingin tau reaksi sang istri .
"Lanjutkan mas ..." ucap Bulan datar
"Dan--"
"Mas Dewa belum menceraikan ku " sela Siska menatap sendu kearah kedua nya .
"Siska ..." Bentak Dewa dengan suara yang begitu menggelegar .
Sungguh demi apapun , Dewa takut Bulan akan salah paham dan langsung memilih pergi meninggalkannya , Dewa tak siap akan hal itu .
"Apa Bulan sudah merusak rumah tangga kalian ?" ucap Bulan dengan bibir yang bergetar , air matanya sudah meluncur deras membasahi pipi mulus nya .
"Sayang ..." Dewa menoleh menatap wajah sang istri , jujur Dewa tak suka melihat wanita nya ini menangis karena nya .
"Tidak sayang , kamu tidak merusak apapun . Disini mas dan dia yang salah .." kata Dewa dengan emosional nya ."Dia yang telah memilih pergi dari mas tanpa memberikan alasan yang jelas , dan membawa pergi anak mas sayang .."
Bulan berusaha mencerna kata-kata Dewa , semua terasa begitu menyakitkan hati kecil nya . Tapi siapa yang bisa menyalahkan takdir , semua orang pasti punya masa lalu . Dan kita bukan Tuhan yang bisa menghakimi kesalahan orang , kita hanya bisa memaafkannya bukan ?
"Bagaimana dengan mbak Ghania mas ? Apa mas juga memiliki anak dengan nya ?" ujar Bulan dengan begitu sendu .
Demi apapun , Bulan sudah siap mendengar fakta yang menggores hatinya lagi . Ia siap merasakan remuk hatinya jika Dewa menjawab 'iya' .
"Tidak sayang , mas gak punya anak dengan Ghania . Dia hanya mas jadikan pelampiasan karena tak kunjung menemukan mu . Mas seperti orang hidup tanpa nyawa setelah dia meninggalkan mas sayang .."Ujar Dewa menatap Siska dengan tatapan dingin ."Tapi setelah mas bertemu dengan mu , hidup mas seperti berwarna lagi . Separuh hidup mas ada dikamu , bahkan mas rela bertaruh nyawa asal kamu tak meninggalkan mas sayang .. Pliss ". Sambung nya seraya menarik tangan halus Bulan dan mengecupnya bertubi-tubi .
"Bukankah Bulan juga jadikan mas pelampiasan karena mbak Ghania pergi tepat dihari pernikahan kalian ?". Dan lagi Bulan menyudutkan Dewa dengan pertanyaan yang membuat hati Dewa mencelos .
"Gak sayang , justru mas senang karena dengan begitu mas bisa memperistri kamu ..."
"Mas .." Siska menyela pembicaraan dua sejoli itu .
Dewa dan Bulan menatap kearah Siska bersamaan . Siska menelan ludahnya susah payah ketika ditatap kedua nya dengan tatapan yang begitu dingin bercampur sendu .
Siska paham jika ia tak seharus nya masuk kedalam rumah tangga pria yang masih berstatus suami nya itu .
"Tolong mas , sekali ini saja Siska mohon . Tolong bantu Bunga sekarang mas . Dia sakit dan butuh donor darah mas , pihak rumah sakit kehabisan stok infus darah yang dibutuhkan . Jadi Siska terpaksa menemui mas Dewa karena golongan darah kalian sama . Setelah itu Siska janji tak akan mengganggu rumah tangga kalian lagi dan tolong ceraikan Siska mas .." ucap Siska lirih diakhir kalimat .
Dewa hanya diam tak menjawab ucapan Siska , jujur naluri nya sebagai seorang ayah tiba-tiba menguar ketika mendengar anak nya sakit , tapi rasa benci nya pada sang ibu juga begitu besar .
"Mas .." panggil Bulan lirih
Dewa menoleh menatap netra sang istri yang begitu meneduhkan jiwa nya .
Bulan tersenyum lalu menarik tangan Dewa dan menggenggam nya erat . "Boleh Bulan bertemu dengan Bunga ? Bulan juga pengen kenalan sama anak mas Dewa ". Ujar Bulan lembut
Dewa mengeraskan rahang nya mendengar permintaan sang istri . Wanita lain mungkin akan langsung membenci nya ketika mengetahui jika ia memiliki anak dengan wanita lain , tapi wanita muda didepannya ini apa ? Dia bahkan tak menampakkan kecewa nya dihadapan sang suami , meskipun ia tau jika hatinya sudah hancur berkeping-keping .
Dewa beruntung karena Tuhan telah mengirimkan malaikat tak bersayap berwujud wanita berparas cantik seperti istri kecilnya ini .
"Mas .." panggil Bulan sekali lagi karena Dewa hanya diam sambil terus menatap nya .
"Boleh sayang , kita berangkat sama-sama ".
mendengar itu , Bulan langsung menyunggingkan senyum cantiknya. Dewa bisa merasakan jika istri nya ini benar-benar memiliki hati yang tulus .
"Bisa kita berangkat sekarang mas , Bulan gak sabar pengen kenalan sama Bunga . Pasti dia cantik seperti mama nya ..." ucap Bulan dengan penuh kegetiran .
"Kamu yang lebih cantik sayang ..."
.
.
.
Haiii jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen ... Terimakasih 🌹♥️
selamat Dewa & Bulan.. 😊