Soya Pinkblack Wijaya, pewaris tunggal Wijaya Company yang berusia 18 tahun, adalah gadis ceria, cantik, dan tomboy. Setelah ibunya meninggal, Soya mengalami kesedihan mendalam dan memilih tinggal bersama dua pengasuhnya, menjauh dari rumah mewah ayahnya. Setelah satu tahun kesedihan, dengan dorongan sahabat-sahabatnya, Soya bangkit dan memulai bisnis sendiri menggunakan warisan ibunya, dengan tujuan membuktikan kemampuannya kepada ayahnya dan menghindari perjodohan. Namun, tanpa sepengetahuannya, ayah dan kerabat ibunya merencanakan perjodohan. Soya menolak, tetapi pria yang dijodohkan dengannya ternyata gigih dan tidak mudah menyerah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nancy Br Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17
"Aku Alex!" jawab singkat namun cukup jelas di telinga Amara.
..."Kamu.. "...
"Ayo Yah, Pekerjaanku masih banyak!" ucapnya memotong perkataan yang akan dilontarkan oleh Amara.
"Astaga, kamu baru saja pulang dari Dubai Lex. Istirahat sebentar nggak akan ada yang berani marahin kamu!" Tuan Minari hanya bisa menggelengkan kepalanya heran.
"Iya, nanti setelah dari perusahaan Alex baru akan istirahat," jawabnya malas sambil memandang ke arah lain karena Amara terus saja melirik.
Tuan Hadi yang melihat Alex sedikit tak nyaman dengan adanya Amara disana. Segera mengajak sahabat dan calon menantunya itu ke ruang kerjanya.
"Amara, bilang pada mami tolong untuk segera pulang, ini sudah cukup sore!" tutur ayah tirinya.
"Baik, Pih! Amara akan segera hubungi mami," jawab sang anak tiri dengan senyum mengembang.
Setelah mengucapkan kalimat itu tuan Hadi menggiring dua tamunya tersebut menuju ruang kerjanya yang berada du lantai dua kediamannya.
"Silahkan duduk, buat kalian nyaman!" tuturnya.
Alex serta sang ayah duduk bersamaan dan mencari posisi yang nyaman.
"Lex!" panggil tuan Hadi.
"Iya, Om!" ujarnya menyimak.
"Saya mengundang kamu beserta Ayahmu kesini untuk membicarakan masalah Soya. Kamu tentu tahu jika Soya menentang perjodohan kalian, maka dari itu, Om dengan sangat meminta mu untuk segera meminang Soya tanpa menunggu dia menyelesaikan ujian nasionalnya. Kamu pasti paham, kenapa Om melakukan ini," tuturnya.
Alex serta sang Ayah, tuan Minari cukup dibuat tertegun akan kalimat panjang yang diucapkan pria du hadapan mereka ini. "Tapi Hadi, apa kamu yakin Soya akan setuju? dengan perangainya yang seperti itu," ucap tuan Minari diiringi sebuah kekehan.
"Aku takut, jika ia semakin berhasil dengan semua usaha yang dimilikinya sekarang ini, ia akan lebih memiliki alasan untuk menolak Alex, Minari."
Tuan Minari yang mendengar kata 'usaha' di dalam kalimat iti mengernyit tak paham.
"Usaha apa yang kamu maksud?" tanya Ayah Alex mencoba mencari tahu.
"Selama ini Soya diam-diam membuat bisnis bersama teman-temannya. Ada cafe, bengkel khusus motor gede serta butik khusus pria yang sudah ada sekitar 8 toko dan tersebar di berbagai wilayah di Jakarta," bukan Tuan Hadi melainkan Alex yang menjawabnya.
"Are you serious?!" Alex mengangguk dengan mantap.
"Kau sudah mencari tahu rupanya," terlihat senyum lebar tergambar jelas di wajah tuan Wijaya itu.
"Maaf, Om!" ucap Alex merasa tak enak.
" Tidak apa-apa, kamu berhak mencari tahu tentangnya. Justru mungkin kamu tahu lebih dulu daripada Om," tutur tuan Hadi seraya menyunggingkan senyumnya.
"Maksudnya, kamu tak mengetahui jika Soya memiliki semua itu?!" ujar tuan Minari bertanya dengan membulatkan matanya.
"Yak aku tahu, anakku itu hanya bisa menghambur-hamburkan uang. Terlihat dari uang bulanan yang ia pegang selalu habis, terkadang tanpa rasa takut ia datang ke perusahaan untuk meminta lebih dari apa yang sudah aku jatah 'kan untuknya." Tutur tuan Hadi menegaskan kalimat itu dengan tawa getir menghiasi wajahnya. "Lalu, maksud kamu dia menggunakan uang-uang itu untuk membuat sebuah usaha?" tuan Hadi menggeleng.
"Dia mengirim semua uang bulanannya ke sebuah panti asuhan yang ada di pinggiran Jakarta setiap bulannya. Dan sudah berlangsung selama dua tahun ini, bukan begitu Alex?" pria berstatus duda itu mengangguk cepat. Membenarkan ucapan sang calon mertua.
"Wah, aku akan menjadi fans berat Soya setelah ini, sungguh mengagumkan gadis kamu itu," ucap tuan Minari sambil menepuk pundak Alex.
Duh makin penasaran nih kelanjutannya.