NovelToon NovelToon
Warm Life

Warm Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Tamat / Wanita Karir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariadna Vespera

Farah adalah seorang psikolog muda yang energik dan penuh dedikasi. Setiap pagi dimulai dengan keceriaan, berinteraksi dengan penjaga gedung sebelum menuju tempat kerjanya di lantai enam. Sebagai seorang psikolog yang sudah berpraktik selama empat tahun, Farah menemukan kebahagiaan dalam mendengarkan dan berbagi tawa bersama pasien-pasiennya.

Pada suatu hari, saat makan siang, Farah mendengar kabar bahwa ada seorang psikiater baru yang bergabung di rumah sakit tempatnya bekerja. Jantungnya berdebar-debar, berharap bahwa psikiater baru tersebut adalah kakaknya yang telah lama tak ia temui. Di tengah-tengah rasa penasaran dan kekecewaannya karena belum mendapat kepastian, Farah bertemu dengan seorang pria misterius di kantin. Pria itu, seorang dokter psikiater dengan penampilan rapi dan ramah, membuat Farah penasaran setelah pertemuan singkat mereka.

Apakah pria itu akan berperan penting dalam kehidupannya? Dan apakah akhirnya Farah akan menemukan kakaknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariadna Vespera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Saat tiba di apartemen kondisi mobi Farah sangat

mengenaskan beberapa kaca mobil retak dan banyak sekali goresan di bodi

mobilnya.

"Apakah kau akan diam saja tentang hal

ini?" Tanya Farah.

"Aku akan melaporkan ini ke pihak yang

berwenang." Jawab Rendi sambil mengambil rekaman Cctv yang ada di mobil

Farah. Rendi juga memotret seluruh mobil Farah.

Lalu Rendi pergi entah kemana.

Farah yang semakin pusing karna lempar batu yang

mengenai kepalanya hanya ingin kembali ke apartemen lalu tidur di atas kasur.

Namun, sebelum tiba di dalam Farah sudah terlanjur

pingsan Karna tidak sanggup untuk menahannya lagi. Rendi ternyata pergi untuk

membelikan Farah obat ke apotik terdekat.

Rendi menanyakan dimana kamar Farah kepada satpam

yang berjaga namun, satpam itu tidak mau memberi tahu Farah. Rendi terus

memutar otaknya hingga dia ingat bahwa ada nomor kamar di kunci mobil Farah.

Rendi hanya berharap itu benar nomor kamar Farah.

Dan ternyata perkiraan Rendi tidak salah namun,

Farah tidak ada di kamarnya. Rendi yang sangat khawatir pun memaksa satpam

untuk memeriksa tapi ternyata Farah telah di bawa oleh orang lain yang bahkan

wajahnya tidak terlihat sama sekali di Cctv. Siapa sebenarnya orang yang

membawa Farah saat pingsan.

Farah sangat terkejut saat dia bangun, dia berada

di kamar rumah sakit yang sama saat dia di rawat inap beberapa hari yang lalu.

Apakah aku mimpi saja selama beberapa hari ini,

sedangkan aku belum keluar dari rumah sakit pikir Farah. Semua alatnya juga

sama persis seperti sebelumnya, bagaimana bisa semua ini terjadi.

Farah yang sedang kebingungan dan panik pun mencari

handphonenya saat melihat tanggal, Farah yakin beberapa hari terakhir ini bukan

lah mimpi. Farah memang baru masuk rumah sakit lagi.

Farah juga berpikir bahwa Rendi yang membawanya ke

rumah sakit, tapi setelah dia memikirkannya lagi itu terlalu tidak masuk akal.

Rendi tidak tahu di lantai berapa Farah tinggal dan di mana kamar Farah. Apa

yang sudah terjadi saat Farah pingsan.

*DI SISI LAIN*

Rendi sudah melaporkan semua kejadian kepada pihak

yang berwajib namun, belum 24 jam semenjak kehilangan Farah. Orang-orang yang

melempari batu itu juga di curigai adalah pelakunya. Rendi benar-benar sedang

setres sekali memikirkan semua itu, jika terjadi apa-apa dengan Farah orang

terakhir yang Farah temui adalah Rendi.

"Seharusnya ku pastikan dia masuk ke dalam

dulu." Ucap Rendi menyesal.

*KEMBALI*

Farah tidak tau apa yang sedang terjadi di luar

sana. Farah tidak tau bahwa dirinya dalam status di culik dan hilang. Pihak

berwenang sedang mencari keberadaan terakhir dari handphone Farah, lokasi

terakhir handphone Farah adalah Rumah sakit. Ada lima polisi yang ikut serta ke

rumah sakit untuk memastikan keberadaan Farah.

Dan Rendi juga ikut serta, saat polisi membuka

tiba-tiba Farah sangat terkejut.

Kenapa ada polisi yang datang ke sini pikir Farah.

Rendi yang melihat Farah pun langsung memeluk erat Farah.

"Apakah kamu terluka, apakah kamu baik-baik

saja, apakah kamu tahu siapa yang menculik mu?" Ucap Rendi.

"Di culik, kapan, siapa yang di culik?"

Tanya Farah.

"Tunggu, bagaimana caranya kamu bisa ada di

rumah sakit?" Tanya Rendi.

"Aku juga tidak tahu, saat aku sadar sudah di

sini." Jawab Farah.

Polisi yang sedang meminta keterangan kepada pihak

rumah sakit tidak mendapatkan hasil apapun, pijak rumah sakit mengatakan bahwa,

yang membawa Farah itu tidak ada. Farah di temukan tergeletak pingsan di depan

gerbang rumah sakit. Terus bagaimana cara Farah bisa mendapat kamar ini? Pihak

rumah mengatakan bahwa semua biaya Farah di tanggung pihak rumah karna Farah

adalah cucu direktur utama.

Rendi lagi-lagi di buat terkejut dengan kenyataan

bahwa Farah adalah cucu direktur utama rumah sakit. Polisi juga tidak bisa

menindak lanjuti, lalu pelaku pelemparan batu juga sudah di tangkap.

Di duga bahwa segerombolan orang yang melempari

batu itu adalah fans fanatik dari Rendi, yang tidak ingin Rendi jadi tidak

fokus saat ingin melaksanakan pertandingan internasionalnya tahun depan.

"Sudah lah, aku tidak ingin merepotkan kamu

lagi. Aku akan mengkonfirmasi bahwa kita bukanlah kekasih di semua sosial media

aku. Dan sekarang kamu boleh pulang, tidak perlu merasa bertanggung jawab atas

apa yang telah terjadi padaku." Ucap Farah.

"Aku akan menginap di sini, malam

ini."sahut Rendi.

"Aku tidak ingin membuat ibu khawatir Karan

kamu tidak pulang ke rumah." Ucap Farah.

"Aku pulang bukan ke rumah ibu, jadi kamu

tidak perlu khawatir." Sahut Rendi.

Sudah lah semakin Farah melarang Rendi untuk

tinggal maka semakin lama juga Rendi akan berada di dekatnya.

Tidak lama setelah itu ada yang mengetuk pintu

kamar.

"Xargus... Kamu masuk rumah sakit lagi kok

bisa, dan kenapa ada polisi yang ke sini." Tanya Iplan.

"Benar-benar banyak tanya, sangat menggangu

orang yang sedang istirahat." Ucap Rendi.

Iplan menatap tajam mata Rendi dan membuang muka di

hadapan Rendi.

"Sudah lah, jangan membahas itu lagi. Aku

tidak ingin semakin cemas karna terus memikirkannya." Ucap Farah.

"Baik lah, bagaimana mana kalau kita bermain

saja." Ucap Iplan.

Iplan ternyata membawa sebuah kartu di kantongnya.

Dan akhirnya mereka bertiga memainkan kartu itu bersama. Siapa yang kalah maka

akan di jepit menggunakan jepit baju.

Jepit baju itu juga sudah di siapkan oleh Iplan.

Farah benar-benar sakit dengan Iplan saat dia ingin melakukan sesuatu maka

semuanya sudah matang dia siapkan.

Rendi mendapatkan jepit paling banyak dan Iplan

tidak mendapatkan jepitan sama sekali.

"Bukankah ini semua terjadi karna kamu

curang." Ucap Rendi.

"Kamu saja yang terlalu bodoh dalam

memainkannya." Sahut Iplan.

"Ganti permainannya GANTI..." Ucap Rendi.

Ternyata Rendi sudah memesan mainan yang ingin dia

mainkan.

Tepat saat Rendi mengatakan itu kurir pun

Datang. Ada tujuan permainan yang Rendi beli dari

permainan menjatuhkan pinguin dari es, menyusun kotak bahkan puzzle.

Rendi benar-benar bertekad ingin memenangkan

permainan ini.

sayangnya usaha Rendi tidak berhasil, tidak ada

satu pun permainan yang berhasil Rendi menangkan.

Iplan memenangkan empat permainan dan. Farah

memenangkan tiga permainan sisanya.

"Kamu memang benar-benar bodoh dalam semua

permainan." Ucap Iplan sambil menahan tawa.

Rendi yang sangat kesal karna semua itu memojokkan

dirinya di sudut kamar.

"Aku lapar, ayo kita makan bersama. Rendi juga

harus ikut kalo engga pulang aja deh." Ucap Farah.

Akhirnya Rendi ikut bersama mereka lagi, setelah

Iplan memesan makanan dan mereka pun makan bersama.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!